link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Minggu, 20 Februari 2011

International Conference on Business and Information BAI 2011

BAI 2011

http://bai-conference.org/bai2011.html
International Conference on Business and Information
July 4-6, 2011, Bangkok, Thailand
Submission Deadline: March 15, 2011
The 2011 International Conference on Business and Information (BAI2011) is to be held at Bangkok, Thailand. The scholars are encouraged to submit papers or abstracts on any aspect of business and Information including but not limited to the following topics:

Accounting
Business Administration
Business Policy and Strategy
Economics
Electronic Commerce
Entrepreneurship
Financial and Banking
Health Care Administration
Human Resource
Information System and Technology
Internation Business
Management and Organization Behavior
Management Education
Management Information System
Managerial Consultation
Marketing
Operations Management
Organizational Development and Change
Non-Profit Sector Management
Research Methods
Social Issues in Management
Technology and Innovation
Web Technology and Management
Other Relevant Topics
  

History

http://bai-conference.org/history.html
International Conference on Business and Information (BAI) is an annual meeting for scholars around the world. Papers are invited from all related areas of Business and Information.
The aim of the BAI Conference is to serve as a forum for scholars of the business and information disciplines. The BAI Conference has been established on a global basis.
In 2010, BAI conference had received submissions from 28 countries including Australia, Canada, China, France, Germany, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Japan, Korea, Malaysia, Mauritius, Mexico, New Zealand, Pakistan, Philippines, Saudi Arabia, Singapore, South Africa, Sri Lanka, Switzerland, Taiwan, Tanzania, Thailand, United Arab Emirates, United States, and Vietnam. Each submission was peer-reviewed by anonymous reviewers and a total of 502 papers are accepted for presentation in the conference. Researchers of all five continentals of the world, Asia, Europe, America, Australia and Africa, attend the meeting. Accepted papers are scheduled for presentation in 72 parallel sessions and also one poster session.


The BAI2010 had been held at Rihga Royal Hotel Kokura, Kitakyushu, July 05-07, 2010.

The BAI2009 had been held at Parkroyal Hotel Kuala Lumpur, July 06-08, 2009.


The BAI2008 had been held at JW Marriott Hotel, Seoul, July 07-09, 2008.


The BAI 2007 had been held at InterContinental Hotel, Tokyo Bay, Tokyo, July 10-13, 2007.


The BAI 2006 had been held at Pan Pacific Hotel, Singapore, July 12-14, 2006.


The BAI 2005 had been held at the Hong Kong Harbour Plaze Hotel, July 14-15, 2005.


The BAI 2004 had been held at the Chientan Youth Activity Center, Taipei City, Taiwan, March 26, 2004.

Sepuluh kali lipat

MEMBELI KESUKSESAN DENGAN SEDEKAH

Kamis, 17 Februari 2011
“Mengapa seseorang selalu merasa kurang secara penghasilan? Mungkin karena ia
kurang sedekah!” buka Ustad Yusuf Mansur malam itu. Beliau melirik
sekelilingnya. Wajah-wajah muda, dengan tatapan penuh semangat tengah duduk
mengelilinginya. Mereka adalah 20 besar kontestan eliminasi Mimbar Dai TPI.
Mereka tekun menyimak penuturan ustad pendiri Wisata Hati Coorporation itu.

Malam itu, tanggal 12 Juli 2005, Ustad Yusuf mendapat kesempatan memberikan
pembekalan atau pelatihan bagi para dai muda di Asrama Haji Pondok Gede,
Bekasi. Acara yang diselenggarakan habis Isya sampai pukul 21.00 itu,
berlangsung cukup seru. Dilengkapi beberapa games, salah satunya berupa
simulasi dengan selembar kertas, yang mengundang tanya peserta.

Banyak orang yang memiliki penghasilan besar, namun selalu merasa tidak cukup.
Bahkan tidak jarang pengeluaran mereka lebih besar dari penghasilan yang
didapat. Mungkin diri kita pernah merasakan demikian. Maka instropeksilah,
mungkin sedekah yang kita keluarkan terlalu sedikit, sehingga berkah yang Allah
berikan juga sekedarnya.

Padahal dalam surat Al An’am ayat 160, Allah sudah janji akan melipatgandakan
pahala sampai 10 kali lipat bagi mereka yang berbuat kebaikan.
Jadi sebetulnya kita tak perlu ragu untuk menyisihkan penghasilan bagi mereka
yang membutuhkan.
1 – 1 = 10, itulah ilmu sedekah. Banyak kejadian dibalik fenomena keajaiban
sedekah. Dalam kesempatan tersebut, Ustad Yusuf memaparkan beberapa kisah yang
Insya Allah mampu meningkatkan keyakinan kita, bahwa Allah pasti akan
meliptrgandakan pahala-Nya, bila kita sedekah.

Contohlah sebuah kisah tentang seorang supir yang mengeluh karena gajinya
terlalu kecil. “Supir ini datang ke Klinik Spiritual dan Konseling Wisata Hati.
Dia bilang gajinya cuma 800 ribu, padahal anaknya lima! Ia ingin gajinya jadi
1,5 juta!” ujar Ustad Yusuf sambil duduk bersila di permadani.
Dengan bijak, Ustad Yusuf mengajak supir itu mensyukuri terlebih dahulu apa
yang telah didapatkannya selama ini. Kemudian ia menunjukkan surat Al An’am
160 dan surat 65 ayat 7, mengenai anjuran bagi yang kaya untuk membagi
kekayaannya dan yang mampu membagi kemampuannya.
Supir itu lantas bertanya,”Kapan ayat-ayat itu dibaca dan berapa kali, Ustad?”

Nah, inilah kelemahan orang kita,” potong Ustad Yusuf sejenak, al Qur’an hanya
untuk dibaca!”
Agak kesal dengan pertanyaan sang supir, Ustad Yusuf menyuruhnya segera
berdiri. Kemudian ia bertanya,”Maaf, boleh saya tanya pertanyaan yang sifatnya
pribadi?”
Supir itu mengangguk.
“Nggak bakal tersinggung?”

Kembali supir itu mengangguk.
“Bawa duit berapa di dompet?” desak Ustad Yusuf.
Supir itu mengeluarkan uangnya dalam dompet, jumlahnya seratus ribu rupiah.
Langsung Ustad Yusuf mengambilnya.
“Nah, uang ini akan saya sedekahkan, ikhlas?”
Supir itu menggaruk-garukkan kepalanya, namun sejurus kemudian mengangguk
dengan terpaksa.
“Dalam tujuh hari kerja, akan ada balasan dari Allah!”
“Kalau nggak, Ustad?”
“Uangnya saya kembaliin!”

Mulailah sejak itu ia menghitung hari. Hari pertama tidak ada apa-apa, demikian
pula hari kedua, bahkan pada hari ketiga uangnya hilang sejumlah 25 ribu
rupiah. Rupanya ketika ditanya Ustad Yusuf tempo hari, sebenarnya ia bawa uang
200 ribu rupiah, namun keselip. Pada hari keempat supir itu diminta atasannya
untuk mengantar ke Jawa Tengah. Selama empat hari empat malam mereka pergi.
Begitu kembali, atasannya memberikan sebuah amplop, “Ini hadiah istri kamu yang
kesepian di rumah,” begitu katanya. Ketika amplop itu dibuka, Subhanallah .
Jumlahnya 1 juta rupiah.

Para dai muda yang menyimak cerita itu terkagum-kagum. Kemudian ustad Yusuf
bertanya, “Siapa yang belum nikah?” serentak hampir semua peserta mengacungkan
tangan dengan semangat, seraya bergurau.
“Nah, selain untuk memanjangkan umur, mengangkat permasalahan, sedekah juga
mampu membuat orang yang belum kawin jadi kawin, dan yang udah kawin”
“Kawin lagi???” jawab beberapa peserta, kompak!
Ustad Yusuf tertawa, “Yang udah kawin, makin saying”
Lalu mengalunlah sebuah cerita lain. Ada seorang wanita berusia 37 tahun yang
belum menikah mengikuti seminarnya. Setelah mendengarkan faedah sedekah, wanita
itu lantas pergi ke masjid terdekat dari rumahnya dan bertanya pada penjaga
masjid itu, “Maaf, Pak kira-kira masjid ini butuh apa? Barangkali saya bisa
Bantu”

“Oh, kebetulan. Kami sedang melelang lantai keramik masjid. Semeternya 150
ribuan”
Wanita itu menarik sejumlah uang dari sakunya, yang berjumlah 600ribu.
Tanpa pikir panjang ia membeli empat meter persegi lantai tersebut,
“Mudah-mudahan hajat saya terkabul”, harapnya.
Subhanallah, Allah menunjukkan keagungan-Nya. Minggu itu juga datang empat
orang melamarnya!
“Itulah sedekah!” Ustad Yusuf menantang mata peserta,”Sulit akan menjadi mudah,
berat menjadi ringan, asal kita sedekah!”
Sebuah kisah unik lainnya terjadi. Suatu hari, seorang wartawan mengajak Ustad
Yusuf ke Semarang, hanya untuk berpose dengan sebuah mobil Mercedez New Eyes E
200 Compresor baru. Tak ada yang istimewa dengan mobil itu kecuali harganya
yang mahal, sekitar 725 juta rupiah, dan mobil itu milik seorang tukang bubur
keliling!

Loh, bagaimana bisa seorang tukang bubur punya mercy? Bisa aja kalau Allah
berkehendak. Tukang bubur itu tentunya tak pernah bermimpi bisa memiliki sebuah
mobil Mercedez baru. Namun kepeduliannya kepada orang tua, justru membuatnya
kejatuhan bulan. Karena orang tuanya ingin naik haji, tukang bubur itu giat
sedekah. Ia sengaja menyediakan kaleng kembalian satu lagi, khusus uang yang ia
sedekahkan. Yang kemudian ia tabung di sebuah bank.

Ketika tabungannya itu telah mencapai 5 juta, ia mendapatkan satu poin
memperebutkan sebuah mobil mercy. Dan si tukang bubur itulah yang memenangkan
hadiah mobil tersebut. Karena tak mampu membayar pajaknya sebesar 25%, seorang
ustad bernama Hasan Toha, pemilik Toha Putra, membantunya. Maka, jadilah tukang bubur berangkat sekeluarga.
Kisah terakhir, tentang hutang 100juta yang lunas hanya dengan sedekah 100 ribu
rupiah. Orang ini mendengarkan ceramah seorang ustad yang mengatakan, kalau
sedekah itu dapat membeli penyakit, dapat membayar hutang, dan dapat
menyelesaikan masalah. Teringat hutangnya sejumlah 100 juta, ia menyedekahkan
uang yang ada, sebesar 100 ribu. Dalam hatinya ia berharap hutangnya dapat
cepat lunas.

“Dan Allah mengabulkan doanya secepat kilat. Begitu pulang dari pengajian, saat
menyebrang jalan, orang itu tertabrak mobil dan lunaslah hutangnya!” seru Ustad
Yusuf berapi-api. Semua peserta melongo kemudian tertawa. Hampir semua menebak
orang itu meninggal, sehingga di pemilik piutang mengikhlaskan hutangnya.

“Nggak! koreksi Ustad Yusuf cepat, “Dia cuma pingsan. Kebetulan yang nabrak
orang kaya. Selain dibawa ke rumah sakit, dia juga melunasi hutangnya!”
Itulah Allah punya cara tersendiri untuk menolong hamba-Nya. Selain memberikan
materi tentang sedekah, Ustad muda berkulit putih ini juga memberikan masukan
dan saran tentang bagaimana tampil yang baik di hadapan audience (baik di
televisi ataupun di ruangan), di antaranya mengajarkan teknik memotong materi
(untuk commercial break) yang baik, sehingga pemirsa televisi enggan mengganti
saluran dan tetap menunggu sampai iklan berakhir, lalu cara melibatkan emosi
audience, melibatkan orang sekitar acara (baik outsider, maupun insider),
intonasi suara, melakukan atraksi menarik, dan sebagainya.

“Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat
amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka dia tidak diberi
pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun
tidak dianiaya (dirugikan).” (al-An`am :160)

Sumber : http://www.anneahira.com/

Belajar HIDUP

Kisah nyata Sang Anne Ahira

Tahukah teman perjalanan Bu Ahira sebelum menjadi internet Marketer kelas dunia amatlah sangat menyedihkan. Beliau pernah di fitnah, di caci, di anggap orang gila, bahkan tidak di akui oleh orang tuanya. Kisah ini saya ambil dari Forum Asian Brain dan Bu Ahira sendiri yang menulisnya. Semoga bisa menjadi inspirasi kita semua.
Selamat membaca (Artikel ini benar benar saya copas dan sedikitpun saya tidak merubahnya).
Pengalaman Ibu Guru Hari ini saya ingin bercerita, sedikit berbagi pengalaman, dan mudah-mudahan teman-teman bisa belajar sesuatu dari ‘sharing’ saya kali ini. [>:D<] Banyak orang melihat saya ‘saat ini’, dan lalu mengambil kesimpulan… “Enak ya jadi Anne Ahira, pinter internet marketing, banyak duitnya, banyak muridnya, banyak teman-temannya, bagaimana sih dia bisa seperti itu?” Aah… mereka tidak pernah tahu saja apa yang saya lalui sebelum semua itu terjadi. Setiap orang tentunya akan mendapatkan pengalaman dan hasil yang berbeda-beda, tergantung DNA nya masing-masing.  Tongue (meledek) Tapi bagaimana pun, hakekatnya tetap sama. Mereka yang sukses biasanya adalah mereka yang LULUS ujian saat menghadapi banyak rintangan dan ribuan kegagalan, dan mereka yang tidak pernah mengeluh saat itu terjadi, dan tidak pernah berhenti mencoba! So, Anda ingin tahu proses bagaimana saya belajar Internet Marketing sampai ada pada tingkat sekarang ini? OK, sekarang waktunya saya untuk bercerita…  Big Grin (seringai besar, tertawa)  

Ujian Pertama: NARKOBA! Saat saya belajar Internet Marketing, saya mentah-mentah dituduh pake narkoba oleh keluarga! Bagaimana bisa? Saat saya belajar internet marketing, tidak ada orang yang tau, termasuk orang tua. Waktu itu saya tinggal di tempat kos, di daerah Setia Budhi, Bandung. Suatu hari orang tua saya menjenguk saya ke tempat kos, mereka heran kenapa sudah lebih dari satu bulan kok saya tidak pulang-pulang dan tidak ada kabar berita? Waktu itu saya sibuk belajar Internet Marketing PLUS mengajar, jadi saat itu ‘jam’ bagi saya melaju terasa cepat, dan tidak sadar ternyata sudah lebih dari 1 bulan saya tidak pulang-pulang ke Banjaran meski untuk sekedar setor muka.  Big Grin (seringai besar, tertawa) Siang itu orang tua saya ‘tiba-tiba’ datang, dan mereka melihat mata saya merah. (mata merah sebenarnya karena saya kurang tidur sepanjang malam belajar terus Internet Marketing!). Belum lama bertemu dengan mereka, saya harus sudah pergi lagi karena kebetulan ada janji pergi ke luar untuk mengantar murid saya, jadi saya minta orang tua saya untuk menunggu sebentar di tempat kos. Teman-teman tahu apa yang terjadi saat saya pulang? Kamar saya acak-acakan. Mama dan Papap saya lagi krasak krusuk mencari sesuatu di kamar saya. Waktu itu saya cuma tanya “Lagi cari apa?” Dan tanpa banyak basa basi Ibu saya langsung bilang… “Jujur kamu, kenapa mata kamu merah? Kamu mabok ya? Ato pake Narkoba?” Tentu saja saya bilang “tidak”, tapi mereka terus-terusan nasehatin saya tentang bahaya Narkoba, baik untuk kesehatan dan juga dari segi agama. Selama itu saya ditanya berulang-ulang “Yakin kamu tidak pakai Narkoba?”. Karena terus-terusan dinasehatin untuk sesuatu yang sebenarnya boro-boro pake, kepikiran juga nggak, saking capenya, akhirnya saya jawab “Yaa.. mau pake mau nggak, terserah Papa sama Mama deh”. Nah barangkali jawaban saya itu membuat mereka jadi tambah curiga.. lol Teman-teman tahu, salah satu sifat (ntah buruk ntah bagus hehe) jika ada orang yang berpikir macam-macam tentang saya, saya selalu cuek, tidak pernah melawan, saya lebih memilih diam. Intinya, saya tidak mau buang-buang energi untuk hal-hal yang negatif. Masih banyak mimpi yang belum tercapai. Jadi biarlah orang berpikir semaunya, yang penting saya tidak.  Big Grin (seringai besar, tertawa) Mengajar Private + Belajar IM Saat saya belajar Internet Marketing, waktu itu saya juga mengajar private, saya mengajar bahasa Inggris untuk orang Indonesia, dan bahasa Indonesia untuk orang asing terutama para ekspatriat. Saya juga mengajar anak-anak mereka yang sekolah di International School, saya datang ke rumah mereka utk mengajar Matematika, Science, dan pelajaran2 lainnya. Tidak jarang juga saya jadi ‘baby sitter’ saat orang tua mereka pergi bermain golf ato ada acara di luar. Saat saya belajar Internet Marketing, saya bekerja sebagai guru private mulai dari jam 8 pagi hingga 10 malam. Jadi hari-hari saya waktu itu penuh sekali dengan kegiatan. Penghasilan saya bisa mencapai 15 juta per bulan hanya dari mengajar dan tutoring spt itu. Orang asing yang ingin belajar dengan saya saat itu sampai ANTRI. Saya cukup dikenal oleh banyak para ekspatriat yang bekerja di Bandung. Mereka bilang sih katanya saya jagoan ngajarnya.. hehehe. Saya sering nolak- nolak murid saking terlalu banyaknya yang ingin belajar dengan saya waktu itu. Wah gaya deh pokoknya waktu itu, tidak jarang orang asing (Korea, Jepang, Taiwan, Amerika, Jerman, dll) “rebutan saya” untuk ajarin anak mereka. “Miss Ahira, we will pay you DOUBLE than others, so please”. Saya biasa suka jawab “Nope! Sorry! It’s not about the money for me, it’s about quality”. Ci yee… So anyway, Anda hitung sendiri berapa jam saya bekerja setiap hari, LEBIH dari 12 jam! Dan setelah itu malamnya saya belajar internet marketing! Tekad saya bulat, cita-cita saya kuat, mimpi saya besar, itulah perasaan saya waktu itu! Ini dibuktikan dengan saya merasa tidak keberatan meluangkan waktu untuk belajar Internet Marketing meski harus ke luar tengah malam. Saya biasa pergi ke Warnet jam 11 malam setelah bekerja dan lalu belajar internet marketing sendirian dan pulang ke tempat kos sekitar jam 2 -3 pagi. Kalau lagi liburan malah saya seringkali pulang jam 5 pagi. Saat saya belajar Internet Marketing, tidak ada teman yang bisa saya ajak bicara. Tidak ada guru yang bisa saya tanya. Setiap permasalahan yang muncul dan tidak saya pahami, saya dengan rajinnya mencari solusi sendiri. Ada sih beberapa teman online yang saya kenal dari Amerika, tapi mereka juga tidak bisa saya mintai bantuan terus-menerus tokh mereka juga punya bisnisnya masing masing, dan topiknya beda dengan saya. Jadi seringkali saya memecahkan semua permasalahan yang ada sendiri. Pusing saat belajar, itu sudah pasti! Kadang-kadang saya juga merasakan frustasi saat mentok “Ini harus digimanain? Kemana saya harus nanyanya? Siapa yang bisa bantu saya? Kok orang lain kelihatannya gampang, tapi saya tidak?” Saya akui, ada saatnya saat belajar IM saya benar-benar ingin membantingkan komputer yang ada di depan saya, tapi saya nggak berani… soalnya itu punya warnet..  Big Grin (seringai besar, tertawa) Gimana kalau bantingin aja yang ada di tempat kos?! Wah, apalagi yg itu, saya mikir lebih dari dua kali, soale komputernya baru!  Tongue (meledek) So akhirnya saya tetap bertahan, dan tentunya dengan bantuan BODREX!  Big Grin (seringai besar, tertawa) Teman-teman saya ‘heran’, saya maunya apa… penghasilan sudah besar, relasi dengan para ekspatriat sudah luas, saya kenal banyak bos-bos besar di Bandung yang memiliki pabrik dan perusahaan-perusahaan besar lainnya. Sekarang saya malah lari ke hal yang menurut mereka ‘mustahil’. Gaji saya memang besar untuk ukuran di Bandung. Tapi gaji besar itu saya dapatkan karena waktu dan energy yang saya sisihkan juga cukup besar! Kalo saya sakit misalnya, saya tidak bisa mendapatkan itu uang. Ato kalau para ekspatriatnya pada pulang? Saya sangat senang mengajar, dan melihat anak-anak orang lain menjadi pada pintar dan dapat nilai bagus di sekolahnya setelah belajar dengan saya! Tapi saya juga punya MIMPI, saya ingin keliling dunia! Saya tidak ingin hanya mendenger “katanya”. Saya ingin melihat semuanya sendiri! Dan ini salah satu alasan kenapa saya mendalami ilmu IM. Karena saya lihat, ada peluang besar di sana untuk ‘orang biasa’ seperti saya, yang tidak punya modal miliaran seperti para ekspatriat dan bos-bos yang saya kenal, tapi satu saat bisa menyaingi mereka dengan modal yang jauh lebih kecil! ;-) Bagian Tersulit Sebenarnya yg “ter” sulit bagi saya saat itu bukan pelajaran internet marketingnya. Yang lebih sulit bagi saya waktu itu adalah ‘ujian mental’ yang saya hadapi dan justru tidak ada hubungannya dengan Internet Marketing sama sekali! Saya tidak keberatan harus bekerja dari jam 8 – 10 malam untuk mengajar. Lalu dari jam 11 s/d 2 atau 3, kadang jam 4 pagi belajar IM, setelah itu baru pulang ke tempat kos. Tunggu sholat subuh, lalu tidur beberapa jam, kemudian saya pergi lagi mengajar. Dengan kondisi ‘sangat cape’ seperti itu saya TETAP MELAKUKAN, karena kuatnya keinginan untuk bisa mengubah hidup dan masa depan saya. Tapi efeknya? Mata jadi merah, karena kurang tidur, muka jadi pucat seperti orang mati, dan LALU… tiba-tiba saya disangka pake NARKOBA oleh orang tua! Ujian Kedua: Disangka Pelacur! Tempat kos di mana saya tinggal punya jam masuk yang telah ditentukan. Orang harus pulang paling lambat jam 10 – 11 malam. Sebenarnya jam masuk ini tidak begitu ketat. Saya perhatikan kadang ada orang yang baru pulang jam 12 – 1 malam, dan tidak di apa-apain. Dalam kasus saya, saya malah ‘keluar’ jam 11 malam, pulang tengah pagi. Pemilik kos yang sebenarnya tinggal di Jakarta akhirnya tahu, & saya pun diusir  Sad (seringai, cemberut) Yang menyakitkan, saya diusir bukan karena pulang paginya… Saya diusir karena disangka seorang pelacur. Sebelum diusir saya bahkan sempat dimaki-maki dulu! Katanya saya hanya ‘mengkotori’ tempat kos itu. Subhanallah.. sakit hati sekali waktu itu. Saya sering pulang tengah malam atau pagi dan diantar oleh cowok yang berbeda-beda (padahal mereka itu sebenarnya pegawai warnet yang berbaik hati mau mengantar saya ke tempat kos karena sudah terlalu larut malam). Saat diusir, saya tidak melihat adanya kesempatan untuk menerangkan. Tahu kali kalo Ibu-ibu lagi marah nyerocosnya kayak gimana, susah diberhentiin..  Big Grin (seringai besar, tertawa) Jadi kelihatannya percuma saya bicara juga. So, tanpa banyak bicara saya pun besoknya ke luar dari tempat kos itu! Setiap orang (mahasiwa dan karyawan) yang ada di tempat kos itu memandang ‘rendah’ kepada saya, dan saya biarkan mereka memandang begitu adanya. Saya hanya diam. Saat beres-beres barang, saya mendengar ada yang berbisik-bisik di kamar sebelah dan nama saya disebut-sebut… ‘Wah amit-amit, gonta-ganti cowok tiap hari, ih ternyata dia begitu ya?! Tidak nyangka…’ Mendengar semua itu saya hanya bisa menangis di dalam kamar, dan saya tidak kuasa untuk melawan! Saya akui, saya memang jarang bergaul, karena kesibukan saya. Dan saat itu saya tidak ada waktu untuk menerangkan… ‘Teman, tolong jangan berpikir saya pelacur.. Saya hanya ingin jadi seorang internet marketer, bukan melacur! But WHO CARES?? So, biarinlah mereka berpikir seperti itu, yang penting Tuhan tahu, saya perempuan baik-baik. Saat diusir saya tidak pulang ke rumah orang tua, karena takut nanti mereka akan menjejali saya dengan banyak pertanyaan, apalagi saya sudah dituduh pake narkoba! Sekarang saya disangka pelacur pula.. wah bisa berabe deh… So, saya cari-cari tempat kos… Bete sekali saya waktu itu, dunia benar-benar sedang tidak bersahabat dengan saya! Sudah difitnah, diusir, dimaki-maki pula. Dan yang lebih bete lagi, kok hari itu tumben-tumbennya tempat kos pada penuh! Padahal biasanya banyak yang kosong di daerah itu. Tapi alhamdulillah, akhirnya saya mendapatkan satu (itu juga dapat maksa!). Saya dapat tempat kos asli di pinggir selokan! di daerah Sukajadi Bandung. Saya pikir tidak apalah, yang penting dekat ke tempat mengajar dan ke tempat warnet di mana saya belajar IM di sana. Ujian Ketiga: Disangka Sakit Jiwa Dan Dibawa ke PSIKIATER! ABers tahu, saya melakukan satu kesalahan fatal waktu itu! Saat saya belum berpenghasilan, saya memutuskan untuk berhenti total mengajar, dan fokus pada IM! Saya memang memiliki cukup banyak tabungan, tapi saya belum tahu kapan saya berhasil, karena masih belajar! Kalau berhasil saya sih SANGAT YAKIN, saya pasti bisa. Saya memang orangnya pede-an  Big Grin (seringai besar, tertawa), tapi soal waktunya, saya tidak tahu pasti, karena namanya juga masih belajar! Dan belum pengalaman. Saya hanya berpikir, kalau terus & terus dilakukan saya pasti berhasil, dan harus berhasil. Cuma itu yang ada di kepala saya waktu itu! So, saya terus melakukan! Tapi lalu… uang yang saya kumpulkan dari hasil mengajar habis semua! Tidak main-main, uang saya habis ratusan juta saat belajar Internet Marketing. Dan itu saya keluarkan sebelum saya menghasilkan $8 pertama! Biarlah uang tabungan saya habis, tokh memang TIDAK ADA “sukses besar” yang gratisan Saya paham, jika saya ingin sukses, dan MAJU, saya harus berani ber INVEST. Nah betenya, saya sering dibilangin ‘sakit jiwa’ oleh kawan, karena mereka tahu saya mengeluarkan uang sebanyak itu untuk sesuatu yang –saat itu- Internet Marketing masih dianggap “aneh” di Indonesia. Tidak jarang kawan saya bilang bisnis online itu ’scam’. Sementara saya meninggalkan pekerjaan ‘enak’ saya demi itu semua! Tidak ada yang mau mendengar keyakinan saya. Tidak ada yang paham mimpi-mimpi saya. Saya sering dibilangin “anak durhaka”. Katanya saya orang ‘tersesat’, pikiran saya sudah ‘gelap’, saya tidak mau mendengarkan nasehat orang lain, termasuk orang tua. Disangka GILA Gilanya bukan sekedar ‘ejekan’ seperti ‘ih, kamu gila’. Saya disangka ‘beneran gila’ alias dikira punya gangguan jiwa, sampai saya di bawa ke Psikiater!  Laughing (tertawa) Bagaimana ceritanya? Suatu hari saya sedang online, Bapak saya tidak sengaja menemukan saya lagi ngomong lewat Yahoo VOICE Messenger. Karena saya pakai head-set, jadi dia tidak mendengar suara teman saya, dan disangkanya saya NGOMONG SAMA MONITOR! Seperti orang gila…  Laughing (tertawa) Ok, mungkin ada baiknya saya cerita sedikit tentang orang tua saya. Mereka datang dari kampung. Jangankan mengenal internet, sampai ‘detik ini’, menyalakan komputer saja tidak berani. Kalau saya bilang “Ma, Pap, belajar dong nyalain komputer “, mereka jawabannya lucu.. “Nggak ah, takut meledak!” So, Anda bisa bayangkan, dulu saat saya belajar, bagaimana saya mau menerangkan ttg “internet marketing”, wong nyalain komputer saja takut meledak! Emangnya bom  Tongue (meledek) Tapi terlepas dari itu, mereka orang tua yang luar biasa, & saya amat sangat mencintai mereka! [>:D<] Nah, suatu hari saat saya sdg menggunakan YM Voice, Bapak saya mengira anaknya ‘ngomong sendirian’. Saya membayangkan dalam benaknya saat itu mungkin Bapak saya berpikir.. “MasyaAllah.. anakku kok ngomong sama monitor, dia pasti sakit jiwa”. Esoknya saya langsung dibawa ke sebuah rumah sakit, saya dipaksa untuk ketemu PSIKIATER karena saya disangka memiliki gangguan jiwa! Mungkin orang tua saya berpikir mimpi saya ‘terlalu kenceng’ dan tidak kesampaian, jadi akhirnya gila.  Laughing (tertawa) Saya benar-benar tidak kuasa, kecuali nurut saja sama mereka, kalau saya disangkanya stress berat dan memiliki gangguan jiwa sampai ngajak ngomong monitor! Jadi harus dibawa ke psikiater! Ada kejadian lucu lagi waktu itu, saat di RS saya minta kepada orang tua saya utk menunggu saja di luar, biar saya curhat sendiri masalah ‘kejiwaan’ saya pada sang Psikiater. 2 jam lebih saya berbicara, orang tua saya menunggu di luar merasa khawatir karena saya di dalam begitu lama. Mungkin mereka berpikir pastilah ini si Ahira gangguan jiwanya parah..  Tongue (meledek) Nah, padahal, waktu saya di dalam itu asyik bercerita tentang mimpi-mimpi saya, dan si dokter malah tertarik dan banyak bertanya balik kepada saya tentang AFFILIATE MARKETING. Jadi sebenarnya, selama 2 jam lebih itu bukan saya yang konsultasi sama si dokter, tapi si dokter konsultasi internet marketing dengan saya. Saat saya keluar ruangan, si dokter dengan matanya berbinar-binar, dia langsung jabat tangan kedua orang tua saya dan bilang “Luar biasa, anak Anda ini pintar sekali, saya ingin belajar lebih banyak dari dia”, dan si dokter itu juga bilang kepada saya “Ahira, nanti kita telpon-telponan ya!” Melihat itu semua, orang tua saya tambah bingung… mungkin dalam benaknya dia ingin bertanya… “Jadi dok, anak saya tidak GILA?”… Ato karena saking gilanya anak saya jadi bisa menghipnotis orang?? Dan dokter barusan kena hipnotis, jadi ikut gila??  Big Grin (seringai besar, tertawa) LoL… Anyway, di atas adalah beberapa kejadian dari sekian banyak rintangan yang saya hadapi. Meski pun beberapa kejadian kelihatannya ‘lucu’, tapi waktu saya menjalaninya saat itu, benar-benar terasa sangat berat dan menyakitkan. Mungkin teman-teman pernah dibilangin ‘gila’ oleh teman, saudara, dan keluarga gara-gara belajar internet marketing, tapi pernah nggak seperti saya bener- bener dianggap ‘gila’ sampai di bawa ke Psikiater?!  Tongue (meledek) Seperti biasa.. saya hanya diam saja. Saya tidak suka keributan. Jadi saya nurut saja… Meskipun menyakitkan. Ujian Ke-empat (Klimaks!): Dicampakkan Mama Apa yang paling berat dari semua ujian yang saya dapatkan sebelum saya menggapai kesuksesan saya? Yaitu pada saat Mama tidak bertanya kepada saya BERBULAN-BULAN. Ibu saya akhirnya mendengar selentingan kalau saya sering keluar malam dan pulang di antar laki-laki yang berbeda setiap hari. Ntah dari siapa beliau mendengar kabar semua itu… dan saya paham kenapa orang tua saya bisa langsung percaya begitu, karena sebelumnya mereka memang sudah ‘curiga’ kalau saya sering tidak pulang, pas ketemu, mata merah, mungkin Narkoba! Sekarang tiba-tiba diusir oleh Ibu Kos yang notabene dianggapnya ‘sangat baik’ oleh orang tua saya, dan yang terdengar oleh Ibu saya waktu itu bahwa ibu kos mengusir saya karena soal ‘ganti-ganti cowok’ tadi.. dan pulang pagi! Mak nyos deh gue kelihatan 100% jadi tersangka! Waktu itu tiba-tiba jam 6 pagi Mama saya datang ke tempat kos saya, dia mengetuk pintu keras sekali, waktu saya buka, saya lihat ada Mama sedang berdiri di depan pintu, matanya berkaca-kaca, beliau memandang saya dengan penuh kemarahan, mulutnya bergetar, seolah dia ingin menjerit tapi amarahnya tidak bisa keluar… Dan saya hanya berani bertanya “Mah, ada apa?”. Dan Mama saya sambil menangis dia bilang.. “Kamu, sangat mengecewakan Mama!” …. lalu beliau pergi meninggalkan saya, tanpa memberi saya kesempatan untuk berbicara, dan setelah itu saya tidak disapa berbulan-bulan.  
ANAK MANA yang kuat diperlakukan seperti itu? Pagi itu saya merasa amat sangat berdosa. Sungguh, saya belum pernah melihat Mama saya seperti itu. Biasanya kalau saya ‘nakal’, Mama suka panggil nama lengkap saya semua! “Anne Ahira Dewi!!” Nah, itu berarti dia lagi marah! Tapi seumur hidup saya belum pernah melihat Mama saya nangis dan bilang kalau dia kecewa gara-gara saya. Kejadian pagi itu betul-betul membuat saya langsung K.O!! Teman-teman tahu, hari itu di mana saya benar-benar terpuruk, sebenarnya merupakan titik balik kesuksesan saya. JIKA mama saya tidak datang dan tidak meng-K.O saya pagi itu, belum tentu saya bisa seberhasil seperti sekarang. Karena setelah melihat Mama saya menangis dan meninggalkan saya pagi itu… telah membuat saya BERSUMPAH. Saya masih sangat ingat, bagaimana tubuh saya gemetar hebat waktu itu, dan saya bersumpah di atas Sajadah…. “DEMI ALLAH MAMA SAYA AKAN BERHASIL”. “Demi Allah saya akan berhasil… Demi Allah Mama saya akan berhasil… ” Kalimat itu saya ucapkan hingga ratusan kali sambil terus menangis, dan histeris…! ABers tahu kenapa saya seperti itu? Karena saya menyadari, saya sudah kehilangan SEMUANYA. Teman mentertawakan, semua saudara mengatakan saya anak durhaka, tabungan saya semua habis, pekerjaan tidak ada, dan kini orang tua saya mencampakkan saya. Mereka semua sudah tidak mau menyapa!  
Tidak ada jalan lain bagi saya untuk mendapatkan semuanya kembali kecuali saya harus berhasil. Saya berpikir, tidak apalah saya belajar Internet Marketing sendirian, tidak ada guru, tidak ada teman, puyeng saat belajar semua bisa saya makan sendiri, asal saya MAU MELAKUKAN! Tapi yang paling berat bagi saya waktu itu adalah saat saya kehilangan ‘cinta’. Cinta dari teman, cinta dari saudara, cinta dari orang tua. Rasanya saya seperti hidup di jaman Nabi Adam. Tinggal sendirian di muka bumi ini! Kasihan deh gue..!  Tongue (meledek) Okay… Hari-hari pun berlalu. Meski begitu Saya tidak pernah menyerah, saya masih mengerjakan IM, sendirian. Lalu sedikit demi sedikit, semuanya mulai menampakan hasil. Untuk mendapatkan $8 pertama sulitnya minta ampun. Saya perlu waktu belajar hampir 2 tahun untuk mencetak $8 pertama! Tapi setelah $100 pertama saya terima, ternyata untuk mencetak $500 berikutnya tidak terasa begitu sulit.  Big Grin (seringai besar, tertawa) Dan setelah saya mampu menghasilkan $500 per bulan, untuk kemudian menghasilkan $5,000 per bulan, kok jadi tambah mudah ya?  Batting Eyelashes (mata genit, mengerling) Dan lalu setelah saya mendapatkan $5,000 per bulan, untuk kemudian mendapatkan $25,000, $50,000, bahkan lebih dari $100,000 menjadi jauh lebih mudah. Dan begitu terus selanjutnya…. Alhasil… Gara-gara INTERNET MARKETING… rumah saya sekarang jadi ada di mana-mana.  Big Grin (seringai besar, tertawa) Gara-gara INTERNET MARKETING… saya kok jadi sering keliling dunia?  Batting Eyelashes (mata genit, mengerling) Gara-gara INTERNET MARKETING… perasaan uang saya tiap hari kok nambah terus seh?!  Tongue (meledek) Gara-gara INTERNET MARKETING… saya bisa mengirim orang tua untuk pergi Haji. Dan membiarkan mereka untuk melakukan Umroh 2 atau 3 bulan sekali. Kalo mereka kuat, mau sebulan sekali juga boleh deh! Dan alhamdulilah saudara hingga tetangga juga kebagian! Gara-gara INTERNET MARKETING… banyak anak yatim yang akhirnya bisa disekolahkan, fakir miskin dan janda-janda bisa terbantu kehidupan mereka. Gara-gara INTERNET MARKETING… beberapa rumah ibadah telah dibangun, jalan-jalan di kampung diperbaiki, dan alhamdulillah, akhirnya saya juga bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Dan Gara-gara INTERNET MARKETING…
Saya akhirnya belajar HIDUP! Saya belajar dari keterpurukan, saya belajar dari setiap kegagalan, dan saya belajar dari setiap kerugian. Karena PROSES itu semua yang telah saya lewati, akhirnya telah melahirkan seorang Anne Ahira yang kuat, Anne Anne yang bijaksana pada dirinya, dan Anne Ahira yang tahu bagaimana harus bersikap jika ingin menjadi orang besar dan sukses! Nah, sekarang, bagaimana dengan ANDA? Sudah berapa kali Anda frustasi? Sudah berapa ratus kali Anda gagal? Dan berapa kali Anda BELAJAR dari kesalahan Anda sendiri dan atau orang lain? Tahukah teman-teman, APA yang sebenarnya membuat saya menjadi KAYA?
Jawabannya: BUKAN Internet Marketing Melainkan SIKAP. Sikap seperti apa? OK, akan saya kupas pada postingan berikutnya!  Wink (kedipan) Karena yang satu ini sudah cukup panjang!  Big Grin (seringai besar, tertawa) Ahira P.S. Di bawah adalah Catatan Harian yang saya buat saat saya sedang dalam keadaan terpuruk! Jika Anda suka puisi, Anda pasti bisa ikut merasakan sakitnya batin saya waktu itu! Di lain pihak, batin saya juga berontak… dan begitu ingin membuktikan! ————————————-  
DIRIKU & PERJALANAN Catatan Harian: Anne Ahira Aku berjuang di antara pena dan buku-buku yang melingkari waktuku Kukumpulkan huruf-huruf yang berhamburan… di jiwa… di raga… di fikiran… Kukembangkan layar khayal Keingingan tlah menjelma BAGAI DEWA Tuk arungi samudra kenyataan Berdiri tegak pada simpang kehidupan Dengan tatap mata yang tajam Memandang hari depan Yang merindukan…. HARAPAN! Cangkulku adalah renungan Mata hatiku adalah pisau Kudapat kupas apa yang kumau! Air mata kekasihku Kuanggap syair kehidupan Sampai kubilang mati itu adalah… KEINDAHAN! Bulanlah yang memberiku mimpi-mimpi… Anginlah yang mengajakku tuk ‘mencari’ Dan aku sama sekali tak peduli Walau kuharus menjadi “muntah” tuk menjawab Teka-teki tentang….. DIRIKU SENDIRI! Aku tetap Aku Siapa pun tak perlu tahu Aku adalah Aku Yang tak pernah kau tahu Dan apa juga yang kau sangka!
Anne Ahira

Ibadah

Jangan Sia-Siakan Ibadah Haji Anda


**www.carahaji.com
Bapak/Ibu yang saya hormati… Bagaimana kabar Anda hari ini. Semoga sehat dan sukses selalu. Pada tulisan kali ini saya akan menulis seputar bagaimana caranya agar ibadah haji Anda tidak sia-sia. Lho kok sia-sia ??? Apa maksudnya ?
Maksud saya begini… Ibadah haji kan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi yang menggunakan ONH Plus, yang nominalnya dua kali lipat daripada haji biasa. Nah.. biaya yang sedemikian besar itu, jika Anda tidak benar-benar menunaikan haji dengan sungguh-sungguh, maka haji Anda bisa sia-sia, alias tidak berbekas atau jauh dai haji mabrur.
Lihatlah di sekeliling Anda, apakah ada orang yang sudah menunaikan ibadah haji, tapi tingkah lakunya malah sering berbuat dosa ? Saya yakin pasti ada. Kita berharap ibadah haji kita tidak seperti itu. Kita pasti menginginkan ibadah haji kita diterima dan menjadi haji mabrur. Dan setelah pulang ke tanah air,  kita menjadi pribadi unggul dan saleh melebihi sebelum kta berangkat haji
Ingatlah selalu, bahwa haji itu bukanlah beli barang. Anda tidak cukup hanya dengan persiapan uang dan bekal perjalanan, lantas mendapatkan predikat haji mabrur. Dan jangan pula Anda niatkan sedikitpun saat pergi haji untuk mendapatkan gelar pak haji atau bu haji. Haji lebih mulia daripada sekedar gelar itu.
Bagaimana agar haji Anda tidak sia-sia ???

Agar haji Anda tidak sia-sia dan mendapatkan predikat haji mabrur, Anda perlu mempersiapkan beberapa hal berikut ini :
1. Persiapan fisik
Ibadah haji adalah ibadah fisik. Anda akan banyak menggunakan kekuatan fisik disana. Thawaf 7 kali mengelilingi ka’bah memakan waktu sekitar 1 jam. Sai antara bukit shafa dan marwa juga sekitar 1 jam. Menunggu bis di muzdalifah bisa berjam-jam di tengah malam. Melempar jumrah 4 hari berturut-turut dan menempuh perjalanan lebih dari 5 km. Belum lagi menghadapi kerumunan massa dan berdesak-desakan dengan manusia yang ukuran tubuhnya lebih besar.
Karena itu, persiapkan fisik Anda jauh-jauh hari. Jaga kesehatan dan banyak berolah raga. Bagi yang usia lanjut, biasakanlah jalan kaki setiap hari
2. Persiapan Ilmu
Selalu sadarlah, bahwa setiap ibadah itu harus disertai dengan ilmu. Tidak ada alasan untuk tidak belajar.  Kini telah banyak sarana belajar yang bisa Anda dapatkan, seperti buku, VCD, pengajian, internet, dll. Pelajarilah manasik haji. Jangan sampai Anda hanya mengandalkan pembimbing haji (ketua rombongan) yang belum tentu bisa mendampingan Anda 24 jam. Ingat, ibadah haji adalah ibadah Anda, bukan ibadah rombongan. Anda harus tahu ilmunya. Tanpa ilmu, Anda tidak mungkin bisa menjiwai ibadah haji Anda.
Karena itu, bekali diri Anda dengan ilmu, sebelum berangkat haji.
3. Persiapan mental
Persiapkan mental Anda dalam menunaikan ibadah haji. Sadarilah bahwa ibadah haji adalah anugerah besar dari Allah SWT untuk Anda. Tidak semua orang bisa menunaikan ibadah haji. Bersyukurlah akan hal itu.
Pahamilah makna-makna yang terkandung dalam tata cara haji. Jalankan semuanya dengan penuh kesabaran. Ingat yang Anda lakukan disana adalah ibadah. jangan nodai ibadah Anda yang hal-hal yang bisa mengurangi nilai ibadah itu sendiri
Perbanyaklah ilmu dan informasi seputar ibadah haji. dengan begitu Anda akan siap secara mental untuk menunaikan ibadah mulia ini.
——–
Bapak/Ibu… ibadah haji yang biayanya sangat besar dan mungkin hanya sekali seumur hidup, janganlah disia-siakan. Persiapkan semuanya dengan baik…. sebelum Anda menyesal…
Semoga bermanfaat..
Wassaalamu’alaikum
AL ARIF