by Dwika Sudrajat on Friday, September 24, 2010 at 10:28pm ·
Anda Menjadi Lebih dengan melakukan hal-hal lebih seperti halnya belajar naik sepeda. Awalnya memang sulit bahkan perlu jatuh bangun beberapa kali mungkin juga sampai terluka. Namun kalau sudah terbiasa tentunya Anda akan semakin mahir mengendarai sepeda Anda dan dengan kemampuan mengendarai sepeda tersebut Anda dapat bertamasya menikmati tempat-tempat yang asyik dengan sepeda Anda.
salam,
Dwika
==============================
G.R.O.W Your Life : #4 Cabaran atau Cakaran?
by Tjia Irawan
Saya teringat kembali akan sebuah percakapan singkat di hari pertama bekerja. Ada sebuah pertanyaan yang saya tanyakan kepada rekan kerja saya yang duduk di meja sebelah.
“Sudah berapa lama mba bekerja di sini?” “Dua tahun”, jawabnya. Kemudian spontan saya menyelutuk,“Sudah lama juga, ya” dan dibalas oleh rekan kerja saya itu “Wah belum seberapa. Itu Mba X sudah 9 tahun di sini”.
Waktu itu saya berpikir, orang-orang yang jauh lebih senior saja masih duduk di level yang sama dengan saya. Bagaimana dengan saya yang anak kemarin sore hanya bermodallkan ijasah SMA? Bagaimana dengan karir saya nanti? Ah, nanti dululah.
Namun seiring perjalanan. Saya pun mengamati. Selalu ada orang-orang yang mendapatkan promosi walaupun secara masa kerja masih kalah lama dibanding dengan yang senior? Apa rahasianya? Yang paling menarik untuk dicermati adalah sebuah fenomena ketika seseorang mengalami promosi.
Ada orang ketika diberikan tugas dan berhasil menyelesaikannya kemudian dengan cepat berpuas diri. Hal inilah yang membuat karya-karyanya tidak mampu mendorong dirinya ke tingkat yang lebih tinggi. Hasil pengamatan saya menunjukan orang-orang yang mengalami percepatan dalam karirnya adalah orang-orang yang mampu “melakukan lebih” dalam hal-hal yang diminta.
Apa yang ada dalam benak Anda seorang pemilik atau pemimpin perusahaan jika melihat karyawan atau staf yang datang lebih pagi, bekerja lebih giat, berpikir lebih cerdas, memiliki sifat jujur, menghasilkan keuntungan buat perusahaan lebih banyak, kemampuan memimpin lebih baik, memilki sikap yang lebih ramah, lebih menyenangkan, lebih hormat pada atasan dan segala hal yang selalu di atas rata-rata? Bagaimanakah nasib karyawan tersebut dalam perusahaan anda?
Mudahkah menjadi “lebih” seperti di atas? Pasti tidak mudah. Bahkan ada yang bilang wah itu sih mustahil atau itu sih manusia setengah dewa yang mampu seperti itu. Sebagai manusia kan banyak kekurangan. Jika hal itu memang mustahil; kenapa ada orang yang mampu melakukannya?
Apa yang menjadi perbedaan cara pandang? Mustahil atau tidak tergantung apakah ada orang yang mau mengupayakannya atau tidak. Rahasia orang-orang yang sukses sebenarnya begitu sederhana, yaitu menjadi lebih dengan melakukan lebih.
Pengalaman saya sejak awal bekerja hingga saat ini tanpa disadari sebenarnya dalam banyak hal saya telah melakukan hal yang lebih. Menjadi lebih dengan melakukan hal-hal lebih seperti halnya belajar naik sepeda. Awalnya memang sulit bahkan perlu jatuh bangun beberapa kali mungkin juga sampai terluka. Namun kalau sudah terbiasa tentunya anda akan semakin mahir mengendarai sepeda anda dan dengan kemampuan mengendarai sepeda tersebut anda dapat bertamasya menikmati tempat-tempat yang asyik dengan sepeda anda.
Pertanyaan :
Apa yang menghalangi seseorang untuk berbuat “lebih” dalam kehidupannya? Apakah ia merasa dirugikan? Lalu hal apa yang membuatnya merasa dirugikan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar