link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Selasa, 16 Oktober 2012

Keputusan Bahagia

Dari: Dwika Sudrajat <dwikasudrajat@...>
Judul: [alumni_bppn] Keputusan Anda Bahagia
Kepada: "IME" <ime-alumni@yahoogroups.com>
Tanggal: Selasa, 5 Januari, 2010, 9:56 PM
http://dir.groups.yahoo.com/group/smp4perwira83/message/5028
smp4perwira83 · Alumni SMP 4 Jakarta - Angkatan 1983






Kebahagiaan bergantung pada keputusan Anda sendiri untuk bahagia.
Kapan saja, dimana saja Anda dapat memutuskan untuk berbahagia atau tidak.
salam,
Dwika

============ ========= ========= ==
Kebahagiaan Adalah Sebuah Keputusan
by: Arswino Sonata.

Apa kabar para pembaca sekalian? Senang rasanya anda masih tetap
membaca artikel-artikel dari AkuInginSukses. com ….. terima kasih.
Bagi yang baru pertama kali mengunjungi situs ini, saya ucapkan selamat datang.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas topik tentang
kebahagiaan. Saya akan mencoba mensharingkan pemikiran-pemikiran saya
tentang kebahagiaan kepada para pembaca sekalian. Mudah-mudahan
bermanfaat.

Bagi saya, kebahagiaan adalah sebuah perasaan yang positif dan
menggairahkan, yang setiap manusia bisa rasakan dari hatinya yang
terdalam. Banyak orang berusaha mencari kebahagiaan di tempat-tempat
yang salah dan justru berakhir dengan kehidupannya yang jauh lebih
menderita dari sebelumnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi? … Ini karena kita mencarinya diluar
diri kita. Kita mengharapkan sesuatu atau seseorang memberikan perasaan
bahagia tersebut pada kita.

Seorang bijak bernama Rumi suatu saat pernah berkata, ”Kita mencari
kalung permata dari ruangan ke ruangan yang sebetulnya ada di leher
kita sendiri.” Ini pun sama ketika kita berusaha mencari kebahagiaan.
Kita mencarinya ”kemana-mana”, dan kita tidak pernah dengan persis
mengetahui dimana kebahagiaan tersebut berasal.

Saya rasa anda semua setuju bahwa kebahagiaan tidak tergantung dari
hal-hal yang berbau materialisme, seperti : mengendarai mobil mewah
atau memiliki jabatan/gelar yang prestisius (meskipun hal-hal tersebut
dapat membawa kesenangan pada hidup anda).

Kebahagiaan pun tidak tergantung pada orang lain, seperti anda
memiliki orang-orang yang penting di dalam hidup anda (meskipun cinta
kasih dan kehadiran orang-orang tersebut dapat menambah keceriaan).
Kebahagiaan pun tidak tergantung pada sesuatu hal yang terjadi,
sebagai contoh : jika anda tetap tinggal di tempat, akan menjadi baik
dan jika anda pergi meninggalkan tempat, akan menjadi tidak baik.
Kebahagiaan bukan untuk ditemukan di mana-mana di dunia luar.
Hambatan terbesar untuk kita bahagia adalah pemikiran yang keliru
dari kita sendiri. Sebagai contoh : pemikiran tentang seseorang atau
sesuatu yang membuat anda bahagia.

Mungkin anda merasakan keceriaan dari seseorang atau sesuatu tersebut,
tetapi kebahagiaan tersebut sebetulnya adalah semu dan sementara.
Ketika anda tidak bersama seseorang atau sesuatu tersebut, keceriaan
itu akan pergi juga bersamanya.
Saya akan memberikan sedikit ilustrasi untuk menjelaskan.
Apa ya kira-kira …. hmm….,

O ya ini saja : Anda pernah merasakan patah hati? Saya rasa sebagian
besar pasti pernah mengalaminya. Biasanya apa yang orang-orang lakukan
ketika mereka patah hati (termasuk saya tentu saja )?
Saya waktu itu pergi ke kos/rumah teman dan mengajaknya untuk
mengobrol, bermain dan pergi ke suatu tempat. Lupalah kesedihan saya
waktu itu. Saya begitu gembiranya bersama teman-teman. Namun ketika
saya kembali ke rumah dan sendiri, perasaan sedih saya kembali
menyelimuti.

Sebetulnya tidak ada yang salah jika anda pun melakukan hal yang
sama seperti yang saya lakukan. Namun yang ingin saya tekankan disini
adalah : Dimana sebetulnya seseorang dapat menemukan kebahagiaan?
Berhentilah mencari keluar apa yang sebetulnya bisa anda temukan di dalam diri anda.

Buatlah keputusan untuk berbahagia.
Oke, biar saya ulangi sekali lagi :
Kebahagiaan bergantung pada keputusan anda sendiri untuk bahagia.
Jadi kebahagiaan adalah suatu keputusan.

Kapan saja, dimana saja anda dapat memutuskan untuk berbahagia atau tidak.
Oke, dibawah ini adalah sebuah aklamasi. Saya mengutipnya dari
sebuah artikel luar beberapa waktu yang lalu. Cukup bagus aklamasinya.
Anda bisa mengulangi dan membacanya dengan suara lantang:
Saya, {nama anda}, memutuskan untuk berbahagia saat ini, tanpa
menghiraukan cuaca, orang lain, dunia atau apapun yang terjadi pada
saya.

Saya dengan yakin mengetahui bahwa Tuhan telah memberikan hak kepada saya untuk berbahagia.
Karenanya, saya mengklaim bahwa kebahagiaan adalah milik saya dan saya adalah milik kebahagiaan.

Tidak ada komentar: