To Me
Jun 5 at 8:18 PM
Thanks
On 31 May 2014 14:03, "Dwika Sudrajat" <dwikasudrajat@yahoo.com> wrote:
Great
Leader: leader yang bukan hanya create succes, tapi juga create
happiness. Leader seperti ini mampu menciptakan suasana kondusif,
suasana yang penuh kegembiraan, membuat semua orang punya orientasi yang
sama. Kalau seorang leader bisa menciptakan happinnes pada anak
buahnya, maka performa organsasi akan long lasting. Kalau semua bahagia
saat bekerja, maka mereka akan mengerahkan energi terbaiknya.
I Deliver Happiness,
Dwika
I Deliver Happiness,
Dwika
Leadership and Happiness (2)
By smartfm jakarta
Hubungan
antara Leadership dengan Happiness sangat erat. Untuk itu seorang
leader khususnya leader dalam organisasi/perusahaan harus bisa
menggabungkan antara keduanya.
Bicara happiness ada 2 macam:
1.Inner
Happiness. Ini adalah bagaimana bisa mencapai kebahagiaan dalam situasi
apapun, meski situasi sulit sekalipun (bahagia meskipun). Yang
diperlukan disini adalah kemampuan mengelola pikiran supaya bahagia.
2.Outter
Happiness. Ini adalah bahagia yang tercipta karena dukungan situasi dan
kondisi yang ada di luar. Sayangnya, tidak semua orang bisa menciptakan
kondisi itu. Berbeda dengan inner happiness yang bisa diciptakan.
Outter Happiness bisa dilakuan oleh orang-orang yang punya power dalam
organisasi (leader), karena ia bisa menciptakan sistem, prosedur, dan
aturan main. Di sinilah peran leader dalam menciptakan happiness.
Namun sayangnya, tidak semua leader punya kemampuan untuk menciptakan happiness, karena leader terdiri dari 3 jenis, yaitu:
1.Bad
Leader: leader yang tidak menghasilkan, ada atau tidak ada dia tidak
ada bedanya, padahal yang ditunggu dari kita adalah hasil.
2.Good Leader: leader yang menghasilkan, creating succes, orientasinya pada result, kepemimpinanya bisa dipertanggungjawabkan.
3.Great
Leader: leader yang bukan hanya create succes, tapi juga create
happiness. Leader seperti ini mampu menciptakan suasana kondusif,
suasana yang penuh kegembiraan, membuat semua orang punya orientasi yang
sama. Kalau seorang leader bisa menciptakan happinnes pada anak
buahnya, maka performa organsasi akan long lasting. Kalau semua bahagia
saat bekerja, maka mereka akan mengerahkan energi terbaiknya.
Manajemen kepemimpinan sendiri ada 2, yaitu: Result Oriented dan People Oriented.
-Result Oriented basis kepemimpinanya biasanya otoriter.
-People Oriented basis kepemimpinannya kemanusiaan.
Namun seorang leader jangan salah salah paham tentang happiness dalam organisasi. Jangan sampai menciptakan
orang senang tapi membuat yang bersangkutan tidak produktif, gembira di
kantor bukan untuk bekerja, tapi untuk kumpul-kumpul, semua kesalahan
ditoleransi, dan hal-hal lain yang justru menjauhkan dari jati diri yang
sesungguhnya. Happiness bukan begitu. Ia ada ditengah antara result
oriented dan people oriented.
Dalam hal ini, bahagia ada 3 level:
1.Physical
Happiness: karyawan bahagia di kantor kalau digaji besar, banyak
tunjangan, ada fleksibiltas dalam bekerja, dan sebagainya. Pemenuhan itu
tidak akan menghasilkan happiness, tetapi hanya pleasure, atau
kesenangan jangka pendek.
2.Emotional
Happiness: karyawan merasa bahagia di kantor kalau dia mendapatkan
perlakuan yang baik dari atasannya, dihargai, didengarkan, dilibatkan
dalam pengambilan keputusan, dan sebagainya. Tapi pemenuhan itu juga
masih menghasilkan kesenangan jangka pendek. Untuk itu perlu level 3.
3.Spiritual
Happiness: kalau level physical sudah ada yang mengatur, sudah ada
aturan main perusahaan, dan itu bukan wewenang atasan. Sedangkan level
emotional, disitu ada unsur wewenang atasan. Adapun untuk happiness yang
sesungguhnya ada di level 3, yaitu ketika seorang profesional/karyawan
merasa bahwa dia sudah dimanfaatkan dan dikembangkan potensinya sampai
batasnya, sehingga dia menemukan makna dalam pekerjaannya.
Peran leader dalam hal ini adalah menggali dan mengarahkan potensi anak buahnya. Seperti anak yang
merupakan tiipan Tuhan kepada orangtua, maka begitu juga karyawan, dia
adalah yang dititipkan Tuhan kepada para atasan. (am)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar