link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Jumat, 04 Maret 2011

Cara Murah Keliling Dunia Lonely Planet

Lonely Planet: Cara Murah Keliling Dunia


**www.franchise-populer.com
Tony Wheeler, seorang kelahiran Inggris, ketika berusia 10 tahun meminta hadiah ulang tahun pada ayahnya: sebuah bola dunia dan sebuah lemari arsip.  Mungkin ia terkesan oleh petualangannya berkeliling dunia bersama ayahnya yang seorang penerbang. Kegemarannya adalah mencatat apa yang ditemuinya sepanjang perjalanan.
Di seberang, di Irlandia, ada seorang perempuan sebaya bernama Maureen yang bercita-cita menjadi pramugari. Namun ketika dewasa ia mengalihkan cita-citanya ke bidang lain. “Saya akan bepergian. Saya akan menjadi seorang penulis, seorang jurnalis,” katanya seperti ditulis dalam buku 100 Great Business Ideas.
Tak dinyana keduanya bertemu suatu kali di London pada tahun 1972. Pertemuan itu mengesankan keduanya sehingga setahun kemudian mereka menikah.  Karena hobinya sama, mereka melakukan perjalannya tak lama setelah menikah, menempuh separuh dunia dari London menuju Sydney.
Berbeda dengan perjalanan yang ditempuh para turis umumnya, Maureen-Tony melakukan perjalanan dengan biaya murah, bersambung dari satu negara ke negara lain, dari satu kota ke kota lain. Kalau perlu, jika ada tumpangan gratis mereka tempuh juga seperti dilakukannya saat menumpang kapal dari Bali ke Exmouth, Australia Barat. Dalam istilah sekarang, mereka disebut backpacker.
Selama perjalanan berhari-hari itu Tony terus menulis catatan perjalanannya. Ketika mereka tiba di Sydney mereka mendapat pekerjaan untuk mengumpulkan biaya perjalanan berikutnya. Namun mereka sering mendapat pertanyaan, bagaimana mereka bisa menempuh perjalanan sejauh itu, menginap di mana, apa saja yang dilakukan selama perjalanan, dan sebagainya.
Karena seringnya mendapat pertanyaan Maureen lalu mengetik catatan perjalanan mereka dan dibuatlah buku perjalanan berdasarkan pengalaman mereka dengan gaya bertutur. Buku itu kemudian diberi judul Across Asia on the Cheap. Ketika dicetak tahun 1973, dalam seminggu buku itu habis. Mereka lalu mencetak ulang.
Pada tahun 1981 buku panduan perjalanan berjudul India setebal 700 halaman menjadi buku perjalanan best seller. Setelah itu setahap demi setahap mereka mengembangkan usaha penerbitan buku panduan perjalanannya dengan nama Lonely Planet. Mereka menemukan bahwa, ternyata ada pasar buku perjalanan wisata yang ditulis dengan gaya petualangan. Sejak itulah, mereka menekuni usaha ini dengan perjuangan yang tak gampang.
Sejak usaha itu didirikan tahun 1972, mereka sudah menjual 80 juta eksemplar buku perjalanan dari 650 judul buku. Untuk mendukung itu mereka mempekerjakan 500-an staf dan 350-an penulis. Omset penerbitan buku ini per tahunnya mencapai sekitar 90 juta dollar Australia atau sekitar Rp 720 miliar setahun. Angka yang mencerminkan bahwa ide perjalanan murah ke seluruh penjuru dunia dengan panduan buku Lonely Planet memang menggiurkan.
Pada tahun 2007, BBC Worldwide membeli 75% saham Lonely Planet dan sisanya tetap dipegang pendiri, Tony-Maureen. Sekarang, bukan cuma para backpaker yang menganggap buku-buku terbitan Lonely Planet ini sebagai buku wajib perjalanan mereka, namun juga bagi siapa saja yang akan melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia. (Dari berbagai sumber. Foto: http://www.i-to-i.com) ####

1 komentar:

fani mengatakan...

kalau boleh tau, bagaimana caranya mendapatkan buku lonely planet? mengingat buku tsb terbitnya tahun 70an