link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Sabtu, 11 Mei 2013

Perlakukan dengan baik


Segala sesuatu yang Anda kehendaki supaya orang perbuat kepada Anda, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Kalau Anda ingin dihargai, maka hargailah orang lain. Kalau Anda ingin dikasihi, kasihilah orang lain. Kalau Anda ingin selalu menerima yang baik, maka perlakukanlah orang lain dengan baik.
salam,
Dwika

===========================
Perlakukan dengan baik
Penulis : Daniel Iswahyudi

Sebuah kisah yang ditulis oleh Daniel Iswahyudi di website andriewongso.com patut untuk kita baca. Sangat menggugah, berikut adalah penuturannya sesuai sumber artikel.

Seorang teman pernah menceritakan kepada saya, bahwa apa yang kita berbuat kepada orang lain, barangkali akan cepat kita lupakan, tetapi tanpa kita sadari akan membekas dalam hati orang lain.

Peristiwa ini terjadi di penerbangan Trans-Atlantik pada 14 Oktober 1998. Seorang wanita duduk di sebelah seorang pria kulit hitam. Si wanita nampak gelisah, bertanya pada pramugari untuk mencarikan tempat duduk kosong lain, sebab dia tak ingin duduk di sebelah orang yang tak menyenangkan.

Pramugari mengatakan bahwa pesawat itu penuh, tapi ia akan mencoba memeriksa kalau-kalau ada tempat duduk kosong di kelas satu. Segenap penumpang lain yang memperhatikan kejadian itu merasa terkejut dan kesal. Bukan saja karena wanita itu bersikap kasar dan keterlaluan, tapi bahwa wanita itu kemungkinan bisa dipindahkan ke kelas satu.

Pria yang duduk di sebelah wanita itu merasa sangat tidak nyaman melihat semua kejadian itu, tapi cukup menguasai diri dan tidak bereaksi. Suasana di kabin pesawat terasa penuh ketegangan. Sementara wanita tadi tampak puas, karena merasa akan dipindahkan ke kabin kelas satu, menjauhi penumpang tak menyenangkan di sebelahnya.

Beberapa menit kemudian pramugari tadi kembali dan memberitahu wanita tadi:

“Maaf, bu. Seluruh tempat duduk pada penerbangan ini betul-betul penuh. Untunglah saya menemukan satu tempat duduk dosong di kabin kelas satu. Tapi perlu sedikit waktu, sebab untuk membuat perubahan demikian saya harus mendapatkan ijin dari kapten pesawat. Beliau mengatakan bahwa kami tak seharusnya memaksa orang duduk di samping orang yang tak menyenangkan dan memerintahkan saya melakukan perubahan segera.”

Penumpang lain tak percaya dengan apa yang mereka dengar dan wanita tadi dengan ekspresi kemenangan di wajahnya, bersiap-siap untuk bangun meninggalkan tempat duduknya.

Kemudian pramugari tadi berpaling kepada pria berkulit hitam di sebelah penumpang wanita tadi dan berkata: “Tuan… bersediakah anda direpotkan sejenak ikut saya pindah ke kabin kelas satu? Atas nama penerbangan ini, kapten mohon maaf telah memberikan tempat duduk di sebelah orang yang kurang menyenangkan. ”

Dan seluruh penumpang di kabinpun bertepuk tangan. Mereka berdiri memberikan penghargaan akan solusi atas sikon demikian yang dilakukan awak kabin dengan sangat baik

Tahun itu, sang kapten dan pramugarinya menerima penghargaan atas tindakan mereka di penerbangan tersebut. Sehubungan dengan hal itu, pihak perusahaan menyadari mereka belum memprioritaskan pelatihan yang cukup terhadap para karyawannya. Perusahaan Penerbanganpun segera melakukan perubahan! Sejak peristiwa tadi, di semua kantor mereka dan dalam tampilan yang terlihat jelas oleh semua orang, terpampang tulisan sebagai berikut:

Orang bisa melupakan apa yang anda ucapkan pada mereka.
Orang bisa melupakan apa yang anda perbuat terhadap mereka.
Tetapi mereka tak akan pernah melupakan kesan yang anda tinggalkan di hati mereka.

Jadi benarlah apa yang pernah dikatakan orang bijak: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Kalau kita ingin dihargai, maka hargailah orang lain. Kalau kita ingin dikasihi, kasihilah orang lain. Kalau kita ingin selalu menerima yang baik, maka perlakukanlah orang lain dengan baik.

Orang lain itu bisa berarti orang-orang di sekitar kita: Istri, Suami, Anak, Orang tua, Atasan, Bawahan, Relasi, atau bahkan seorang Office Boy dan pembantu kita.

Sumber : http://www.andriewongso.com/awartikel-2615-Artikel_Anda-Perlakukan_Dengan_Baik

Updated 8 hours ago · Comment ·  
Irene Julianty Dameria
Wah...benar2 cerita yg sangat mencengangkan..dan sangat mengharu birukan batin saya.. Banyak pelajaran yg dapat saya petik dari cerita tsb..agar kita selalu menghormati, menyayangi dan menghargai orang lain..dan selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak apa perkataan/ perbuatan kita akan menyakiti atau membuat orang lain merasa tidak nyaman....sekali lagi terima kasih atas artikel yg begitu bagus...
8 hours ago ·
Anis Nugroho
Bener kata orang tua kita..setiap saat dalam hidup hendaklah kita selalu bercermin..untuk mengontrol smua tingkah laku n perangai kita..cermin tdk pernah bohong..dia sngt jujur dan memantulkan smua yang ada di wajah kita secara transparan..jd apapun yng kita perbuat..begitu pulalah yang dipantulkan di cermin..tq Pak Dwika..

Kesabaran


Anda cuma korban pelampiasan kemarahannya. Orang yang malang tadi mungkin baru saja ribut dengan isterinya, atau bisnisnya mungkin sedang lesu, atau barangkali dia merasa rendah diri, dan ini adalah peluang emasnya untuk melampiaskan kekesalannya. ”
Pada dasarnya dia mungkin orang yang sangat baik. Kebanyakan orang begitu.
Dia sebenarnya bukan marah kepada Anda.
salam,
Dwika

=======================
Pelajaran yang bisa diambil dari kesabaran
www.jualanbuku.com

Artikel berikut saya dapatkan dari mailist dan saya posting lagi disini karena menarik untuk dibaca dan direnungi. Catatan penggunaan “saya” dalam cerita merujuk pada penulis email ini, jadi bukan merupakan pengalaman pribadi saya. Selamat membaca.

Beberapa bulan yang lalu di meja pemesanan kamar di sebuah hotel, saya melihat suatu kejadian yang menarik, bagaimana seseorang menghadapi orang yang penuh emosi.

Saat itu pukul 17.00 lebih sedikit, dan hotel sibuk mendaftar tamu-tamu yang baru datang. Orang yang persis di depan saya memberikan namanya kepada pegawai di belakang meja dengan nada memerintah..
Pegawai tersebut berkata, “Ya, Tuan, kami sediakan satu kamar ’single’ untuk Anda.”
“Single?!” bentak orang itu. “Saya memesan double!”

Pegawai tersebut berkata dengan sopan, “Coba saya periksa sebentar.”

Ia menarik permintaan pesanan tamu dari arsip dan berkata, “Maaf, Tuan. Telegram Anda menyebutkan single. Saya akan senang sekali menempatkan Anda di kamar double, kalau memang ada, tetapi semua kamar double sudah penuh.”

Tamu yang berang itu berkata, “Saya tidak perduli apa bunyi kertas itu, saya mau kamar double.”

Kemudian ia mulai bersikap ‘Anda-tahu-siapa- saya’ lalu berkata, “Saya akan usahakan agar Anda di pecat. Anda lihat nanti.. Saya akan buat Anda di pecat.”

Di bawah serangan gencar, pegawai muda tersebut menyela, “Tuan, kami menyesal sekali, tetapi kami bertindak berdasarkan instruksi Anda.”

Akhirnya, sang tamu yang benar-benar marah itu berkata, “Saya tidak akan mau tinggal di kamar yang terbagus di hotel ini sekarang, manajemennya benar-benar buruk.” Lalu ia pun pergi keluar.

Saya menghampiri meja penerimaan tamu sambil berpikir, si pegawai pasti marah setelah baru saja dimarahi habis-habisan. Sebaliknya, ia menyambut semua dengan salam yang ramah sekali, “Selamat malam, Tuan.”

Ketika ia mengerjakan hal yang rutin, yaitu mengatur kamar untuk saya, saya berkata kepadanya, “Saya mengagumi cara Anda mengendalikan diri tadi. Anda benar-benar sabar.”

“Ya, Tuan” katanya. “Saya tidak dapat marah kepada orang seperti itu. Anda lihat, dia sebenarnya bukan marah kepada saya. Saya cuma korban pelampiasan kemarahannya. Orang yang malang tadi mungkin baru saja ribut dengan isterinya, atau bisnisnya mungkin sedang lesu, atau barangkali dia merasa rendah diri, dan ini adalah peluang emasnya untuk melampiaskan kekesalannya. ”

Pegawai tadi menambahkan, “Pada dasarnya dia mungkin orang yang sangat baik. Kebanyakan orang begitu.”

Sambil melangkah menuju lift, saya mengulang-ulang perkataannya, Pada dasarnya dia mungkin orang yang sangat baik. Kebanyakan orang begitu.”  

Written 8 hours ago · Comment · 
Irene Julianty Dameria
Ma kasih atas artikelnya sangat bagus untuk di teladani..agar kita dapat mengendalikan diri kita agar tidak terpancing emosi dalam kondisi apapun.