Wealth Management
Kembangkan Aset dengan Wealth Management
**bawangputihcorp.blogspot.com
Bagi kalangan berduit, mengelola kekayaan yang jumlahnya relatif besar merupakan sebuah perkara yang tidak mudah. Layanan wealth management bisa jadi solusinya.
Perencana Keuangan dari Financial Consulting Eko Endarto mengungkapkan, pada dasarnya wealth management hampir sama dengan perencanaan keuangan. Hanya saja difokuskan kepada masyarakat yang memiliki penghasilan besar dengan fokus bukan saja investasi tetapi juga ingin mengembangkan aset.
Menurut Eko, saat ini masyarakat mudah untuk mendapatkan layanan wealth management, pasalnya hampir semua perbankan memiliki produk wealth management. Produk yang dikeluarkan tentu lebih bersifat personal. “Tentu saja, untuk golongan masyarakat ini, perbankan memberikan berbagai fasilitas khusus dan memadai,” katanya kemarin.
Kondisi ini, kata dia, sangat berbeda dengan yang terjadi di luar negeri. Di mana masyarakatnya lebih menyukai mempergunakan jasa lembaga independen wealth management yang dianggap lebih bebas dari kepentingan. “Padahal belum tentu sesuai dengan profil investasi nasabah,” paparnya.
Eko menjelaskan, masyarakat bisa saja mengelola sendiri kekayaan yang dimilikinya tanpa mempergunakan jasa lembaga perbankan. Namun, karena keterbatasan waktu yang dimiliki masyarakat, maka ada baiknya kekayaan tersebut dikelola pada institusi yang tepat.
“Belum ditambah dengan minimnya informasi sehingga kalau salah menempatkan kekayaan yang dimiliki, malah akan mengurangi nilai kekayaan. Itulah kenapa dibutuhkan strategi planner yang mumpuni,” katanya.
Dengan menempatkan kekayaan pada lembaga wealth management, lanjut dia, masyarakat bisa lebih mengetahui risiko-risiko yang dihadapi. Khususnya berbagai produk yang bisa menghasilkan keuntungan lebih tinggi dari pada tingkat inflasi. ”Bisa reksa dana, produk derivatif atau properti,” bebernya.
Perencana keuangan dari Mr Edu Mike Rini menerangkan, jasa di bidang wealth management ada karena banyak orang kaya yang ingin mengembangkan kekayaannya.
Untuk itu, perbankan sebagai produsen layanan wealth management harus menciptakan fitur layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Menurut Rini, pada tahun depan, produk wealth management yang masih dicari adalah yang bisa meningkatkan pertumbuhan kekayaan, namun tetap aman. Beberapa produk yang menawarkan hal seperti itu adalah fix income dan obligasi.
Dihubungi terpisah, Chief Research Officer Capital Price Roy Sembel menjelaskan, pendapatan perkapita penduduk Indonesia sudah semakin meningkat, bahkan diperkirakan mencapai USD3.000.
Tentu tidak salah kalau, semakin banyak masyarakat yang mengamankan kekayaannya kepada lembaga wealth management. ”Produk standar seperti tabungan dan deposito sudah tidak menarik lagi. Bunganya rendah dan kalah dari tingkat inflasi,” ungkapnya.
Kalaupun mempergunakan tabungan, kata dia, itu hanya untuk kepentingan jangka pendek. Sedangkan jangka panjang mempergunakan produk wealth management. Misalkan produk asuransi, atau futures. Bahkan untuk melengkapi hidupnya, sejumlah kalangan masyarakat juga mulai mengikuti perusahaan jasa warisan.
Tujuannya agar kelak, anak-anaknya bisa menikmati dan mewarisi kekayaan yang dimiliki. Ada baiknya masyarakat tidak hanya mengelola kekayaan yang dimiliki pada produk wealth management, tapi juga masuk ke sektor riil, seperti pertambangan dan komoditas. Agar ada keseimbangan dan keuntungan yang diperoleh bisa lebih maksimal.
”Saya selalu mengatakan perlu ada diversifikasi dalam mengelola kekayaan. Masuk ke sektor riil juga merupakan salah satu bentuk diversifikasi,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar