link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Senin, 14 Februari 2011

Berisiko Menderita Ginjal

Setiap Orang 10% Berisiko Menderita Ginjal, Kurangi Konsumsi Garam dan Kalsium


Rabu, 7 April, 2004 oleh: Siswono Setiap Orang 10% Berisiko Menderita Ginjal, Kurangi Konsumsi Garam dan Kalsium
Gizi.net - POLA hidup dan makanan yang tidak seimbang telah menimbulkan banyak risiko. Berbagai macam penyakit muncul, termasuk penyakit ginjal. Akhir-akhir ini, penyakit ginjal yang di dalamnya terdapat gagal ginjal atau batu ginjal kian banyak ditemui. Bahkan jumlah penderitanya terus meningkat.

Apa sebenarnya gagal ginjal dan batu ginjal itu?

Koordinator Transplantasi Ginjal di Instalansi Penyakit Dalam Ginjal dan Hipertensi (PDGH) RS PGI Cikini dr Indrawati Sukadis mengatakan, di dalam tubuh terdapat sepasang ginjal yang posisinya di kanan dan kiri. Kedua ginjal itu 100% fungsinya mengeluarkan zat-zat racun hasil pembakaran tubuh. Tentunya yang dibuang adalah hasil pembakaran tubuh yang tidak berguna. Selanjutnya ginjal menyerap kembali zat-zat yang berguna bagi tubuh.

"Jika fungsi ginjal masih di atas 15%, biasanya penderita tidak merasakan apa-apa. Karena pada prinsipnya dengan 25% saja dari fungsi ginjal, manusia masih bisa hidup normal," jelas Indrawati.

Tetapi, lanjutnya, bila fungsi ginjal sudah menurun di bawah 15%, barulah seseorang disebut menderita penyakit gagal ginjal.

Akibatnya, jelas Indrawati, tubuh tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk mengeluarkan zat racun yang merupakan ampas bagi tubuh. Sebaliknya, karena zat ampas itu tidak dibuang semestinya, maka tubuh pun keracunan.

Lebih lanjut, Indrawati menggambarkan kerja ginjal seperti halnya mesin pembuang limbah yang membuang barang tidak berguna melalui saluran pembuangan. Begitu pula zat racun yang seharusnya dikeluarkan melalui air kencing (urine). Tetapi, bila alat pembuang limbah atau ginjalnya rusak, maka zat-zat yang seharusnya dibuang tetap berada di dalam darah.

Indrawati yang berpengalaman menghadapi pasien ginjal mengatakan jika seseorang berkurang fungsi ginjalnya, maka akan memiliki gejala-gejala tertentu. "Dia tidak nafsu makan, mulutnya bau pesing, mual, muntah, pusing disertai kunang-kunang, sakit kepala, bahkan kadang-kadang bisa timbul kejang, sesak, batuk dengan reak berbuih malahan kadang ada darahnya, lemas tak bertenaga dan urinenya sedikit atau tidak ada sama sekali," jelasnya.

Penyebab batu ginjal

Selain gagal ginjal, batu ginjal juga semakin sering dijumpai akhir-akhir ini. Penyakit ini juga sering disebut batu karang, kencing batu, dan banyak istilah lainnya. Menurut para ahli, penyebab batu ginjal adalah akibat pola mengonsumsi makanan yang salah.

Ketika batu ginjal hadir di dalam organ tubuh, maka orang akan merasakan betapa tersiksanya. Dia akan merasakan sakit yang menjengkelkan. "Saya ingin buang air kecil. Ketika sampai di toilet, urine saya tidak keluar. Yang ada rasa sakit," itulah ucapan yang kerap diungkapkan penderita batu ginjal.

Namun, kalau menengok sejarahnya, penderita batu ginjal telah ditemukan ribuan tahun lalu. Hal itu telah terbukti dari hasil penemuan para peneliti. Jejak batu ginjal ditemukan pada mumi dibalsam berusia 7.000 tahun di Mesir.

Mayo Foundation for Medical Education and Research, Amerika Serikat, pernah mengatakan penderita batu ginjal mencapai jutaan orang setiap tahunnya. Angka tersebut terus menggelinding seperti bola salju. Bahkan risetnya mengatakan setiap orang mempunyai risiko terkena batu ginjal sebesar 10%.

Sebagian orang baru mengetahui kalau dirinya memiliki batu ginjal ketika buang air kecil. Biasanya penderita terkejut karena buang air kecilnya tidak lancar, dan timbul rasa sakit. Indrawati mengatakan batu ginjal itu dimulai dengan menyumbat air urine dan biasanya terjadi infeksi.

Gejala lain yang kerap muncul adalah sakit perut yang berlangsung antara lima sampai 15 menit. Nyeri mulai dirasakan pada bagian punggung dan pinggang. Rasa sakit akan semakin parah di bagian selangkangan apabila batu bergerak ke kantong kemih. Apabila batu tidak bergerak, rasa sakit pun terhenti.

Indrawati menjelaskan gejala awal adanya batu ginjal ditandai beberapa perubahan. Biasanya air urine warnanya keruh dan berbau pesing, bahkan disertai darah. Gejala lain adalah mual dan muntah-muntah, ingin kencing berulang-ulang dan bahkan demam jika penyumbatan telah terjadi infeksi.

Menurut Indrawati, batu ginjal sendiri dibagi menjadi empat, yaitu batu kalsium, batu asam uric, batu struvite, dan batu cystine. Batu kalsium merupakan yang diderita sebagian besar orang. Batu ini hasil kombinasi dari kalsium dan oksalat yang timbul jika kandungan zat itu terlalu banyak di dalam urine. Bukan hanya itu, kelebihan vitamin D juga memancing terlalu banyak penyerapan kalsium.

Batu asam uric (asam urat) memang batu ginjal yang terbentuk dari asam uric yang merupakan produk sampingan dari metabolisme protein. Orang yang menghindari makan ikan bisa menyebabkan kelebihan jumlah asam uric pada urine.

Batu struvite banyak ditemukan pada wanita. Biasanya timbulnya jenis batu ini akibat infeksi saluran urine kronis yang disebabkan bakteri. Apabila batu ini membesar, maka risikonya mengalami kerusakan serius bagi ginjal. Sedangkan batu cystine adalah batu ginjal yang paling sedikit jumlahnya. Ini biasanya lebih banyak faktor genetik yang menyebabkan ginjalnya memiliki jumlah asam amino berlebihan.

Pencegahan

Salah satu penyebab batu ginjal adalah kelebihan kalsium. Untuk itu kurangilah asupan kalsium. Makanan yang mengandung kalsium tinggi adalah ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim, dan sayur kol. Makanan itu mengandung lebih dari 100 mg per porsi. Sedangkan bayam, ikan kering, cokelat tergolong makanan yang mengandung kalsium sedang.

Makanan mengandung purine sangat berpengaruh terhadap pembentukan batu ginjal. Sedangkan sumber asam urat bisa dari dalam tubuh sendiri (endogen) dan dari makanan, seperti daging, makanan laut, gandum, melinjo yang berupa kerupuk atau sayuran dan tepung-tepungan.

Selain itu, jelas Indrawati, protein hewani memiliki pengaruh besar terbentuknya batu ginjal. Sebab, protein dapat merangsang meningkatnya kalsium dan asam urat dalam air kemih. Selanjutnya menurunkan pH (tingkat keasaman) urine dan pembuangan sitrat.

Selain mengurangi kalsium, penderita ginjal juga dianjurkan mengurangi konsumsi garam, karena setiap meningkat 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25-30 mg kalsium dalam urine.

"Hal lain yang sangat dianjurkan minumlah air minimal 2 liter air setiap hari. Umumnya diperlukan sedikitnya minum 2-3 liter. Berdasarkan pengamatan para dokter, umumnya atau 35% penderita batu ginjal minum air kurang dari 1 liter per hari. Semua minuman dianjurkan kecuali susu, teh yang dapat menyebabkan ekskresi oskalat tinggi. Air putih sangat dianjurkan untuk diminum," jelasnya. (Drd/V-1)

Sumber: http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2004040701393601 



Kenapa Ginjal Bisa Rusak?

By s3v7 Ini adalah posting yang pertama dalam blog ini, sering dapat email dari milis saya pikir ada baiknya dibagi lewat blog, ya gak sih? Kalau ada pihak yang merasa dirugikan seperti klaim kalau ini tulisannya silahkan berkomentar supaya orang lain juga tau kalau info diblog ini hanya diteruskan oleh saya, gimana?
Katanya 7 penyebab rusaknya ginjal adalah seperti dibawah ini, silahkan menambahkan dan mengurangi jika ada yang keliru, ya?
1. Mengkonsumsi terlalu banyak makanan mengandung protein tinggi dari binatang, akibatnya timbul asam kencing berlebihan, beban kerja ginjal terlalu berat.
2. Kerja terlalu lelah, tekanan terlalu berat, tidak cukup istirahat.
3. Terlalu banyak konsumsi obat-obatan barat, seperti obat pereda sakit dan antibiotik.
4. Lingkungan tercemar: air, tanah, udara dan suara ribut.
5. Terlalu banyak minum arak, kopi, minuman bersoda, air dingin.
6. Cuaca dingin dan basah.
7. Kurang minum air.

Kalau ingin menjaga kesehatan ginjal, harus kurang bahaya di atas, lebih banyak minum air dan jus buah-buahan, seperti strawberry, cranberry, blueberry, raspberry, semangka dan lemon.

Makan makanan berprotein dari tanaman, olah raga teratur, minum minuman alamiah yang ringan, istirahat secukupnya, menjaga kondisi hati gembira, cegah bagian pinggang jangan terkena udara dingin, sering-sering menggosok bagian pinggang dengan tepalak tangan, agar ginjal lebih terjaga.

Bagaimana mengetahui gejala ginjal dan penyembuhannya secara alami?

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak

Setau aku sih kelainan ginjal ga ketauan sebelum udah jadi penyakit kronis. Untuk mengetahuinya bisa lewat tes darah (ureum & kreatinin serum), atau ronsen untuk melihat apakah ukuran ginjal masih normal. Kalo ginjal udah terganggu, biasanya ukurannya juga akan menyusut (penyebab terbesarnya adalah hipertensi).

Untuk penyembuhannya mesti diketahui dulu penyebabnya, misalnya hipertensi ya mesti diobati hipertensinya. Begitu juga penyebab lainnya seperti kolesterol atau asam urat.

Untuk pencegahannya usahakan jangan minum obat/jamu kalau gak perlu banget. Itu memperberat kerja ginjal. Minum air putih minimal 1.5 liter sehari, jangan duduk kelamaan, jangan nahan pipis, jaga sirkulasi darah agar tetap lancar (karena di ginjal ada jutaan pembuluh darah).

Oya, jangan percaya minum rebusan tanaman bisa memperbaiki ginjal. tetanggaku ada yang minum rebusan daun sambung nyawa malah jadi mesti cuci darah karena dalam daun itu ada banyak sekali zat2 yang memperberat kondisi ginjal (sama kayak minum obat2 keras).

Semoga membantu.
100% 1 Suara

Bukan jawaban yang benar? Coba Yahoo! Search

Jawaban Lain (5)

  • Pada penderita penyakit ginjal gejalanya adalah perubahan frekuensi kencing pada stadium awal kencing akan semakin banyak bila tidak ditangani dengan baik kencing akan makin sedikit dan ada kemungkinan penyakitnya sudah berat. Keluhan lain bisa nyeri pinggang, nyeri saat buang air kecil atau ada keluhan keluar darah atau pasir dari kencingnya.

    Hanya satu pengobatan alami yang bisa saya sarankan banyak minum air putih. Sebaiknya diperiksa ke dokter terdekat. Semoga penjelasan saya bermanfaat.
    0% 0 Suara
  • Gejala penyakit ginjal untuk tiap orang berbeda dan tidak spesifik, bisa hanya terasa seperti panas di daerah pinggang, nyeri pinggang atau susah kencing, bahkan banyak yang tanpa gejala sama sekali. Cara mengetahui yang akurat sebetulnya mudah : periksa darah (ureum & kreatinin) dan air kencing (urine rutin) di laboratorium. Hasil lab bisa mengindikasikan seberapa baik/buruk fungsi ginjal kita. Banyak minum air putih, beraktivitas (olahraga), tidak duduk terlalu lama bisa menolong untuk menghindarkan gangguan ginjal. Bila diketahui penyakit ginjal masih dalam tahap awal/dini, pengobatannya masih relatif mudah. Hati2 dengan konsumsi obat2an sembarangan atau jamu, karena mungkin obat2an itu akan memperberat kerja ginjal. Jadi sebaiknya obat apapun yang akan dikonsumsi (terutama bagi orang dengan penyakit ginjal) sebaiknya dikonsultasikan ke dokter. Ok, semoga bermanfaat.
    0% 0 Suara
  • Penyakit ginjal sebenarnya banyak ada gagal ginjal, batu ginjal.
    Kalau gagal ginjal berarti ginjal sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. Ini biasanya dilakukan operasi maupun dengan laser guna mengangkat ginjal yang sudah rusak.

    Tetapi kalo batu ginjal, terdapat endapan keras seperti batu (makanya disebut orang batu ginjal). Sama dengan gagal ginjal, batu dapat diambil atau dihancurkan melalui penyinaran laser maupun pembedahan.

    Namun penyembuhan secara alami dapat dicoba dengan meminum rebusan daun+bunga kumis kucing. Efeknya si penderita akan buang air kecil terus. Biasanya air seninya keruh karena mengandung unsur-unsur yang ada pada batu tersebut.
    Kalo dilakukan dengan serius, batu tersebut dapat keluar dengan berbarengan saat buang air seni. Tapi memang sakit sekali dan kemungkinan keluar darah.

    Selamat mencoba.
    0% 0 Suara
  • Gejalanya pinggang terasa panas dan rasanya kalau buat duduk atau bergerak sakit banget. Jangan pernah dipijat krn akan mengakibatkan ginjal anda akan tambah sakit (lebih parah). Kalau cuman gejala ada resep alami yg aman (itupun kalau anda mau,murah meriah )
    caranya sbb :
    Belilah kedelai (buat tempe) secukupnya boleh 1 kg /
    setengahnya juga boleh.
    Kemudian ambil kedelai tsb 4 sendok makan dan beri 4 gelas air (kira-kira 1 liter) dan masak hingga air tinggal 1 gelas (250 ml).
    Kemudian dinginkan (jgn terlalu dingin), kemudian sarinya anda minum selagi hangat (tdk dicampur apa-apa alias tawaran) kemudian ampasnya / kedelainya bisa anda buat rempeyek.
    Minum sehari 3 kali (anda harus masak 3x pula) selama 1 minggu, insya allah penyakit anda akan sgr berangsur pulih.
    jika sudah agak mendingan 1 hari 1 kali aja cukup, jgn lupa minum air putih minim 1.5 lt per hari.
    semoga bermanfaat bagi anda.

    materi referensi:

    Pengalaman Pribadi saya sendiri.
    0% 0 Suara
  • solusinya .1.banyak minum air putih.2.pola makan yang teratur.3.jangan makan makanan terlalu pedas/asam.4.hindari makan makanan yang terlalu panas dan dingin karena akan ber pengaruh pada lambung anda.5.hindari penggunan 0bat2an yany mengandung efek samping yang mengarah langsung pada ginjal.solusinya anda bisa mengkomsusi CHLOROPHYL yang mempunyai tiga konsep kesehatan dari badan kesehatan dunia yaitu.1,cleansink;membersihkan racun yang bertahun-tahun didalam tubuh dan membersihkanya secara alami.2.menyeimbangkan kadar asam dan alkali dalam tubuh,3,meregenerasi sel darah merah serta mensimulitasi sel serta jaringan tubuh anda.(silahkan anda menghubungi lewat email di web yahoo ini)

    •  
    • Obat Diet bisa Merusak Ginjal
      nisaflamethrower
      12th June 2009, 06:11 PM
      http://sarikata.com/2003/12/10/obat-diet-bisa-merusak-ginjal/


      Obat Diet bisa Merusak Ginjal

      Menurunkan berat badan yang berlebihan itu sangat baik. Sayangnya, banyak orang memilih jalan pintas menggunakan obat obatan penurun berat secara tidak semestinya. Akibatnya, bukan berat badan yang turun, tapi berbagai penyakit
      malah hinggap, termasuk gagal ginjal.

      Siapa yang tidak ingin langsing? Tubuh model yang langsing dipajang di mana mana, seolah olah menjadi satu satunya patokan, sehingga yang sudah kurus pun tetap merasa dirinya belum seramping mereka. Contohnya Felly, karyawan bank swasta yang sebetulnya sudah memiiki tubuh ideal. “Ah, masih gemuk nih, belum seperti Kris Dayanti,” ujarnya beberapa bulan lalu. Berbagai cara pun ditempuhnya supaya bisa bertubuh ramping. Karena ingin mendapat hasil yang
      cepat, Felly memilih obat bebas yang katanya bisa menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Merasa timbangan badannya bergerak turun tapi lambat, ia mulai konsultasi ke dokter. Obat penurun berat pun diangsurkan oleh sang dokter.
      “Sebenarnya dokter sudah menuliskan resep yang sesuai, tapi saya ingin cepat melihat hasilnya. Maka, saya naikkan sendiri dosisnya. Harusnya sekali sehari, menjadi tiga kali dua tablet setiap hari,” ungkapnya. Memang berat badannya
      segera turun, tapi akibatnya ia gagal ginjal.

      Pengalaman serupa juga terjadi pada Poppy, sebutlah begitu namanya. Ibu dua remaja ini rupanya menjadi kurang percaya diri ketika mendapati dirinya mulai menua dan sedikit lebih gemuk.

      Mulailah ia menjadi langganan salon kecantikan dan dokter ahli gizi untuk memperbaiki berat badannya. Dan kedua sumber itu ia mendapatkan obat. Dokter memberinya obat sesuai aturan, juga salon kecantikan yang sangat diragukan kepakarannya dalam urusan diet itu. Poppy memadukan obat dan kedua sumber itu
      dengan porsi berlebihan pula. Seperti halnya Felly, beberapa waktu kemudian Poppy akhirnya justru harus berurusan dengan rumah sakit karena mengalami kerusakan ginjal.

      Obat Tiroid

      Menurut Dr. Walujo Soerjodibroto, Sp.G. Ph.D., dokter spesialis gizi dari FKUI, selain karena dosis yang ditambah, penggunaan obat obat yang bukan untuk diet juga bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal. Terlebih bila sebelumnya orang yang
      minum obat tersebut sudah bermasalah dengan ginjalnya, Tiga bulan pemakaian bisa kena ginjal. Tapi, kalau yang normal, sekitar lima tahun baru ketahuan.”

      Sejauh ini, Dr. Walujo melihat kalau penggunaan obat diet yang tidak benar turut menyumbang terjadinya kejadian penyakit ginjal. Meskipun data pasti tidak dapat diketahui, beberapa pasien yang pernah ditemui mengaku kalau ginjalnya rusak
      gara gara penggunaan obat penurun berat badan.

      Hal yang sama juga diutarakan oleh Dr. Rully Roesli, Sp.PD KGH, konsulen ginjal hipertensi. Menurutnya, kasus penggunaan obat diet memang bukan faktor utama penyebab kerusakan ginjal yang selama ini ada.

      “Tapi, ada obat yang menyebabkan gagal ginjal, seperti yang pernah saya temui waktu sekolah di Belgia. Gara garanya mereka mengonsumsi obat penurun berat badan,” ujar direktur umum RS Khusus Ginjal Ny. R.A. Habibie, Bandung ini. Pada
      waktu itu pemerintah Belgia segera melarang penggunaan obat tersebut.

      Untuk Indonesia, diakui para pakar bahwa penggunaan obat diet kadang tidak
      terkontrol. Sebabnya, pasien tidak mengikuti petunjuk dokter dan pihak yang tidak berwenang malah turut mengurusi penurunan berat badan.

      Ada beberapa obat yang diberikan kepada pasien seperti tiroksin, yaitu hormon untuk tiroid. Padahal, sesuai dengan fungsinya, tiroksin mestinya hanya
      digunakan untuk orang orang yang kekurangan hormon tiroid. Efek yang diberikan oleh tiroksin ini memang bisa menurunkan berat badan.

      “Tiroksin ini membuat pembakaran energi lebih banyak. Tapi, ini sama artinya dengan memberi penyakit pada orang tersebut,” ujar Dr. Walujo. Inilah yang disebutnya sebagai obat yang bukan untuk menurunkan, tapi mempunyai efek
      terhadap berat badan.

      Maksimum Empat Kg

      Selain tiroksin, masih banyak obat lain yang juga berefek sama. Obat obatan yang dikatakan Dr. Walujo dapat membuat fly, seperti ecstasy atau amfetamin, juga memberi pengaruh serupa. Obat obatan jenis ecstasy akan membuat orang sulit
      tidur. Karena tidak bisa tidur, pembakaran energi pun akan berjalan terus. Karena itu, obat obatan jenis ini tidak dianjurkan, malah dilarang keras.

      Amfetamin bisa mempengaruhi ginjal. Dijelaskan oleh Dr. Rully, amfetamin dapat menyempitkan pembuluh darah. “Dengan begitu, darah yang bergerak ke ginjal juga akan berkurang. Akibatnya, ginjal akan kekurangan asupan makanan,” paparnya.

      Sebenarnya penggunaan obat penurun berat badan tidak akan berdampak seperti itu bila jenis dan dosisnya sesuai dengan yang diberikan oleh dokter. Biasanya obat diet yang diperbolehkan itu adalah yang berfungsi mengurangi nafsu makan,
      merangsang pembakaran lemak, dan menghambat penyerapan minyak dalam batas tertentu.

      Setidaknya efek pengurangan berat badan yang terjadi adalah sekitar 3 4 kg per bulan. Semua jenis obat seperti ini tentu saja harus sesuai dengan resep dokter, dengan penggunaan antarindividu yang berbeda.

      Yang harus diwaspadai adalah bila terjadi penurunan berat badan lebih dari empat
      kg dalam satu bulan, obat yang digunakan sudah pasti tidak benar. “Atau kalau dokter menawarkan penurunan berat badan lebih dari empat kg dalam sebulan, ia pasti memakai cara yang tidak wajar,” sebut Dr. Rully.

      Waspadai Pencahar

      Obat penurun berat badan sesungguhnya tidak hanya yang diresepkan oleh dokter. Ada banyak obat bebas lain yang juga mudah dijumpai di pasaran. Sayangnya banyak orang menyalahgunakan penggunaan obat tersebut. Sebut saja beberapa obat yang mengandung pencahar ataupun diuretik. Bila digunakan terus menerus dan tanpa pengawasan atau konsultasi dengan dokter, penggunanya dapat mendenta penyakit ginjal atau liver.

      Obat yang mengandung jati belanda misalnya, dapat membuat diare karena fungsinya memang sebagai pencahar. Sesuai dengan fungsinya, obat tersebut mengakibatkan tidak terbentuknya tinja atau feses. Kotoran menjadi encer dan penyerapan
      makanan terganggu.

      “Zaman dulu obat pencahar diberikan enam bulan atau setahun sekali bila ada masalah. Hal ini dimaksudkan supaya usus bersih terus,” katanya.

      Hanya saja, obat pencahar ini sekarang diperlakukan secara berbeda, menjadi bahan yang dikonsumsi harian. “Ada satu pasien yang menjalani cuci darah hanya karena ia menggunakan obat urus urus ini,” kata Dr. Walujo. Yang sering terjadi, penggunaan obat obatan seperti itu tidak hanya untuk satu dua, melainkan
      berhari hari, bahkan sampal hitungan bulan dan tahun. Bayangkan saja, apa jadinya bila setiap hari tubuh dipaksa untuk diare?

      “Usus tidak punya kesempatan untuk meregenerasi. Hasilnya, dinding dan jonjot
      usus akan mengalami kemunduran,” ujar Dr. Walujo. Iritasi pada usus besar juga dapat terjadi. “Bahkan beberapa penelitian menyebutkan terjadinya kanker pada usus.” Inilah efek berantai yang akan terjadi sampai akhirnya bisa menimbulkan kerusakan pada ginjal.

      Penggunaan obat pencahar, seperti diutarakan Dr. Walujo, haruslah hati hati. Sebab, bila terjadi urus urus atau diare terus menerus akan menyebabkan
      kemunduran jonjot usus.

      Pelancar Kencing

      Selain pencahar, obat jenis diuretik atau pelancar kencing juga berpengaruh terhadap kesehatan ginjal. Bila digunakan tidak wajar, air yang dikeluarkan terus menerus akan membuat ginjal kering dan rusak. Ginjal yang banyak
      terbebani, apalagi kalau sudah rusak, juga akan mengganggu liver. Pada akhirnya, kerusakan yang terjadi akan terus merembet ke berbagai tempat.

      Dr. Walujo menyarankan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu bila ingin
      menurunkan berat badan. Obesitas terjadi biasanya akibat asupan energi lebih banyak daripada yang dikeluarkan.

      “Melakukan aktivitas fisik yang banyak membakar energi harus lebih sering dilakukan bila ingin langsing. Asupan makanan juga harus dikontrol. Penggunaan obat obatan sebenarnya hanya diberikan bila obesitas yang dialami oleb pasien
      sudah membahayakan kesehatannya,” katanya
       

Penyebab Ginjal Rusak

Mie Instan Penyebab Kanker dan Ginjal Rusak


Report by donald simamora

Jurnalpos.com – Produk mie instan bila dikomsumsi berlebihan akan
mengakibatkan kanker dan kerusakan pada ginjal. Ini kontra produktif
dengan pernyataan tertulis bahwa produk mi instan yang terdaftar di
Indonesia dinyatakan aman untuk dikonsumsi.

Demikian pernyataan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI,
Kustantinah, dalam siaran persnya Senin (11/10/2010) di Jakarta.
Menurut Kustantinah, penetapan suatu regulasi dan persyaratan
keamanan, mutu dan gizi produk pangan olahan di Indonesia mengacu
kepada persyaratan internasional yaitu Codes Alimentarius Commission
(CAC) dan berdasarkan kajian resiko. “Penggunaan Bahan Tambahan Pangan
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 722/Menkes/Per/IX/88
tentang Bahan Tambahan Makanan. Salah satu bahan tambahan yang diatur
adalah nipagin (methyl p-hydroxybenzoate) yang berfungsi sebagai
pengawet dengan batas maksimum penggunaan,” ujarnya.
Nipagin tersebut, lanjut Kustantinah, bisa dimanfaatkan untuk
kosmetik, obat dan pangan. Akan tetapi, dalam produk kecap, ada batas
maksimum penggunaan yang diizinkan, yakni 250 mg per kg. Dalam makanan
lain, kecuali daging, ikan dan unggas, batas maksimum penggunaan
adalah 1000 mg per kg.

Menurut Kustantinah, dalam melindungi kesehatan masyarakat, Badan POM
secara periodik melakukan sampling dan pengujian produk pangan yang
beredar di pasaran, termasuk mie instan. “Hasil pengujian, dalam lima
tahun terakhir, terhadap kecap yang ada dalam produk mi instan, tidak
ditemukan adanya kandungan nipagin yang melebihi batas maksimum yang
diizinkan,” ucapnya.
Dari kajian persyaratan di beberapa negara seperti Kanada, Amerika
Serikat, batas maksimum nipagin dalam pangan yang diizinkan itu 1000
mg per kg. Sedangkan di Singapura dan Brunei Darussalam, batas
maksimumnya dalam kecap 250 mg per kg dan di Hongkong sebesar 550 mg
per kg.

Berdasarkan data Badan POM hingga saat ini, jumlah produk mie instan
yang terdaftar di Indonesia adalah 663 item jenis dalam negeri dan 466
item jenis luar negeri.

Untuk memerlukan informasi lebih lanjut, masyarakat dipersilakan
menghubungi Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Badan POM dengan
nomor telepon 021-4263333 dan 021-32199000 atau melalui e-mail
ulpk@pom.go.id dan ulpkbadanpom@yahoo.com. Atau, Anda juga bisa
mengontal Layanan Informasi Konsumen di seluruh Balai Besar atau Balai
POM di seluruh Indonesia.

OBAT BATU GINJAL

OBAT ALAMI BATU GINJAL
Ini salah satu bukti keunggulan obat alami
"Menurut dr. Zen Djaja, M.D. di Malang, Jawa Timur, asam amino dalamobat alami teripang berperan memperbaiki metabolisme tubuh sehingga tidak terjadi pengendapan batu ginjal. Ekstrak teripang membantu kerja enzim oksidase urat alias urikase sehingga kristal kalsium tak terbentuk. Kristal kalsium tak larut dalam air dan menumpuk di ginjal"

Akhiri Derita Karena Batu Mini : Sumber : Trubus 466, September 2008
Garam dapat membuat makanan lezat. Namun, garam juga memicu penderitaan akibat batu ginjal seperti dialami Theresia Suyatmi. Pada usia 63 tahun, ia mengidap batu ginjal akibat seringnya mengkonsumsi makanan favorit : asinan sayuran dan buah.
Setiap Peningkatan 100 mg garam dalam makanan, meningkatkan 30 mg kalsium dalam urine. Keluarnya kalsium dalam urine karena garam mempermudah terbentuknya kristalisasi ikatan kalsium urat oleh natrium. Seseorang disebut hiperkalsiuria alias kadar kalsium dalam air urine mencapai 200-350 mg per hari. Menurut dr Ahmad Bi Utomo SpBU, dokter Ali bedah urologi, tingginya kadar garam dalam darah menyebabkan pengkristalan.
Kristal garam itu lalu mengendap di ginjal.”Gangguan metabolisme tubuh akibat penumpukan zat tertentu juga memicu batu ginjal,” ujar Utomo, dokter di Surakarta, Jawa Tengah. Serangan bakteri dan kelainan saluran pencernaan pun turut andil terhadap timbulnya batu ginjal. Menurut dr. Tomi Hardjanto, MS dari Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universilas Indonesia, produksi asam urat berlebih juga penyebab batu ginjal.
Asam urat kemudian berpadu dengan natrium memboittik kristal natrium urat. Jika sudah begitu, ginjal bekerja ekstra keras untuk membuangnya. Theresia Suyatmi positif mengidap batu ginjal pada 8 Agustus 2006. Hasil ultrasonografi menunjukkan di ginjal kanan alas terdapat sebuah batu sebesar 7.5 min. Batu itulah yang selama ini menyebabkan Suyatmi meringis kesakitan.
TESTIMONI :
Theresia Suyatmi, sembuh dari derita batu ginjal
theresia-suyatmi
Perlahan
Ketika kambuh. Suyatmi merasakan pinggangnya sakit bak terpanggang bara api. Untuk mengatasinya nenek 7 cucu itu mengkonsumsi obat penghancur batu ginjal yang dijual bebas di pasaran. Selama 2 pekan ia disiplin mengkonsumsi penghancur batu ginjal. Sayang, tak ada perubahan berarti. Pinggang tetap nyeri dan panas. Badannya juga pegal dan letih.
Oleh karena itu ia menuruti saran kerabat untuk mengkonsumsi 2 sendok makan ekstrak teripang 2 kali sehari. Tujuh hari berselang, Suyatmi merasakan intensitas rasa sakit pinggangnya mulai berkurang.
Pada 7 December 2006 atau 3 bulan setelah rutin mengkonsumsi ekstrak teripang, perempuan kelahiran 5 Juli 1945 itu kembali memeriksakan diri ke rumahsakit. Hasilnya ukuran batu ginjal mengecil, 6,3 mm. Menurut dokter sebagian batu ginjal keluar bersama urine. “Urine saya seperti ada pasir,” kata Suyatmi. Karuan saja ia senang lantaran ukuran batu mengecil, sehingga melanjutkan konsumsi ekstrak teripang.
Lima bulan berselang, Suryatim kembali memeriksakan diri ke dokter. Hasil pemeriksaan USG menunjukkan ukuran batu ginjal semakin kecil, 5,7 mm. Harapan sembuh semakin menggelora di dada ibu 3 anak itu. Untuk ke-3 kalinya ia ke laboratorium pada 7 November 2007. Alumnus Sekolah Guru Taman Kanak-kanak Muhammadiyah Surakarta itu bersuka cita lantaran di ginjalnya tak ada lagi batu.
Doktcr yang memeriksa hobiis philodendron dan anthurium itu heran. “Diberi obat dan makan makanan apa, Bu?” tutur Suyatmi menirukan ucapan sang dokter. Seiring dengan menghilangnya batu ginjal, nyeri dan panas di pinggang yang dulu kerap ia rasakan juga hilang. Kini ia kernbali bercengkerama dengan ke-7 cucunya. Meski demikian Supatmi tetap mengkonsurnsi ekstrak teripang 2 sendok makan 2 kali sehari.
Asam amino
Khasiat ekstrak teripang mengatasi batu ginjal dibuktikan olch Prof. Zaiton Hassan dan M.A. Kiswandi dari Universitas Kebangsaan Malaysia. Ketika ditemui Trubus di Kuala Lumpur. Zaiton mengatakan ekstrak teripang tak hanya mengandung kolagen, tetapi juga kaya asam amino. Beberapa asam amino dalam teripang adalah miristat, palmitat, palmitoleat, stearat, pleat, linoleat, arakhsidat, eicosapentaenat, behenat, erusat, dan decosahexacnat.
Menurut dr. Zen Djaja, M.D. di Malang, Jawa Timur, asam amino dalam teripang berperan memperbaiki metabolisme tubuh sehingga tidak terjadi pengendapan batu ginjal. Ekstrak teripang membantu kerja enzim oksidase urat alias urikase sehingga kristal kalsium tak terbentuk. Kristal kalsium tak larut dalam air dan menumpuk di ginjal. Dengan bantuan enzim urikase, asam urat diubah jadi allantoin dan larut dalam air, lalu keluar bersarna urine.
Singkat kata, asam amino itu mencegah terbentuknya kristal. Namur, senyawa yang paling berpengaruh adalah eicosapentaenat alias EPA 25.69% dan asam docosahexaenat DHA 3,69%. Nilai EPA besar menandakan kecepatan teripang memperbaiki jaringan rusak dan menglialangi pernbentukan prostaglandin penychab radang tinggi.
“Teripang mengandung 9 jenis karbohidrat, 59 asam lemak, 19 asam amino, 25 komponen vitamin, 10 mineral, dan 5 sterol. Sernua bersatu-padu membangun kekebalan tubuh dan mernperbaiki sel-sel yang rusak. Mencegah batu ginjal datang memang lebih baik. Antara lain dengan mengkonsurnsi minimal 2 liter air putih setiap hari. Hindari makanan kaya oksalat seperti bayam, sawi, bubuk cokelat, dan kacang-kacangan. (Faiz Yajri)
Setelah 4 Hari, Batu Ginjal Saya Keluar dengan gold g sea cucumber jelly
Nama : Achyarudin
Umur : 41 Tahun
Alamat : Madiun
Keluhan : Batu Ginjal
Jenis Prodak : Jelly Gamat Gold-G
Pada awalnya saya berobat ke dokter internist karena badan saya makin hari semakin tidak karuan, saya didiagnosa menderita sakit jantung dan maag. Oleh karena itu dokter Yoseline, teman saya, menganjurkan saya minum Gold-G. Kemudian hal aneh terjadi karena begitu minum Gold-G saya bisa tidur dengan pulas tetapi setiap mau buang air kecil seperti ada yang tertahan, sangat sedikit sekali air seni yang keluar.
Akhirnya, saya telepon dr. Yoseline, jawabannya saya ingat betul yaitu “Sabar Bang Udin, itu ada permata mau keluar sih, lu punya
simpanan permata”.Saya dianjurkan minum Gold-G terus dan minum air putih yang banyak. Kejadian demikian berlanjut sampai kira-kira 3 hari dan tiba pada hari keempat disaat saya mau buang air kecil, tiba-tiba terasa ada yang melewati saluran kencing saya dan saya melihat sebutir batu keluar ketika air kencing saya keluar deras. Sesudah itu semua keluhan saya hilang dan saya bisa kencing dengan lancar kembali. Yang terutama saya ucapkan terima kasih pada Gold-G dan pada dr.Yoseline yang telah memperkenalkan produk ini pada saya.
SOLUSI PENGOBATAN BATU GINJAL SECARA ALAMI
KENAPA HARUS DENGAN OBAT ALAMI ?
SIMAK DULU PERBEDAAN OBAT ALAMI DAN OBAT KIMIA

Obat Kimiawi :
1. Lebih diarahkan untuk menghilangkan gejala-gejalanya saja.
2. Bersifat sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitaannya saja.
3. Bersifa paliatif artinya penyembuhan yang bersifat spekulatif, bila tepat penyakit akan sembuh, bila tidak akan menjadi racun yang berbahaya.
4. Lebih diutamakan untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan segera) seperti asma akut, diare akut, patah tulang, infeksi akut dan lain-lain.
5. Reakdi cepat, namun bersifat destruktif artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama.
6. Efek samping yang bisa ditimbulkan iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal, mengakibatkan lemak darah.
Obat Herbal/alami :
1. Diarahkan pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi serta organ-organ yang rusak.
2. Bersifat rekonstruktif atau memperbaiki organ dan membangun kembali organ-organ, jaringan atau sel-sel yang rusak.
3. Bersifat kuratif artinya benar-benar menyembuhkan karena pengobatannya pada sumber penyebab penyakit.
4. Lebih diutamakan untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi menahun, serta jenis penyakit yang memerluakan pengobatan lama.
5. Reaksi lambat tetepi bersifat konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali organ-organ yang rusak.
6. Efek samping hampir tidak ada, asalkan diramu oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman.
AWAS !!! Waspadai Efek Samping Obat Kimia

Sedangkan proses penyembuhan secara garis besar digolongkan menjadi 3, yaitu:
1. Proses penyesuaian tubuh, dimana tubuh menyesuaikan sistem metabolisme untuk bisa memanfaatkan pengobatan yang diberikan. Reaksi yang mungkin muncul berbeda-beda pada tiap individu, misal: pusing, mual, sakit perut.
2. Proses detoksifikasi, dimana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh ketika/setelah menerima pengobatan. Reaksi yang mungkin muncul: batuk-batuk, pilek, demam, gatal-gatal, borok, banyak mengeluarkan keringat, sering buang air kecil dan besar.
3. Proses regenerasi, dimana setelah menerima pengobatan, tubuh menganti sel-sel lama dengan sel-sel baru untuk memperbaiki sel, jaringan atau organ yang telah rusak.
Reaksi yang mungkin muncul: rasa sakit pada bagian tubuh tertentu, kulit pecah-pecah, badan lemas, demam, dll. Proses penyembuhan yang terkadang menimbulkan reaksi tidak nyaman di atas, harus dialami oleh tubuh supaya tubuh bisa mengalami kesembuh

INI SALAH SATU CONTOH KASUS BAHAYA OBAT KIMIA


Purworejo, CyberNews. Nasib sial dialami Sumino (26), warga RT 02/ RW 01 Desa Ponggok, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Maksud hati berobat supaya sembuh dari demam yang dideritanya, malah dia terkena penyakit baru. Hampir seluruh kulit di badannya gosong melepuh. Diduga Sumino keracunan obat.Ditemui di ruang rawat inap Puskesmas, Cangkrep, Purworejo, Rabu (2/4),Dokter Ismanto menjelaskan, dari hasil diagnosa sementara diketahui Sumino terkena slein rash dan eryten yang luas. Jika dibiarkan, maka kondisinya sampai pada steven yansen syndiance. "Kemungkinan pasien memang keracunan obat yang diminum sebelumnya.
Hampir seluruh kulit di badannya bengkang. Mulai dari bibir, kelopak mata, kulitnya bersisik hitam dan timbul sulcus peradangan. "Diagnosa sementara kita simpulkan karena drug eruption atau keracunan obat," katanya.(Nur Kholiq /CN05)

JANGAN SAMPAI HAL INI TERJADI PADA DIRI ANDA!
MULAI DETIK INI GUNAKANLAH OBAT HEBAL ALAMI !

KESEMPATAN EMAS UNTUK (10) SEPULUH ORANG YANG ORDER HARI INI AKAN MENDAPATKAN FASILITAS PENGIRIMAN BARANG TERLEBIH DAHULU ,DAN SETELAH BARANG SAMPAI DI TANGAN ANDA SILAHKAN TRANSFER UANGNYA SERTA KONFIRMASIKAN MELALUI SMS DENGAN FORMAT DAN KETENTUAN SILAHKAN KLIK IKON ORDER DI BAWAH INI !
INFORMASI PENYAKIT GINJAL
Sakit pinggang tejadi jika batu yang mengadakan obstruksi berada di dalam ginjal. Sedangkan, rasa sakit yang parah pada bagian perut terjadi bila batu telah pindah ke bagian ureter. Mual dan muntah selalu mengikuti rasa sakit yang berat. Penderita batu ginjal kadang-kadang juga mengalami panas, kedinginan,adanya darah di dalam urin bila batu melukai ureter, distensi perut, nanah dalam urine.
DALAM istilah kedokteran, batu ginjal disebut Nephrolithiasis atau renal calculi. Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces dari ginjal atau di dalam saluran ureter. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian mana saja dari saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian terbanyak pada ginjal, yaitu di pasu ginjal (renal pelvis) dan calix renalis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.
Batu ginjal bervariasi ukurannya, dapat bersifat tunggal atau ganda. Batu-batu tinggal dalam pasu ginjal atau dapat masuk ke dalam ureter dan dapat merusak jaringan ginjal. Batu yang besar akan merusak jaringan dengan tekanan atau mengakibatkan obstruksi, sehingga terjadi aliran kembali cairan. Kebanyakan batu ginjal dapat terjadi berulang-ulang.
Apakah penyebabnya? Batu ginjal dijumpai pada 1 dari 1.000 orang, biasanya lebih banyak dijumpai pada pria (berumur 30-50 tahun) ketimbang wanita. Juga banyak dijumpai di daerah tertentu. Walaupun secara pasti tidak diketahui penyebab batu ginjal, kemungkinannya adalah bila urine menjadi terlalu pekat dan zat-zat yang ada di dalam urine membentuk kristal batu.
Penyebab lain adalah infeksi, adanya obstruksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat (biasanya bersamaan dengan radang persendian), kerusakan metabolisme dari beberapa jenis bahan di dalam tubuh, terlalu banyak mempergunakan vitamin D atau terlalu banyak memakan kalsium.
Gejala
Walaupun besar dan lokasi batu bervariasi, rasa sakit disebabkan oleh obsruksi merupakan gejala utama. Batu yang besar dengan permukaan kasar yang masuk ke dalam ureter akan menambah frekuensi dan memaksa kontraksi ureter secara otomatis. Rasa sakit dimulai dari pinggang bawah menuju ke pinggul, kemudian ke alat kelamin luar. Intensitas rasa sakit berfluktuasi dan rasa sakit yang luar biasa merupakan puncak dari kesakitan. Apabila batu berada di pasu ginjal dan di calix, rasa sakit menetap dan kurang intensitasnya.
Sakit pinggang terjadi bila batu yang mengadakan obstruksi berada di dalam ginjal. Sedangkan, rasa sakit yang parah pada bagian perut terjadi bila batu telah pindah ke bagian ureter. Mual dan muntah selalu mengikuti rasa sakit yang berat. Penderita batu ginjal kadang-kadang juga mengalami panas, kedinginan, adanya darah di dalam urin bila batu melukai ureter, distensi perut, nanah dalam urine.
Bagaimanakah diagnosisnya? Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, kemudian melakukan tes sebagai berikut:
1.Foto sinar X dari ginjal, ureter, dan kandung kemih untuk menunjukkan adanya batu ginjal.
2.Ultrasound ginjal, merupakan tes noninvasif yang mempergunakan gelombang frekuensi tinggi akan mendeteksi obstruksi dan perubahannya.
3.Pemberian intravena zat pewarna dan scan memberi konfirmasi diagnosis dan menentukan ukuran dan lokasi batu ginjal.
4.Analisis batu untuk mengetahui kandungan mineralnya.
5.Analisis kultur urine untuk menunjukkan jenis bakteri

penyebab infeksi, dan lain-lain.
Mencegah dan mengobati
Bagaimanakah pengobatannya? Karena 90% dari batu ginjal berdiameter kurang dari 5 mm, biasanya cukup diberi air rebusan dari tumbuhan Desmodium stryracifulium dan diberi minum 6 – 8 gelas air per hari, diberi antibiotika untuk mencegah infeksi, serta obat pengurang rasa sakit. Pada umumnya batu akan keluar dalam waktu 5 – 10 hari.
Apabila batu terlalu besar untuk dikeluarkan secara alamiah, operasi dapat dikerjakan. Apabila batu berada di ureter, sistoskopi dapat digunakan melalui uretra dan batu dimanipulasi dengan kateter. Pengeluaran batu dari daerah lainnya (pada calix dan pelvis) memerlukan operasi dari samping atau perut bagian bawah. Prosedur yang disebut percutaneus ultrasonic lithotripsy dan extracorporeal shock wave lithotripsy akan memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil-kecil, sehingga dapat dikeluarkan secara alamiah atau dengan pengisapan.
Untuk pencegahan batu ginjal, sebaiknya sering minum air rebusan tumbuhan Desmodium stryracifolium, atau dianjurkan mengurangi makan kalsium, diberi obat untuk mencegah pembentukan batu asam urat, dan vitamin C yang memberi keasaman kepada urine. Apabila kelenjar paratiroid juga termasuk penyebabnya, dokter akan merekomendasi tindakan paratiroidektomi (kelenjar paratiroid diangkat).
Prognosisnya: batu ginjal sering menimbulkan gejala rasa sakit yang hebat, tapi biasanya setelah dikeluarkan tidak menimbulkan kerusakan permanen. Memang sering terjadi kambuh lagi, terutama bila tidak didapatkan penyebabnya dan diobati.
Komplikasinya:
1. Timbul kembali batu ginjal.
2. Infeksi saluran urine.
3. Penyumbatan pada ureter.
4. Kerusakan sebagian jaringan ginjal.
5. Menurunnya atau hilangnya fungsi ginjal yang terkena.

Hipertensi penyebab gagal Ginjal

Diabetes dan Hipertensi penyebab gagal Ginjal

seng nulis David Hermanto 

Penyebab utama seseorang mengalami gagal ginjal kronik hingga membutuhkan pelayanan Hemodialisa (cuci darah) adalah akibat penyakit diabetes dan darah tinggi. Tingginya kadar gula dalam darah bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal karena organ ini dipaksa bekerja keras. Pada kasus hipertensi, ginjal bisa rusak akibat sempitnya dinding pembuluh darah akibat lemak.
"Jika kedua penyakit ini dikontrol dengan baik melalui pengobatan teratur maka penyakit ginjal akan dapat dicegah sedini mungkin atau diperlambat, " kata Kepala Unit Dialisis RSU Pirngadi Medan, Prof. Dr.Harun.Ia mengatakan, penyakit ginjal kronik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang akhirnya juga merupakan penyebab kematian terbanyak penderita gagal ginjal.
Penyebab utama seseorang mengalami gagal ginjal kronik hingga membutuhkan pelayanan Hemodialisa (cuci darah) adalah akibat penyakit diabetes dan darah tinggi. Tingginya kadar gula dalam darah bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal karena organ ini dipaksa bekerja keras. Pada kasus hipertensi, ginjal bisa rusak akibat sempitnya dinding pembuluh darah akibat lemak.
"Jika kedua penyakit ini dikontrol dengan baik melalui pengobatan teratur maka penyakit ginjal akan dapat dicegah sedini mungkin atau diperlambat, " kata Kepala Unit Dialisis RSU Pirngadi Medan, Prof. Dr.Harun.Ia mengatakan, penyakit ginjal kronik juga dapat meningkatkanrisiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang akhirnya juga merupakan penyebab kematian terbanyak penderita gagal ginjal.
Menurut dia, sebenarnya gagal ginjal dapat dicegah jika sejak dini sudah dideteksi melalui pemeriksaan darah dan air seni. Dan mayoritas mereka di negara berkembang yang berada pada tahap dini penyakit ini pada umumnya tidak mengetahui jika telah menderita gagal ginjal.
"Untuk itu deteksi dini dari ketidakberesan ginjal menjadi sangat penting dan memungkinkan pengobatan yang sesuai sebelum terjadi kerusakan ginjal atau terjadi manifes perparahan karena komplikasi yang lain.
Sementara itu kepala Staf Medis Fungsional Penyakit Dalam RSU Pirngadi Medan, dr. Zulhelmi, mengatakan, pada umumnya masyarakat tidak waspada dengan ginjal mereka karena pada tingkat ringan, gangguan ginjal sering tidak dirasakan.
Gangguan dapat bertambah parah hingga pada akhirnya ginjal tidak berfungsi lagi."Periksalah ke dokter, karena melalui pemeriksaan laboratorium dengan sedikit contoh darah dan urine dapat diketahui apakah fungsi ginjal masih normal atau sudah terganggu, sehingga dapat dilakukan pengobatan sedini mungkin," katanya.
Ia menyebutkan, gejala awal gagal ginjal dapat diketahui saat terjadinya gangguan nyeri saat buang air kecil, berdarah, keluar batu,nyeri pinggang, pucat dan gampang capek.

Penyakit Gagal Ginjal

Penyakit Gagal Ginjal: Penyebab dan Gejalanya

**murtaqicomunity.wordpress.com
ginjalGinjal merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi fital bagi manusia. Gijal merupakan organ ekskresi yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Pada manusia normal, terdapat sepasang ginjal yang terletak dibelakang perut, atau abdomen. Ginjal tersebut terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa.
Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc fitrat glomerular per menitnya. Laju glomerular inilah yang sering dipakai untuk melakukan tes terhdap fungsi ginjal.
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang di dedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
  • Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
  • Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
  • Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
  • Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
  • Menderita penyakit kanker (cancer)
  • Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
  • Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.
Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah: Kehilangan carian banyak yang mendadak (muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal dua macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.
Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal
Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain: Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah/darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah/Eritrosit, Sel Darah Putih/Lekosit, Bakteri.
Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan kurang, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi.
Segera priksakan diri ke dokter apabila menemui gejala-gejala yang mengarah pada kelainan fungsi ginjal. Penanganan yang cepat dan tepat adakn memperkecil resiko terkena penyakit ginjal tersebut.
(Dari berbagai sumber)

Gagal Ginjal

Gagal Ginjal - Penyebab, Gejala dan Pengobatan PDF Print E-mail
User Rating: / 2
PoorBest 
Article Index
Gagal Ginjal - Penyebab, Gejala dan Pengobatan
Penyebab Gagal ginjal kronis
What Do Kidneys Do?
Kidney Failure: 7 Tips on Lowering High Blood Pressure Without Medication
All Pages
Ginjal adalah bagian penting dari tubuh dan itu alasan ada dua dan tidak satu. Bahkan jika berhenti berfungsi orang masih bisa hidup normal dengan satu ginjal. Namun, masalah terjadi ketika menghadapi kedua gagal ginjal. Ginjal mengontrol dan mengelola cairan dalam tubuh dan pada saat yang sama membantu pembuangan limbah dari cairan dari tubuh. Ada banyak penyebab gagal ginjal yang dapat dikelompokkan sebagai penyebab Prerenal; ginjal menyebabkan; Post menyebabkan ginjal; gagal ginjal kronis.

Ketika pasokan darah ke ginjal berkurang dikatakan menjadi penyebab Prerenal gagal ginjal. Yang Prerenal dapat menyebabkan hipovolemia berarti volume darah rendah disebabkan karena kehilangan darah; dehidrasi; kurang dari yang dibutuhkan asupan cairan; obat-obatan tertentu dapat menyebabkan hilangnya cairan.

Bila ginjal rusak langsung hasil menjadi gagal ginjal itu disebut penyebab ginjal gagal ginjal. Sepsis, obat-obatan, rhabdomyolysis, multiple myeloma dan glomerulonefritis akut akan tercakup dalam ginjal penyebab. Ketika keluar dari air kencing terhambat karena alasan tertentu disebut pos penyebab ginjal gagal ginjal. Obstruksi kandung kemih, kanker prostat atau prostat hipertrofi; tumor dan batu ginjal dapat menjadi alasan yang menghalangi aliran air seni.

Gagal ginjal kronis termasuk diabetes; tekanan darah tinggi; glomerulonefritis kronis. Penyakit pada ginjal polikistik; reflux nephropathy; batu ginjal dan penyakit prostat bisa menjadi penyebab kurang umum.

Gejala-gejala yang bisa menjadi tanda akan gagal ginjal --

Pada awalnya tidak akan ada gejala yang nyata yang bisa dilihat atau menyadari. Kemudian, asidosis metabolik karena ketidakmampuan ginjal untuk memproduksi bikarbonat akan mempengaruhi metabolisme oksigen dan enzim ini akan mengakibatkan gagal ginjal.
  1. Rising tingkat potasium akan ada di sana.
  2. Urea tingkat akan meningkat dalam darah.
  3. Generalized kelemahan karena berkurangnya jumlah sel darah.
  4. yang mempengaruhi limbah dalam tubuh seperti - kemalasan, kehilangan nafsu makan dan kelelahan akan mulai untuk sampai ke permukaan.
  5. Pernapasan akan menjadi cepat.

Perawatan akan bergantung pada tahapan di mana orang tersebut. Diagnosis gagal ginjal dan tingkat keparahan yang sama dilakukan dengan mengambil tes darah. Tingkat limbah dalam darah akan membantu untuk melihat betapa buruk ginjal mulai berfungsi. Lebih lanjut, tes urine dapat diambil. Keberadaan protein dalam urin akan mengatakan bahwa ginjal telah berhenti berfungsi.

USG dari perut dan biopsi adalah tes lain yang akan disarankan oleh dokter untuk menggali lebih dalam. Jika berada pada tahap bahwa ginjal dapat diselamatkan oleh obat atau operasi kecil untuk hal - hal ini dilakukan untuk mencegah gagal ginjal total. Dan dalam se c mencatat bisa dilakukan, dan kemudian transplantasi ginjal di dipertimbangkan jika kedua ginjal gagal berfungsi cara mereka seharusnya.

Penyebab Gagal ginjal kronis

Gagal ginjal kronis adalah suatu kondisi yang biasanya Anda bahkan tidak tahu Anda telah sampai ginjal Anda telah menderita kerugian substansial dan fungsi. Seperti dengan sejumlah berpotensi berbahaya lainnya dan penyakit yang mengancam nyawa, tidak ada gejala pada tahap awal penyakit.

Banyak penyakit dapat menyebabkan gagal ginjal kronis, termasuk diabetes dan tekanan darah tinggi. Kebanyakan orang dengan CRF perlu mengambil obat-obatan. Beberapa membutuhkan dialisis.

Gagal ginjal dapat membuat Anda sangat sakit dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Sekitar sepuluh persen dari waktu itu, hasil dari reaksi alergi parah untuk obat-obatan. Ini disebut nefritis interstisial. Orang dengan nefritis interstisial umumnya sembuh.Ginjal mereka mulai bekerja normal kembali setelah beberapa minggu. Pasien lain, bagaimanapun, mungkin perlu satu tahun untuk menjadi lebih baik. Pasien kesehatan sebelumnya, tingkat keparahan penyakit, dan hasil biopsi ginjal akan membantu dokter menentukan berapa lama pemulihan akan memakan waktu.

the Kidney Disease Solution home page.

Gejala Gagal ginjal kronis

Gejala gagal ginjal kronis dapat meliputi:
  • anemia
  • pendarahan
  • darah dalam tinja atau muntah
  • mudah memar
  • berlebihan urin
  • tidak mencukupi aliran air seni
  • menurunkan kewaspadaan mental
  • otot kram
  • otot berkedut
  • nokturia (buang air kecil malam hari)
  • a mati rasa sensasi di ekstremitas
  • kejang
  • gangguan tidur
  • uremic embun beku (endapan kristal putih di dalam dan di kulit)
  • kuning-cokelat warna kulit.

the Kidney Disease Solution home page.

Perawatan

Pengobatan untuk dapat mencakup:
  • Menghentikan obat-obatan yang menyebabkan penyakit atau yang dapat merusak ginjal.
  • Mengobati infeksi dan masalah-masalah lain seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
  • Pengobatan lain seperti steroid.
  • Dialisis.
  • Removal.
  • Transplantasi.
Untuk menghindari nefritis interstisial, Anda tidak boleh mengambil resep obat-obatan, over-the-counter obat-obatan, herbal atau nutrisi suplemen tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
What Do Kidneys Do?

The kidneys are organs about the size of your fist that sit not far from the spinal column above the lower back. Unlike the appendix, as one example, they perform a variety of vital functions. Dual kidney failure means death. Luckily, the body provides two and one can do the job by itself. But, what is that job?

The kidneys are often said to be the body’s filtering system, and that is true. They filter what would be toxic substances if they built up inside the body. There is more detail to the story, though.

Even ordinary and essential chemical elements, like calcium, potassium, and others would be harmful if they existed in too-high levels in the blood, organs, and bones. Even ordinary body fluid in the form of water can be lethal if we retain too much. The kidneys are part of a regulatory system that keeps all these to the appropriate amounts.

One way the kidneys perform that function is by balancing what are called electrolytes. These are essentially dissolved salts - sodium and chloride, magnesium and sulfates, and others. Salts are crucial to a wide variety of cellular and muscle processes.

The heart, for example, pumps needed blood that bathes the tissues in oxygen and nutrients. That muscle action would be impossible without something called the sodium-potassium pump. In part, they supply the ‘electrical’ stimulus that keeps that critical muscle working in the proper rhythm. The kidneys play an indispensable role in regulating the levels of sodium and potassium.

They also play a role in balancing the level of acidity in the blood. People read the word ‘acid’ and automatically assume it is harmful. Battery acid burns your fingers. Stomach acid produces an upset tummy. But acid, which at bottom is just hydrogen ions, is essential when it exists at the right concentration. Similarly, the body needs certain alkali (hydroxyl ions or oxygen-hydrogen molecules) to perform other functions. The kidneys keep both from getting too far from equilibrium.

Even pH-neutral water has to be kept at the right amount. It is necessary for all cellular reactions, body temperature control, and other life-sustaining activities. But too much can actually cause cells to expand to dangerous proportions and drive electrolyte concentrations too low. The kidneys work in conjunction with the bladder and other systems to keep fluid levels within healthy bounds.

As part of this activity, the kidneys perform another vital function: they help regulate blood pressure by releasing a hormone called renin. They are part of a coordinated effort among many systems. By adjusting how much sodium is excreted, the kidneys are central to that effort. Another aspect of that system is the level of extracellular fluid volume, influenced by the kidneys’ actions.

The net result of all the kidneys’ behavior is to move urine containing waste products to the bladder through two small tubes called ureters. From there, the bladder takes over to eliminate the fluid waste.

If you’d like to learn more, or reverse your kidney disease visit the Kidney Disease Solution home page. .
To Your Great Health,
Duncan Capicchiano N.D.
Kidney Failure: 7 Tips on Lowering High Blood Pressure Without Medication
If you suffer from high blood pressure, you should be well aware of the seriousness of the condition. High blood pressure NEVER magically disappears, on its own… no matter how hard you wish it away. There are hardly any symptoms and it’s difficult to tell whether you do have hypertension without taking a reading every day on a regular basis. However it is even more important to monitor your blood pressure if you have kidney disease / renal failure.
Hypertension is second most common cause for chronic kidney disease in the world, second only to diabetes. Hypertension is dangerous enough on its own, let alone increasing the damage caused to your kidneys. The aim of this free report is to hopefully give those with high blood pressure some real practical tips to apply right away, naturally.
There are of cause several doctor prescribed medications available, which work well, but come with their own inherent problems, the worst being that some also harm the kidneys. So for those of you who prefer to lower your blood pressure naturally (without medication) there are many things that can be done to improve the situation and your overall health.
The following tips will go a long way in assisting to correct the problem. These are things that can be done, quite easily, on a daily basis. They will not cause any type of major disruption to your existing schedule or way of life.
Tip number one: Assemble a support system, consisting of friends and family members. You’ll be pleasantly surprised at how much this can help. There are actually several things they can do to help… exercise with you, accompany you to doctor’s visits, encourage you to eat healthier, etc.
If they are unfamiliar with the dangers of high blood pressure, take the time to teach them about the condition and let them know how much you will appreciate their ongoing support.
Tip number two: Cut out as much salt from your diet as possible. Studies have shown that less than 20% of the salt consumed by the average American comes from the salt shaker on the table. The other whopping 80% comes from processed foods, eating out, baked goods, and prepared foods. Read the labels on canned goods. Stay away from processed foods as much as possible.
Tip number three: Believe it or not, there is life after caffeine. Do all that you can to cut down on your consumption or completely eliminate it from your diet. Switch to green tea, herbal teas, or just good old plain water. Or if you don’t want to go ‘cold turkey’ try decaffeinated varieties to begin with. It may take a few days to acquire this new taste, but as far as blood pressure is concerned, it is certainly worth it.
Studies have indicated that heavy caffeine drinkers typically have higher blood pressures. They also tell us that, many times, drinking a caffeinated beverage will cause a temporary spike in blood pressure.
Tip number four: Exercise! Exercise stimulates the development of new connections between the impaired and the nearby ‘normal’ blood vessels, so people who exercise had a better blood supply to all the muscle tissue of the heart.
For this reason and after a series of careful considerations, some researchers have observed that exercise can stimulate the development of these life saving detours in the heart. Particularly good for those with past heart attacks! One study further showed that moderate exercise several times a week is more effective in building up these auxiliary pathways than extremely vigorous exercise done twice as often.
Tip number five: Deep sea fish! In Athens, Greece, for instance, a study was made to show if there was a direct relationship between high fish diet and lowered inflammation of blood vessels. The results revealed that those who ate more fish than the others had a lower level of C-reactive protein and interleukin-6, factors that are commonly used to measure likelihood of blood vessel inflammation. These benefits remained even when the various risks associated with high fish diet were taken into account.
In Perth, Australia, a study had revealed that fish consumption can be used against hypertension and obesity. Researchers of the UWA (University of Western Australia) have discovered that a weight-loss diet which includes a regular amount of fish consumption can be quite effective in reducing blood pressure and improving glucose tolerance.
Tip number six: Rhythmic breathing (no not rhythmic gymnastics). It’s time to learn about breathing, because inhaling and exhaling has the power to calm body and mind – Guaranteed! Thousands of years of practice by the yogis cannot be wrong… in fact science has confirmed it. And once in a state of relaxation you can guess what happens next… your blood pressure drops. But it’s not just any old breathing will do.
Find a quiet place (you may be seated or lying down), relax and exhale as completely as possible. Begin to inhale slowly making your belly rise. Now move your rib cage. Now your chest. Hold it for a second. Now, exhale completely, all the air out of your lungs. Try it again. This is complete breathing. Breathe normally for a while, and in the next minute take at least one more complete breath. Repeat the cycle to include 10 full breaths.
Try to do this 2-3 times a day. Especially before you eat as the expansion of the diaphragm actual helps to turn off the fight or flight response and promote digestion. This is also an excellent exercise to do before you go to sleep, especially if you have an active brain at night.
Tip number seven: Meditation: Mediation is a great way to spend time with ourselves; and it is also scientifically proven now in hundreds of studies to change the physiological actions of the body. The greatest of all these actions to de-stress and calm the body, this actively reduces blood pressure at the cause. The best part is you can mediate for as little as 5 minutes a day and still get the great benefits. Give it a try!
If you’d like to learn more, or you’d like to get your hands on the complete system that is guaranteed to remove your kidney disease visit the Kidney Disease Solution home page.
To Your Great Health,
Duncan Capicchiano N.D.