Introspeksi diri di saat kita mengalami sesuatu masalah ataupun keadaan.
Jangan cepat menghakimi dan menyalahkan orang lain, bahwa apa yang terjadi kepada kita, pastilah kesalahan orang lain.
Sebelum sampai pada akhirnya kita menyimpulkan penyebab dari suatu masalah, cobalah bersikap dan berpikir lebih bijaksana dan memandang segala sesuatu dari beberapa sudut pandang.
Mungkin saja tanpa kita sadari, kita sendirilah penyebab semua itu.
Orang yang tidak mau atau tidak pernah mau introspeksi diri adalah orang yang sangat egois.
Itulah salah satu contoh sikap egois yang merugikan atau bahkan menyakiti orang lain.
I Deliver Happiness,
Dwika
Introspeksi Diri
shantywiryahaspati.blogspot.com/2012/03/introspeksi-diri.html
Kita menyadari kalau setiap orang mempunyai sifat egoisnya masing-masing. Namun satu hal yang harus kita sadari, kalau sifat egois dan keras kepala kita jangan sampai merugikan orang lain. Aku mempunyai sebuah prinsip, Aku boleh egois ataupun keras, asalkan tidak menyakiti atau merugikan orang lain. Biasanya sifat itu keluar kalau berhubungan dengan kehidupan pribadiku sendiri.
Selama masih di jalan yang benar, selama positif dan tidak menyalahi agama ataupun hukum, I think it’s fine. Satu hal lagi yang tidak boleh kita abaikan adalah jangan pernah menyalahkan orang lain atas apa yang sudah menjadi pilihan kita, dengan kata lain hasil nyata dari keegoisan kita.
Walaupun kita punya sikap yang keras, tapi berusahalah untuk selalu introspeksi diri di saat kita mengalami sesuatu masalah ataupun keadaan. Jangan cepat menghakimi dan menyalahkan orang lain, bahwa apa yang terjadi kepada kita, pastilah kesalahan orang lain. Sebelum sampai pada akhirnya kita menyimpulkan penyebab dari suatu masalah, cobalah bersikap dan berpikir lebih bijaksana dan memandang segala sesuatu dari beberapa sudut pandang. Mungkin saja tanpa kita sadari, kita sendirilah penyebab semua itu. Orang yang tidak mau atau tidak pernah mau introspeksi diri adalah orang yang sangat egois. Itulah salah satu contoh sikap egois yang merugikan atau bahkan menyakiti orang lain.
Kunci dari mudahnya introspeksi diri adalah pikiran yang positif. Di saat seseorang selalu membiasakan diri dan pikirannya dengan positif, maka setiap hal yang terjadi tidak akan langsung menghakimi ataupun menyalahkan orang laian atas apa yang menimpanya. Dia akan bertanya pada dirinya sendiri terlebih dahulu, apakah semua ini benar-benar kesalahannya sendiri?
Sikap mau introspeksi diri, sangat berkaitan erat dengan sikap positif lainnya yaitu berpikir positif, bijaksana dan berbesar hati. Cobalah kalian renungkan, apakah yang baru saja aku uraikan itu benar? Seseorang yang pola pikirnya negatif, maka setiap hal yang di alami dan di hadapinya pasti akan selalu berpikir negatif, selalu menyalahkan orang lain dan tidak akan pernah mau bertanya apalagi menyalahkan dirinya sendiri. Berusahalah untuk memposisikan diri kita terlebih dahulu pada sesuatu yang akan kita salahkan, kita hakimi dan kita sakiti. Introspeksi diri dulu sebelum melakukan menyampaikan sesuatu. Karena apa yang kita perbuat kepada orang lain, akan kembali kepada kita, apa yang kita sampaikan kepada orang lain, sebenarnya nasehat untuk diri kita sendiri.
Kadang aku prihatin dengan kebanyakan orang yang terlihat terlalu sibuk dengan kehidupan dunianya, waktu dan hidupnya habis untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Kalau saja mereka bisa meluangkan waktu untuk berpikir sejenak, merenungi dan memahami kehidupannya, lebih memahami dirinya, memikirkan bahwa semua yang di alami dan di terimanya adalah bentuk kasih sayang Allah kepada mereka. Bertanya pada diri sendiri tentang semua yang telah terjadi selama perjalanan hidupnya. Banyak bertanya pada diri sendiri dan berdialog dengan Allah melalui hati. Mungkin akan mengurangi tingkat stress maupun depresi pada kebanyakan orang.
Semoga saja, kita bisa bersikap lebih bijaksana dalam menjalani dan menghadapi kehidupan yang penuh cobaan ini, dan semoga Allah senantiasa melindungi kita dari semua perbuatan buruk yang bisa merugikan dan menyakiti diri kita sendiri maupun orang lain.
By. Shanty Wiryahaspati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar