Hipertensi Esensial (Primer)
http://www.pantirapih.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=136:hipertensi-esensial-primer&catid=51:umum&Itemid=97
Bila
seseorang mengalami hipertensi dan tidak mendapatkan pengobatan dan
pengontrolan secara teratur, maka hal ini dapat membawa penderita
kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah ≥ 140 mmHg sistolik dan atau ≥
90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang makan obat
antihipertensi.
Disebut Hipertensi Esensial (Primer) bila tidak diketahui penyebabnya,
biasanya merupakan kombinasi antara berbagai faktor genetik dan lingkungan yang menyebabkan fenotipe hipertensif.
Disebut hipertensi sekunder bila hipertensi terjadi akibat suatu
penyakit tertentu, misalnya penyakit ginjal, karena hormonal,
obatan-obatan, dll.
Tercatat 13.353 kasus hipertensi esensial pada tahun 2010 di Rumah Sakit Panti Rapih.
Diagnosis hipertensi berdasarkan hasil rata-rata pengukuran tekanan
darah yang dilakukan minimal dua kali tiap kunjungan pada dua kali
kunjungan atau lebih dengan menggunakan manset (cuff) yang meliputi
minimal 80% lengan atas pada pasien dengan posisi duduk dan telah
beristirahat lima menit.
Klasifikasi Hipertensi
Sistolik Diastolik
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Normal < 120 mmHg dan < 80 mmHg
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Prehipertensi 120 – 139 mmHg atau 80 – 89 mmHg
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hipertensi stage 1 140 – 159 mmHg atau 90 – 99 mmHg
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hipertensi stage 2 > 160 mmHg atau > 100 mmHg
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hasil pemeriksaan tekanan darah akan didapatkan dua angka. Angka
pertama diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), dan angka
kedua diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah
ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik,
misalnya 120/80 mmHg, Tekanan darah dikatakan normal jika berada
diantara 100/60 dan 120/80. Tekanan darah antara 120/80 dan 140/90
disebut pra-hipertensi, dan tekanan darah diatas 140/90 dianggap
hipertensi.
Tekanan darah dalam kehidupan manusia bervariasi secara alami. Bayi
dan anak-anak normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
dibandingkan dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas
fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda,
paling tinggi di pagi hari dan paling rendah di saat tidur malam hari.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh faktor psikis.
Hipertensi
sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia,
hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan sistolik
terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan
atau bahkan menurun drastis.
Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala,
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala bisa muncul bersamaan dan
dipercaya berhubungan dengan hipertensi.
Gejala tersebut adalah :
- Sakit kepala
- Leher cengeng
- Perdarahan dari hidung (mimisan)
- Wajah kemerahan dan kelelahan
- Mual
- Muntah
- Gelisah
- Pandangan kabur.
Bila seseorang mengalami hipertensi dan tidak mendapatkan pengobatan
dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini dapat membawa penderita
kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Hipertensi
yang terus menerus menyebabkan jantung bekerja ekstra keras, akhirnya
terjadi kerusakan pada jaringan dan organ-organ tubuh.
Pengobatan hipertensi yang utama adalah kontrol terhadap diet:
1. Kandungan garam (Sodium /Natrium)
Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol
diri dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak garam
(sodium/natrium), ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk
pengontrolan diet sodium/natrium ini :
Bahan makanan sumber natrium yang perlu dibatasi, yaitu sebagai berikut :
oGaram. Setiap 1 gram garam dapur mengandung 400 mg natrium. Apabila
dikonversikan ke dalam ukuran rumah tangga 4 gram garam dapur setara
dengan ½ sendok teh atau sekitar 1600 mg natrium.
oDiet rendah garam, terdiri dari diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5
gram per hari), menengah (1,25-3,75 gram per hari) dan berat (kurang
dari 1,25 gram per hari).
oSemua makanan yang diawetkan dengan garam, seperti ikan asin, telur
asin, ikan pindang, ikan teri, dendeng, abon, daging asap, asinan sayur,
asinan buah, manisan buah, serta buah dalam kaleng.
