link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Jumat, 06 April 2012

Tidak Menyerah


Anda gagal ratusan kali, kalah di hampir ratusan pertandingan. 
Puluhan kali dipercaya untuk melakukan usaha, dan gagal. 
Anda gagal dan gagal lagi di sepanjang hidup Anda. 
Itulah sebabnya kemudian Anda sukses.
salam,
Dwika

-------------------------------------

Self Efficacy – Mereka tidak menyerah 
Penulis: Ikhwan Sopa


Berikut ini adalah sebagian inspirasi dari “Self Efficacy”-nya Dr.
Albert Bandura, sebagiannya lagi dari memungut di sana dan di sini.
Semoga bermanfaat.
Abraham Lincoln berangkat ke medan perang sebagai
kapten dan kembali sebagai prajurit. Kemudian, dia gagal sebagai
pebisnis. Sebagai ahli hukum di Springfield, dia sangat tidak praktis
dan temperamental untuk sukses. Dia beralih ke dunia politik dan kalah
pada usaha pertamanya untuk menjadi anggota legislatif, kemudian kalah
lagi dalam nominasi menjadi anggota konggres, kemudian gagal menjadi
komisioner di General Land Office, kalah lagi dalam pemilihan senator
tahun 1854, kalah lagi dalam pemilihan Wakil Presiden tahun 1856, dan
kalah lagi dalam pemilihan senat 1858. Dia menulis kepada seorang
temannya, “Saya sekarang adalah manusia hidup yang paling
menderita. Jika apa yang saya rasakan dibagi rata kepada semua umat
manusia, maka tak ada wajah yang ceria di muka bumi ini.”
Winston Churcill harus mengulang di sekolah dasar,
dan saat ia memasuki sekolah berikutnya, Harrow, ia ditempatkan di
bagian terendah di kelas terendah. Selanjutnya, ia gagal dua kali dalam
ujian masuk Royal Military Academy at Sandhurst. Ia kalah dalam
pemilihan anggota parlemen. Ia menjadi perdana menteri di usia 62
tahun. Ia kemudian menulis, “Never give in, never give in, never,
never, never, never – in nothing, great or small, large or petty –
never give in except to convictions of honor and good sense. Never,
Never, Never, Never give up.”

Socrates, dijuluki sebagai “koruptor kaum muda yang
amoral” karena ajarannya. Ia meneruskan korupsinya, bahkan setelah
dijatuhi hukuman mati. Ia mati minum racun dan tetap dalam keadaan
korupsi.
Sigmund Freud menuai “Huuu…!” yang meriah saat
pertama kali mempresentasikan idenya di hadapan masyarakat ilmiah
Eropa. Ia kembali ke kantornya dan tetap menulis.
Guru-guru Thomas Alva Edison berkata, “dia terlalu tolol untuk belajar apapun.”
Dia dipecat dari pekerjaan pertamanya karena “tidak produktif”. Sebagai
penemu, Edison membuat 1.000 percobaan yang gagal sebelum menemukan
bola lampu. Saat seorang wartawan bertanya kepadanya, “Apa rasanya gagal seribu kali?” Edison menjawab, “Saya nggak gagal seribu kali. Bola lampu ditemukan dengan seribu langkah.”
Albert Einstein tidak bisa bicara sampai berusia 4
tahun dan tidak bisa membaca sampai usia 7 tahun. Orangtuanya
beranggapan bahwa dia abnormal. Salah satu gurunya mendeskripsikan
Einstein dengan, “mentalnya terlalu lemot, tidak sosial, dan terus bertualang dalam impian bodoh.”
Dia dikeluarkan dari sekolah dan ditolak masuk ke sekolah politeknik
Zurich. Einstein sangat sedikit belajar bicara dan menulis. Ia bahkan
sedikit sekali belajar matematika.
Louis Pasteur hanyalah murid rata-rata di sekolahnya. Ia ranking 15 dari 22 di kelas kimia.
Setelah audisi pertamanya, Sidney Poitier dinasehati oleh direktur casting, “mengapa kamu tidak berhenti menghamburkan waktu orang lain dan pergilah keluar sana jadi tukang cuci piring atau apalah gitu?” Saat itulah, ia memutuskan untuk membaktikan dirinya dalam dunia akting.
Henry Ford gagal dan bangkrut lima kali sebelum dia sukses dengan mobilnya.
Stan Smith ditolak menjadi ball boy untuk Davis Cup
karena “terlalu aneh dan kikuk.” Dia tetap aneh dan kikuk, dan
memenangkan Wimbledon dan US Open. Dan, delapan piala Davis.
RH Macy gagal dan bangkrut tujuh kali sebelum tokonya merajalela di New York.
Saat Bell Telephone Company jungkir balik di masa-masa awalnya, pemiliknya Alexander Graham Bell menawarkan seluruh haknya ke Western Union seharga 100,000 USD. Penawaran itu ditolak dengan balasan, “apa manfaatnya mainan elektronik yang ditawarkan perusahaan ini.”
Michael Jordan berkata, “Sepanjang karir Saya,
Saya gagal 900 kali melempar bola. Saya kalah di hampir 300
pertandingan. 26 kali Saya dipercaya untuk melakukan lemparan
kemenangan, dan gagal. Saya gagal dan gagal lagi di sepanjang hidup
Saya. Itulah sebabnya Saya sukses.”
Walt Disney dipecat dari jabatannya sebagai editor
di sebuah koran, sebab dianggap “tidak punya imajinasi dan tak punya
ide bagus.” Dia bangkrut beberapa kali sebelum membangun Disneyland.
Faktanya, taman bermain itu ditolak oleh kota Anaheim dengan alasan
hanya akan mengundang manusia sampah dan gelandangan.
Saat pertama kali Jerry Seinfeld manggung sebagai
pelawak profesional, dia melihat audience, terdiam kaku, dan lupa
bahasa Inggris. Dia mencoba berjuang sekitar satu setengah menit
sebelum didepak dari panggung. Dia kembali lagi malam berikutnya, dan
menutup aksinya dengan applause yang sangat meriah.
18 penerbit menolak menerbitkan buku Richard Bach.
Macmillan akhirnya menerbitkan “Jonathan Livingston Seagull” di tahun
1970. Tahun 1975, 7 juta kopi buku itu beredar, hanya di Amerika saja.
Setelah peran pertamanya sebagai bellboy di film “Dead Heat on Merry-Go-Round”, Harrison Ford dipanggil wakil presiden studio film ke kantornya. “Duduklah nak,” ia berkata. “Saya
akan bercerita. Saat pertama kali Tony Curtis tampil dalam film,
perannya hanyalah mengantarkan sebuah kantong belanja. Kami melihatnya
dan kami langsung tahu bahwa ia adalah bintang besar.” Ford membalas, “Saya kira Bapak melihatnya sebagai kurir kantong belanja.” Tuan wakil presiden berdiri dan berkata, “Kamu nggak ngerti juga ya, kamu nggak ngerti juga… sekarang minggat deh dari sini!”
Kepala sekolah Michael Cain berkata padanya, “Kamu
bakal jadi pekerja di sepanjang hidup kamu.” Michael Cain mempekerjakan
dirinya dan mendapatkan dua Academy Award.
Charlie Chaplin awalnya ditolak oleh berbagai studio di Hollywood sebab pantomimnya dianggap “nonsense”.
Di SMU, Robin Williams terpilih sebagai “Yang Paling Kecil Kemungkinan Suksesnya”.
Decca Records membatalkan kontrak rekaman The Beatles dengan alasan, “Kami tidak suka suara mereka. Grup band dengan gitar bakal segera punah.” Setelah itu, Columbia Records juga mendepak mereka.
Tahun 1954, Jimmy Denny, manajer Grand Ole Opry, memecat Elvis Presley setelah satu kali manggung. Mereka bilang ke Elvis, “Kamu nggak bakal kemana-mana, nak. Sebaiknya kamu kembali menjadi supir truk saja.”
Beethoven biasa memegang biola dengan cara yang
aneh dan lebih memilih memainkan karyanya sendiri ketimbang memperbaiki
tekniknya. Gurunya menyebut dia sebagai “komponis tanpa harapan”. Ia
menulis lima simfoni terkenalnya, dengan telinga yang tuli total.
Sebuah dealer barang seni menolak Picasso saat ia ingin numpang berteduh menyelamatkan lukisannya dari guyuran hujan. Tak lama kemudian dealer itu bangkrut.
Van Gogh hanya berhasil menjual satu lukisan saja
di dalam hidupnya. Itupun, dijual kepada saudara dari temannya seharga
400 franc (sekitar 50 USD). Ini tidak membuatnya berhenti untuk
berkarya menghasilkan lebih dari 800 lukisan.
12 penerbit menolak “Harry Potter” karya JK Rowlings sebelum sebuah penerbit kecil setuju menerbitkan “Harry Potter and The Philosopher’s Stone”.
“Komputer masa depan beratnya tidak akan lebih dari satu setengah ton.” (Popular Mechanics, meramalkan kemajuan ilmu pengetahuan, 1949.)
“Saya rasa, akan ada pasar dunia untuk sekitar lima komputer.” (Thomas Watson, chairman of IBM, 1943.)
“Saya sudah kemana-mana di negeri ini dan berbicara dengan
orang-orang terbaik, dan Saya bisa meyakinkan Anda bahwa data
processing adalah lelucon yang tak akan bertahan sampai akhir tahun.” (Editor kepala untuk buku bisnis di Prentice Hall, 1957.)
“Tapi apa bagusnya?” (Insinyur di divisi Advanced Computing Systems IBM, mengomentari microchip, 1968)
“Tidak ada alasan mengapa orang harus punya komputer di rumahnya.” (Ken Olson, president, chairman dan founder of Digital Equipment Corp, 1977.)
“Telepon ini terlalu merepotkan untuk dipertimbangkan sebagai alat komunikasi. Tak ada nilainya buat kita.” (memo rapat di Western Union, 1876.)
“Kotak musik tanpa kabel ini tak ada nilai komersialnya. Siapa
sih yang mau membayar untuk lagu yang dikirim kepada orang yang tidak
jelas?” (Kolega David Sarnoff saat menolak investasi di bidang radio sekitar tahun 20-an.)
“Siapa sih yang mau mendengar aktor berbicara?” (HM Warner, Warner Bros, 1927 sesaat sebelum era film bisu berakhir.)
“Mesin terbang yang lebih ringan dari udara. Itu mustahil banget.” (Lord Kelvin, president, Royal Society, 1895.)
“Kami lalu pergi ke Atari dan berkata, kami punya sesuatu yang
istimewa, separuhnya menggunakan sparepart Anda, maukah Anda membiayai
kami? Kami cuma mau mengerjakannya, nanti kami berikan seluruhnya
kepada Anda. Bayar gaji kami, kami akan bekerja untuk Anda. Mereka
bilang: nggak. Lalu kami pergi ke Hewlett-Packard; mereka bilang, kami
tidak butuh Anda. Anda bahkan belum lulus kuliah.” (Steve Jobs, founder Apple Computer saat merayu Atari and HP agar mau berinvestasi untuk membuat PC.)
“Mengebor untuk minyak? Maksud kamu mengebor tanah untuk menemukan minyak? Gila luh!” (Tukang bor yang ditawari Edwin L Drake untuk mengebor minyak, 1859.)
“Pesawat terbang itu mainan bagus. Tapi nggak ada gunanya untuk militer.” (Marsekal Ferdinand Foch, Professor of Strategy, Ecole Superieure de Guerre.)
“Memory sebesar 640K sudah cukup untuk setiap orang.” (Bill Gates of Microsoft, 1981.)
21 penerbit menolak novel humor Richard Hooker, M*A*S*H. Padahal dia mengerjakannya tujuh tahun.
22 penerbit menolak buku James Joyce “The Dubliners”.
27 penerbit menolak buku pertama Dr. Seuss, “To Think That I Saw It on Mulberry Street”
Jack London meneriman enam ratus surat penolakan sebelum berhasil menjual kisah pertamanya.
Novelist kriminal Inggris John Creasey menerima 753 surat penolakan sebelum ia berhasil menerbitkan 564 buku.
William Saroyan mengumpulkan seribu penolakan sebelum berhasil menerbitkan “Way to not take a hint, Bill!”
Kolonel Harland Sanders ditolak ratusan kali, sebelum KFC-nya ngetop ke seluruh dunia.
Daniel Boone ditanya apakah dia pernah tersesat di tengah hutan. Boone menjawab, “nggak, tapi pernah sih kesasar tiga hari.”
John Milton menulis “Paradise Lost” selama 16 tahun setelah ia kehilangan penglihatannya.
Seorang profesor di MIT membuka kursus “Gagal”. Dia melakukannya,
katanya, karena kegagalan adalah pengalaman yang lebih sering terjadi
ketimbang sukses. Dalam sebuah interview seseorang bertanya kepadanya,
apakah ada yang gagal dalam kursusnya itu. Ia berpikir sejenak dan
kemudian berkata, “nggak sih, tapi ada dua yang tidak menyelesaikan.”
James Sastrowijaya dari Jakarta, ditolak 20 bank
sebelum berhasil meyakinkan enam bank. Ia kemudian menjadi milyarder
properti dengan modal nol rupiah.
Masbukhin si raja voucher, gagal bisnis berkali-kali sebelum menjadi “Karyawan Ber-Omzet Milyaran”.
Toko Roni Yuzirman di Tanah Abang terbakar. Ia kini makin berhasil dengan toko online, “Manet Vision”.
Seorang peserta seminar Tung Desem Waringin mengaku, “Tiga tahun yang lalu Saya adalah cleaning service di Golden Truly”. Sekarang, Saya punya Jaguar sendiri.
Ikhwan Sopa

Kesuksesan kekal


Dengan kejujuran, integritas dan karakter dipastikan Anda akan menuai kesuksesan kekal hingga ke ujung jaman.
be well,
Dwika




Salesman is a Diamond
Penulis : Yuswohady

Kenapa salesman adalah intan? Ya, karena aset paling berharga seorang salesman adalah kejujuran dan integritas. Dan intan adalah perlambang kejujuran dan integritas. "Diamond is enduring symbol of purity and integrity".
Kenapa intan menjadi cerminan integritas seorang salesman? Karena intan adalah salah satu bahan terkeras di muka bumi ini. Selama ratusan bahkan ribuan tahun konon kondisi permukaan sebuah intan tak berubah. Jadi ia tak lekang dimakan usia, bergeming menghadapai berbagai perubahan yang menghinggapinya.
Kejujuran dan integritas punya sifat-sifat yang mirip dengan sifat-sifat intan. Kenapa begitu? Karena kejujuran dan integritas butuh kesolidan dan kekerasan pendirian, tak gampang terpengaruh oleh perubahan apapun; tidak gampang terpengaruh godaan dan iming-iming menggiurkan. Seorang salesman haruslah fleksibel dan responsif terhadap setiap permintaan konsumen. Tapi begitu menyangkut kejujuran dan integritas ia harus seteguh dan sekeras intan, dan tidak mengenal yang namanya kompromi.
Ketika sebagai salesman Anda mampu mempertahankan kejujuran dan integritas dalam waktu lama, maka Anda akan memancarkan aura cayaha yang berkilau-kilau seperti kilauan cahaya intan.

Harta Karun
Harta karun paling berharga bagi seorang salesman bukanlah selling skill & knowledge. Bukanlah kemampuan meyakinkan pembeli; bukan pula kepiawaiannya membangun relationship dengan konsumen; tapi integritas yang terbangun karena si salesman tak pernah bohong, ingkar janji, atau niat jahat menjerumuskan si konsumen. Integritas adalah landasan moral yang menentukan kualitas keseluruhan seorang salesman.
Celakanya, integritas itu tidak dibangun dalam semalam. Integritas terbangun karena track record yang dibuktikan bertahun-tahun. Track record putih bersih yang dibuktikan dan ditunjukkan kepada konsumen akan menjadi kekuatan brand yang luar biasa bagi seorang salesman. Celakanya lagi, integritas itu rapuh. Artinya, sesolid dan selama apapun integritas yang Anda bangun (belasan bahkan mungkin puluhan tahun) bisa hancur berkeping-keping dalam semalam jika Anda menodainya.
Karena itu saya berani mengatakan, kematangan seorang salesman bukanlah ditentukan oleh seberapa banyak klien yang ia tangani atau seberapa banyak closing yang telah dia hasilkan, tapi ditentukan olehseberapa lama ia mampu mempertahankan kejujuran dan integritas tanpa cacat, tanpa noda, dan tanpa kompromi. Ketika itu terjadi maka brand si salesman akan menyerupai permukaan intan yang kinclong kinyis-kinyis.

Sell Character, Not Product!!!
Karena kejujuran dan integritas dibangun dalam kurun waktu lama maka ujung-ujungnya ia akan mengkristal membentuk karakter Anda sebagai salesman. Kalau sudah mengkristal menjadi karakter, maka ia akan betul-betul menjadi sumber keuanggulan bersaing Anda di banding salesman lain. Ia akan menjadi faktor penentu Anda dalam memenangkan hati konsumen. Character is your ultimate competitive advatages. It's your enduring differentiator.
Karena itu saya melihat, sesungguhnya tugas terbesar dan tersulit Anda sebagai salesman bukanlah menjual produk, tapi "menjual" karakter Anda ke konsumen. Ketika Anda sukses melakukan closing penjualan produk saat ini, maka tak ada jaminan Anda akan mampu melakukannya lagi di kemudian hari. Tapi jika Anda sukses "menjual" karakter Anda ke konsumen, maka itu akan menjamin suksesnya penjualan Anda untuk seterusnya.
Ketika aura karakter Anda di mata konsumen berkilau-kilau seperti kilau intan, maka kilau karakter itu akan menjadi pengunci loyalitas konsumen kepada Anda. Mereka tak akan mikir untuk pindah ke lain hati alias beralih ke produk pesaing. Mereka bahkan sudah tidak lagi rewel mempersoalkan fitur produk atau harga yang Anda tawarkan.
Bicara mengenai intan saya jadi ingat film James Bond 007: "Diamonds are Forever". Kalau intan merupakan perlambang kejujuran dan integrity, maka saya bisa membuat sebuah ungkapan indah: "Honesty is forever... Integrity is forever... Character is forever."
Dengan kejujuran, integritas dan karakter dipastikan Anda akan menuai kesuksesan kekal hingga ke ujung jaman, hingga kiamat. Ini barangkali ungkapan paling dalam maknanya bagi setiap salesman.

Orang yang berarti


Miliki visi yang mulia, yaitu berpikir lebih jauh dan mempertimbangkan segala hal untuk senantiasa menciptakan kebaikan bagi semua orang. Visi tersebut akan mendorong Anda bekerja penuh komitmen dan dedikasi untuk meraih keberhasilan.
be well,
Dwika








Penulis : Andrew Ho

"Don't look to become a person of success, look instead to become a person of Value! - Jangan berkeinginan untuk menjadi orang sukses, berusahalah untuk menjadi orang yang berarti."
Albert Einstein

Setiap tahun sebuah majalah terkenal di dunia merilis daftar orang-orang terkaya dan berpengaruh di dunia. Sering pula digelar acara penghargaan untuk mengapresiasi para pengusaha dan CEO sukses dan ternama. Tentu sangat membanggakan jika Anda mendapatkan penghargaan bergengsi kelas dunia, dihormati, dan bergelimang kemewahan harta, sebab hal-hal semacam itu menjadi dambaan sebagian besar manusia di dunia.

Tak heran jika banyak orang berlomba mencari jabatan, mengumpulkan kekayaan dan meraih kesuksesan besar. Mereka juga mengejar standar gaya hidup orang-orang berkelas, misalnya menunggangi mobil mewah, menggunakan perhiasan dan pakaian super mahal, dan gaya hidup serba wah lainnya. Sebenarnya tak ada yang salah jika ingin menjadi kaya, sukses dan bahagia, sejauh usaha yang dilakukan tidak melanggar hukum, moral spiritual, dan norma-norma lainnya.

Namun ironis jika tujuan menjadi berpengaruh, terkenal, kaya, dan hidup serba mewah itu menjadikan seseorang menghalalkan segala cara termasuk menggunakan cara-cara negatif. Akhir-akhir ini saya sedih menyaksikan berita di televisi yang menayangkan begitu banyak orang memilih cara instan untuk cepat kaya dan terkenal, dan memiliki jabatan tinggi. Memang benar uang mereka bertumpuk konon kabarnya sampai dimakan rayap, memiliki jabatan tinggi, tetapi mereka lebih terkenal sekarang ketika terseret kasus korupsi, suap, penggelapan pajak, praktek bisnis ilegal, dan lain sebagainya.
Nasib mereka kini sungguh menyedihkan dan terhina. Sebab mereka mengabaikan nilai-nilai spiritual, moralitas, dan kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi dalam proses pencapaian kesuksesan. Patut menjadi pelajaran bagi kita semua untuk berpikir bahwa menjadi kaya raya, terkenal dan sukses belumlah cukup, dan berusaha menjadi manusia yang sukses dan berarti itu lebih penting.

"The major value in life is not what you get. The major value in life is what you become. - Nilai utama dalam hidup itu bukan apa yang Anda dapatkan melainkan seberapa baik (karakter) Anda," kata Jim Rohn, motivator USA ternama.

Menjadi orang sukses dan berarti memberi kita banyak sekali manfaat. Beberapa di antaranya adalah memudahkan kita menciptakan tujuan hidup, fokus pada pekerjaan, pintar membuat keputusan penting, memahami prioritas hidup sehingga langkah-langkah yang ditempuh menjadi lebih terarah. Beberapa tips berikut akan membantu Anda segera menyongsong sukses sekaligus menjadi manusia yang lebih berarti.
 
Pertama adalah memiliki visi yang mulia, yaitu berpikir lebih jauh dan mempertimbangkan segala hal untuk senantiasa menciptakan kebaikan bagi semua orang. Visi tersebut akan mendorong Anda bekerja penuh komitmen dan dedikasi untuk meraih keberhasilan, bukan hanya menunggu belas kasihan orang lain dan menghindari diri berbuat curang. Memiliki visi mulia merupakan langkah penting untuk meraih sukses dan berarti bagi orang lain.

Kedua adalah memiliki integritas, yaitu kejujuran dalam setiap tindak tanduk dan perbuatan. Kejujuran pasti memberi kemudahan, sebab kejujuran pasti menang dalam persaingan memperebutkan kepercayaan orang lain. Nilai kejujuran sudah pasti menuntun Anda pada kemajuan dan meraih kesuksesan yang lebih berharga.

Ketiga adalah menyukai pekerjaan yang Anda lakukan, mencintai keluarga dan sesama di sekitar Anda. Kecintaan pada keluarga dan pekerjaan serta sesama akan membuat pikiran lebih positif dan berfungsi lebih baik, karena tidak ada kebencian pada siapapun. Bila kinerja Anda lebih baik, Anda tentu lebih mudah menciptakan kemajuan dan mencapai kesuksesan yang Anda dambakan.

Keempat adalah berempati kepada orang lain, yaitu usaha meringankan beban orang lain tanpa pamrih dan tanpa pandang bulu. Berempati pada orang lain dapat berbentuk materi, dukungan motivasi, pikiran atau tenaga. Empati dapat menjadi semangat dalam berusaha meraih kesuksesan, sekaligus menjadikan kesuksesan Anda lebih berarti bagi orang lain.

Kelima adalah meningkatkan kekuatan iman dan rasa syukur atas segala karunia-Nya. Keduanya akan mencegah Anda dari perbuatan negatif atau upaya tercela hanya untuk mencapai target tertentu. Dengan iman dan syukur, kesuksesan sekecil apapun akan memberi nilai yang besar.

Keenam adalah mengasah bakat dan kemampuan yang dapat menunjang pekerjaan, serta terus belajar dari berbagai hal termasuk dari kesalahan terdahulu. Membuka diri dengan terus belajar akan membantu Anda terhindar dari kesulitan dan habis waktu sia-sia. Langkah ini akan membantu Anda menemukan berbagai alternatif untuk membangkitkan bisnis atau menyelesaikan pekerjaan dengan hasil terbaik.

Ketujuh adalah semangat dalam mengerjakan setiap tanggung jawab. Semangat yang Anda tunjukkan akan mengalirkan energi positif kepada orang lain. Antusiame kerja Anda akan memberikan nilai yang luar biasa terhadap apapun yang Anda lakukan.
Setelah memahami tips di atas, tidak begitu sulit bukan menjadi orang yang sukses dan berarti? Yang jelas menjadi orang sukses itu membanggakan, dan akan lebih membahagiakan jika kita juga dapat memberikan kontribusi terhadap orang lain. Dengan keteguhan, kesungguhan dari dalam diri Anda, dan cara yang positif semua hal yang Anda upayakan untuk meraih sukses dan menjadi manusia berarti pasti akan terwujud.
_________________
Andrew Ho