Naik Kereta Api Seluruh Dunia, Mau Turut?
Dear Zeverina, Asmod & KoKiers
Email address ini hanya untuk Zeverina & Asmod.
Semenjak kecil aku "demen" (cinta) banget naik kereta api, baik itu kereta api uap, diesel maupun listrik. Barangkali itu karena aku terkadang diajak ayahku yang sering bepergian naik kereta api dan barang dagangannya pun diangkut gerbong kereta api pula. Saat itu aku begitu terpesona akan bentuk kereta api, bangunan stasiunnya dan petugasnya yang berseragam.
Suara peluit, sempritan petugas peron, desisan dan lengkingan mesinnya serta suara monoton roda melindas relnya sungguh merupakan paduan suara yang "magis". Stasiun yang paling berkesan bagiku adalah stasiun "Beos" dibilangan Jakarta Kota.
Pemandangan yang disuguhkan sepanjang perjalanan pun berbeda dengan naik mobil atau bus.Kereta api memiliki jalan tersendiri menembus sawah, hutan dan gua, melewati jembatan besi diatas sungai dan mengelilingi lereng pegunungan. Suatu panorama yang luar biasa.
Ada satu hal yang aku selalu nantikan bila naik kereta api, yaitu ketika jam makan tiba adalah makan di restorannya (terkadang minta diantar ketempat duduk). Hanya ada beberapa menu saja, namun bagiku semuanya lezat : nasi rawon, nasi goreng dan nasi bistik. Bistiknya lebih mirip semur tetapi aku sangat menyukainya. Kereta api dijaman itu bersih, aman dan nyaman.
Yang juga mengesankan adalah ayahku selalu dapat karcis dan tempat duduk, lagipula ayah bisa memberhentikan kereta api di stasiun kecil yang tidak semestinya berhenti. Ayah kenal hampir semua petugas stasiun dijalur-jalur tertentu, karena seringnya pakai jasa kereta api. Secara berseloroh ayahku berkata : "Ratu Belanda saja tidak bisa menghentikan kereta api".
Ketika sudah dewasa aku lebih suka naik kereta api ketimbang transportasi lainnya maka hampir seantero jurusan kereta api di Pulau Jawa aku jelajahi dari Kereta Api jurusan Jakarta-Surabaya, Jakarta-Cirebon, Jakarta-Bandung, Bandung-Cirebon dan Semarang-Purwokerto. Sebagian nama-nama kereta apinya aku masih ingat yaitu Senja, Parahyangan, Gunung Jati Ekspres dan Argo Pantes..... yang lainnya aku lupa. Hanya saja kereta api mewah waktu itu yaitu Bima aku belum pernah coba, sebab terlalu mahal harga tiketnya bagiku. Sayang sekali aku juga belum pernah coba yang di Sumatra.
Setelah keadaan keuanganku sudah memungkinkan untuk melanglang buana, maka aku selalu coba naik kereta api dinegara yang aku kunjungi.
Pertama kali naik kereta api diluar negeri adalah bersama ayahku (sudah tua) dan seorang anakku (masih kecil) yaitu "Kereta Tanah Melayu" yang bernama Kereta Api "Express Rakyat" dengan route Singapura - Kuala Lumpur (KL). Ketika itu aku masih muda belia namun sudah punya beberapa anak, maklum telah menikah dimuda usia. Ha-ha-ha............
Kami memulai perjalanan dari Johor Bahru (JB) pada tanggal 1 Juni 1979 jam 8.30 pagi melalui kota-kota Kulai, Kluang, Labis, Segamat, Gemas, Tampin, Seremban, Kajang dan tiba di Kuala Lumpur jam 14.30 siang. Stasiun di KL adalah bangunan kuno yang dilestarikan, kecantikan dan bentuknya seperti kubah-kubah dengan anak-anak panah raksasa. Jarak JB - KL adalah 383 km ditempuh dalam waktu 6 jam. Harga tiket 24 Ringgit per orang untuk Kelas Utama yang ber-AC, kereta api nya bersih-aman-nyaman, makanannya pun lumayan enak.
Di Eropa ada Orient Express antar kota-kota Paris, Venice, Vienna, Praha, Bukarest dan Budapest.
Di Swiss, Closswork Express train yang kecil dan berwarna biru dengan kaca besar bergerak dari Montreux mendaki hutan menjajikan pemandangan park alamiah yang tertutup salju, Lake Geneva, Mont Blanc dan the Eiger.
Untuk mencoba pengalaman Switzerland's longest train trip bisa menggunakan Swiss Pass untuk perjalanan dari timur menuju St Moritz dan bergabung dengan Glacier Express dimana antara St Moritz dan Zermatt yang memakan waktu total 7 jam. Train mendaki Oberalp Pass setinggi 2033m, menembus 91 terowongan dan melintasi ratusan jembatan, menyaksikan desa-desa tua, padang bersalju, hutan dan lereng pegunungan. Harga tiket sudah termasuk makanan/minuman yang mewah.
Kemudian Inggeris dan Perancis mulai merencanakan bikin tunnel dibawah laut pada tahun 1974 tetapi jadi terkatung-katung sekian lama karena ditimpa masa sulit ekonomi sehingga baru mulai dibangun secara fisik ditahun 1988 dan butuh 5 tahun untuk menyelesaikannya ditahun 1993, diresmikan pada Mei 1994. Channel Tunnel antara daratan Inggeris dan Perancis ini merupakan terowongan bawah laut terpanjang dan terdalam di dunia. Maka pada tanggal 14 Nopember 1994 kereta api Eurostar mulai beroperasi antara Waterloo International station (London), Gare du Nord (Paris) dan Brussels-South railway station (Brussels).
Di tahun 1995 kecepatan rata-rata Eurostar antara London - Paris adalah 171.5 km per jam.
Bandingkan dengan kecepatan Eurostar ditahun ini (2009) yaitu Class 373 train yang lebih dari 300 km/jam, hanya butuh waktu 2 jam saja.
Aku dan isteri naik Eurostar dari London ke Paris pada Sabtu tanggal 24 Desember 1995 (menjelang hari Natal). Itu berarti Eurostar baru setahun diresmikan.
Di Canada Anda bisa memulai perjalanan kereta api dari Vancouver-Kamloops-Jasper dengan Rocky Mountaineer yang berjendela kaca besar menyaksikan pemandangan spektakular. Selanjutnya bisa disambung perjalanan dari Jasper ke Toronto dengan Rail Canadian train (Silver & Blue Class).
Di USA aku belum sempat naik kereta api, tetapi aku selalu setidaknya mengunjungi stasiunnya di kota-kota besar tertentu. Grand Central Station di New York dan Washington antik, cantik dan besar.
Pada kunjunganku ke China dibulan Pebruari-Maret 2006 baru ada kereta api cepat yang dinamai Maglev antara Shanghai dan Pudong International Airport yang hanya berjarak 30 km dan baru diresmikan pada Maret 2004. Pada awalnya memang ada terjadi beberapa insiden (terbakar), tetapi semuanya bisa segera diatasi. Namun China terus memperluas jaringan kereta api cepat ini dengan proyek ambisius senilai $ 300 milyar ditahun 2020 dimana bila itu terlaksana bakal merupakan jaringan terpanjang didunia yaitu 16,000 mil. Dengan mengerahkan ratusan ribu buruh dan entah berapa ribu tenaga ahli termasuk tenaga dan perusahaan multinasional asing dari IBM, Canada dan lain-lain.
Juli 2009 ini saja konon mereka sudah mengeluarkan dana $ 50 milyar dan panjang jaringannya 1,207 mil. Bandingkan dengan dana yang cuma $ 8 milyar yang dikucurkan oleh Administrasi pemerintahan Obama dan pada waktu yang sama baru menyelesaikan jaringan 457 mil sedangkan ke tahun-tahun ke depannya belum jelas kelanjutannya.
Walaupun sepintas nampaknya dana yang telah dipakai China 6 kali lipat USA sedangkan hasil yang telah diselesaikan China baru 3 kali lipat USA, namun dalam kenyataannya China jauh lebih effisien kerjanya karena sebetulnya sudah sekian panjang China membuat jaringannya se-akan-akan sudah menabung pekerjaan (meski belum selesai). Mungkin itu merupakan contoh keberhasilan paket stimulus China yang tepat sasaran, yaitu mengembangkan dan memperbaiki infrastruktur..................membuka lapangan kerja secara massal dan menyediakan prasarana untuk menunjang pembangunan ekonomi kelak. Bukan dengan cara mengobral duit kesemua orang tanpa memperbaiki apa-apa bahkan mendidik rakyat jadi malas dan bermental pengemis.