oMakanan yang dimasak dengan garam dapur atau soda kue (natrium bikarbonat), seperti biskuit, kracker, cake dan kue-kue lainnya.
oBumbu-bumbu penyedap masakan. Sekarang ini, sudah banyak penyedap
masakan dengan berbagai merk. Salah satu diantaranya yaitu vetsin/
motto/ micin/ MSG, yang masih sangat lazim digunakan masyarakat untuk
menambah cita rasa masakan. Contoh lain yaitu kecap, terasi, petis,
tauco, saos sambal dan saos tomat.
oMakanan kaleng. Makanan kaleng sebenarnya terbuat dari bahan makanan
segar, namun yang perlu diperhatikan yaitu dalam proses pembuatannya
ditambahkan garam untuk lebih awet. Contoh makanan yang dikalengkan
yaitu corned, dan sarden. Selain itu pada buah kaleng yang diawetkan,
juga mengandung pengawet berupa natrium benzoat. Oleh karena itu pada
hipertensi dianjurkan untuk menghindari minuman atau pun sari buah dalam
kaleng.
o
Fast food (makanan cepat saji). Hal yang perlu diwaspadai
adalah makanan cepat saji komposisi makanannya kurang berimbang. Makanan
ini tinggi kandungan lemak jenuh, kurang serat, kurang vitamin, dan
tinggi natrium. Salah satu hal yang merupakan bumerang bagi penderita
hipertensi yaitu kandungan natrium yang terdapat di dalamnya.
Produk-produk
fast food tersebut seperti sosis, hamburger, fried chicken, pizza, dsb.
oContoh bahan makanan lain yang mengandung tinggi natrium yaitu : keju, margarin, dan mentega.
2. Kandungan Kalium / potassium
Suplemen kalium 2-4 gram perhari dapat membantu menurunkan tekanan darah..
Buah dan sayuran yang mengandung kalium, baik untuk dikonsumsi
penderita tekanan darah tinggi, antara lain apel, papaya, peterseli,
bayam, kapri, semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo,
labu parang, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang merah, dan bawang
putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur
omega-3
dikenal efektif dalam membantu penurunan hipertensi. Adapun hal yang
perlu diperhatikan dari kalium adalah bahwa kalium mudah hilang saat
proses pengolahan. Bahan makanan yang dipotong kecil-kecil ditambah
dengan pencucian pada air mengalir dapat meningkatkan kehilangan kalium
dalam bahan tersebut. Demikian juga pada perebusan bahan makanan, air
rebusan yang mengandung kalium tersebut sebaiknya tidak dibuang.
3. Kandungan Magnesium.
Magnesium merupakan mineral yang sangat penting untuk sistem saraf,
kesehatan jantung, ginjal, dan otot. Kekurangan magnesium ditandai
dengan gejala seperti tekanan darah tinggi, retensi air dan depresi.
Sumber Magnesium: kacang-kacangan, polong-polongan, sayuran berdaun
hilau, gandum, jagung, tahu. Dosis yang dianjurkan adalah 320mg/hari.
4.
Kandungan alkohol.
Hindari konsumsi alkohol. Alkohol menguras magnesium dan mengurangi
kemampuan tubuh menyerap magnesium dari makanan. Kelebihan konsumsi
alkohol merupakan salah satu penyebab tekanan darah tinggi.
5.
Kandungan kolesterol.
Kendalikan kadar kolesterol. Ketika penyumbatan terjadi pada pembuluh
darah akibat penumpukan plak dari timbunan kolesterol, kecepatan aliran
darah akan semakin meningkat.
Hal tersebut diakibatkan semakin sempitnya lumen pembuluh darah yang
dapat dilalui oleh darah. Darah yang dibutuhkan jaringan tubuh harus
terpenuhi secara adekuat, sehingga untuk mempertahankan aliran darah
yang memadai, tekanan dalam pembuluh darah ditingkatkan.
6.
Kandungan vitamin C.
Penderita Hipertensi juga disarankan cukup mengonsumsi Vitamin C
terutama Vitamin C alami yang terdapat didalam buah-buahan dan
sayur-sayuran. Semakin tinggi asupan Vitamin C, semakin rendah tekanan
darahnya.
7. KandunganVitamin B6.
Vitamin B6 berguna untuk menstimulasi sistem syaraf yang akan
mempengaruhi tekanan darah. Oleh karena itu, Vitamin B6 sangat
dianjurkan bagi penderita Hipertensi.
8. Kandungan Kalsium.
Kalsium bermanfaat untuk membantu menurunkan tekanan darah. Sumber
Kalsium terbesar terdapat didalam kacang kedelai, tempe, tahu, kacang
hijau, susu kedelai serta sayur-sayuran hijau.
Selain diet, diperhatikan juga:
1.
Berhenti merokok.
Kandungan nikotin pada rokok dapat pendorong pengentalan darah,
selain itu dapat menstimulasi kadar epinefrin yang berefek menaikkan
tekanan darah, menambah denyut jantung, dan mempersempit diameter
pembuluh darah.
2.
Hindari atau kurangi pemakaian obat-obatan
penurun demam yang mengadung Fenilpropanolamin yang dijual bebas, karena
dapat menaikkan tekanan darah. Sebaiknya dikonsultasikan kembali dengan
dokter.
3.
Istirahat perlu rutin dilakukan diantara
ketegangan jam sibuk setiap hari. Bersantai dapat berupa berkumpul rekan
kerja, tetangga, keluarga di rumah atau bersantai seorang diri dengan
merenung. Makin sering dan rutin hal ini dilakukan, makin bagus
keseimbangan jiwa. Tidur merupakan bentuk bersantai seorang diri.
Stamina akan pulih dengan cepat dan keseimbangan hormon dalam tubuh akan
cepat tercapai. Hasilnya, pengendalian tekanan darah akan terjaga.
4.
Olahraga teratur dan terukur agar badan tetap
bugar karena peredaran darah lancar. Dianjurkan berkonsultasi dahulu
dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraganya.Yang umum biasa
dilakukan adalah olahraga yang sifatnya ringan seperti jalan kaki,
jogging, bersepeda dan berenang. Ketika akan memulai olahraga, penderita
hipertensi baik derajat ringan, sedang, maupun berat harus terlebih
dahulu berkonsultasi ke dokter ahli.
a.
Berenang
Berenang selama 30 menit akan mengurangi jumlah sirkulasi adrenalin
di dalam tubuh dan membuat pembuluh darah rileks. Berenang juga membantu
menurunkan denyut jantung dan tekanan darah.
b.
Jalan Lakukan 30 menit.
Kalau tekanan darah Anda naik secara moderat, jalan cepat 30 menit
cukup untuk menjauhkan diri dari obat-obatan. Namun, bila Anda sudah
mengonsumsi obat untuk mengatasi hipertensi, lakukan olahraga moderat
selama 30 menit.
5.
Cari aktivitas menyenangkan
Cari aktivitas yang bisa dinikmati selama 30 menit setiap harinya.
Berkebun, naik tangga, berjalan kaki, atau bersepeda dengan anak bisa
menjadi aktivitas yang menyenangkan. Aktivitas tersebut juga akan
menambah jatah olahraga Anda dan tentu saja bermanfaat bagi kesehatan
jantung.
Pengobatan hipertensi:
- Diuretic (Hydrochlorothiazide/HCT, Lasix/Furosemide). Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses mengeluarkan cairan tubuh melalui urine. Tetapi karena potasium kemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.
- Beta-blockers (Atenolol/Tenorim, Capoten/Captopril).
Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah
melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi)
pembuluh darah.
- Calcium channel blockers (Norvasc/amlopidine, Angiotensinconverting enzyme/ACE).
Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan tekanan
darah tinggi atau hipertensi melalui proses relaksasi pembuluh darah
yang juga memperlebar pembuluh darah.
Komplikasi Hipertensi:
- Stroke
- Kerusakan berbagai organ
- Gagal jantung
- Gagal ginjal
- Kematian
Jangan anggap sepele hipertensi, rawatlah diri anda