link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Sabtu, 19 Mei 2012

Hidup ini terasa amat indah

Tuliskanlah hal-hal positif yang Kita pernah dan sedang miliki dalam hidup ini.
Dengan berfikir positif kehidupan ini akan terasa amat indah.
Objek-objek yang berada di sekitar kita akan sangatlah tergantung dari bagaimana cara kita memandang dan mempersepsikannya.
be well,
Dwika



LINGKUNGAN KITA ADALAH PIKIRAN KITA

**emotivasi.com
lingkungan kita adalah pikiran kita
Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak sedih.Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.
“Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi,” kata pria itu.
“Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini”.
Norman Vincent Peale, penulis buku “The Power of Positive Thinking”, tersenyum penuh simpati.
“Mari kita pelajari keadaan anda,” katanya Norman dengan lembut.
Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis apa-apa yang masih tersisa.
“Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan,” kata pria itu tetap dalam kesedihan.
“Aku sudah tak punya apa-apa lagi.”
“Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?” tanya Norman.
“Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku!”
“Kalau begitu bagus sekali,” sahut Norman penuh antusias.
“Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan “Istri yang amat mencintai”.
“Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?”
“Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!”
“Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan “Anak-anak tidak berada dalam penjara.” kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.
Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri.
“Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu,” katanya.
Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali pikiran negatif terlintas di pikiran, duniapun akan terjungkir balik. Maka mulailah hari dengan selalu berfikir positif.
Tuliskanlah hal-hal positif yang Kita pernah dan sedang miliki dalam hidup ini, bebaskan pikiran-pikiran kita dari hal-hal negatif yang hanya akan menyedot energi negatif dari luar diri kita. Dengan berfikir positif kehidupan ini akan terasa amat indah dan tidaklah sekejam yang kita bayangkan. Objek-objek yang berada di sekitar kita akan sangatlah tergantung dari bagaimana cara kita memandang dan mempersepsikannya. Lingkungan Kita adalah Pikiran Kita. Lingkungan akan berbuat positif kepada Kita jika Kita mempersepsikannya baik, sebaliknya Lingkungan akan berbuat negatif kepada kita ketika kita mempersepsikan sebaliknya.

Memandang resiko

Anda orang yang antisipatif, memandang sebuah resiko secara rasional dan proporsional. Lalu dia mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi sulit jika terjadi sewaktu-waktu.
Seseorang yang pesimis, memandang dari sisi negatif, dan dia tidak melakukan apa-apa untuk mempersiapkan dirinya, kecuali memelihara perasaan was-was. 
be well,
Dwika









SELAMAT PAGI, ANDA KENA PHK!

**emotivasi.com
kena-phk.jpgSeorang Chief Operating Officer sebuah perusahaan ternama dunia hari itu datang kekantornya yang megah tepat jam 7 pagi. Sang pemilik perusahaan memasuki ruang kerjanya tak lama kemudian. Setelah berbasa-basi sedikit, beliau berujar;”My friend,” katanya. “Aku bangga dengan hasil kerjamu selama ini,” lanjutnya. Sang CEO tentu saja bahagia mendengar pujian bossnya itu. “Namun,” lanjut si boss. Kali ini, hati CEO itu mulai dihinggapi tanda tanya besar. “Para stakeholders kita menginginkan untuk menggantikanmu dengan seseorang yang lebih baik…..” Saat itu juga, pagi yang cerah seakan-akan berubah menjadi gelap gulita sambil sesekali dikilati cahaya dari bunyi petir dan gelegar halilintar yang membuat jiwa bergetar. Sang CEO hanya bisa terpana. Seolah tidak percaya pada apa yang baru saja didengarnya. Seandainya, berita itu tidak ditujukan kepada CEO yang sedang kita bicarakan itu. Melainkan kepada anda. What are you going to do?
Boleh jadi anda mengira bahwa percakapan diatas itu sekedar rekaan belaka. Tapi, jika anda mengikuti perkembangan dunia bisnis internasional akhir-akhir ini; anda akan menemukan bahwa pembicaraan semacam itu sungguh-sungguh terjadi didunia nyata. ‘Korbannya’? Banyak. Mulai dari orang nomor satu di bank terkemuka. Pemimpin perusahaan farmasi tercanggih. Hingga raksasa minuman berbahan dasar kopi yang aroma ketenarannya sampai kesini. Bahasa politik boleh mengatakannya dengan halus, semisal; pensiun dini atau golden shake hand. Tetapi, dalam bahasa kita; itu tidak beda dengan tiga huruf mengerikan bernama P. Dan H. Dan K. Sounds familiar, right? Yes, that PHK.
Anda tentu masih ingat kisah tragis legendaris yang menimpa kapal pesiar Titanic yang tenggelam pada tanggal 14 April 1912. Peristiwa itu diperkirakan menelan 1,500 korban jiwa. Para ahli mempercayai bahwa faktor utama yang menyebabkan banyaknya jumlah korban jiwa bukanlah semata-mata tenggelamnya kapal tersebut, melainkan; kurangnya jumlah sekoci yang ada dikapal itu dibandingkan dengan jumlah penumpang yang ada. Mereka begitu yakin bahwa Titanic tidak bisa tenggelam. Jadi, mengapa harus menyediakan sekoci? Konon, ketika perisiwa itu terjadi; sesungguhnya masih banyak waktu untuk melakukan penyelamatan. Namun, karena jumlah sekoci penyelamat hanya sedikit, hanya sebagian kecil saja yang bisa diselamatkan.
Dalam kehidupan kerja pun kita sering berpikir seperti itu. Kita begitu yakin bahwa kapal yang kita gunakan untuk mengarungi samudera dunia kerja ini tidak akan tenggelam. Sehingga kita tidak merasa penting untuk memiliki sekoci. Tetapi, berapa banyak sudah perusahaan yang gulung tikar dan kemudian tenggelam seperti halnya Titanic? Jika kita boleh berkata tanpa sensor, sesungguhnya dunia kerja kita lebih beresiko daripada Titanic. Apa yang terjadi pada Titanic adalah musibah bagi semua penumpang. Semua orang menghadapi masalah yang sama. Sebab; orang baik tidak ditendang keluar dari kapal. Tetapi, dalam sebuah perusahaan; sudah sering terjadi seorang karyawan ditendang keluar dari bahtera perusahaan semudah itu. Seperti peristiwa yang menimpa sang CEO diatas itu.
Jika itu bisa terjadi kepada pimpinan puncak sebuah perusahaan; maka tidak heran jika bisa dengan sangat gampangnya menimpa karyawan- karyawan dilevel lainnya. Ya. Tentu saja. Anda sudah tahu itu. Bahkan mungkin sudah banyak teman anda yang terkena PHK juga. Sayangnya, saat ini pun kita masih begitu yakinnya untuk mengatakan bahwa kita tidak akan mengalami nasib seperti itu. Sungguh, tidak ada yang menjaminnya. Sebab, bagaimanapun juga itu bisa menimpa siapa saja. Karyawan yang jelek. Karyawan yang bagus. Karyawan dilevel manapun juga. Direktur? Sudah banyak direktur yang terkena PHK juga, bukan?
Seseorang mungkin menganggap anda terlampau pesimis dalam memandang masa depan pekerjaan. Ada bedanya antara sikap pesimis dengan sikap antisipatif. Seseorang yang pesimis, memandang dari sisi negatif, dan dia tidak melakukan apa-apa untuk mempersiapkan dirinya, kecuali memelihara perasaan was-was. Sedangkan, orang yang antisipatif, memandang sebuah resiko secara rasional dan proporsional. Lalu dia mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi sulit jika terjadi sewaktu-waktu.
PHK adalah resiko kita sehari-hari. Kita tidak perlu terlampau percaya diri dengan mengatakan bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi pada kita. Atau sebaliknya terlalu takut jika mengalaminya. Sebab, selama kita ‘mempersiapkan diri kita untuk menghadapi kemungkinan itu,’ maka yakinlah bahwa masa depan kita akan baik-baik saja. Paling tidak, kita tidak terlampau syok, jika itu benar-benar terjadi. Dan yang lebih penting dari itu adalah; memulai mempersiapkan ‘sekoci’ itu dari saat ini. Sekoci yang selalu siap digunakan jika sewaktu-waktu kita membutuhkannya.
Begitu beragamnya reaksi orang ketika terjadi PHK. Ada yang panik. Ada yang biasa-biasa saja. Ada pula yang senang alang kepalang. Ada orang yang mendapatkan ‘golden shake hand’ tetapi hatinya miris dan menghadapi dunia didepannya dengan tatapan pesimis. Ada yang mendapatkan uang pesangon sekedar sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam undang-undang; namun, memandang masa depannya dengan antusias dan optimis. Mengapa sikap mereka bisa beda begitu ya? Ternyata, orang-orang yang sudah ‘mempersiapkan’ dirinya untuk situasi sulit seperti itu lebih bisa menghadapi kenyataan itu. Mereka melihat sisi terangnya. Dan mereka menemukan bahwa; itu bukanlah akhir dari segala-galanya.

Kekuatan untuk kesuksesan

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. 
Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk kesuksesan anda. 
Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur kesuksesan. 
Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
be well,
Dwika






MASALAH ADALAH HADIAH

**emotivasi.com
Masalah adalah hadiahOptimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin anda pernah mengalami pengalaman buruk yang tak menyenangkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu sudut mata yg berkaitan uang saja.
Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Anda tidak harus menjadi orang tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria.
Optimisme terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis dan muka.
Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meskipun melalui anak sungai, belokan, kawasan kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di muara, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rumput, sebagian tertampung dalam sumur-sumur atau telaga. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui?
Masalah Adalah Hadiah.
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya atau menjauhinya. Bila anda menganggap masalah sebagai halangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat kejayaan di balik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk kesuksesan anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur kesuksesan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, dekapan hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tempat yang tinggi.
Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Beberapa ketika kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tidak berani mengatasi masalah, andatidak akan menjadi seseorang yang sejati.

Membangkitkan kekuatan tersendiri

Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup anda.
Untuk meraih sesuatu anda memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk mengerahkan kekuatan anda yang sebenarnya. 
be well,
Dwika






MEMBANGUN MOTIVASI DALAM DIRI

Membangun Motivasi Dalam Diri
Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika anda memiliki motivasi yang kuat dalam diri anda. Tanpa motivasi apapun, sulit sekali anda menggapai apa yang anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin anda tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut.
Caranya? coba simak tips berikut ini:
1. Ciptakan sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah anda saat pagi menjelang. Misalnya, anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah anda lakukan kemarin.
2. Kembangkan terus tujuan anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu anda memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk mengerahkan kekuatan anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup anda.
3. Tetapkan saat kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan anda. Sejak anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika anda membayangkan ‘ajal’ anda sudah dekat, akan memotivasi anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup anda.
4. Tinggalkan teman yang tidak perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong anda mencapai tujuan. Sebab, siapapun teman anda, seharusnya mampu membawa anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat anda berpikir optimis pula. Bersama mereka hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.
5. Hampiri bayangan ketakutan
Saat anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya selama ini anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut anda dengan mencoba mengatasinya. Saat anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.
6. Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya bila anda selalu siap menghadapi setiap masalah, anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan anda.
7. Mulailah dengan rasa senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang anda tempuh. Jika sejak awal anda sudah merasa ‘tidak suka’ rasanya motivasi hidup tidak akan pernah anda miliki.
8. Berlatih dengan keras
Tidak bisa tidak, anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat anda raih jika anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.
Kesimpulan:
Motivasi dapat menumbuhkan semangat dalam mencapai tujuan. Motivasi yang kuat di dalam diri, kita akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga kita tidak akan ragu untuk melangkah ke depan, yaitu mencapai visi hidup kita.
Salam Sukses !

Bangkit Kembali

Bila keadaan kita sedang terpuruk, semoga kita bisa tetap teguh seperti bumi, terus berkarya, hingga mau tidak mau kita pasti bangkit kembali.
be well,
Dwika







Bangkit Kembali dari Keterpurukan


oleh rawinah-ranarty

 Baru tahu bahwa suami seorang teman sudah beberapa bulan tidak bekerja. Selama ini ternyata teman tersebut merahasiakan perihal suaminya yang sedang tidak bekerja.

       Sebenarnya bila suami teman itu, Pak Agus (bukan nama sebenarnya) mau bekerja, pekerjaan selalu ada. Beliau sehat, tabungan cukup, punya knowledgedan skill. Yang memberatkan adalah ego Pak Agus yang merupakan mantan direktur satu perusahaan. Seseorang yang pernah menduduki jabatan bergengsi dengan gaji puluhan juta plus fasilitas mobil mewah susah untuk bekerja mulai dari bawah lagi.

       Salah satu buku bagus tentang bagaimana seseorang bisa bangkit kembali dari keterpurukan adalah buku “How Starbucks Saved My Life” karyaMichael Gates Gill.

       Michael Gates Gill yang kuliah di universitas bergengsi dengan mudah mendapatkan pekerjaan bergengsi pada perusahaan periklanan besar dunia. Gill bekerja dengan giat hingga menjadi eksekutif dengan penghasilan yang sangat bagus. Namun pada umur 53 tahun kebijakan perusahaan menyebabkan Gill di PHK. Gill, eksekutif yang marah dan terpukul mendirikan perusahaan periklanannya sendiri. Setelah 10 tahun menjalankan perusahaan periklanannya Gill terpaksa menelan pil pahit dengan mengakui bahwa perusahaannya tidak menghasilkan. Gill berhadapan dengan kenyataan bahwa dia bangkrut pada usianya yang ke 64.

       Ketika sedang  menikmati kopi di Starbuck, Gill menerima tawaran bekerja. Gill yang sedang membutuhkan pekerjaan dan juga butuh uang terpaksa menerima pekerjaan itu. Gill menceritakan bagaimana dia harus belajar menekan egonya dengan menjadi cleaning service. Bagaimana Gill berusaha  menjadi kasir yang cukup sulit untuk dia yang memiliki masalah pendengaran. Gill belajar banyak dari pengalamannya menjadi karyawan Starbucks hingga dia bisa melanjutkan hidup dengan memiliki usaha sendiri.

       Tidak mudah untuk seorang eksekutif  untuk bekerja sebagai pelayan di Starbucks. Untung Michael Gill tinggal di Amerika. 

Berpikir positif dan menghargai hal lain

Nasib manusia yang bergulir seperti roda, tidak selalu berada di atas. 
Suatu saat, sebagai manusia biasa, bisa saja kita berada pada titik emosi yang paling rendah.
Pada saat ini kita bisa saja merasa bahwa kita tidak punya kekuatan untuk keluar dari masalah. Kita juga merasa takut menghadapi risiko yang mungkin timbul.
be well,
Dwika






Cara Mengendalikan Diri Sewaktu Depresi


**www.benih.net

Menjadi korban perang? Dicampakkan kekasih? Ditinggal mati orang terkasih? Dipecat dari pekerjaan? Tidak lulus ujian? Tidak jadi dipromosi? Kalah dalam sebuah kompetisi? Ditipu orang lain? Usaha bangkrut? Divonis dokter terkena penyakit parah? Dililit hutang berkepanjangan? Berkali-kali gagal mendapat pekerjaan?..
Tak ada seorang pun yang ingin mengalami hal-hal menyedihkan seperti tersebut di atas, yang membuat bumi tempat kita berpijak seakan mau runtuh. Namun nasib manusia yang bergulir seperti roda, tidak selalu berada di atas. Suatu saat, sebagai manusia biasa, bisa saja kita berada pada titik emosi yang paling rendah.
Pada saat ini kita bisa saja merasa bahwa kita tidak punya kekuatan untuk keluar dari masalah. Kita juga merasa takut menghadapi risiko yang mungkin timbul.
Sebagian dari kita mungkin ingin lari ke obat penenang, minuman keras, ataupun usaha bodoh lainnya untuk terbebas dari rasa depresi. Stop, jangan lakukan hal sia-sia tersebut, karena para ahli telah menemukan solusi bagi penderita depresi tanpa menggunakan obat penenang. Ingin tahu rahasianya? Olahraga
Kathryn Lance, penulis buku Running for Health and Beauty mengemukakan bahwa senam merupakan upaya yang efektif untuk mengatasi depresi. Pendapat ini didukung sepenuhnya oleh para peneliti yang menemukan manfaat olahraga, terutama yang dapat memperlancar sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh, misalnya: lari, bersepeda, jalan cepat, dan berenang.
Menurut para ahli kesehatan, jika emosi sedang pada posisi terendah, penderita dianjurkan untuk berolahraga selama 20 menit untuk tiap sesi dan dilakukan kurang lebih tiga kali dalam seminggu. Atau, jika kita senang beraktivitas di alam terbuka, kita bisa mencoba melakukan olahraga berkuda, hiking, ataupun naik gunung. Pemandangan alam di alam terbuka, bisa membantu menenangkan pikiran.
Kegiatan
Selain olahraga, penderita depresi juga dianjurkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengalihkan fokus perhatian mereka dari masalah kepada hal-hal lain yang menyenangkan dan dapat memberi efek ketenangan. Jika kita senang menghasilkan karya seni, misalnya: melukis, mengambil foto, menggambar, membatik, membuat patung, membuat barang-barang dari keramik; gunakan bakat ini untuk menyalurkan perasaan-perasaan negatif, dan menimbulkan ketenangan.
Jika kita senang menulis, curahkan kesedihan kita pada puisi, surat, ataupun artikel yang bisa kita tulis. Kita juga dianjurkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain yang tidak berfokus pada diri sendiri, melainkan pada orang lain, misalnya: membantu orang lain menyelesaikan tugas mereka, menghibur orang lain, merawat orang lain (misalnya: orang-orang yang sakit, yang sudah tua atau anak-anak terlantar), ataupun membagikan ilmu dan keterampilan pada orang lain. Jika kita berhasil membuat orang lain tersenyum, rasa bahagia tersebut biasanya akan menular juga pada kita, selain itu kita juga merasa bahwa hidup kita tidak sia-sia karena masih bisa berguna bagi orang lain.
Pertanyaan
Andrew Matthews dalam bukunya Being Happy memberikan ilustrasi yang menarik tentang pertanyaan-pertanyaan penting yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa depresi: Ada seorang pria yang menelepon Dr. Robert Schuller.
Pria tersebut bertanya pada sang dokter, ”Segalanya telah berakhir bagi saya. Saya telah kehilangan seluruh uang saya. Saya telah kehilangan segalanya.” Sang dokter pun kemudian bertanya, ”Apakah Anda masih bisa melihat? Apakah Anda masih bisa mendengar? Apakah Anda masih bisa berjalan? Karena Anda sedang bicara di telepon dengan saya, sudah jelas Anda masih bisa mendengar dan berkata-kata.” Semua pertanyaan tersebut dijawab sang pria dengan, ”Ya.” Lalu Dr. Schuller berkata dengan tegas, ”Rasanya Anda tidak kehilangan segalanya. Anda masih memiliki banyak hal. Jadi, Anda hanya kehilangan uang Anda.” Pertanyaan-pertanyaan ini pada intinya menggugah kita untuk berpikir positif dan menghargai hal-hal lain yang masih kita miliki.
Orang Lain
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, begitu kata pepatah. Nasihat nenek moyang yang sering kita dengar ini juga bisa kita terapkan, yaitu dengan berbagi kepedihan kita pada orang lain yang kita percaya: orang tua, kakak atau adik, sahabat, pasangan hidup atau psikolog dan tenaga profesional yang khusus menangani masalah seperti ini.
Dengan berbagai perasaan, beban perasaan yang kita tanggung akan terasa lebih ringan. Namun, tidak selamanya hal ini bisa kita lakukan. Mungkin saja, ketika diperlukan, orang tempat kita berbagi sedang sakit, sedang melakukan kegiatan lain sehingga tidak bisa dihubungi, ataupun sedang keluar kota.
Jika hal ini yang kita hadapi, jangan putus asa dulu. Kita masih bisa berbagai rasa dengan buku harian ataupun sekedar secarik kertas, tentunya dengan menuliskan semua kekesalan ataupun kesedihan kita. Kita bisa juga berbicara dan merekamnya di tape recorder. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan perasaan tertekan dari dalam hati kita, sehingga kita menjadi lebih lega.
Makanan
Catherine Houck dalam artikelnya, How To Beat A Bad Mood, yang dicetak kembali dalam versi ringkas di Reader’s Digest menuliskan banyak cara, salah satunya adalah makanan. Menurut Houck, para ahli menganjurkan penderita depresi untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat (misalnya: roti, nasi, kentang, makanan yang mengandung tepung jagung).
Karbohidrat dipercaya dapat menstimulasi otak untuk memproduksi serotonin yang dapat membuat kita merasa lebih tenang dan lebih rileks. Jenis makanan lain yang dianjurkan adalah protein, antara lain yang terdapat dalam ikan, ayam, dan daging sapi.
Protein dianggap dapat memulihkan daya kerja otak, sehingga kita menjadi lebih segar dan lebih bergairah dalam menjalani hidup ini. Yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi adalah segala sesuatu yang mengandung kafein tinggi, karena zat ini dapat meningkatkan rasa depresi dan kecemasan pada sebagian orang.
Warna
Psikolog yang mengkhususkan diri membahas pengaruh warna, Patricia Szczerba, menyarankan untuk memilih warna-warna yang tepat untuk mengendalikan perasaan kita. Jika sedang marah, tegas, atau cemas yang berlebihan, sebaiknya kita memilih warna-warna netral dan warna-warna muda (biru muda, hijau muda) yang dapat memberikan ketenangan, dan menghindari warna merah, yang dapat meningkatkan kecemasan.
Jika sedang pada titik emosi terendah (depresi, sedih), hindari warna-warna gelap dan tua (hitam, biru tua) yang bisa menyebabkan kita merasa lebih tenggelam dalam kesedihan, dan kelilingi diri kita dengan warna-warna cerah yang membawa keceriaan.
Musik
Yang juga dianggap efektif oleh para ahli untuk menghilangkan rasa sedih adalah musik. Carol Merle-Fishman, salah satu penulis buku The Music Within You mengemukakan bahwa jika kita sedang marah, kita dianjurkan untuk mendengarkan musik-musik dengan ritme tinggi, dan jika sedang sedih, mendengarkan musik-musik melankolis. Jadi, musik yang kita pilih disesuaikan dengan perasaan yang sedang kita alami.
Tujuannya adalah untuk menetralisasi perasaan negatif tersebut dengan ritme musik yang sesuai. Setelah itu, barulah kita bisa mendengarkan musik-musik yang lebih ceria (jika sedang sedih), atau yang lebih lembut (jika sedang marah). Tentu saja, selain mendengarkan musik, kita juga bisa memainkan alat musik yang kita kuasai. Dengan memainkan alat musik, kita bisa mendapat manfaat tambahan, yaitu menyalurkan kesedihan ataupun kecemasan kita pada kegiatan memainkan alat musik tersebut.
Jadi, jika bumi tempat Anda berpijak seperti mau runtuh, Anda tidak perlu bingung, ataupun terjebak melakukan hal-hal yang sia-sia yang mungkin malah akan memperburuk suasana. Cobalah menerapkan usulan-usulan para ahli di atas. Siapa tahu ada yang cocok untuk Anda.

Lakukan apa yang bisa Anda lakukan


Krisis keuangan mungkin terjadi. Akan tetapi, hal itu bukanlah alasan untuk hidup seperti kelinci yang ketakutan. Ketika krisis datang, anda menanganinya momen demi momen. 

Tetaplah di masa sekarang! Lakukanlah apa yang bisa anda lakukan hari ini dan buanglah kekhawatiran. 

Coba anda mempelajari kehidupan anda. Apakah pernah ada situasi di mana anda tidak selamat? Tidak ada!

be well,
Dwika






BUANGLAH KEBIASAAN KHAWATIR – ANDREW MATTHEWS

buanglah kebiasaan khawatir
BUANGLAH KEBIASAAN KHAWATIR – ANDREW MATTHEWS
Sebagian besar orang khawatir. Kita mengkhawatirkan tentang pekerjaan kita, anak-anak kita dan juga apa kata-kata tetangga! Sebagian orang bahkan akan memberi tahu anda ,”SEHARUSNYA ANDA KHAWATIR!”. Padahal khawatir itu LEBIH PARAH DARIPADA TIDAK BERGUNA!
Pertama, khawatir menarik kemalangan. Kedua, khawatir itu buruk bagi kesehatan anda. Lalu apa yang harus anda lakukan dengan kekhawatiran? Tundalah! Ambil tindakan TERLEBIH DAHULU dan tundalah kekhawatiran untuk waktu yang tidak terbatas. Itulah yang dilakukan oleh orang yang tidak efektif.
Setiap kali anda ingin khawatir, tanyakanlah kepada diri anda sendiri, “APA MASALAHNYA HINGGA DETIK INI?.” Coba anda menerka apa yang akan anda temukan. Kecuali anda berada dalam situasi yang mengancam nyawa, anda tidak sedang berada dalam masalah!
Tentu, bencana mungkin terjadi. Penyakit mungkin terjadi. Krisis keuangan mungkin terjadi. Akan tetapi, hal itu bukanlah alasan untuk hidup seperti kelinci yang ketakutan. Ketika krisis datang, anda menanganinya momen demi momen. Hanya ketika pikiran anda hanyut ke masa depan, anda baru remuk! Dan pikiran anda PASTI ingin menyeret anda ke masa depan! Tetaplah di masa sekarang! Lakukanlah apa yang bisa anda lakukan hari ini dan buanglah kekhawatiran. Coba anda mempelajari kehidupan anda. Apakah pernah ada situasi di mana anda tidak selamat? Tidak ada!
Anda bisa menangani masa sekarang. Hanya masa depan yang memberi anda masalah!
RINGKASNYA: Dalam hal kekhawatiran, tundalah terus! Ketika seseorang bertanya, “Apakah anda tidak khawatir tentang hal itu?” maka jawablah,”Sesungguhnya saya memang berniat khawatir – namun masih belum sempat!”

KEBAHAGIAAN KITA

KEBAHAGIAAN DITENTUKAN OLEH PIKIRAN ANDA. SEKALI LAGI….PIKIRAN KITA MENENTUKAN KEBAHAGIAAN KITA.
be well,
Dwika



Being Happy by Andrew Matthews

being happy, buku being happy, andrew matthewsEntah sudah berapa kali saya membaca buku yang satu ini karena menurut saya buku ini adalah THE BEST MOTIVATION BOOK IN MY LIFE. Saya sudah banyak membaca buku-buku motivasi baik itu pengarangnya dari luar negeri maupun dalam negeri namun menurut saya inilah buku kitab suci saya di dunia motivasi. Berisi tentang nasehat motivasi untuk membuat anda lebih bahagia menapaki hidup ini, sangat mudah dicerna tanpa berbelit-belit seperti buku yang lain. Dengan isi yang sangat lengkap mulai dari pola hidup kita sampai bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi anda.
Salah satu kelebihan buku ini adalah pengarangnya merupakan seorang kartunis sehingga buku berjudul ‘BEING HAPPY’ ini dilengkapi dengan imajinasi kartun dari sang pengarang yaitu Andrew Matthews. Saya jamin anda akan membaca buku ini tiada hentinya. Saya mengenal buku ini sejak saya masih duduk di bangku kelas 2 SMA, buku ini pertama kali saya temukan di perpustakaan sekolah, entah cetakan keberapa. Berikutnya ketika saya kuliah saya menemukannya di toko buku gramedia yang kemudian langsung saya beli. Sampai sekarang saya telah membeli buku yang sama untuk yang kelima kalinya. Ya…yang kelima kali karena seringnya saya membawa buku itu kemana-mana sehingga buku itu hilang. Hal utama yang saya pelajari di buku tersebut adalah BAHAGIA BUKAN DITENTUKAN OLEH ORANG LAIN BAIK ITU ORANG TUA ANDA, ISTRI ANDA DAN LINGKUNGAN ANDA ATAUPUN HARTA KEKAYAAN ANDA TAPI KEBAHAGIAAN DITENTUKAN OLEH PIKIRAN ANDA. SEKALI LAGI….PIKIRAN KITA MENENTUKAN KEBAHAGIAAN KITA.

Be Positive Thinking...  Anak desa yang punya cita-cita jadi pengusaha

Menanam

Menanam hari ini sebanyak banyaknya agar kita memperoleh kemungkinan panen banyak pada saatnya. Siapa yang menabur dia akan menuai. Tapi banyak orang yang hidup dimasa lalu dan selalu bersedih menyesali apa yang terjadi tapi tidak melakukan apa-apa.
be well,
Dwika





Ringkasan Buku Being Happy

**jibrilia.blogspot.com
Buku Being Happy karangan Andrew Matthews adalah best seller dunia yang telah dibaca dunia pada sekitar tahun 1997. Buku ini saya jadikan pegangan pokok kuliah Pengembangan Diri karena didalamnya diajarkan prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan HUKUM ALAM. Pendekatan ini lebih natural dan membumi dan mengikuti perjalanan pemikiran para pencinta kebenaran sejak keberadaan manusia di alam semesta.
Pokok-pokok isi buku ini adalah :
1. Pola-pola.
Pola adalah kebiasaan yang telah tertanam dalam diri manusia dan mempengaruhi jalan hidupnya. Pola terbentuk sejak kecil, kumpulan perbuatan yang telah terkristalisasi dalam diri. Pola ini akan mempengaruhi sikap perilaku seseorang, hal ini dimungkinkan karena adanya mesin otomatis dalam diri yang akan menjalankan proses baik sadar maupun saat seseorang tidak sadar.
2. Hidup hari ini.
Menanam hari ini sebanyak banyaknya agar kita memperoleh kemungkinan panen banyak pada saatnya. Siapa yang menabur dia akan menuai. Tapi banyak orang yang hidup dimasa lalu dan selalu bersedih menyesali apa yang terjadi tapi tidak melakukan apa-apa. Trauma, sakit hati, menyesali adalah wujud orang yang hidup di masa lalu. Ada juga orang yang hidup di masa depan yang penuh dengan khawatir dan takut akan masa depannya, takut merupakan sesuatu yang wajar tapi ketakutan adalah hal yang terlalu dan tidak wajar. Sakit jantung, darah tinggi,stress, pobia adalah penyakit orang masa depan.Dalam agama dijelaskan bahwa ciri orang beriman adalah tidak takut dan tidak khawatir.Jika ingin bahagia maafkan orang lain dan diri sendiri.Memaafkan orang lain adalah mulia seberapa jahatnya orang tersebut kepada kita dimasa lalu, tapi memaafkan diri sendiri lebih sulit, maka belajar memaafkan orang lain ddan diri adalah kunci agar kita tidak hidup dimasa lalu. Berfikir masa depan memang harus karena kita perlu planning,visi ke depan tapi terlalu memikirkan masa depan yang tidak pasti adalah bencana untuk kesehatan otak kita. Berfikir yang pasti-pasti saja. Tidak ada yang abadi kecuali perubahan.
3. Hukum pikiran.
Apa yang anda pikirkan akan menjadi kenyataa, maka berhati-hati.Pikiran kita seperti magnet kuat yang akan menarik apapun yang kita pikirkan. jika kita berfikir negatif maka akan berpengaruh kepada semua gerak komponen tubuh kita. Jika kita berfikir positif maka semua gerakan kita akan menuju kepada keberhasila baik kita sadari atau tidak disadari.
4.Tujuan.
Jika ingin berhasil mencapai tujuan perhatikan banyak hal. Sadari bahwa tujuan itu perlu keberanian, berani menghadapi resiko,perlu ulet,daya tahan,usaha keras,komitmen yang tinggi,dan keberanian untuk gagal dan berhasil. Fokus kepada proses yang benar bukan kepada hasilnya, karena jika prosesnya salah maka hasilnya akan salah apalagi ditambah dengan keyakinan bahwa tuhanlah yang menentukan hasil bukan kita.
5. Belajar dari alam.
Banyak hal yang bisa kita pelajari dari alam. Alam perlu waktu untuk tumbuh, ada siklus musim,istirahat dan perlu kasih sayang. Kita melihat yang terjadi untuk menumbuhkan pohon kecil jadi besar atau hewan kecil menjadi besar perlu waktu, kasih sayang,proses keberhasilan dan kegagalan ada waktu siang dan malam saling berganti ada waktu istirahat untuk hewan dan tumbuhan. Demikian juga proses yang terjadi pada manusia sama dengan alam. Belajar dari anak-anak yang lucu,kreatif tidak pandang bulu dan selalu punya cara untuk mendapatkan apa yang diingainkan. kita kadang malas belajar dari alam dan anak-anak ini. dsb.
Tunggu penjelasan saya lebih detail.

LED Changhong 3D 42" 42401 kacamata 3D 2 piece Rp. 7.699.000,-


LCD LED Plasma Changhong 24" 32" 42" 50"

Kondisi Barang : Baru

Description :

Dunia Electric
Glodok Plaza
Jakarta Barat


AGEN RESMI CHANGHONG



Promo LED/LCD CHANGHONG , waktu dan stock terbatas.


Update: 16-05-2012







Promo Murah Jamin Mantap
New LED Changhong 3D 42" 42401 Ultra-Slim Design + 4xHDMI + 2xUSB + Free kacamata 3D 2 piece
Rp. 7.699.000,- stock 2 unit


New LED Changhong 32" LE32868 2xHDMI + 2xUSB
Rp. 2.750.000,- stock 1 unit


New LED Changhong 24" 24818
Rp. 1.599.000,- stock 5 unit




Promo Mentok Abisss
New LCD Changhong 32" 32717
Rp. 2.150.000,- stock 2 unit


New LED Changhong + Game 32" 32GX918 4xHDMI + USB + 52 Games + Free Game Playmat
Rp. 3.350.000,- stock 2 unit


New LCD Changhong 24" 24788
Rp. 1.450.000,- stock 1 unit


New Plasma 3D Changhong 42" PT42890 Free kacamata 3D 2 piece
Rp. 4.200.000,-


New Plasma 3D Changhong 50" PT50890 Free kacamata 3D 2 piece
Rp. 7.700.000,-



Spoiler for Gambar Produk




Ultra Slim Design
Eco Friendly
1080p Full HD
120Hz Dynaclear
HDMI supported
USB Infolink 2.0
Energy Saving
TOUCH BUTTON




Barang 100% NEW.
Garansi resmi CHANGHONG 3 th.


Pembayaran : Transfer / COD

Harga promo(warna merah) sudah nett.
Mohon cek dengan toko untuk konfirmasi stock, karena setiap hari berubah.
Free ongkir untuk dalam kota jakarta.
Biaya ekspedisi dan packing kayu ditanggung oleh pembeli.

Kebahagiaan terbesar


Kebahagiaan terbesar, saat-saat paling berharga, tantangan yang paling berat, dan saat-saat paling menyenangkan, kebanyakan terjadi di saat kita bersama dengan orang lain.
be well,
Dwika





Kita semua selalu bersama-sama, tetapi kita semua merasa sangat kesepian

Posted by Administrator in 
(Dr. Albert Schweitzer)

Coba pikirkan sejenak gaya hidup kita di abad ke dua puluh ini. Bagaimana kita menjaga diri dari gangguan pribadi yang tidak kita harapkan.

Banyak diantara kita tinggal dalam lingkungan rumah dimana hanya sebulan sekali bertemu dengan tetangga. Tinggal di tengah kota, hidup dikelilingi pagar tinggi dan sistem pengamanan. Kita memiliki nomor telepon genggam pribadi dan satpam penjaga di pagar. Kita secara sadar mengurangi kemungkinan munculnya tamu tak diundang, namun sebenarnya kita juga memutus hubungan dengan orang-orang lain.

Kita menghabiskan waktu berjam-jam dibalik kemudi dalam kemacetan lalu lintas dan merasa terasing. Kita berbicara dengan komputer. Kita tidak lagi pergi menemui orang lain, namun kita mengirimkan faksimili atau e-mail.

Supermall telah menggantikan toko-toko kecil yang penuh keakraban. Makan malam di depan teve telah menggantikan makan malam bersama keluarga, atau dengan mudah kita makan malam begitu saja di depan kulkas.

Bila pergi ke tempat umum, kita cenderung acuh tak acuh. Pandangan semacam ini sebenarnya cara untuk membuat jarak dengan orang lain entah di bis, kereta api, tangga berjalan dan supermarket. Pandangan yang kosong seakan menyiratkan, “Saya tidak mengenal anda, jangan berbicara dengan saya.”

Kita menonton teve atau VCD mungkin sekitar empat jam sehari sendirian. Tidak peduli apakah ada orang lain di ruangan, kita asyik dengan acara-acara di teve. Kita memiliki VCD atau DVD player yang membantu bila tidak ada acara menarik di TV yang dapat kita tonton.

Apakah itu buruk?
“Tidak sepenuhnya buruk,” kata Andrew Mathews penulis buku laris dunia “Being Happy”. Menurutnya, kita sekarang hidup dalam waktu-waktu yang menyenangkan (dan sangat sesuai), tetapi kita perlu memahami ada begitu banyak tekanan yang mendorong kita menjauhi orang lain.

Kehidupan akan menyenangkan apabila kita memiliki pengalaman kebersamaan. Kebahagiaan terbesar, saat-saat paling berharga, tantangan yang paling berat, dan saat-saat paling menyenangkan, kebanyakan terjadi di saat kita bersama dengan orang lain. Pengalaman belajar yang terbesar pun datang dari kebersamaan kita dengan orang lain.

Agar hidup bisa menjadi suatu kenangan maka kita perlu menghilangkan beberapa penghalang dengan melakukan usaha khusus untuk bertemu dan berdekatan dengan orang-orang lain.
Seorang ayah berkata, “Saya tidak punya waktu banyak dengan anak-anak tetapi saya selalu menjaga KUALITAS daripada waktu.”

Sebelum ada kualitas waktu harus ada kuantitas waktu. Bila anak Anda yang berusia sepuluh tahun ingin Anda membacakan bukunya, diajak berjalan-jalan, atau berguling-guling di rumput, Anda tidak dapat mengatakan, “Ayo, kita berjalan-jalan dua menit saja,” atau, “Ayo kita berguling-guling sebanyak lima puluh delapan kali namun yang berkualitas.” Hal ini akan berkualitas hanya bila anda berdua telah menyelesaikannya.

“Sebaiknya, kita harus berusaha meluangkan waktu untuk orang lain dan membuatnya sebagai prioritas,” tulis Mathews.
Namun sayangnya, tekanan pekerjaan, dan gelombang teknologi selalu membawa kita pada arah sebaliknya… (zrp/Making Friends)

Uang tabungan


Ajarkan kepada anak perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. 
Ada banyak hal yang anak inginkan, tetapi sedikityang benar-benar ia butuhkan. 
Jadi anak tidak akan dengan gampangnya mengeluarkan uang dan lebih memilih untuk menabung.
be well,
Dwika



Ajarkan Anak tentang Uang
Tidak pernah terlalu dini untuk mengajarkan anak menabungItulah prinsip yang perlu dianut orang tuaHanya untukAndaFitri Hariyadiningsih dan Tassia Sipahutar membahas cara-caranya.
Karena rasa sayang yang begitu besar terhadap sang Buah Hatitidak sedikit orang tua yang langsung membelikananak barang-barang yang diinginkannyaapalagi kalau kondisi keuangan orang tua kini jauh lebih baik dibandingkanketika mereka masih kecil duluSalah satunya adalah Mirna (38), seorang manajer divisi SDM.
“Waktu kecilkeuangan keluarga saya pas-pasanSaya jadi tidak bisa membeli mainan seperti milik teman-teman.Sekarang keuangan saya sudah lumayanKalau anak minta mainan di mal, saya langsung belikan. Kasihan, sayaenggak tega menolak. Saya enggak mau anak tidak punya mainan seperti saya dulu,” tuturnya.
Anak Mirna, Mario, sekarang sudah berusia tujuh tahun. Dalam sebulan, pasti ada saja mainan barunya. MenurutMirna, sang anak tidak ingin ke­tinggalan tren. Kalau ada mainan baru yang dimiliki temannya, Mario juga ingin punya.
Mirna mengaku memiliki tabungan khusus untuk dana pendidikan Mario, tetapi ia sama sekali belum pernahmengajarkan anaknya menabung. “Nanti, deh, kalau Mario sudah lebih besar. Ia belum benar-benar mengerti soal mengelola uang,” katanya.

altKONSEP DASAR UANG
Konsultan keuangan Fauziah Arsiyanti dari lembaga First Principal Financial mengatakan bahwa tidak ada salahnya menunjukkan rasa sayang kepada anak dengan cara membelikannya barang. Akan tetapi, apabila tidak dibarengi dengan pemahaman dasar tentang uang dan pelatihanmenabung, tindak­an itu pada akhirnya hanya akan menyesatkan sang anak.
Anak jadi manja dan menganggap segala sesuatunya gampang didapat, termasuk uang. Padahal tidak seperti itu pada kenyataannya,
“Untuk mendapatkan uang, diperlukan kerja keras. Kalauterlanjur terlena, anak akan mengalami kesulitan ketikadewasa,” ujar ibu satu anak ini. Itulah sebabnya orang tuaharus memberi pemahaman tentang apa itu uang, fungsinya, serta pentingnya menabung.
Menurut Fauziah, sebelum meng­ajarkan si Kecil menabung, kita harus memperkenalkan konsep dasar tentang uang terlebih dahulu, yaitu:
 Uang bukan segalanya. Memang benar bahwa dengan uang, kita bisa membeli atau mendapatkan hampir semua barang. Tetapi jangan sampai anak menuhankan uang.

 Tidak ada salahnya menjadi orang kaya. “Di masyarakat kita, se­pertinya ada anggapan bahwa menjadi orang kaya bukanlah sesuatu yang terpuji. Selain itu, kelihatannya orang kaya punya beban yang berat. Jadi sebaiknya tidak usah,” kata Fauziah.
Padahal, ia melanjutkan, tidak ada yang salah kalau menjadi orang kaya. Yang penting kita tidak sombong, tidakmenuhankan uang, dan mau beramal. Perbuatan dan sikap kita ketika kaya yang lebih menentukan.

 Diperlukan kerja keras dan sifat jujur untuk mendapatkan uang. Contohnya kalau ingin punya mainan baru, anakharus menabung terlebih dahulu atau nilai di sekolahnya harus bagus. “Kesan yang timbul adalah harus ada timbal balik untuk semua hal, tapi setidaknya, anak jadi mengerti bahwa diperlukan pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu,” ujarnya.

Pengenalan konsep-konsep ini bisa dilakukan sedini mungkin. Pada awalnya yang diketahui anak tentu adalahbentuk-bentuk uang.
Setiap kali bepergian bersama, anak bisa melihat orang tuanya mengeluarkan benda berupa kertas atau logam keras. Sesudah itu terjadi pertukaran dan ada barang baru. Ketika anak sudah memahami pola ini, mulailah memberikan penjelasan.

KEINGINAN VS KEBUTUHAN
Sesudah anak paham apa itu uang, kita bisa mulai mengajarkannya menabung. Ada beberapa hal yang perluperhatikan, yakni:
 Tekankan kepada anak bahwa semakin dini menabung, semakin besar kemungkinan ia jadi kaya. Peluangnya menjadi orang kaya semakin besar. Faktor waktu yang tidak tergantikanlah yang menjadi pertimbangan berharga. Cara ini juga akan semakin membentuk kebiasaan menabungnya.

 Ajarkan kepada anak perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Ada banyak hal yang anak inginkan, tetapi sedikityang benar-benar ia butuhkan. Jadi anak tidak akan dengan gampangnya mengeluarkan uang dan lebih memilihuntuk menabung.
Fauziah memberi contoh cara membedakan keinginan dari kebutuhan. Misalnya anak mengatakan butuh sepatu bola. Ia tertarik dengan sepatu mahal yang berwarna-warni. Tunjukkanlah sepatu lain yang fungsinya sama, tetapi harganyalebih murah. “Katakan kepada anak, yang ia butuhkan adalah fungsi sepatunya, bukan warna-warni atau mereknya,” Fauziah menjelaskan.
 
 Biasakan anak untuk menabung terlebih dahulu sebelum membayar ini itu (tagihan). “Istilahnya, sebelum membayar gaji orang, kita harus menggaji diri sendiri dulu. Tabungan itu adalah gaji kita,” ujar Fauziah.

 Biasakan anak untuk membuat perencanaan belanja. Jika mau membeli barang, cari tahu harga­nya. Kalau uang tidakcukup, ia harus menabung.
Kalaupun sudah cukup, perencanaan tetap dibutuhkan supaya anak tidak berbelok dari rencana awal. Uangtabungannya pun tidak habis seketika.

 Tanamkan kepada anak bahwa tidak perlu malu apabila tidak bisa membeli barang karena sedang tidak punya uang. Menurut Fauziah, masyarakat kita gampang sekali meniru kebudayaan dan kebiasaan orang lain. Kalau ada yang sedang jadi tren, semua mengikuti.
“Jangan gengsi-gengsian. Akibatnya kita jadi membeli barang yang tidak seharusnya atau tidak kita butuhkan. Uangyang sedang ditabung pun dikorbankan,” kata Fauziah mengingatkan.
MENABUNG YANG MENYENANGKAN
Terapkanlah sistem “bank ibu” di rumah. Bank ibu adalah cara menabung yang bisa dilakukan anak secara sederhana. Barang-barang yang perlu disiapkan di rumah adalah:
     Buku catatan.
     Dompet uang kertas.
    Kotak uang logam. Kotak ini bisa terbuat dari kaleng atau karton.
     Stiker atau stempel warna-warni.
Hiasi ketiganya dengan gambar atau warna favorit anak supaya terlihat menarik. Simpanlah buku, dompet, dan kotak ini di kamar tidur Anda.

Cara kerja bank ibu adalah sebagai berikut ini:
1Setiap kali memberikan uang jajan kepada anakminta ia menyisihkan sebagian untuk ditabung setiap hari. Uangtabungan juga bisa berasal dari pemberian ayah, kerabat, hadiah ulang tahun, atau yang lainnya.

2Pisahkan tempat penyimpanan uang kertas dan uang logam. Uang kertas disimpan di dompet, sementara uang logam ditempatkan di kotak. Supaya lebih rapi, urutkan uang kertas sesuai nilai nominal dan jangan melipatnya. Diratakan saja.

3Dalam buku, catat setiap “transaksi” yang terjadi. Buatlah kolom-kolom untuk tanggal, jumlah setoran, tanda tanganAndadan tanda tangan anakAnak bisa membuat tanda tangan sesuka hatinya. Agar lebih menarik, berikan stiker atau stempel di kolom tanda tangan setiap kali anak menyetor.

4Kalau uang sudah terkumpul sejumlah yang diinginkan, anak bisa menggunakannya. Dampingi si Kecil agar kegiatan belanjanya berjalan se­suai dengan rencana.

Cara seperti ini akan menumbuhkan kesan dalam diri anak bahwa menabung itu menyenangkan. Ia juga bisaberbangga kalau dapat membeli barang dengan uangnya sendiri.
Di samping itu, menabung membuatnya lebih selektif berbelanja. Ia akan berpikir bahwa dirinya sudah susah payah mengumpulkan uang selama ini. Jadi barang yang dibeli haruslah yang sepantasnya dan berkualitas bagus.
Menurut Fauziah, kita bisa membawa kegiatan menabung kecil-kecilan ini ke tingkat lebih lanjut, yaitu dengan mentransfernya ke rekening bank sungguhan. Bukalah satu rekening khusus untuk anak.
“Sekarang ada banyak bank yang menyediakan tabungan untuk anak-anak dengan ilustrasi tokoh-tokoh kartun. Orangtua bisa membantu anak memilih. Akan lebih baik kalau banknya yang terletak di dekat rumah,” kata Fauziah.
Ajaklah anak mentransfer uang simpanannya ke bank. Ia juga bisa ikut menandatangani buku tabungan meskipun yang diakui hanya tanda tangan AndaAnak jadi mengerti dan terbiasa dengan proses mengumpulkan uang di dunia nyata.
Yang berbeda dari bank ibu, uang yang sudah disimpan di bank sungguhan tidak bisa diganggu-gugat sama sekali. Ini harus dijelaskan di awal kepada anakUang tersebut akan digunakan untuk masa depan.
“Anak-anak biasanya belum terlalu mengerti konsep jangka panjang. Berikan saja perumpamaan seperti, ‘Nanti kamubisa membeli mobil sen­diri.’ Kalau ia senang berjalan-jalan, katakan, ‘Nanti kamu bisa jalan-jalan keliling dunia dengan uangmu,’” tutur Fauziah.
Anak tidak harus menyetor uang dari bank ibu ke bank sungguhan setiap bulan. Bisa saja tiga bulan sekali. Yang penting tetap ada isi di rekeningnya.

Ia mengatakan, dalam prosesnya, kita bisa menghadapi beberapa kesulitan, seperti:
1Dicap pelit. Menurut Fauziah, ini wajar, tetapi tetap tanamkan pemahaman akan pentingnya tujuan jangka panjang. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, untuk membantu mempermudah pemahaman soal jangka panjang, kitabisa menggunakan pengandaian.

2Menahan hasrat anak untuk ikut tren. Pasti ia ingin bisa sama seperti teman-temannya. “Tetapi biasanya anak akan berpikir dua kali kalau disuruh membeli sendiri barang idamannya. Sayang, kan, uangnya,” ujar Fauziah.

3Melarang anak menggunakan uang tabungan semaunya. Anak bisa saja berujar, “Tapi itu kan uangku.” Memang benar itu uangnya, tetapi katakan bahwa uang tersebut berasal dari orang tua dan tidak bisa digunakan seenaknya, melainkan harus sesuai kesepakatan.

4Untuk bisa berhasil menanamkan kebiasaan menabung dalam diri anak, kita membutuhkan dukungan keluarga. Samakanlah sikap dengan mereka. Jangan sampai suami, bibi, atau nenek malah memanjakannya denganmembelikan apapun yang ia mau.
 
Semoga artikel ini berguna untuk Anda. Selamat mendirikan bank ibu! ✿