link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Sabtu, 01 September 2012

Orang Beruntung


Anda Orang yang beruntung yang selalu percaya diri terhadap kehidupan. 
Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepada Anda.
I like You,
Dwika




Rahasia menjadi orang beruntung

Diposkan oleh Opick Taopik 

Kita semua pasti mengenal tokoh si Untung dalam komik Donald Bebek. Berlawanan dengan Donald yang selalu sial. Si Untung ini dikisahkan untung terus. Ada saja keberuntungan yang selalu menghampiri tokoh bebek yang bernama asli Gladstone ini. Betapa enaknya hidup si Untung. Pemalas, tidak pernah bekerja, tapi selalu lebih untung dari Donald. Jika Untung dan Donald berjalan bersama, yang tiba-tiba menemukan sekeping uang di jalan pastilah itu si Untung. Jika Anda juga ingin selalu beruntung seperti si Untung, don't worry, ternyata beruntung itu ada ilmunya.

Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang-orang beruntung dengan yang sial. Wiseman merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial. Memang kesannya seperti main-main, bagaimana mungkin keberuntungan bisa diteliti. Namun ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial.

Misalnya, dalam salah satu penelitian The Luck Project ini, Wiseman memberikan tugas untuk menghitung berapa jumlah foto dalam koran yang dibagikan kepada 2 kelompok tadi. Orang-orang dari kelompok sial memerlukan waktu rata-rata 2 menit untuk menyelesaikan tugas ini. Sementara mereka dari kelompok si Untung hanya perlu beberapa detik saja! Lho kok bisa? Ya, karena sebelumnya pada halaman ke-2, Wiseman telah meletakkan tulisan yang tidak kecil berbunyi “Berhenti menghitung sekarang! ada 43 gambar di koran ini”. Kelompol sial melewatkan tulisan ini ketika asyik menghitung gambar. Bahkan, lebih iseng lagi, di tengah-tengah koran, Wiseman menaruh pesan lain yang bunyinya: “Berhenti menghitung sekarang dan beritahu ke peneliti Anda menemukan ini, dan menangkan $250!”. Lagi-lagi kelompok sial melewatkan pesan tadi! Memang benar-benar sial.

Singkatnya, dari penelitian yang diklaimnya “scientific” ini, Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial:

1. Sikap terhadap peluang
Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang. Bagaimana hal ini dimungkinkan? Ternyata orang-orang yang beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan-kemungkinan baru.

Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permatanya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: “Mr. Buffet!” Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzber berpikir lain, ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permatanya. Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, face to face. Setahun kemudian, Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul beruntung.

2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan
Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan “hati nurani” (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari “gut feeling”. Yang barangkali sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam.

Banyak teman saya yang bertanya, “mendengarkan intuisi” itu bagaimana? Apakah tiba-tiba ada suara yang terdengar menyuruh kita melakukan sesuatu? Wah, kalau pengalaman saya tidak seperti itu. Malah kalau tiba-tiba mendengar suara yang tidak ketahuan sumbernya, bisa-bisa saya jatuh pingsan. Karena ini subyektif, mungkin saja ada orang yang beneran denger suara. Tapi kalau pengalaman saya, sesungguhnya intuisi itu sering muncul dalam berbagai bentuk, misalnya:
-Isyarat dari badan. Anda pasti sering mengalami. “Gue kok tiba-tiba deg-degan ya, mau dapet rejeki kali”, semacam itu. Badan kita sesungguhnya sering memberi isyarat-isyarat tertentu yang harus Anda maknakan. Misalnya Anda kok tiba-tiba meriang kalau mau dapet deal gede, ya diwaspadai saja kalau tiba-tiba meriang lagi.

-Isyarat dari perasaan. Tiba-tiba saja Anda merasakan sesuatu yang lain ketika sedang melihat atau melakukan sesuatu. Ini yang pernah saya alami. Contohnya, waktu saya masih kuliah, saya suka merasa tiba-tiba excited setiap kali melintasi kantor perusahaan tertentu. Beberapa tahun kemudian, saya ternyata bekerja di kantor tersebut.

3. Selalu berharap kebaikan akan datang
Orang yang beruntung ternyata selalu ge-er terhadap kehidupan. Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Coba saja Anda lakukan tes sendiri secara sederhana, tanya orang sukses yang Anda kenal, bagaimana prospek bisnis ke depan. Pasti mereka akan menceritakan optimisme dan harapan.

4. Mengubah hal yang buruk menjadi baik
Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka, setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Dalam salah satu tesnya Prof Wiseman meminta peserta untuk membayangkan sedang pergi ke bank, dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata. Dan peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Reaksi orang dari kelompok sial umunya adalah: “Wah sial bener ada di tengah-tengah perampokan begitu”. Sementara reaksi orang beruntung, misalnya adalah: “Untung saya ada di sana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapet duit”. Apapun situasinya, orang yang beruntung pokoknya untung terus. Mereka dengan cepat mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.

Sekolah Keberuntungan
Bagi mereka yang kurang beruntung, Prof Wiseman bahkan membuka Luck School. Latihan yang diberikan Wiseman untuk orang-orang semacam itu adalah dengan membuat “Luck Diary”, buku harian keberuntungan. Setiap hari, peserta harus mencatat hal-hal positif atau keberuntungan yang terjadi. Mereka dilarang keras menuliskan kesialan mereka. Awalnya mungkin sulit, tapi begitu mereka bisa menuliskan satu keberuntungan, besok-besoknya akan semakin mudah dan semakin banyak keberuntungan yang mereka tuliskan. Dan ketika mereka melihat beberapa hari ke belakang Lucky Diary mereka, mereka semakin sadar betapa beruntungnya mereka. Dan sesuai prinsip “law of attraction”, semakin mereka memikirkan betapa mereka beruntung, maka semakin banyak lagi lucky events yang datang pada hidup mereka.

Core pada Core i5 dan i7 dengan Core 2 Quad

http://www.koc2.com/intel/8869-berapah-jumlah-core-pada-i5-dan-i7/
Jumlah core pada Core i5 dan i7 dengan Core 2 Quad sama, yaitu 4 core. Yang membedakan keduanya sehingga Core i5 dan i7 lebih cepat antara lain :
1. Proses produksi yg lebih kecil sehingga dapat ditanamkan jumlah transistor yg lebih banyak pada ukuran die(penampang) yg sama.
2. Dengan semakin banyaknya jumlah transistor, otomatis pemrosesan data yg dilakukan akan semakin cepat.
3. Dengan proses produksi yg lebih kecil juga, maka daya listrik yg digunakan semakin kecil sehingga panas yg dihasilkan menjadi lebih sedikit jg. Hal ini tentunya apabila OC di implementasikan akan menghasilkan persentase yg lebih baik dibandingkan processor yg lebih besar proses produksinya.
4. Jumlah cache memory yg lebih besar pada Core i5 dan i7. (kecuali seri Core 2 Quad 9xxx yg cache nya mencapai 12 MB)
5. Pada Core i7 9xx bahkan terdapat fitur Hyper Threading sehingga selain 4 core fisik, terdapat pula 4 core virtual, dan 8 threads.
6. Controller memory yg integrated pada processor Core i5 dan i7 jg sangat membantu mengurangi "rute antara memory dan processor sehingga laju transfer data lebih meningkat.
7. Penggunaan DDR 3 pada Core i5 dan i7 juga lebih meningkatkan bandwidth dibandingkan seri Core 2 Quad, apalagi denga teknologi Triple Channel padaCore i7 9xx.
8. Jangan lupakan juga penggunaan chipset yg lebih baru sehingga semua kelebihan dan teknologi terbaru dapat diimplementasikan.

Intinya dengan teknologi baru, pasti akan terdapat banyak kelebihan, terutama dari segi kecepatan dan penggunaan daya yg lebih kecil. :)

http://forum.indowebster.com//showthread.php?t=33339
Jakarta - Intel konon bakal merilis prosesor terbaru bertajuk Core i5 sekitar bulan September 2009. Namun di luar itu, rumor untuk prosesor lainnya dari Intel sudah mulai berkembang.

Salah satunya adalah Gulftown yang dikabarkan akan muncul dengan nama Core i9. Prosesor ini secara fisik akan memiliki 6 otak (core), namun secara sistem akan dikenali memiliki 12 otak (logical core).

Ya, prosesor dengan 6 core ini memiliki dukungan Hyper-threading di masing-masing inti. Sehingga prosesor ini sanggup menangani 12 thread sekaligus.

Seperti dikutip detikINET dari PC Games Hardware, Selasa, (28/7/2009), prosesor ini akan dapat digunakan pada mainboard berbasis Intel X58. Ini tak lain merupakan mainboard pasangan Core i7. Jika itu benar, Core i9 akan menjadi 'pilihan logis' bagi pengguna Core i7 yang ingin meng-upgrade jeroannya.

Belum ada pernyataan resmi dari Intel mengenai 'mainan' terbaru mereka tersebut. Namun, dari segelintir kabar yang beredar, prosesor Core i9 disebut-sebut akan dirilis pada awal tahun 2010.

Gaya penamaan prosesor Intel pun agaknya memang akan berubah. Jajaran Core 2 Duo (Dual Core) dan Core 2 Quad (Quad Core) disebut akan berubah pula menjadi keluarga Core i3.