Daftar lebih dari satu universitas untuk memperbesar peluang. Daftar 3-4 universitas yang berbeda adalah jumlah yang masuk akal. Meski nantinya diterima di lebih dari 1 tempat, kita tetap bisa menolak universitas yang tidak diinginkan.
be well,
Dwika
Sekolah ke Amerika: Tips Mendapat Beasiswa Universitas
Seperti telah ditulis sebelumnya, Teaching Assistanships (TA), Research Assistanships (RA), dan Fellowships adalah bentuk umum beasiswa yang diberikan langsung oleh universitas.Untuk mendapatkan salah satu dari ketiga jenis beasiswa itu, pelamar cukup mendaftar langsung ke universitas yang dipilih. Berikut ada beberapa poin yang mesti diperhatikan untuk memperbesar peluang mendapatkan beasiswa tersebut.
Pertama, pastikan universitas yang dipilih memberikan financial assistant pada mahasiswanya. Informasi ini bisa ditemukan di bagian admission dari web universitas. Universitas-universitas besar biasanya memberikan financial assistant, tapi tidak selalu. Itu sebab, ini perlu dipastikan dulu sebelum mendaftar. Karena tujuan kita mencari beasiswa, sekolah yang tidak menyediakannya berarti bisa di skip.
Kedua, setelah dipastikan universitas itu memberikan beasiswa, selanjutnya adalah mencari informasi biaya-biaya apa saja yang ditanggung. Beberapa sekolah menanggung semua biaya termasuk biaya hidup dan biaya kuliah, tapi sebagian mungkin cuma menanggung separohnya. Jika tidak dijelaskan di web, cara lain mencari informasi yaitu bertanya langsung ke bagian admission dengan berkirim email.
Ketiga, lihat syarat-syarat pendaftaran yang mesti dipersiapkan. Secara garis besar, syarat pendaftaran ini hampir sama: ijazah, transkrip, surat rekomendasi (2-3 buah), TOEFL, GRE, statement of purpose, dan membayar biaya pendaftaran. Tapi ini tetap perlu dipastikan.
Keempat, hubungi professor yang memiliki bidang riset yang sama dengan kita. Jika tidak tahu profesor mana yang perlu dihubungi, tulis saja email ke ketua jurusan. Asal sabar menunggu beberapa hari, biasanya mereka akan membalas email kita. Korespondesi awal akan berisi perkenalan dengan menyebutkan singkat latar belakang, kemudian niat kita untuk bekerja di bawah bimbingannya. Korespondesi selanjutnya mengalir saja, seiring perkembangan pembicaraan.
Tanpa menghubungi profesor, pelamar sebenarnya bisa langsung mendaftar. Cuma dengan sudah ada omong-omongan sebelumnya, ini akan jadi bahan komite profesor buat nanti memutuskan mana pelamar yang akan diterima. Berbicara dengan profesor juga akan memberikan sinyal mengenai peluang kita. Kalo nyata-nyata dia tidak tertarik, maka proses pendaftaran tidak perlu diteruskan.
Kelima, bagi lulusan sarjana, pertimbangkan untuk langsung mendaftar S3 atau program doktoral. Di Amerika hal ini dimungkinkan. Dalam prosesnya, si mahasiswa ini nantinya juga akan melalui tahap master secara tidak langsung. Untuk beberapa universitas mereka lebih suka memberikan beasiswa kepada mahasiswa program doktor. Ini dapat dimengerti, suatu riset biasanya berjangka lumayan panjang sekaligus mendalam. Masa tinggal mahasiswa doktor di kampus tentu lebih panjang dibanding yang master. Mahasiswa program doktor juga akan belajar lebih mendalam mengenai suatu topik. Faktor-faktor ini yang lebih disukai para profesor.
Keenam, saat mendaftar, secara otomatis kita langsung dipertimbangkan sebagai calon penerima beasiswa. Tapi ini tidak selalu. Kadang-kadang kita mesti mengisi form permohonan beasiswa secara terpisah. Hal ini perlu dipastikan. Jangan sampai sudah mendaftar tapi ada form permohonan yang kemudian lupa diserahkan.
Ketujuh, mendaftar lebih dari satu universitas. Ini tak lain untuk memperbesar peluang. Meskipun profesor yang dihubungi sudah menunjukkan tanda-tanda positif, tapi posisi kita dibandingkan dengan pelamar-pelamar lain tetap tidak diketahui. Mendaftar 3-4 universitas yang berbeda adalah jumlah yang masuk akal. Meski nantinya diterima di lebih dari 1 tempat, kita tetap bisa menolak universitas yang tidak diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar