Bebet,bibit,bobot…singkat kata = KUALITAS. I
Anda harus tahu, siapa “orang tua” pasangan Anda alias yang membesarkan dan mengatur pasangan Anda.
Bila orang tua si pasangan buruk perangai, 60% kelakuan pasangan Anda bisa jadi juga buruk.
Perhatikan sang emiten, JANGAN HARGA SAHAMNYA, JANGAN JUGA RETURN SHORT TERM NYA.
Anda dikompori untuk beli saham BCIC (Bank Century) tapi Anda sendiri gak pernah lihat gedungnya, cabangnya dan tidak tahu siapa managementnya, buat apa Anda beli?
KENALI PERUSAHAAN yang Anda pilih. Jangan sampai Anda pilih saham dimana manajemen perusahaan tidak peduli dengan investornya.
I Deliver Happiness,
Dwika
Investasi Saham dan Bermain Saham ibarat seperti Orang Menikah/Pernikahan
www.investasi-saham.com
Ibarat sebuah pernikahan, investasi saham tidak lebih dan tidak kurang seperti itu. Anda harus benar-benar memahami segala sisi dan karakter pasangan Anda. Akan lebih sulit bila Anda tipikal orang yang cuek dan suka gonta-ganti pasangan, karena Anda tidak akan memahami siapa “calon” Anda, yang akan menemani dan memberi keuntungan bagi Anda. Yang namanya pernikahan itu juga membutuhkan komitmen tingkat tinggi, alias Anda dituntut harus betah dan SABAR dalam menghadapi tingkah laku pasangan Anda. Jadi, intinya, kalau Anda ingin investasi saham, belajarlah banyak BERSABAR dan mulai mengenali siapa pasangan Anda sebenarnya. Jangan sampai Anda juga ditinggal lari dan pasangan Anda menguras habis seluruh harta kekayaan Anda kan?
Bagaimana proses dan tips dalam mencari jodoh dan punya rumah tangga yang sakinah? Baca terus kebawah…
Tahap pertama sebelum pernikahan, pasti Anda MENCARI DAN SELEKSI CALON PASANGAN ANDA. Disini Anda pusing, karena Anda terlalu ganteng dan cantik sehingga biasanya mencari pasangan yang ideal dan setidaknya pasangan favorit itu sulit. Dalam kehidupan RUMAH TANGGA SAHAM, biasanya Anda mencari jodoh Anda dengan berbagai cara: baik dari iklan jodoh, mak comblang, dukun, dari rumor, dari teman dan kadang Anda bisa gelap mata! Siapa saja pokoknya Anda dekati! Dalam dunia saham, Anda harus mengerti bahwa Anda punya BARGAINING POWER lebih tinggi. Banyak calon pasangan Anda sedang berkeliaran menunggu Anda untuk mendekati. Harus pintar cari jodoh! Anda bisa mulai baca koran bisnis yang mengulas investasi, bisa tanya broker Anda, teman, konsultan (saya juga termasuk lho..) atau ya, kalo Anda nekat – ini tidak dalam rekomendasi saya – Anda bisa pilih saham mana aja yang Anda pikir itu bagus.
Pernikahan itu biasanya dimulai dengan pacaran, dan pacaran dimulai dengan masa pendekatan. Di masa pendekatan ini, bijaksananya Anda tidak perlu memberikan 100% dari cinta Anda. Cukup dengan percobaan 10% dan makin meningkat bila ada KECOCOKAN. Di masa pendekatan ini, Anda harus tahu juga, SIAPA ANDA SEBENARNYA dan BAGAIMANA SIFAT ANDA…apakah Anda cocok dengan pasangan Anda saat ini? Itulah pertanyaan yang harus Anda ajukan kepada diri Anda sendiri. Jangan sampai nantinya sifat pasangan bisa bertabrakan dengan sifat Anda dan Anda frustasi karena TIDAK TAHU apa yang ada di kepala pasangan Anda. Terlebih lagi, jangan termakan emosi oleh mak comblang atau berita-berita di biro jodoh. Tidak perlu beli dalam jumlah besar, kalau perlu beli 1 lot = 500 lembar saja! Lihat dulu bagaimana kelanjutannya. Kalau broker Anda bilang beli BUMI padahal Anda tidak kenal dunia tambang/ energi sebanyak 10,000 lot, itu artinya Anda tajir berat tapi kurang rasional. Sama saja Anda judi atau beli kucing dalam karung. Bila Anda termakan berita dimana tahun 2007-2008 memang saham favorit adalah tambang & CPO dan memiliki volatilitas tinggi sementara Anda orangnya senewenan dan jantungan, jangan cari penyakit ya.
Orang zaman dahulu (mungkin sampai sekarang) mementingkan bebet,bibit,bobot…singkat kata = KUALITAS. Ini juga perlu Anda cermati, sebaiknya ketika masa pacaran. Anda harus tahu, siapa “orang tua” pasangan Anda alias yang membesarkan dan mengatur pasangan Anda. Bila orang tua si pasangan buruk perangai, 60% kelakuan pasangan Anda bisa jadi juga buruk. Kalau kata orang, JANGAN PERNAH MAIN API. Jadi kalau Anda sudah tahu bahwa pasangan Anda kualitas secara general jelek, ngapain juga Anda dekati, apalagi dipacari.
Perhatikan sang emiten, JANGAN HARGA SAHAMNYA, JANGAN JUGA RETURN SHORT TERM NYA. Anda dikompori untuk beli saham BCIC (Bank Century) tapi Anda sendiri gak pernah lihat gedungnya, cabangnya dan tidak tahu siapa managementnya, buat apa Anda beli? Atau Anda disarankan beli UNTR (United Tractor) karena potensi tambang dan penjualan alat berat sedang dalam tren naik, tapi Anda sendiri seumur hidup gak pernah liat excavator..atau Anda gak tau apa beda batu bara dengan batu kali..Saya tidak bilang bahwa BCIC atau UNTR jelek atau bagus (itu penilaian Anda sendiri) tapi sebaikanya KENALI PERUSAHAAN yang Anda pilih. Jangan sampai Anda pilih saham dimana manajemen perusahaan tidak peduli dengan investornya.
Di dalam kehidupan pernikahan, Anda biasanya juga harus mulai beradaptasi, dan masa terberat adalah 1 – 5 tahun pertama. Disini komitmen Anda dipertanyakan, dan Anda juga harus mulai memberi perhatian lebih dengan keluarga pasangan Anda. Anda harus lebih dekat dengan orang tua, apalagi kalau punya “KELUARGA BESAR” dan saudara-saudaranya banyak. Kalau perusahaan ini sebuah group besar seperti INDF (Indofood), atau saham-saham grup Bakrie (BTEL,ELTY,BUMI,ENRG,UNSP), dsb. Anda harus mengenal mereka semua juga, bagaimana kiprah mereka selama ini. Rantai uang masuk dan keluar di antara grup juga perlu Anda pelajari dengan seksama. Dan yang lebih sulit lagi, Anda harus cari informasi tentang anak perusahaan yang tidak listed di bursa. Ini tentu saja makan waktu dan usaha yang cukup gigih. Selain lebih dekat dengan keluarga, Anda tentu saja harus memberikan perhatian dan secara finansial MENGHIDUPI pasangan Anda, dengan harapan adanya hubungan timbal balik. Disini rasa cinta Anda sudah mulai berkembang menjadi 50 – 70%.
Yang namanya manusia, tentu saja ada memori bagi cinta Anda bagi wanita atau laki2 yang pernah Anda dekati dan pacari, ini normal kok. Anda TIDAK DAPAT MENGHAPUS MEMORI BAIK DAN BURUK. Jadinya kadang Anda sah-sah saja untuk menyimpan atau menyisakan perasaan Anda. Bila Anda akhirnya memutuskan untuk membeli saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia) karena Anda suka dengan style mereka yang anteng dan capitalnya gede banget, maka Anda sudah harus memiliki rencana untuk menambah investasi Anda secara periodik, dari 10 lot, naik 20 lot, dst. Tapi Anda juga sah-sah saja untuk tetap DIVERSIFIKASI di industri lain misalnya Anda beli ELTY (Bakrieland) atau di sektor yang sama misalnya BMRI (Bank Mandiri) dengan porsi yang lebih sedikit. Anggap saja sebagai pembanding. Bagaimana dengan poligamy di saham? Ini sih terserah Anda. Kalau Anda merasa mampu dan bisa meluangkan PERHATIAN dan UANG Anda secara konsisten dan tidak berat sebelah, mengapa tidak? Kembali lagi, rumah tangga Anda itu urusan Anda, bukan saya.
Yang pasti, JANGAN LUPA DARI TUJUAN SEMULA DARI PERNIKAHAN ANDA. Bila Anda suka coba-coba dan merasa bahwa hidup Anda tidak komplet tanpa memiliki lebih dari 1 saham andalan, why not? Anda bisa saja suka dan ingin punya portfolio yang terdiri dari 10 macam saham pilihan Anda. Yang namanya pernikahan itu, PASTI TERJADI SIKLUS dimana Anda merasa jenuh atau bahkan sudah terlihat KETIDAKCOCOKAN besar dengan pasangan Anda, biasanya karena Anda merasa sudah dirugikan. Dirugikan ini bisa jadi karena ada paksaan orang tua, saudara atau biasanya kondisi external seperti ekonomi memang sedang susah atau pasangan Anda sudah TIDAK PEDULI DAN MEMBAWA LARI UANG ANDA.
Sering pasangan itu BERUBAH 180 DERAJAT dan menjadi orang yang tidak kenali lagi. Hal yang paling parah adalah PASANGAN ANDA MENINGGAL. Saham yang Anda pegang tiba-tiba berubah menjadi saham gorengan, yang biasanya anteng menjadi volatile tingkat tinggi. Ini pernah dan sedang terjadi di BUMI. Bisa juga, saham yang Anda miliki stagnan terus seperti CTRA yang belum rebound dan stagnan di 470an setelah mengalami penurunan 800an. Atau bisa jadi, saham Anda tiba-tiba delisted karena laporan keuangannya sangat jelek dan tidak pantas untuk diperdagangkan. Mungkin juga, saham Anda tiba-tiba dipaksa harus kembali sebagian ke orang tua seperti BUMI dibeli oleh BNBR. Pokoknya, apapun itu ternyata tidak sesuai dengan ekspekstasi Anda…
Ada masa senang dan ada masa susah. Kalau Anda sebagai pasangan yang baik, pasti Anda mendukung di kala susah dan ikut senang bila pasangan Anda bekerja keras bagi Anda bukan? Karena dengan bekerja keras, artinya pasangan Anda peduli dan mencintai Anda. Ada hubungan timbal balik yang serasi. Itulah yang disebut dengan keluarga yang harmonis. Jangan juga Anda tiba-tiba lari menuju pasangan tetangga sebelah karena dalam masa sulit pasangan Anda jadi “tidak menarik”, banyak masalah, banyak tingkah, banyak masakan gosong, malas merawat tubuh, dll. Keadaan ekonomi global yang lagi mawut ini karena insiden subprime mortgage crisis dan inflasi minyak sudah sepantasnya membuat kinerja saham yang Anda pegang mengalami koreksi. Bila Anda pasangan yang banyak, dukunglah sebaliknya. Karena pasti akan ada “balasan” yang setimpal. Jangan mentang-mentang sektor lain lagi gencar, Anda bisa pindah sesuka hati. Tenang saja, toh ini kan masalah eksternal, tapi bila sudah merembet masalah internal, ya patut Anda pertanyakan kembali. Tegas tapi flexible, begitulah. Hal yang terakhir, namanya saja kehidupan rumah tangga. Saya balik ke point paling pertama, yaitu SABAR.
Pernikahan itu diharapkan bisa langgeng dan tahan lama. Tidak sebentar-bentar ngambek, pergi dari rumah, selingkuh, dll. Semua ada prosesnya. Ya itu tadi, cobalah untuk menghadapi pernikahan tanpa gentar sampai lama, syukur kalo bisa sampai tahap ulang tahun pernikahan perak. Anda mengharapkan kehadiran buah hati dalam keluaga? Tentu saja, berapa jumlah anak yang Anda inginkan tentu saja merupakan hasil diskusi dan kemampuan pasangan Anda. Investasi beda dengan trading saham atau swing. Anda harus betah dan nyaman sampai lama. Kalau cuma 6 bulan atau 1 tahun, itu masih bisa disebut swinger. Masa dalam kehidupan sebenarnya Anda menikah cuma 1 tahun? Saya harap Anda mengerti bahwa investasi itu normalnya diatas 5 tahun. Range 5 – 10 tahun. Bagus kalau bisa ada anak dan anak Anda sehat alias saham yang Anda pegang bisa memberi keuntungan > 100%. Bila ternyata saham yang Anda pegang bisa memberi Anda > 500% dalam waktu 5 tahun, artinya Anda benar-benar harus bersyukur karena tidak semua pasangan saham Anda mampu untuk memberi 2 anak alias >200%. Sekali lagi, tentunya Anda harus benar-benar jago memilih dari awal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar