To
Me
Sep 20 at 10:21 PM
Terima kasih atas informasinya.
Salam,
Gunawan W
On 20-09-2014 19:14, Dwika Sudrajat wrote:
Me
To
IME E89
CC
gunawan@ui.ac.id
Sep 20 at 7:14 PM
Untuk alumni Elektro,
Ilmu aplikasi elektro.
Penemuan Berikutnya, Wireless high-power elektrik (Tegangan Tinggi).
Dwika e85.
Listrik Tanpa Kabel Telah Menjadi Kenyataan
Listrik tanpa kabel kini bukan hanya sekedar Impian. Dalam waktu
yang tidak terlalu lama mungkin saja penggunaan kabel listrik akan terus
berkurang. Para peneliti telah berhasil UNTUK MENDISTRIBUSIKAN LISTRIK
TANPA KABEL. Bagaimana cara kerja teknologi baru ini dan kapan menjadi
kenyataan, semuanya diulas di sini.
Bayangkan Anda berada dalam sebuah ruangan, di dalamnya tidak
ditemukan satu kabel sekalipun yang berseliweran. TV, system stereo,
DVD, atau Bluray-Player, HiFi-Headset, semuanya bekerja tanpa
menggunakan baterai atau kabel listrik. Bahkan, baterai perangkat mobile
seperti laptop, ponsel, atau kamera digital terisi secara otomatis,
begitu Anda memasuki rumah, tentu tanpa harus mencolokkan kabel.
Prinsip dasar teknologi yang bakal menjadi visi dari kehidupan ini
dirancang oleh para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology
(MIT). Proyek ini dimulai sejak tahun 2006 dan disebut de*ngan nama
“WiTricity”. Teknologi ini kemudian dikembangkan oleh Intel sejak tahun
2007. Target mereka, teknologi ini segera terealisasi dalam beberapa
tahun ke depan. Intel menyebut teknologi ini sebagai WREL (Wireless
Resonant Energy Link), pemancaran energi tanpa kabel melalui resonansi.
Intel sendiri telah mendemonstrasikan realisasi teknologi tersebut
sejak tahun lalu. Pada ajang Intel Developer Forum (IDF), Intel Chief
Technology Officer (CTO), Justin Rattner, memperlihatkan sebuah lampu 60
watt yang dapat menyala dalam jarak satu meter tanpa menggunakan
koneksi kabel. Sejak saat itu, Intel pun menunjukkan bahwa WREL juga
dapat mengoperasikan sebuah netbook tanpa baterai atau membunyikan
speaker tanpa kabel dengan mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik.
Prinsip kerja: tangkap listrik dari udara
Bagi orang yang melihat demonstrasi pertama dari teknologi WREL,
reaksinya sama seperti saat diperkenalkannya WLAN. Anda tentu masih
mengingat bagaimana rasanya pertama kali dapat terkoneksi ke Internet
tanpa kabel. Awalnya, banyak orang yang heran bahwa Internet dapat
diakses dengan tanpa kabel. Orang tergerak untuk memutuskan koneksi
secara manual dan kaget bahwa semuanya masih berjalan. Selanjutnya,
teknologi tersebut biasa saja.
Prinsip dasar transfer listrik nirkabel ini dengan teknologi WREL ini
berhubungan dengan fenomena resonansi. Sebuah receiver WREL dapat
menangkap energi dari sebuah medan magnet dengan bantuan koil, bila
dipancarkan dengan frekuensi yang sama dari sebuah transmitter (melalui
koil). Agar impedansinya optimal, digunakan gulungan kabel pada kedua
sisinya. Di sini, gulungan kabel juga berfungsi sama seperti gigi
transmisi sepeda. Saat menanjak, gigi transmisi diturunkan agar dapat
memanfaatkan energi secara lebih efisien. Sebaliknya, saat menurun
digunakan gigi transmisi yang lebih tinggi. Receiver juga menentukan
sendiri besar arus dan tegangan yang diperlukan sesuai dengan ukurannya.
Jadi, tidak perlu lagi repot dengan adaptor. Selain itu, transmiter
WREL hanya memancarkan energi sebanyak yang diperlukan oleh receiver
saja.