Seperti telah aku ceritakan dalam artikelku "Murah Meriah Ke Jepang" yang dimuat beberapa waktu y.l. di Forum KoKi ini, di Jepang aku dan isteri dibulan September 2009 ybl jor-jor-an naik kereta api, nyaris tiada hari tanpa kereta api baik itu Shinkansen (Bullet Train), Rapid Train maupun Local Train. Hal yang mengesankan dan menyentuh hati dari Shinkansen adalah pramusaji yang menjajakan makanan/minuman begitu rapih-bersih dan santun membungkukkan tubuhnya setiap saat melangkah masuk atau keluar dari gerbong kami.
Ada 3 macam Shinkansen train services yaitu Nozomi, Hikari dan Kodama. Oleh karena kami membeli JR Pass, jadi tidak berlaku untuk Nozomi. Semuanya berkecepatan 300 km per jam tetapi katanya Nozomi memiliki kelebihan yaitu jalannya lembut sehingga Anda bisa menegakkan coin (mata uang logam) dimejanya tanpa terjatuh. Ah, bagi kami Hikari dan Kodama saja sudah okay banget, lagipula Jepang itu wilayahnya kecil sehingga tidak perlu menginap diatas kereta api, maka kamipun cukup membeli yang Ordinary saja bertarif 28,300 yen untuk 7 hari. Yang Green 37,800 yen dan Nozomi lebih mahal lagi.
Sampai saat ini rekor dunia jaringan kereta api cepat terpanjang masih dipegang Jepang yaitu 12,400 miles. Keunggulan lainnya adalah covering the nation, frequent (26,000 keberangkatan sehari), punctual (tepat waktu dan terpercaya), advanced, fast and safe .............dan lebih dari itu petugasnya rapih- bersih-mengerti betul tugasnya......dan penumpangnya tertib-rapih-bersih-tahu diri (tidak berisik). Barangkali faktor keunggulan non-teknologi seperti itu sukar menandingi bangsa Jepang.
Sejujurnya masih ada sesuatu pengalaman/petualangan menggetarkan hati yang aku dambakan yaitu naik kereta api "THE TRANS-SIBERIAN EXPRESS" yang berjarak 8,000 km dan makan waktu perjalanan 7 hari, dimulai dari Moscow menembus pegunungan Ural, melintas Siberia, ke Selatan masuk ke Mongolia dan ketimur melewati Great Wall menuju Beijing. Suhu udara diluar dingin luar biasa bisa minus 30 sampai 40 jerajat Celsius. Perjalanan ini cukup berat jadi harus kondisi tubuh jasmani dan rohani ada dalam fit betul. Meski kami sehat-sehat saja, namun usia kami juga sudah tidak muda lagi. Tentu aku tak mungkin ambil cattle class sleeping, mau tak mau terpaksa ambil yang luxury private trains yang mahal.
Entahlah, mungkin bisa hop-on & hop-of dengan berhenti beberapa kali, katanya bisa di Yekaterinburg, Irkutsk, Ulan Bator (Mongolia) melewati Gurun Gobi. Terus terang semua tempat yang dilalui kereta api ini asing semua bagi kami terkecuali Beijing. Tripnya jadinya perlu waktu antara 3 minggu sehingga perlu cari waktu luang dan dana. Ha-ha-ha-ha-ha......... Travel writer Eric Newby berkata : "The Trans-Siberian is THE big train ride. All the rest are peanuts."
Yang lainnya adalah naik kereta api mewah Australia "THE GHAN" dengan route Adelaide ke Darwin melalui Alice Springs yang berjarak 2,979 km dan memakan waktu 3 hari. The Ghan tahun ini mencapai usia 80 tahun. Ada 3 kelas yaitu Red, Gold dan Platinum, masing-masing bertarip $ 1,312 - $ 1,973 one way (for travel 01/04/2009 to 31/03/2010). Bisa turun dulu dan menginap di Hotel di Alice Springs.
Satunya lagi adalah "INDIAN PACIFIC" dengan route Sydney ke Perth melalui Adelaide berjarak 4,352 km dan butuh waktu 4 hari yang beroperasi sejak tahun 1970. Biayanya antara $ 716 - 2008 one way (for travel 01/04/2009 to 31/03/2010). Kereta api ini menghubungkan 2 lautan, Blue Mountain, mengikuti jalan lurus terpanjang didunia (478 km) dipadang pasir tak berpohon yaitu Nullarbor dimana hampir sepanjang perjalanan suhu terik diatas 45 jerajat Celsius.........bisa untuk goreng telur.
Benua Australia itu yang hijau dan banyak kota-kotanya adalah dipinggiran pantainya, yang ditengah itu "kosong", kering kerontang dan gurun pasir..................tetapi dasar lucky country, itu banyak mineral dan resourcesnya (dari bijih besi, minyak bumi sampai uranium semua ada). Ini adalah jenis bertamasya "see nothing" and "do nothing". Aku bersama keluarga sudah pernah kok melakukan perjalanan route ini (Perth-Melbourne) dengan berkendaraan mobil sedan beberapa tahun y.l. Kisahnya juga pernah dimuat di Forum KoKi.
The Ghan dan Indian Pacific merupakan kereta api mewahnya Australia dimana yang "dijual" adalah relax dan makan/minum sepuasnya (5 star dining) sedangkan pemandangannya ya nyaris cuma tanah gersang dan padang pasir doang. Yang ditawarkan adalah "Experience the romance and style of rail travel on this epic adventure" ........ ya termasuk piknik "see nothing" dan "do nothing". Kok trip model beginian laris dan ada saja yang mau ikut ? Tentu saja, selama didunia ini masih ada orang-orang seperti aku...............yang suka adventure.
JADI BERLIBUR GAYA BEGINI MIRIP "BOAT CRUISE" DIMANA PEMANDANGAN YANG DILIHAT CUMA AIR LAUT DOANG MAKA ADA YANG MENJULUKI TAMASYA NAIK TRAIN INI SEBAGAI "TRAIN CRUISE" !!!
Tentang "Boat Cruise" yang sekarang mulai jadi trend baru, lifestyle baru buat orang Asia akan aku buat artikelnya kelak. Indonesia pun kini baru terserang demam "Boat Cruise", tetapi banyak yang belum paham dan tahu tentang "Train Cruise". Banyak yang belum tahu kiat menikmati Boat Cruise dan Train Cruise, masih berkutat di acara shopping tour model Orchard Road saja. Ah, ketinggalan sepur, eh jaman !
Regards
WES, Australia
PS :
- *) Angka-angka yang disajikan diatas adalah benar berdasarkan keadaan pada saat itu, tahun itu. Jelas sekarang sudah banyak berubah. Silahkan meng-update-nya. Mungkin buat sebagian dari KoKiers muda usia yang ketika aku mulai melanglang buana belum lahir atau masih kecil terasa aneh melihat angka-angka tersebut.
- *) Pada waktu ini saat aku sudah retired, salah satu hobby-ku adalah "bermain" miniature train yang digerakkan listrik. Dasar sudah keranjingan kereta api...................!
- *) Di Australia sebenarnya ada banyak kereta api jarak pendek yang menghubungkan kota besar dengan kota-kota kecil disekitarnya. Sudah tentu setiap aku berkunjung kekota besar lain, aku selalu gunakan kesempatan berkereta api ria ........apalagi tiketnya murah sekali. Ngapain saja ? Ah, hanya sekedar kekota kecil itu, jalan-jalan dan makan-minum di restoran setempat lalu pulang kembali. Ya seperti ketika masih di Jakarta, jauh-jauh ke Puncak hanya untuk makan sate atau ke Bogor untuk makan lumpia.............orang Jakarta sekarang menambahkan ke Bandung.
1 komentar:
Salam sejahtera utk bpk Dwika
hmm...pengalaman Bpk yg sangat berharga sepertinya kami ikut merasakan naik Train Cruisenya...
sangat insfiratif pengalaman Bapak...
salut Bapak tak mau Kalah dgn yg muda2 semangatnya...ini yg akan kami contoh...hamdulillah kami jg suka naik kereta api..Eurostar yg blum sempat dicoba saat pertama kali ke Eropa thn 2013 ini.karna kami cuman ke Eropa barat.tak sempat ke Uk.thanks pengalamanya ya Pak Dwika.Sehat selalu.amin
Posting Komentar