Pesona Kota Bangkok (hari kedua)
January 13, 2011
Hari kedua kami di Bangkok tidak begitu menarik, karena dari pagi sampai sore kami mengikuti technical meeting di kantor cabang perusahaan tempat kami bekerja di Tokyo. Jaraknya kurang dari 200 M dari hotel kami. Jadi kami cukup berjalan kaki saja, sekalian berolah raga.
Seperti yang sudah saya alami dulu sewaktu ditugaskan ke Jepang selama 2 minggu (tahun 2005), disini kami agak kesulitan mencari makanan halal yang bisa kami makan. Karena penduduk Thailand mayoritas beragama Budha, maka saya tidak berani makan dipenjual makanan pinggir jalan maupun restoran thailand atau masakan china. Akhirnya kami putuskan untuk makan siang di Mc Donald tak jauh dari hotel tempat kami tinggal dan tempat kami menyelenggarakan meeting.
Akhirnya meeting selesai sekitar pukul 17.30 dan kami memutuskan untuk kembali ke hotel sebelum berjalan-jalan menikmati suasana malam kota Bangkok. Selepas magrib, kami berempat berangkat ke BTS (Bangkok Train Station) Asok. Dimana kami akan menggunakan sky train ke BTS Siam. Tujuan kami saat itu adalah Hard Rock Cafe Bangkok. Dari BTS Siam, kami berjalan menuju mal MBK dan belok kiri menuju Hard Rock Cafe Bangkok. Terus terang, kami belum pernah kesana, karena itu kami bertanya ke beberapa orang untuk bisa sampai di Hard Rock Cafe. Alhamdulillah, akhirnya sampai juga. Beberapa rekan saya memborong souvenir dari Hard Rock Cafe.
Selepas membeli souvenir di Hard Rock Cafe, kami bergegas mencari makan. Malam itu kami putuskan untuk makan di KFC (dimal MBK), dengan harapan mendapatkan penyegaranan menu makanan. Karena kami sudah 2 kali makan di Mc D selama di Bangkok. Saya memesan paket seharga 65 bath yang isinya nasi, ayam yang dipotong-potong pedas (kering) dan beberapa potong timun serta minuman 7up. Ternyata mulut saya tidak cocok dengan menu tersebut. Meskipun makanan saya malam itu berhasil saya habiskan, tetapi usaha yang saya keluarkan untuk menelan makanan juga berat . Rasanya khas thailand, asam dan asin. Meskipun ditambahkan merica, sehingga rasanya menjadi lebih pedas, tetapi rasa asam dari makanan tersebut sangat kental.
Begitu selesai makan malam, kami melanjutkan perjalanan untuk melihat-lihat pasar malam patpong. Kami berangkat dari BTS National Stadium yang berseberangan dengan MBK. Harga tiket yang kami bayarkan cukup murah, hanya 25 bath untuk sampai ke BTS Sala Daeng. Pasar malam patpong sangat ramai, terutama oleh turis dari asia maupun dari barat. Saya sendiri membeli beberapa souvenir/oleh-oleh bagi istri dan anak saya.
Ternyata patpong itu pusat tempat hiburan malam yang paling terkenal di bangkok. Saya sarankan, bagi anda yang belum cukup umur atau kurang bisa menahan diri (menahan nafsu), sebaiknya tidak datang ke patpong. Karena dikhawatirkan anda akan mencoba-coba salah satu tempat hiburan malam disana.
Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00, dan kami memutuskan untuk pulang ke hotel menggunakan subway/MRT dari stasiun Si Lom. Kami turun di stasiun Sukhumvit, dekat dengan hotel kami. Tarifnya juga cukup terjangkau, yaitu 22 bath.
Saya amat terkesan dengan kota Bangkok, terutama sistem transportasi kereta, baik sky train maupun MRT/subway. Sangat teratur dan nyaman, tidak kalah dibandingkan MRT di Jepang maupun Singapura. Bravo Bangkok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar