Pertanyaan Terselesaikan
Lihat lainnya »Apakah yang dimaksud penyakit kelenjar getah bening...?
sobat....tolong bantu ya,ciri-ciri/gejalanya apa ?
bagaimana cara pengobatannya agar cepat sembuh...?
makacih jawabannya ya...???
bagaimana cara pengobatannya agar cepat sembuh...?
makacih jawabannya ya...???
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Penanya
>>Limfoma atau
Kanker Getah Bening adalah tipe kanker yang menyerang sel darah putih
dan terkumpul dalam kelenjar getah bening,,
>>Gejala pada Limfoma secara fisik dapat timbul benjolan yang kenyal, tidak terasa nyeri, mudah digerakkan, dan tidak ada tanda-tanda radang. Hal ini dapat segera dicurigai sebagai Limfoma non-Hodgkin. Namun , tidak semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik merupakan Limfoma. Bisa saja benjolan tersebut hasil perlawanan kelenjar limfa dengan sejenis virus atau mungkin tuberkulosis limfa.
Terdapat 3 gejala spesifik pada Limfoma :
- Demam berkepanjangan dengan suhu lebih dari 38 oC
- Sering keringat malam
- Kehilangan berat badan lebih dari 10% dalam 6 bulan
Pengobatan
>>Pengobatan pada Limfoma Non Hodgkin dapat dilakukan melalui beberapa cara, sesuai dengan diagnosis dari beberapa faktor seperti apakah pernah kambuh, stadium berapa, umur, kondisi badan, kebutuhan dan keinginan pasien. Secara garis besar penyembuhan terjadi sekitar 93%, membuat penyakit ini sebagai salah satu kanker yang paling dapat disembuhkan.
Berikut ini cara-cara pengobatan penyakit Limfoma : Kemoterapi, Terapi antibodi monoklonal, Terapi Radiasi, Transplantasi, Pembedahan, Terapi eksperimental, atau Penatalaksanaan gejala. (Tentu saja keputusan dari dokter, bukan dari kitanya)
Obat-obat kemoterapi bertujuan untuk merusak dan membunuh semua sel limfoma di seluruh tubuh. Sasarannya adalah semua sel yang membelah dengan cepat. Salah satu obat kemoterapi yang paling sering diberikan adalah chlorambucil, dalam bentuk tablet yang diberikan per oral.
~Radioterapi digunakan jika penyakitnya hanya pada satu atau dua daerah tubuh. Kemoterapi dosis tinggi merupakan pilihan pengobatan selanjutnya yang berguna pada sebagian pasien.
~Antibodi monoklonal yang paling umum dipakai dalam pengobatan Limfoma non Hodgkin adalah rituximab. Rituximab efektif dalam pengobatan beberapa tipe Limfoma non Hodgkin yang paling umum. Rituximab umumnya diberikan dalam kombinasi dengan kemoterapi, meskipun pada beberapa keadaan diberikan tunggal. Tujuan pengobatan ini adalah untuk menghancurkan sel-sel limfoma non Hodgkin secara khusus dan tidak mengganggu jenis-jenis sel lainnya.
~Pengobatan dengan radiasi membunuh sel-sel di tubuh dengan merusak DNA, sehingga sel tidak dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi. Karena radiasi dapat membunuh sel normal bersama sel yang sakit, penting bahwa pemakaian radiasi sebagai terapi diarahkan setepat mungkin pada sel yang menimbulkan penyakit sebagai upaya mengurangi efek samping. Umumnya diberikan pada pasien yang hanya memiliki satu atau dua kelenjar getah bening yang terserang. Di sini, berkas radiasi dipusatkan pada daerah yang terkena untuk membunuh sel-sel yang sakit.
~Transplantasi berguna untuk menghancurkan sumsum tulang. Selanjutnya digantikan dengan sel-sel induk yang ditransplantasikan. Biasanya melibatkan pemakaian kemoterapi dosis tinggi atau dengan radioterapi. Transplantasi dibagi dalam 2 kelompok :
- Alogenik (berbeda secara genetik), sel induk berasal dari orang lain donor. Donor dapat berupa keluarga, idealnya saudara kembar
- Otologus (dari tubuh pasien sendiri), sel induk berasal dari pasien sendiri, dikumpulkan sebelum kemoterapi dosis tinggi, kemudian akan ditransplantasikan kembali pada mereka
~Pembedahan dapat dilakukan dengan cara splenektomi. Jika limpa sudah terkena limfoma non Hodgkin, pengangkatan ini dikenal sebagai splenektomi. Ini dilakukan dengan anestesi umum. Orang yang telah menjalani splenektomi lebih mungkin terkena infeksi bakteri, dan seharusnya mendapat vaksinasi untuk mencegahnya.
>>Jika pengobatan-pengobatan diatas belum berhasil, biasanya dokter akan menyarankan pengobatan terapi eksperimental. Pengobatan ini ditujukan pada pasien yang menderita Limfoma non Hodgkin yang selalu kambuh setelah pengobatan atau tidak memberikan respon sama sekali terhadap pengobatan normal. Ini disebabkan karena pengobatan eksperimental dapat menimbulkan lebih banyak efek samping daripada pengobatan yang sudah standar. Hanya pada kasus-kasus tertentu ahli akan menganjurkan penggunaan pengobatan yang baru atau eksperimental tanpa mencoba lebih dulu pengobatan yang sudah teruji.
>>Gejala pada Limfoma secara fisik dapat timbul benjolan yang kenyal, tidak terasa nyeri, mudah digerakkan, dan tidak ada tanda-tanda radang. Hal ini dapat segera dicurigai sebagai Limfoma non-Hodgkin. Namun , tidak semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik merupakan Limfoma. Bisa saja benjolan tersebut hasil perlawanan kelenjar limfa dengan sejenis virus atau mungkin tuberkulosis limfa.
Terdapat 3 gejala spesifik pada Limfoma :
- Demam berkepanjangan dengan suhu lebih dari 38 oC
- Sering keringat malam
- Kehilangan berat badan lebih dari 10% dalam 6 bulan
Pengobatan
>>Pengobatan pada Limfoma Non Hodgkin dapat dilakukan melalui beberapa cara, sesuai dengan diagnosis dari beberapa faktor seperti apakah pernah kambuh, stadium berapa, umur, kondisi badan, kebutuhan dan keinginan pasien. Secara garis besar penyembuhan terjadi sekitar 93%, membuat penyakit ini sebagai salah satu kanker yang paling dapat disembuhkan.
Berikut ini cara-cara pengobatan penyakit Limfoma : Kemoterapi, Terapi antibodi monoklonal, Terapi Radiasi, Transplantasi, Pembedahan, Terapi eksperimental, atau Penatalaksanaan gejala. (Tentu saja keputusan dari dokter, bukan dari kitanya)
Obat-obat kemoterapi bertujuan untuk merusak dan membunuh semua sel limfoma di seluruh tubuh. Sasarannya adalah semua sel yang membelah dengan cepat. Salah satu obat kemoterapi yang paling sering diberikan adalah chlorambucil, dalam bentuk tablet yang diberikan per oral.
~Radioterapi digunakan jika penyakitnya hanya pada satu atau dua daerah tubuh. Kemoterapi dosis tinggi merupakan pilihan pengobatan selanjutnya yang berguna pada sebagian pasien.
~Antibodi monoklonal yang paling umum dipakai dalam pengobatan Limfoma non Hodgkin adalah rituximab. Rituximab efektif dalam pengobatan beberapa tipe Limfoma non Hodgkin yang paling umum. Rituximab umumnya diberikan dalam kombinasi dengan kemoterapi, meskipun pada beberapa keadaan diberikan tunggal. Tujuan pengobatan ini adalah untuk menghancurkan sel-sel limfoma non Hodgkin secara khusus dan tidak mengganggu jenis-jenis sel lainnya.
~Pengobatan dengan radiasi membunuh sel-sel di tubuh dengan merusak DNA, sehingga sel tidak dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi. Karena radiasi dapat membunuh sel normal bersama sel yang sakit, penting bahwa pemakaian radiasi sebagai terapi diarahkan setepat mungkin pada sel yang menimbulkan penyakit sebagai upaya mengurangi efek samping. Umumnya diberikan pada pasien yang hanya memiliki satu atau dua kelenjar getah bening yang terserang. Di sini, berkas radiasi dipusatkan pada daerah yang terkena untuk membunuh sel-sel yang sakit.
~Transplantasi berguna untuk menghancurkan sumsum tulang. Selanjutnya digantikan dengan sel-sel induk yang ditransplantasikan. Biasanya melibatkan pemakaian kemoterapi dosis tinggi atau dengan radioterapi. Transplantasi dibagi dalam 2 kelompok :
- Alogenik (berbeda secara genetik), sel induk berasal dari orang lain donor. Donor dapat berupa keluarga, idealnya saudara kembar
- Otologus (dari tubuh pasien sendiri), sel induk berasal dari pasien sendiri, dikumpulkan sebelum kemoterapi dosis tinggi, kemudian akan ditransplantasikan kembali pada mereka
~Pembedahan dapat dilakukan dengan cara splenektomi. Jika limpa sudah terkena limfoma non Hodgkin, pengangkatan ini dikenal sebagai splenektomi. Ini dilakukan dengan anestesi umum. Orang yang telah menjalani splenektomi lebih mungkin terkena infeksi bakteri, dan seharusnya mendapat vaksinasi untuk mencegahnya.
>>Jika pengobatan-pengobatan diatas belum berhasil, biasanya dokter akan menyarankan pengobatan terapi eksperimental. Pengobatan ini ditujukan pada pasien yang menderita Limfoma non Hodgkin yang selalu kambuh setelah pengobatan atau tidak memberikan respon sama sekali terhadap pengobatan normal. Ini disebabkan karena pengobatan eksperimental dapat menimbulkan lebih banyak efek samping daripada pengobatan yang sudah standar. Hanya pada kasus-kasus tertentu ahli akan menganjurkan penggunaan pengobatan yang baru atau eksperimental tanpa mencoba lebih dulu pengobatan yang sudah teruji.
materi referensi:
==========================
Penyakit Kelenjar Getah Bening Bisa Picu Kanker?
(Foto: Thinkstock)
Faisal (Pria Lajang, 22 Tahun), bhakXX.XXXXXX@gmail.com
Tinggi Badan 168 Cm dan Berat Badan 62 Kg
Jawaban
Maaf sebelumnya. Mengenai pertanyaan Anda kurang spesifik. Apakah boleh dilejaskan penyakit kelenjar getah bening apa yang ibu Anda derita, sehingga saya baru dapat menjelaskan lebih lanjut. Karena penyakit kelenjar getah bening pun terdiri dari beberapa jenis.
Sekedar informasi Kanker limfoma atau kanker kelenjar getah bening adalah penyakit kanker dari sistem limfatik (kelenjar getah bening, kelenjar timus, limpa dan sumsum tulang). American Cancer Society mengatakan ada dua jenis limfoma, yaitu limfoma Hodgkin (penyakit Hodgkin) dan limfoma non-Hodgkin.
Penderita limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, sakit perut atau bengkak, keringat malam, demam dan kelelahan kronis. Beberapa individu juga mengalami nyeri dada, kesulitan bernapas, kulit sangat gatal, kurang nafsu makan.
Prof. Dr. Li Yuan Zhong
===============================
Limfadenitis |
DEFINISI Limfadenitis adalah peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening. |
PENYEBAB Limfadenitis bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, virus, protozoa, riketsia atau jamur. Secara khusus, infeksi menyebar ke kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung atau mata. |
GEJALA Kelenjar getah bening yang terinfeksi akan membesar dan biasanya teraba lunak dan nyeri. Kadang-kadang kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat. |
DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk membantu menentukan penyebabnya, bisa dilakukan biopsi (pengangkatan jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop). |
PENGOBATAN Pengobatan tergantung dari organisme penyebabnya. Untuk infeksi bakteri, biasanya diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) atau intravena (melalui pembuluh darah). Untuk membantu mengurangi rasa sakit, kelenjar getah bening yang terkena bisa dikompres hangat. Biasanya jika infeksi telah diobati, kelenjar akan mengecil secara perlahan dan rasa sakit akan hilang. Kadang-kadang kelenjar yang membesar tetap keras dan tidak lagi terasa lunak pada perabaan. |
PENCEGAHAN Menjaga kesehatan dan kebersihan badan bisa membantu mencegah terjadinya berbagai infeksi. |
Obat kanker kelenjar getah bening herbal
Solusi terbaik untuk mengatasi kanker kelenjar getah bening dengan ACE MAXS sebagai obat kanker kelenjar getah bening herbal
yang aman dan efektif kesembuhannya. Ace maxs adalah produk baru yang
kini telah di pasarkan sebagai obat multi khasiat. Ace maxs selain
menyembuhkan kanker kelenjar getah bening juga bisa mengobati berbagai
penyakit seperti kanker payudara, stroke, jantung koroner, alzheimer,
dll. Berikut akan kami jelaskan mengenai penyakit kanker kelenjar getah
bening
Penyakit kanker kelenjar getah bening
Limfoma
merupakan kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel
darah putih) yang sebelumnya normal, seperti halnya limfosit normal,
limfosit ganas dapat tumbuh pada bebagai organ dalam tubuh termasuk
kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, darah ataupun organ lain.
Ada dua
jenis kanker sistem limfotik yaitu penyakit hodgkin dan limfoma
non-hodgkin (NHL). Kanker kelanjar getah bening atau limfoma adalah
sekelompok penyakit keganasan yang bekaitan dan mengenai sistem
limfatik. Sistem limfatik merupakan bagian penting dari sistem kekebalan
tubuh yang membentuk pertahanan alamiah tubuh melawan infeksi dan
kanker.
Pembengkakan
kelenjar dapat dimulai dengan gejala penurunan berat badan secara
gratis, rasa lelah yang terus menerus, batuk-batuk dan sesak napas,
gatal-gatal, demam tanpa sebab dan berkeringat malam hari.
Seringkali
penderita tidak menunjukkan gejala khas hanya memiliki semacam benjolan
atau pembengkakan kelenjar getah bening pada leher. Karena tidak ada
keluhan khas banyak pasien baru berobat saat masuk stadium lanjut
sehingga sel kanker sudah menyebar dan sulit diangkat dengan operasi.
Kini hadir untuk anda yang mengidap penyakit kanker kelenjar getah bening segera obati dengan obat multi khasiat Ace Maxs sebagai obat kanker kelenjar getah bening herbal.