Tips: Tingkatkan daya tahan tubuhnya, sebaiknya konsumsi makanan yang
banyak mengandung vitamin dan mineral.
Misalnya sayur-sayuran
hijau dan buah-buahan manis.
CACAR AIR, MEWABAH DI
PERGANTIAN MUSIM
SUMBER :
NAKITA
Meski namanya
cacar air, penyakit ini sama sekali bukan disebabkan kegemaran si kecil main
air.
Cacar air atau
yang disebuat chicken pox disebabkan oleh virus varisela zooster. “Namanya juga
virus, tentu ada di mana-mana dan keberadaannya sulit dideteksi dengan mata
telanjang,” ungkap dr. H. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K).
Penularan
cacar air bisa melalui percikan udara dari sekresi lendir, batuk maupun bersin.
Sementara penyebab penularan yang paling potensial adalah kontak langsung pada
lesi/bintik berisi cairan.
“Harap
diwaspadai, ketika di kulit mulai muncul bintik dengan cairan yang masih
jernih, itulah masa yang paling menular,” ujar dokter spesialis anak dari
Subbagian Infeksi dan Pediatri Tropis, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Baru setelah bintik-bintik itu berubah warna
menjadi hitam, maka tidak menular lagi.
Gejala yang ditimbulkan adalah demam. “Namun demamnya tidak terlalu tinggi,
sehingga orang tua sering mengabaikan dan menganggapnya hanya sebagai gejala
flu biasa, padahal itu gejala awal cacar air,” tutur dokter yang akrab disapa
Hingky ini.
Gejala lain
yang menyertai adalah munculnya bercak merah yang timbul dan berisi air jernih
yang kemudian berubah menjadi keruh dan keropeng dalam waktu 24 jam. Ia
menambahkan, “Bila sudah muncul bintik-bintik seperti itu sebaiknya orang tua
segera membawa anak ke dokter. Biasanya bintik itu mulai dari daerah belakang
kepala kemudian menjalar ke seluruh tubuh.”
Menurut
Hingky, ada musim-musim tertentu yang potensial menyebabkan terjadinya wabah
cacar air. “Biasanya pergantian dari musim kemarau ke musim hujan, atau
sebaliknya. Pada pergantian musim seperti ini kelembaban udara lebih tinggi,
sehingga memungkinkan virus berkembang biak dengan subur. Sementara itu, di
musim pancaroba anak biasanya lebih sering bermain dalam ruangan, sehingga
memudahkan terjadinya penularan.”
LAIN USIA LAIN
PULA AKIBATNYA
Walaupun bukan
termasuk penyakit berbahaya dan pada umumnya bisa sembuh sendiri dalam waktu seminggu,
namun cacar air termasuk penyakit yang sangat menular. Pada dasarnya, tandas
Hingky, virus ini menyerang ketika daya tahan tubuh seseorang sedang menurun.
Dengan kata lain, walau tanpa diobati, bila daya tahan tubuhnya bagus dan
sanggup melawan serangan virus, si anak bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun, Hingky
menyarankan agar penderita sebaiknya tetap dibawa ke dokter. Pertimbangannya,
“Dengan diberi obat, cacar tidak akan meluas sampai ke seluruh tubuh.”
Bisa
dibayangkan bila cacar sampai mengenai daerah sekitar mulut, tentu akan
mengganggu sekali. “Anak akan sulit makan yang berakibat pada kian melemahnya
daya tahan tubuh sekaligus mempermudah berjangkitnya penyakit lain. Padahal
makin kompleks penyakit yang masuk ke tubuh, tentu penanganannya akan makin
sulit dan akibatnya pun pasti lebih berat.”
Hingky
menjelaskan bahwa cacar air pada prinsipnya bisa menyerang siapa saja dengan
rentang usia dan stadium yang berbeda-beda.
* Bila
menyerang bayi
Bayi yang
usianya belum genap setahun umumnya akan lebih “menderita” saat terserang virus
yang satu ini karena demamnya bisa sangat tinggi. Kalau kondisi tubuhnya sedang
tidak bagus, kulitnya pun bisa terinfeksi bakteri. Sementara anak usia ini
belum bisa mengeluhkan apa yang dirasakannya, kecuali hanya bisa rewel.
* Bila
menyerang balita
Usia antara
1-5 tahun merupakan “usia ideal” terkena cacar air. Biasanya balita yang
terserang virus ini hanya akan mengalami demam ringan dan bisa sembuh dalam
waktu seminggu. Akan tetapi sebaiknya balita yang terkena cacar air tidak
diajak pergi ke luar rumah supaya tidak menulari anak lain sekaligus tidak
tertular virus/bakteri lainnya. Ingat, daya tahan tubuhnya sedang buruk.
* Bila
menyerang anak usia sekolah
Di usia ini,
gangguan terberat yang harus ditanggung anak yang terkena cacar air adalah
lamanya ia tak bisa masuk sekolah. Anak yang terkena cacar air sebaiknya memang
tidak masuk sekolah dulu sampai benar-benar sembuh, supaya tidak menulari
teman-temannya. Sedangkan untuk penyakitnya sendiri, selama anak tersebut tidak
mempunyai riwayat penyakit berat lainnya, umumnya akan sembuh dalam 5 hari
sampai 1 minggu.
* Bila
menyerang ibu hamil
Wanita yang
berencana hamil dan belum pernah terkena cacar air amat disarankan untuk segera
mendapat vaksinasi cacar air. Ia pun sebaiknya menjauhi orang yang terkena
cacar cair supaya tidak tertular.
Bila wanita
hamil terjangkit penyakit ini pada trimester pertama, ia dapat menularkan cacar
air itu pada bayinya. Bahayanya, si bayi sangat berpeluang terkena herpes
zooster di usia 10 tahun. Bila mengenai wanita hamil trimester dua, virus ini
dapat menyebabkan gangguan kehamilan. Sedangkan wanita hamil yang terkena cacar
air saat melahirkan, akibat yang dialaminya bisa lebih berat lagi, di antaranya
risiko kematian.
* Bila
menyerang orang dewasa
Cacar air yang
menyerang orang dewasa umumnya akan lebih parah dalam arti bekas-bekas cacar
air di tubuh orang dewasa akan lebih sulit hilang. Masa penyembuhannya pun
lebih lama, yakni sekitar 2 minggu.
CACAR AIR
TANPA BOPENG
Akibat lain
yang sering dikhawatirkan dari cacar air adalah bopeng. Padahal sebenarnya
bopeng ini tidak perlu terjadi dan yang membedakan cacar air dengan cacar biasa
adalah bopeng itu sendiri. “Kalau cacar biasa pasti meninggalkan bopeng,
sedangkan cacar air seharusnya tidak,” ujar Hingky. Lalu mengapa pada sebagian
orang yang pernah terkena cacar air, bekasnya tidak bisa hilang?
“Itu lebih
karena dipicu rasa gatal yang ditimbulkan. Biasanya karena tidak tahan dengan
gatalnya, lalu bekas cacar air tersebut digaruk terlalu dalam, sehingga lapisan
kulit yang seharusnya membentuk lapisan kulit baru terambil. Nah, itulah yang
menyebabkan bopeng,” jelasnya.
Untuk mencegah
supaya tidak terjadi bopeng, sebaiknya potong kuku anak yang sedang sakit.
Dengan begitu, tidak ada lapisan kulit yang terkelupas saat digaruk. Untuk
mengurangi rasa gatalnya, gunakan bedak khusus yang mengandung calamine. Namun,
hati-hati saat mengoleskannya karena air yang ada dalam bintik cacar merupakan
media penularan yang paling cepat. Usahakan bintik cacar tidak pecah saat
diolesi bedak.
CACAR AIR YANG
BERULANG
Pada
prinsipnya, seperti ditandaskan Hingky, sekali kena cacar air, maka seumur
hidup yang bersangkutan tidak bisa terkena penyakit ini lagi. Namun, belakangan
mulai marak penderita yang terpapar cacar air secara berulang atau setelah
sekian tahun tertular lagi. Menurutnya, “Pada beberapa anak yang memang daya
tahan tubuhnya rendah, mungkin saja hal itu terjadi. Namun, kasus seperti ini
angkanya kecil sekali.”
Lalu benarkah
ada juga orang “kebal” yang tidak pernah terkena cacar air seumur hidupnya?
“Sebenarnya tidak persis seperti itu. Mungkin saja dia terkena cacar air, tapi
tidak menimbulkan sakit karena memang tidak semua cacar air berakibat sakit.
Atau bisa juga begitu tertular, tubuhnya langsung membentuk kekebalan secara
alami, sehingga yang bersangkutan hanya merasakannya seperti demam biasa, tanpa
muncul bintik-bintik cacar.”
BILA BERAKHIR
KEMATIAN
Kasus berat
bisa saja terjadi pada anak penderita cacar air. “Contohnya pada anak yang
memang daya tahan tubuhnya kurang bagus dan disertai infeksi lain atau virusnya
terbilang ganas,” ungkap Hingky. Pada kasus berat seperti ini, bukan tak
mungkin akan timbul gangguan pada kulit, mata, bahkan otak. Penanganannya pun
pasti lebih berat dan kompleks.
Kendati
termasuk penyakit ringan, cacar air juga bisa menjadi penyebab kematian.
Terutama bila menyerang anak-anak yang sedang menjalani pengobatan dengan
penurunan daya tahan tubuh, semisal pengobatan untuk penyakit kanker.
“Masalahnya, pengobatan kanker umumnya dilakukan dengan ‘membunuh’ sel-sel
darah putih. Padahal sel-sel darah putih ini sangat penting untuk menjaga daya
tahan tubuh. Nah, apa jadinya bila anak ini terserang cacar air? Di saat daya
tahan tubuhnya nyaris tidak ada, berarti peluangnya terancam kematian juga
semakin besar.
Demikian juga
anak-anak yang menderita leukemia. Bila mereka juga terjangkit virus cacar air,
bisa fatal akibatnya. Namun, Hingky mengingatkan, angka kematian yang
disebabkan cacar air sangat rendah dan itu pun umumnya anak dengan kasus khusus
yang populasinya memang relatif jauh lebih sedikit.
VAKSINASI
CACAR AIR
Seperti halnya
penyakit yang disebabkan virus, sebetulnya cacar air memiliki vaksin yang mampu
menangkalnya. Efektivitasnya bahkan menembus angka 97%. “Berdasarkan penelitian
yang pernah dilakukan, dari 100 anak yang divaksinasi, hanya 3 orang yang
terkena cacar air, itu pun hanya tergolong ringan,” papar Hingky. Terlebih,
bila sebelum usia 13 tahun anak sudah mendapat vaksin cacar air, ia dinyatakan
tidak akan terkena cacar air seumur hidupnya.
Itulah mengapa
di Amerika dianjurkan agar di atas usia 1 tahun anak diberi vaksin cacar air.
Sedangkan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan vaksin cacar air
dilakukan pada anak di atas usia 10 tahun. Mengapa demikian?
“Masalah ini
sampai sekarang masih menimbulkan perdebatan. Ada yang berpendapat cacar air
yang menyerang anak sebelum genap 10 tahun, masih dikategorikan sebagai
penyakit ringan. Sedangkan pendapat lainnya mengatakan kalau bisa dicegah dari
dini, mengapa harus menunggu sampai 10 tahun?”
CACAR API
Selain cacar
air, belakangan muncul penyakit serupa yang oleh awam sering diistilahkan
sebagai cacar api. “Sebenarnya itu bukan cacar, melainkan infeksi bakteri pada
kulit berupa borok yang muncul di seluruh tubuh,” ungkap Hingky. Meski
sebenarnya kuman ada di permukaan kulit, tapi karena ada luka dan digaruk,
kuman kemudian masuk ke bawah kulit lalu menyebabkan infeksi. Infeksi ini bisa
disertai demam, bisa juga tidak.
Infeksi
disebabkan karena kurang bersihnya daerah tempat tinggal/lingkungan hidup si
anak. Perlu diketahui, anak-anak yang tinggal di daerah kumuh lebih rentan
terinfeksi bakteri. Begitu juga anak yang hidup dengan kebersihan, kondisi
gizi, dan daya tahan tubuh yang rendah.
TIPS UNTUK ORANG TUA
Ada beberapa
hal yang disarankan Hingky buat para orang tua yang anaknya tertular cacar air,
antara lain:
* Pisahkan
tempat tidur si anak dari kakak/adiknya karena cacar air sangat mudah menular.
* Jangan
pernah gunakan peralatan mandi dan peralatan makan secara bergantian dengan
anak yang terkena cacar air.
* Gunting
kukunya supaya tidak menimbulkan luka saat menggaruk bekas cacar air.
* Bila
demamnya sudah turun, sebaiknya segera mandikan anak seperti biasa, dengan
menggunakan sabun dan sampo. Tapi bila demamnya masih tinggi, sebaiknya jangan
dimandikan dulu.
* Untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya, sebaiknya konsumsi makanan yang
banyak mengandung vitamin dan mineral. Misalnya sayur-sayuran hijau dan
buah-buahan manis.
By: Marfuah
Panji Astuti.