Teknik pemancaran listrik nirkabel lainnya sebenarnya sudah
digunakan, seperti pada sikat gigi elektronik atau smartphone baru dari
Palm Pre dengan charge station “Touchstone”-nya. Di sini, perangkat
harus sedekat mungkin atau menyentuh transmitter. Sebaliknya, WREL dapat
bekerja dengan jarak yang jauh. Pada rancangan yang didemonstrasikan
oleh Intel (lihat gambar di atas), unit receiver dapat digunakan dalam
jarak 20 cm sampai satu meter. Zona ini disebut oleh para peneliti Intel
sebagai magical area. Receiver WREL dapat bergerak bebas dalam area ini
tanpa memutuskan listriknya.
Fokus penelitian: efisiensi lebih tinggi, Magical Area yang lebih luas
Namun, sebelum kita membuang semua kabel listrik dan adaptornya,
masih banyak yang harus dikerjakan oleh para peneliti. Dalam beberapa
tahun mendatang, mereka masih harus menjelaskan detailnya. Tim peneliti
Intel Labs di Seattle lebih terfokus pada optimasi efisiensi, form
factor, dan tingkat keamanan radiasi.
Dalam eksperimen yang telah dilakukan oleh Intel, tingkat
efisiensinya sudah mencapai 75 persen. Angka ini memang sudah sangat
besar. Namun, dari sisi krisis energi dunia, angka tersebut masih
terlalu kecil. Kepala penelitian Intel, Rattner, menjelaskan bahwa
energi yang terbuang masih besar bila tidak melakukan pengisian baterai.
“Tingkat efisiensi yang tinggi menjadi satu masalah pada WREL, hampir
tidak mungkin untuk direalisasikan.”
Tingkat efisiensinya juga tergantung oleh alignment koil dan lilitan
kabel. Bila receiver diputar sedikit, tingkat efisiensinya menurun
drastis. Inilah yang ingin dihindari oleh para peneliti. Mereka
mengganti lilitan kabel dengan sensor dan microchip yang dapat
menyesuaikan resonansi dalam medan magnet secara lebih baik.
“Listriknya bisa saja berasal dari lemari dapur,” jelas Justin
Rattner. “Jadi, Anda tidak perlu lagi mencolokkan mesin Espresso.”
Pemancar WREL juga dapat dipasang dalam dinding rumah untuk memasok
listrik ke semua perangkat elektronik yang berada dalam magical zone.
Meja tulis pun dapat berguna untuk memasok maupun mengisi baterai semua
perangkat di sekitarnya.
Keamanan radiasi juga masih harus dipertanyakan. Apakah teknologi ini
tidak berbahaya bila energi yang besar dipancarkan melalui udara?
Prinsipnya memang tidak demikian karena WREL menggunakan gelombang
magnet yang tidak berbahaya bagi tubuh manusia.
Memang, medan magnet yang kuat senantiasa membawa radiasi
elektromagnetis. Oleh sebab itu, para peneliti dari Intel berusaha untuk
menggunakan frekuensi yang menghasilkan medan magnet yang kuat dengan
beban elektromagnetis minimal. Saat produk pertama sudah diluncurkan ke
pasar, teknologi WREL ini harus benar-benar aman terhadap manusia.
Masa depan: tidak ada lagi kabel, adaptor, dan steker
Begitu teknologi WREL sudah matang dan aman, aplikasinya bakal meluas
dengan cepat, misalnya untuk aplikasi medis, seperti untuk
mengoperasikan alat pengatur detak jantung atau mengimplementasikan
organ-organ buatan.
Pemancaran listrik secara nirkabel bakal menjadi faktor penting,
bukan saja antarperangkat, melainkan juga di dalam perangkat-perangkat
canggih itu sendiri. Bayangkan komputer, dengan prosesor yang tidak lagi
disuplai dengan listrik melalui ratusan kontak, tetapi tanpa kabel
melalui WREL.
Prinsipnya sama juga untuk komponen PC yang lain. Setelah ini,
mungkin banyak yang penasaran berapa lama lagi kita akan sampai ke era
listrik nirkabel, sama seperti melihat Internet melalui WLAN saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar