Teknologi 3D dan Hemat Energi: Proyeksi Masa Depan dari NEC
Kamis, 21 Oktober, NEC mengadakan Media Gathering di resto/ lounge Immigrant, Plaza Indonesia, Jakarta. Di acara tersebut, beberapa produk menarik diperkenalkan, termasuk sebuah proyektor 3D!
President Director PT NEC Indonesia Takeshi Tsukamoto, Multimedia Product Group PT NEC Indonesia Ferry Faried, dan Deputy Manager NEC Asia Pacific Pte. Ltd, Multimedia Business Unit Eugene Low, berkesempatan hadir sebagai pembicara. NEC juga memperkenalkan lini produk barunya di acara tersebut, yaitu seri proyektor portable NP-M230X, NP-M260X, NP-M300X, dan NP216DLP.
Seri NP-M230X, NP-M260X, dan NP-M300X adalah produk-produk proyektor portabel yang didesain agar hemat energi dan ramah lingkungan. “Proyektor seri ini mampu beroperasi dalam empat jenis mode: Normal, Auto, Eco 1 dan Eco 2. Masing-masingnya disesuaikan dengan kondisi penggunaan sehingga konsumsi daya dapat ditekan seminimal mungkin,” jelas Mr. Eugene Low di presentasinya. Mode Eco 2, yang baru diterapkan pada lini produk proyektor NEC yang tersebut di atas, dapat memangkas penggunaan daya hingga 50% dengan mengurangi intensitas cahaya dari lampu proyektor. Untuk mempermudah pengguna dalam memilih mode operasi yang sesuai, NEC menyediakan tombol-tombol khusus untuk mengakses feature ramah lingkungan ini di tubuh proyektor. Sebagai tambahan, proyektor ini juga memiliki speaker terintegrasi berdaya 10 watt.
Seri NP216 adalah proyektor DLP yang juga menerapkan feature visualisasi citra 3D. Proyektor dengan light output sebesar 2500 ANSI lumens ini mendukung tampilan 3D dengan teknik Frame Sequential 3D dan Active 3D Stereoscopic. Pihak NEC pun memberikan kesempatan pada wartawan undangan untuk mencicipi tampilan 3D lewat proyektor NP216. Dikombinasikan dengan kacamata 3D tipe MP01GL, efek 3D yang dihasilkan lumayan terlihat nyata. Setidaknya, itulah kesan yang kami dapatkan saat mencobanya. “Efek 3D ini dapat diaplikasikan untuk beragam jenis content, mulai gambar still picture sampai film BluRay,” jelas Mr. Eugene Low pada sesi tanya jawab.
Penasaran dengan graphics card GeForce GTX 465 1GB yang digunakan untuk menampilkan gambar di proyektor tersebut, kami kemudian bertanya apabila NP216 juga mendukung teknologi visualisasi 3D dari NVIDIA. “Bisa, karena proyektor ini memiliki refresh rate hingga 120 Hz,” jawab Mr. Eugene Low. Namun, NP216 hanya bisa menampilkan gambar dengan refresh rate 120 Hz rate pada resolusi SVGA (800×600) saja. Berdasarkan keterangan dari Bapak Ferry Faried, proyektor ini akan dipasarkan dengan kisaran harga US$ 699.
NEC juga memperkenalkan satu lagi inovasi yang menarik, yaitu Projector Stacking. “Ini adalah setupdisplay dengan dua hingga empat proyektor yang bekerja sama untuk menghasilkan satu tampilan gambar,” jelas Mr. Eugene Low. Dalam Projector Stacking, dua atau lebih proyektor disusun secara horizontal atau vertikal dan diarahkan pada bidang proyeksi yang sama. Kemudian, dengan bantuan sebuah USB webcam, proyeksi tampilan dari kedua proyektor tersebut disatukan secara sempurna sehingga seolah-olah datang dari satu proyektor.
Lalu? Apa keuntungan dari menggunakan dua atau lebih proyektor ini? “Inilah manfaatnya!” seru Mr. Eugene Low seraya berjalan ke depan dua proyektor yang digunakan untuk demostrasi Projector Stacking. Ajaib! Tampilan proyeksi tidak terhalang oleh bayangan tubuh Mr. Eugene! Hadirin masih dapat melihat tampilan di layar walaupun Mr Eugene berdiri di antara proyektor dan layar proyeksi. Hal ini tentu memberikan kebebasan lebih untuk presenter yang harus mondar-mandir di depan penontonnya. “Selain itu, tingkat kecerahan gambar juga otomatis naik. Dibandingkan membeli sebuah proyektor dengan light output 20.000 ANSI lumens, misalnya, akan lebih murah untuk menggabungkan beberapa proyektor untuk menghasilkan output cahaya yang sama,” tukas Mr. Eugene. Teknologi ini dapat digunakan dengan beberapa tipe proyektor NEC, diantaranya NP1250, NP2250, NP3250 dan NP3250W.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar