by duotravelers
Seorang sais menunggu penumpang di tengah kota tua Praha
Praha adalah surga bagi penikmat arsitektur. Kemana pun memandang, mata kami dimanjakan oleh keelokan seni bangunan yang bercorak Gothic, Bohemian dan Baroque. Horizon kota ini disesaki oleh menara-menara runcing, kubah-kubah bersepuh warna kehijauan dan genteng-genteng berwarna merah bata. Mirip negeri dongeng yang ada di buku cerita anak-anak zaman aku SD dulu.
Permukaan jalan, gang dan jembatan masih banyak yang dilapisi batu bersusun (cobbled street) seperti layaknya zaman mediaval. Memang sejarah Praha dimulai sejak 1000 tahun silam, ketika dinasti Bohemian mulai berkuasa di wilayah ini.
Dari sisi geografis, kota ini unik, karena berada di gerbang Eropa Timur . Walau sering disebut sebagai salah satu negara di Eropa Timur, sebetulnya kota ini terletak lebih dekat ke Wina, ibukota Austria, daripada ke Moskow, Rusia. Kendati begitu, gaya dan corak arsitekturnya lebih condong ke gaya Eropa Timur, seperti banyaknya kubah-kubah bangunan yang penuh lekuk-lekuk.
Charles Bridge yang antik
Di antara karya arsitektur yang paling mudah dinikmati wisatawan yang datang ke Praha adalah Karlův Most atau yang dikenal sebagai Charles Bridge yang membelah Sungai Vltava. Jembatan megah yang terbuat dari batu yang bergaya arsitektural Gothic ini telah menjadi urat nadi ekonomi dan sosial masyarakat Praha sejak 1000 tahun lalu ketika masih terbuat dari kayu. Baru pada abad ke-14, raja Ceko dan Kaisar Romawi Charles IV memerintahkan jembatan ini direnovasi dengan menggunakan batu, dan konon kuning telur dicampurkan ke dalam adukan semen untuk memperkuat konstruksi jembatan.
Di atas jembatan ini terdapat 30 patung bergaya Baroque, sementara di kedua ujungnya berdiri menara. Di jembatan yang lebar dan hanya diperuntukkan untuk pejalan kaki ini, kita bisa menikmati Praha dari berbagai perspektif. Memandang ke tiap ujung darataran, kita bisa melihat vista kota Praha yang indah dan penuh menara kuno. Kesannya kuno, romantis, tapi juga mistis.
Sementara menapaki lantai batu jembatan ini kita disuguhi berbagai hiburan bagi mata dan telinga. Bila hari masih terang, banyak pelukis jalanan yang sibuk mengabadikan Praha di atas kanvasnya, bersebelahan dengan penjaja aneka cenderamata khas Praha, mulai dari boneka kayu, kristal, sampai postcard.
Orloj, begitu orang Praha menyebut jam unik ini. Mirip dengan kata arloji ya?
Ketika permukaan sungai Vltava memerah berkilauan karena refleksi langit yang mulai senja, berbagai grup pengamen memainkan alat akustiknya, mengalunkan lagu-lagu romantis yang merdu. Momen-momen seperti ini bagai film romantis Hollywoood yang berubah wujud menjadi tiga dimensi. Riil, menghanyutkan, dan tidak terlupakan. Tidak heran kalau film Mission Impossible 1 memakai Praha sebagai lokasi syuting.
Lelah menjalani jembatan tua ini, diujung daratan terdapat berbagai restoran dan café. Sambil menyeruput minuman dingin dan mengudap es krim, kita bisa melihat kapal yang lalu-lalang di bawah jembatan ini.
Menjelang sore, banyak pengamen di atas Charles Bridge. Sore yang berwarna terakota dipadu dengan jazz, sungguh romantis
Kastil Praha, sebuah komplek istana yang luas dan megah berdiri kokoh di daerah berbukit di sebelah Barat Charles Bridge. Ini kastil kuno terbesar di dunia dengan luas lebih dari 7 hektar. Sempat menjadi tempat tinggal berbagai dinasti yang memerintah Praha, sekarang gedung ini berubah menjadi objek turis yang ramai. Di gerbang masuk, turis bisa berfoto dengan penjaga berseragam militer kerajaan lengkap dan stylish. Rupanya seragam penjaga ini baru dikerjakan ulang oleh disainer kostum film Amadeus, film tentang musisi terkenal Mozart. Dari lokasi kastil ini panorama Praha bahkan tampak lebih indah karena dilihat dari ketinggian.
Tapi tempat yang paling hiruk-pikuk dan tempat paling tepat untuk menghabiskan makan siang sambil melihat orang lalu lalang (people watching) adalah kawasan Old Town, lokasi Praha kuno yang dibangun abad ke-13. Tepat di jantung kawasan ini terdapat Old Town Square, sebuah lapangan luas lengkap dengan bangku kayu untuk siapa saja yang mau melepas lelah. Beberapa sais bertopi hitam menunggu turis yang ingin berkeliling Praha dengan kereta kuda. Sementara di sudut Old Town Square, berdiri gedung Old Town City Hall. Di sebelah selatan Old Town City Hall ini terdapat menara jam yang terus dikerumuni orang. Yang mereka lihat adalah sebuah jam besar yang penuh ornamen unik dan setiap pergantian jam, orang bisa melihat pertunjukkan kecil yaitu keluar-masuknya 12 figur orang suci dari jam ini yang diiringi alunan musik. Jam yang awalnya dipasang tahun 1410 ini disebut astrological clock, atau dalam bahasa mereka disebut orloj, kira-kira seperti bahasa kita, arloji. Jam kuno ini berfungsi tidak hanya sebagai penunjuk waktu, tapi juga sebagai penunjuk bulan, panjangnya hari, waktu Babylon, dan posisi bulan dan matahari atau equinox.
Menjulang di seberang bangunan ini adalah gereja Our Lady Before Tyn, yang langsung mengingatkan kita pada menara-menara yang ada dalam film Harry Potter. Bila belum puas dengan keindahahan Old Town sambil jalan kaki, kita bisa naik ke menara Old Town City Hall, dan melihat dinamika pusat kota tua ini dari ketinggian. Indah nian, layaknya negeri dongeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar