link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Sabtu, 27 Juli 2013

4 Penyakit Musim Hujan

Selalu menjaga kebersihan dengan cara membersihkan selokan terutama yang tersumbat dan biasanya meluap serta membawa parasit cacing dan amuba, membuang sampah pada tempatnya, membiasakan untuk mencuci tangan dan kaki sesering mungkin.
Kenakan alas kaki untuk mencegah penyebaran kotoran atau parasit yang masuk lewat kulit.
Hindari membeli makanan atau minuman di sembarang tempat.
Cuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun dan kalau bisa dengan air hangat. Usahakan untuk tidak terlalu sering menyentuh bagian muka, karena biasanya virus flu masuk ke tubuh kita lewat mata, hidung atau mulut.
Konsumsi makanan yang bergizi, khususnya makanan yang mengandungPhytochemical (bahan kimia alami untuk menambah daya tahan tubuh yang terdapat pada sayur dan buah-buahan terutama yang segar dan berwarna hijau, merah dan kuning gelap). Atau bisa juga berbagai suplemen lainnya yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Hindari hujan-hujanan, menghindari kontak dengan penderita serta menjaga daya tahan tubuh.
jaga kebersihan lingkungan dengan cara membasmi sarang tikus.
Basmi nyamuk dengan obat semprot, memakai kelambu saat tidur serta memutus rantai perkembangbiakan nyamuk dengan cara 3M (menguras, menutup dan mengubur).
Jaga kebersihan dengan cara membersihkan selokan, bak-bak air tadah hujan maupun kamar mandi, membuang sampah pada tempatnya, menyiangi kebun untuk menghindari berkembang biaknya nyamuk aedes aegepti.
I Deliver Happiness,
Dwika





Pencegahan 4 Penyakit Musim Hujan

Musim hujan datang lagi, di beberapa daerah di Indonesia mungkin harus kembali bersiap menghadapi curah hujan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan banjir. Di samping banjir, beberapa penyakit juga akan tumbuh subur di musim hujan, seperti influenza atau flu, demam berdarah, diare dan leptospirosis. Beberapa tips yang mudah dijalankan agar terhindar dari penyakit-penyakit yang kerap menghampiri kita pada musim penghujan, akan dipaparkan di bawah ini.
  • Diare
    Perilaku kebersihan dan sanitasi yang buruk menjadi penyebab penyakit ini. Selain air yang terkontaminasi, kebiasaan buruk seperti tidak mencuci tangan menggunakan sabun membuat kuman mudah masuk ke tubuh manusia.
    Masyarakat di kota besar yang tinggal di bantaran kali pada umumnya tidak memiliki sarana sanitasi yang baik. Jika musim hujan tiba, kotoran yang ada di tanah akan terbawa oleh air hujan masuk ke dalam sumur.

 

Pencegahan Diare

    • Selalu menjaga kebersihan dengan cara membersihkan selokan terutama yang tersumbat dan biasanya meluap serta membawa parasit cacing dan amuba, membuang sampah pada tempatnya, membiasakan untuk mencuci tangan dan kaki sesering mungkin.
    • Kenakan alas kaki untuk mencegah penyebaran kotoran atau parasit yang masuk lewat kulit.
    • Hindari membeli makanan atau minuman di sembarang tempat.
    • Perbanyak minum vitamin dan asupan nutrisi untuk menjaga kondisi tubuh.
    • Sediakan selalu oralit di rumah.
  • Influenza
    Anak-anak berusia balita memang merupakan golongan yang paling rentan terkena influenza, tetapi tidak tertutup kemungkinan akan menimpa orang yang sudah dewasa terutama di musim hujan ini. Masa inkubasi-waktu dari paparan virus sampai timbul gejala influenza sangat cepat, hanya tiga sampai tujuh hari. Gejalanya berupa nyeri kepala, demam, menggigil, nyeri otot, lemas, hingga kejang. Peningkatan suhu badan dapat terjadi dalam 12-24 jam. Dapat juga muncul bersin dan batuk tidak berdahak. Faktor pemicunya antara lain udara dingin dan turunnya kekebalan tubuh, terutama pada bayi di bawah satu tahun dan orang usia lanjut. Bila terserang influenza, mereka berisiko terkena ISPA, termasuk radang paru.
Pencegahan Influenza
    • Karena sebagian virus flu menyebar lewat kontak langsung, jadi usahakan untuk mencuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun dan kalau bisa dengan air hangat. Usahakan untuk tidak terlalu sering menyentuh bagian muka, karena biasanya virus flu masuk ke tubuh kita lewat mata, hidung atau mulut.
    • Mengonsumsi makanan yang bergizi, khususnya makanan yang mengandungPhytochemical (bahan kimia alami untuk menambah daya tahan tubuh yang terdapat pada sayur dan buah-buahan terutama yang segar dan berwarna hijau, merah dan kuning gelap). Atau bisa juga berbagai suplemen lainnya yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
    • Menghindari hujan-hujanan, menghindari kontak dengan penderita serta menjaga daya tahan tubuh.
  • Leptospirosis
Penyakit yang termasuk penyakit mematikan ini disebabkan oleh bakteri leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia. Penularan penyakit ini bisa melalui tikus, babi, sapi, kambing, kuda, anjing, serangga, burung, landak, kelelawar dan tupai. Namun diduga penularannya lebih banyak melalui air kencing tikus, meski tidak semua tikus mengandung bakteri tersebut. Air kencing tikus yang terbawa banjir bisa masuk ke tubuh manusia melalui luka, misalnya saat berjalan tanpa alas kaki di genangan air. Masa inkubasi penyakit ini sekitar 4-19 hari. Gejala awal yang perlu dicurigai antara lain, demam tinggi, nyeri otot di betis, serta pusing-pusing.
Jika tidak ditangani segera, pasien yang terkena bakteri leptospira ini bisa terkena gagal ginjal serta penyakit kuning. Ketika Jakarta dilanda banjir besar tahun 2002 yang lalu, tercatat ada tujuh orang korban meninggal dunia karena penyakit ini. Oleh sebab itu, begitu ada gejala, pasien harus segera mendapat pertolongan dokter.
Pengobatan yang diberikan oleh dokter antara lain dengan pemberian antibiotik.

 

Pencegahan Leptospirosis

Menjaga kebersihan lingkungan dengan cara membasmi sarang tikus.

4.   Demam Berdarah

Meski wabah penyakit ini selalu muncul berulang setiap tahunnya, namun tetap saja banyak orang yang terkena, bahkan hingga meninggal dunia. Virus yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti memang tidak bisa dianggap remeh, empat-lima hari pasca gigitan, gejala demam berdarah sudah muncul. Gejala awal penyakit ini mirip dengan flu. Biasanya dimulai dengan panas tinggi selama 2 sampai 7 hari, diikuti dengan badan lesu dan lemah, tidak nafsu makan, nyeri pada ulu hati, mual dan muntah. Kadang disertai dengan mencret dan nyeri otot. Tampak bintik-bintik merah pada kulit. Bila sudah parah, penderita gelisah. Tangan dan kakinya dingin dan berkeringat.

Pencegahan Demam Berdarah

    • Membasmi nyamuk dengan obat semprot, memakai kelambu saat tidur serta memutus rantai perkembangbiakan nyamuk dengan cara 3M (menguras, menutup dan mengubur).
    • Selalu menjaga kebersihan dengan cara membersihkan selokan, bak-bak air tadah hujan maupun kamar mandi, membuang sampah pada tempatnya, menyiangi kebun untuk menghindari berkembang biaknya nyamuk aedes aegepti.
Dan jangan lupa untuk selalu menyiapkan obat-obatan ringan di rumah, untuk mencegah terjangkitnya penyakit-penyakit musim hujan di atas.
Apotik Tempo (www.apotik-tempo.com) menyediakan beberapa vitamin atau suplemen, hubungi layanan antar kami di:
************************
Disadur dari beberapa sumber
Oleh: Bungaran Saing

Musim Pancaroba

Kalahnya pertahanan tubuh melawan kuman ditandai dengan demam. 
Infeksi inhalasi (terhirup) organ-organ pernafasanmulai dari batuk, pilek, bersin hingga sesak nafas.
Gejala flu ringan seperti batuk dan pilek; peradangan di daerah tenggorokan; infeksi saluran pernafasan bawah; radang paru-paru dan penyakit pneumonia.
I Deliver Happiness,
Dwika


Penyakit Musim Pancaroba  
Pancaroba yang dimaksud disini adalah masa-masa pergantian musim dari kemarau ke musim hujan. Pada musim pancaroba ini, suhu udara sering berubah-ubah, tiba-tiba panas, dingin, lembab, dsb. Perubahan suhu udara tersebut akan berpengaruh pada tubuh, karena tubuh kita otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan suhu atau keadaan sekitar. Saat itu pula daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit kita berkurang, sehingga tidak heran kalau pada musim pancaroba ini praktek dokter dipenuhi banyak pasien sedikit melebihi biasanya.

Selain itu suhu yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak. Jadi tidak heran lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil. .

Penyakit-penyakit yang biasa menyerang di saat ini antara lain gangguan saluran pencernaan, demam maupun penyakit-penyakit gangguan pencernaan. Memang, sekilas penyakit-penyakit tersebut bukan penyakit yang serius, namun bila tidak ditangani sebagaimana mestinya tentu bisa mengakibatkan akibat yang lebih buruk. Apalagi mengingat cukup banyak wabah yang terus-terusan menyerang seperti demam berdarah, chikungunya dan sebagainya, yang juga turut dipengaruhi sanitasi lingkungan yang baik. .

Keadaan di musim pancaroba dimana hujan turun tetapi tidak merata, artinya sebagian lain tetap beriklim panas dan dipenuhi debu. Tidak meratanya angin di kawasan hujan tersebut akan mudah menerbangkan debu dan berbagai kotoran yang masih tersisa di kawasan kering dibanding pada musim kemarau. Wajar pula kalau yang lebih rentan terserang penyakit adalah anak-anak dan lanjut usia karena sistem pertahanan tubuh yang tak sebaik orang-orang usia produktif atau dewasa, begitu pula dengan kekebalan yang belum terbentuk sepenuhnya terhadap banyak jenis kuman pada usia dini. .

Kalahnya pertahanan tubuh melawan kuman penyakit yang masuk ke tubuh seringkali ditandai dengan demam. Disaat demam, sebenarnya tubuh menunjukkan sinyal bahwa proses pertahanan berikutnya melawan infeksi sedang terjadi. Penyesuaian suhu tubuh ini juga akan lebih terlihat pada anak-anak terutama usia balita meski bukan sama sekali tak mungkin terjadi sama parah dengan orang dewasa. .

Karena salah satu jalan masuk infeksi yang paling mudah adalah melalui inhalasi (terhirup) maka salah satu organ yang paling rentan terserang adalah organ-organ pernafasan. Infeksi yang terjadi pada organ ini jelas memberikan gejala gangguan pernafasan mulai dari batuk, pilek, bersin hingga sesak nafas tergantung dari keparahan penyakitnya. .

Demam yang dijumpai juga bisa bervariasi dari di atas 37 hingga mencapai 40 derajat Celcius. Bila infeksi hanya terjadi pada saluran pernafasan bagian atas, biasanya gejalanya lebih ringan berupa gejala flu ringan seperti batuk dan pilek. Gejala ini bisa bertambah parah bila sudah terjadi peradangan di daerah tenggorokan. Yang harus lebih diwaspadai adalah infeksi yang menyerang saluran pernafasan bawah karena erat sekali hubungannya dengan radang paru-paru dan penyakit-penyakit serius seperti pneumonia. .

Selain gangguan pada sistem pernafasan, penyakit yang kerap menyerang adalah penyakit-penyakit saluran pencernaan. Musim pancaroba juga berperan besar dalam menyebabkan banyaknya pencemaran terhadap makanan dan minuman, dan diperparah dengan seringnya cuaca yang tak menentu ini menyebabkan pola makan ikut terganggu. Mulai dari rasa mual akibat peningkatan asam lambung yang sering dikenal dengan penyakit maag, muntah hingga diare sering terjadi.

Gangguan-gangguan ini juga akan mempengaruhi terjadinya gangguan lain di luar saluran pencernaan seperti sakit kepala dan demam yang juga bisa meningkat dengan suhu sangat tinggi akibat kekurangan cairan yang terjadi pada tubuh. Penyakit yang tampaknya terkesan sepele ini sama sekali tak boleh dibiarkan karena memiliki pengaruh besar terhadap malnutrisi dan yang lebih parah, kematian bila asupan cairan tubuh tidak terganti sebagaimana mestinya, dan kekurangan cairan yang dikenal dengan istilah dehidrasi ini sama bahayanya bagi semua golongan umur baik anak-anak maupun dewasa.

Satu-satunya tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga tubuh agar tidak terserang penyakit, karena faktor cuaca dan perubahan musim merupakan hal yang tak bisa dihindari. Dan hal ini agaknya masih belum tergolong merata penyebaran pengetahuannya bagi banyak lapisan masyarakat kita.

Banyaknya obat bebas yang tersedia di pasaran juga sering dituding sebagian ahli memperparah rendahnya kesadaran masyarakat ini untuk tanggap terhadap gejala-gejala penyakit lain yang bisa jadi lebih serius ketimbang gangguan biasa. Hal ini tampak dari banyaknya pasien di berbagai rumahsakit dan praktek dokter yang baru mendatangi fasilitas tersebut dalam kondisi sudah sangat menurun, dan ini terkait juga dengan aspek lain yang sangat perlu diperhatikan dalam masa-masa pancaroba ini, yaitu masalah perawatan pertama yang bisa dilakukan orang-orang yang berada di sekitar penderita.

Dalam masalah diare misalnya, lebih banyak orang yang lebih dulu mencari obat ketimbang mengusahakan pemberian cairan, padahal merupakan tindakan yang paling penting dalam mengatasi gangguan seperti ini, dan bentuk cairan yang diberikan juga perlu diperhatikan. Tak hanya sekedar air putih yang juga perlu diberikan, cairan yang mengandung elektrolit seperti komposisi cairan tubuh yang dikeluarkan saat mencret atau muntah mutlak harus diberikan, yakni mengandung garam dan sedikit gula seperti yang terkandung pada sediaan oralit.

Kemudian makanan-makanan yang bersifat merangsang seperti yang asam, pedas atau terlalu berlemak juga harus dihindari selain memperhatikan kandungan gizi makanan yang harus terus diberikan. Sementara dalam mengatasi gangguan-gangguan saluran pernafasan sebaiknya perhatikan baik-baik gejalanya, dan untuk demam jangan lupa untuk mengompres bila panas tubuh terlalu tinggi.

Obat penurun panas yang diberikan juga harus diperhatikan agar benar-benar sesuai dengan dosis penderita, apakah anak-anak atau dewasa. Pemberian obat-obat anti kejang kadang diperlukan bila demam tak juga teratasi, dan segera periksakan ke dokter bila demam tidak cepat turun. Di luar tindakan-tindakan khusus ini, secara umum yang paling diperlukan adalah tindakan pencegahan seperti disebutkan diatas.

Untuk menyesuaikan kondisi dengan datangnya musim pancaroba seperti sekarang sebaiknya jangan pernah lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan daya tahan tubuh dengan memperhatikan asupan nutrisi yang mencukupi, agar penyakit tak lagi bisa menyerang pertahanan tubuh kita dengan mudah.

Apotik Tempo (www.apotik-tempo.com) menyediakan beberapa vitamin atau suplemen, hubungi layanan antar kami di: