PERJALANAN | Senja di Gamla Stan, Stockholm
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR
Gamla Stan yang merupakan kawasan kota lama Stockholm, Swedia, menjadi tempat pariwisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Bangunan kuno yang berdiri megah menjadi pemandangan menarik. Di samping kiri dan kanan bangunan digunakan sebagai kafe atau restoran.
Hari masih terlihat terang. Namun, jarum jam di tangan saya telah menunjukkan pukul 19.00 waktu Stockholm ketika kami tiba di Gamla Stan, kota tua di Stockholm, Swedia, akhir Agustus 2010. Angin dingin mulai berembus kencang-menembus tubuh saat kami menginjakkan kaki di ujung jalan di Gamla Stan.
Di sore menjelang malam itu, ditemani tiga mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di beberapa universitas di Stockholm, yakni Rizal (26), Dini (25), dan Charlie (26), saya menyaksikan keindahan bangunan-bangunan tua yang megah di Gamla Stan—yang dikenal sebagai jantung kota Stockholm.
Gamla Stan merupakan sebuah kawasan di sebuah pulau yang berada di tengah kota Stockholm, yang menjadi salah satu tempat tujuan para wisatawan. Selain satu kawasan dengan Istana Kerajaan (Royal Palace) Swedia, Gamla Stan menjadi destinasi pariwisata Stockholm karena bangunan-bangunan kuno dan bersejarah.
Maka, sebelum menyusuri jalan-jalan di Gamla Stan, kami mejeng sejenak dan berfoto di halaman depan Istana Kerajaan Swedia di Kungliga Slottet. Tak jauh dari istana itu terdapat Gereja Katedral Stockholm (Storkyrkan) yang juga tempat pernikahan Putri Mahkota Kerajaan Swedia, Victoria, dengan Daniel Westling, akhir Juni lalu.
”Yang menarik, waktu Putri Victoria menikah, tamu-tamu agung yang datang dengan mobil-mobil mewah diminta turun dari mobil mewah dan pindah ke bus-bus umum di Stockholm,” ujar Rizal yang juga Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Swedia di Stockholm.
Sambil mendengarkan cerita Rizal, kami pun menyusuri jalan-jalan di Gamla Stan yang terbuat dari batu, termasuk gang sempit yang lebarnya hanya sekitar satu meter. Sesekali kami berpapasan dengan rombongan turis dari berbagai negara. Ada juga yang asyik nongkrong di kafe atau restoran di bangunan-bangunan kuno Gamla Stan.
Kafe-kafe di Gamla Stan dikemas secara unik. Kursi dan meja sengaja ditempatkan di bagian depan kafe tepat di pinggir jalan di kawasan Gamla Stan. Bahkan, beberapa restoran di bawah tanah persis di bawah bangunan kuno.
Selain dimanfaatkan untuk kafe dan restoran, bangunan-bangunan kuno di Gamla Stan juga dipergunakan sebagai butik, toko barang antik, dan toko suvenir khas Swedia, termasuk pakaian-pakaian tradisional Swedia.
Setelah sekitar satu jam mengitari Gamla Stan, Dini dan Rizal yang sedang puasa pun mengajak saya dan Charlie berbuka puasa di kafe Chokladkoppen di daerah Stortorget yang juga masih di Gamla Stan.
Jarum jam menunjukkan pukul 20.30 waktu Stockholm ketika kami menikmati minuman coklat hangat yang satu gelasnya seharga Rp 37 SEK (sekitar Rp 50.000) ditemani sepotong chees cake seharga 45 SEK. ”Di Indonesia, jam segini sudah selesai tarawih, di sini kami baru buka puasa,” ujar Dini.
Kapal pesiar
Gamla Stan hanyalah salah satu tempat pariwisata menarik di Stockholm. Selain puluhan museum yang terdapat di Stockholm, perairan yang mengelilingi pulau-pulau di kota ini juga menjadi daya tarik pariwisata.
Di pinggiran kota dibangun dermaga tempat keluar masuk perahu motor dan kapal pesiar. Banyak turis yang setelah jalan-jalan di Gamla Stan langsung naik perahu wisata di Dermaga Stromkajen tepat berada di depan Grand Hotel Stockholm, dan tak jauh dari Kungstradgarden yang juga salah satu tempat nongkrong orang Stockholm.
Selain berkeliling kota Stockholm dengan berlayar, kapal pesiar juga menawarkan suguhan berbagai makanan lengkap dengan pertunjukan musik sepanjang perjalanan. Kapal merangkap restoran dan bar.
Kalau hanya sekadar ingin makan di atas kapal, tersedia beberapa restoran kapal yang sengaja berlabuh di pinggiran kota. Kafe Chapman, misalnya. Di kafe ini, tak jauh dari Museum Nasional Stockholm, pengunjung boleh menikmati makanan di dalam kapal, di dek, hingga bagian anjungan kapal.
Vaxholm merupakan salah satu kota kecil Stockholm yang juga sempat saya kunjungi. Di kota ini terdapat Benteng Vaxholm yang dibangun oleh Raja Gustav Vasa pada tahun 1549 sebagai tempat pertahanan. Selain memiliki dermaga untuk tempat kapal-kapal pesiar berlabuh, rumah-rumah di Vaxholm juga sangat unik karena umumnya terbuat dari kayu.
Oh ya, tentu saya tidak lupa mendatangi Sergels Torg yang juga merupakan pusat keramaian di Stockholm dengan pusat pertokoan. Di Sergels Torg terdapat sebuah gedung yang dinamakan Kulturhuset karena dikhususkan untuk tempat pameran serta pertunjukan seni dan teater. Masih banyak lagi tempat menarik di Stockholm, sayang waktu saya hanya singkat. Kendati demikian, perjalanan menyusuri Stockholm menjadi pengalaman tak terlupakan.
(*_*)
.
Hanya uang yang mampu menyulap semua ini
Hanya kurma, kaktus dan beberapa pohon gurun yang berdaun tebal sedikit berair dan berlendir seperti kaktus ketika kita pencet yang mampu bertahan di gurun tandus seperti bahrain ini. Karena sengatan musim panas ditanah arab ini diatas 40 derajat celcius kebayangkan panasnya. Selain itu tanaman hijau-hijau pasti tidak akan tahan berada di tanah pasir yang tidak menyimpan air baik di musim dingin ataupun musim panas.
Silakan datang kebahrain untuk menyasikan keajaiban- keajaiban uang yang mampu menyulap gurun tandus menjadi padang rumput bak karpet hijau yang serasi dengan danau-danau di padang golf riffa. Gurun itu telah disulap menjadi padang golf lengkap dengan pohon-pohon dan danau yang tidak pernah kita sangka kalau itu adalah gurun sebelumnya.
Tidak hanya itu pemerintah bahrain sepertinya selalu berusaha bagaimana membuat bahrain menjadi hijau. seperti terlihat di taman taman kota ataupun di pinggir-pinggir sepanjang jalan yang ditanami pohon-pohon dan rumput-rumput serta bunga-bunga yang cantik. Tak pernah terpikirkan olehku bagaimana bisa mereka menyulap gurun itu menjadi seperti ini.
Untuk menghidupkan pohon-pohon dan rumput-rumput yang tergelar seperti karpet hijau itu ternyata mereka memerlukan saluran air, sebelumnya saluran air harus disiapkan terpancang secara rapi di sela-sela tanaman atau berbaris-baris diantara padang rumput itu. Pada waktu waktu tertentu air akan di seprotkan untuk menyiraimi tanaman dan akan menyembur diantara-tanaman dan rumput-rumput itu. Tidak cukup disitu saja, mereka juga memerlukan tanah kompos untuk menanam bunga bunga yang berwarna warni cantik di sepanjang jalan itu karena semua tanah adalah pasir hanya kurma dan beberapa tanaman gurun yang bisa langsung tumbuh, selain itu tenaga-tenaga yang di pekerjakan untuk mengelola tanaman dari hari ke hari tentu saja menguras uang yang tidak sedikit. Disitulah kekuatan uang yang mampu berkuasa dan mengubah segalanya.
Musim dingin adalah musim menanam. Banyak sekali orang bahrain yang ingin menghias rumahnya dengan tanaman hidup. Mereka akan membeli perlengapan untuk menanam, mulai dari tanah,pot tanaman,bibit tanamannya sendiri meskipun banyak dari tanamannya itu akan mati pada saat musim panas nanti karena kepanasan.
Tidak gampang membangun gedung di tanah berpasir karena memerlukan pondasi yang sangat kokoh, tapi apa yang ada disini gedung-gedung menjulang bersusulan antara bangunan yang satu dengan bangunan yang lain bak jamur di musim hujan. Semua jalan rata dengan aspal dan tidak ada cerita jalan tol yang bayar semua gratis. Sumber air yang dipakai adalah air laut yang asin dan juga harus di olah agar bisa dipakai lagi.laut-laut di uruk untuk di jadikan lahan baru untuk terus membangun dan membangun. semua hal-hal susah itu setelah dipoles dengan uang ternyata berubah juga.
Nama Bahrain tenggelam di antara negri-negri besar diarab ini. tapi ketika para atlet formula satu berkumpul tentu akan menjadi sorotan dunia. Negara kecil di teluk persia ini adalah negara pertama di arab yang mempunyai sirkuit balap Formula satu yang diberi nama Sirkuit Sakhir. Dan sekarang, beberapa negara lainya juga latah sirkuit balap seperti itu. Sirkuit Balap Formula satu itu hanya dibangun dalam hitungan bulan dulunya menghabiskan US$ 150 juta pada masa dibangunya disebut-sebut sebagai sirkuit termodern di dunia.
Uang memang mempunyai kekuatan yang mampu merubah semua ini. Aku berharap suatu saat indonesia juga menjadi negara yang kuat secara finansial dan mampu mendandani negrinya yang sebenarnya sudah cantik itu. Untuk sekedar menanam tidak harus bersusah-susah menyiapkan air karena air sudah melimpah ruah, tidak harus mencari tanah karena tananya sudah subur. tapi yang ada kini. banyak hutan yang di bakar, digunduli demi perut-perut rakus yang tidak pernah memakai pikiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar