Pakai Round The World fare-nya Star Alliance. Cukup stay minimum 10 hari di negara terjauh, bisa milih sampai beberapa pesawatnya Star Alliance dengan 1 harga. Total pengeluaran di Business Class jauh lebih murah daripada Economy Class dg pesawat yg sama tp dibooking satu demi satu.
Persyaratannya mudah : berangkat melewati Samudra Atlantik dan pulang melewati Samudra Pasifik, atau sebaliknya.
Bayangkan :Berangkat : Jakarta – Singapore – Tokyo – Chicago (total : 32 jam). Menginap semalam di Chicago. Dilanjut : Chicago – Atlanta – Lewisburg (total : 5 jam)Training 5 hari. Lewisburg – Charlotte – New York. Dilanjut kereta 1 jam New York – Connecticut.Pulang : Connecticut – New York – Frankfurt – Bangkok (total : udah ga bisa ngitung lagi)
campursari
Aku ingin menikmati hidupku... yang aneh... yang lucu... yang sedih... yang ajaib... campur baur... Tak ada yang sama tiap harinya.... Terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja...
My Dream Comes True 9 Sep 2008, 10:30 am
"Throw one coin over your shoulder for a quick return to Rome , two for a fling with an Italian, and three to marry an Italian!"Waktu dua tahun lalu aku backpacker ke Itali & mengalami kisah2 yg menyedihkan tapi kalau sekarang rasanya rada2 kocak; satu cita2ku adalah bisa “honeymoon ke Eropa dengan suami tercinta“.
Pucuk dicinta ulam tiba, bulan Juni kemarin aku tugas ke US & transit di Eropa. Berkat downgrade-an tiket pesawatku yang ke US, ternyata selisihnya bisa cukup untuk bisa bikin visa Schengen & ngajak Daru main ke Eropa. Puji Tuhan!!!!
Tapi semuanya bisa terjadi itu karena keajaiban semata. Dua minggu sebelum berangkat, aku masih di Bangkok. Aku pikir ngurus visa Schengen itu cukup 1 minggu (untung visa US-ku berlaku 5 th jadi ga perlu ngurus lagi), eh... ternyata minimal 10 hari kerja. Dan itu pun tergantung dimana ngurus visanya. Setelah bolak-balik ngobrol sama travel agenku, akhirnya diputuskan untuk mengajukan visa melalui kedutaan Italy (dg catatan, waktu tinggal terlama di Italy). Alasannya di kedutaan Italy itu lebih longgar & mudah.
Tapi bukan berarti sebelum 10 hari visa bisa keluar, soalnya saat itu lagi Peak Season karena mulai Summer holiday di Eropa.
Tapi kita nekat saja.... untung2an. Kalau bisa dapat, kita berangkat. Kalau ga bisa dapat, ya ditunda nanti lagi.
Sembari nunggu visa, aku mulai browsing2 tiket murahnya Ryan Air sambil bikin2 rencana disana nanti mau kemana aja.... Berhubung transit di Frankfurt, jadi kita perlu mendarat di Frankfurt dulu. Lalu kemana??? Hmmm, cita2 sih pengen ke Paris menengok Edwin Lusti, trus ke Roma (krn Daru kan suka banget sejarah – jadi mesti ke Roma sekalian mengunjungi makam Petrus di Vatican)... kalau sempat ke Venice (kayanya romantis sekali ya mengelilingi kota naik gondola diiringi O Sole Mio....)... lalu Barcelona juga kayanya seru --- kata Lusti disana ada outlet Mango yang murah2...hehehe.... Wah, cita2 banyak banget!!!
Akhirnya karena keterbatasan waktu - cuma punya 6 hari dari rencana awal punya 9 hari (krn min dpt visa 10 hari kerja, jadi kita baru dapet hari Senin... jadi ilang deh rencana berangkat Jumat malem), jumlah negara harus dikurangi. Berhubung Edwin-Lusti ternyata pas kedatangan keluarganya waktu itu, ditambah tiket Ryan Air dari FRA ke Paris ga ada, dan dengan pertimbangan aku dan Daru pernah ke Paris sebelumnya walau sendiri2, dengan berat hati kita drop deh Paris dr rencana.... (padahal kayanya romantis banget yaaa bisa menikmati kota itu berdua...). Tapi kita masih bisa mempertahankan Roma dan Barcelona. Venice sebenarnya masih bisa kalo kita di Romanya sehari aja, tapi dipikir2 mendingan di Roma 2 hari deh karena banyak yang dilihat di sana.
Dan Puji Tuhan! Aku masih berhasil mendapatkan tiket Ryan Air yang paling murah untuk trip ini. Dari Frankfurt ke Barcelona cuma 10 EUR/orang (sekitar Rp 150ribu-an), dari Barcelona ke Roma juga 10 EUR/orang, dan dari Roma ke Frankfurt juga 10 EUR/orang. Total keliling 3 negara untuk 2 orang cuma 60 EUR. Seru banget kaaannn!!!! Akhirnya dengan kepercayaan tinggi, aku langsung issued tiketnya... karena kalau di Ryan air, begitu telat dikit, harga sudah melambung tinggi. Seminggu setelah issue, pas aku cek ulang harga tiket udah 3x lipat lebih.
(hanya dengan kesadaran tinggi... kalau ga dapet visa, rugi 60 EUR).
Begitu hari Senin pagi, aku deg2an banget. Koper sudah dipak & siap untuk berangkat Senin malam, tapi visa belum ditangan. Bayangkan!
Daru bolak-balik SMS nanya perkembangannya. Aku juga bolak-balik telpon ke HP travel agenku, kedutaannya udah buka belum. Makin siang makin cemassss.... Apalagi setelah dengar pas sore jam 3 kalau sistem komputernya mengalami gangguan, jadi terlambat. Tambah cemasssss.....
Begitu jam 4.30, berita gembirapun tiba. Visa disetujui!!! Puji Tuhan!!!
Rasanya mau jingkrak2! Akhirnya langsung confirm semua hotel, dan jam 5 langsung melaju ke Bandara utk mengejar penerbangan jam 9. Itupun di Bandara kita ngedeprok di depan gate untuk cari hotel yang di Frankfurt hari pertama, karena kita belum booking sama sekali...hehehe...
Tapi ga putus2nya kita nyengir lebar karena mimpi kita tercapai juga. Honeymoon berdua di Eropa!!!! Senangnyaaa.....
psssttt.... walo ga percaya dengan kepercayaan di atas, untunglah aku cuma melempar 1 koin saja ke Kolam Trevi Fountain...hehe...
Teruslah BerMimPi 9 Sep 2008, 10:18 am
4 April 2006Walau semalam agak gundah karena mendengar ada strike di Paris & tiketku dicancel, rencana jalan ke Vatican harus tetap terlaksana dong... Pagi2 aku udah berangkat dari hotel n naik metro ke Vatican (soalnya katanya antrian masuk museum panjang). Dari stasiun, kita musti jalan, bisa ke arah Basilica St. Pietro atau Musee di Vaticani. Berhubung rada2 "kaco" hari itu, aku ke St. Peter Basilica dulu, krn kupikir di situlah Sistine Chapel berada. (jangan ikuti kebodohanku ini yaa...)
Kesan pertama begitu melewati tembok Vatican : Wow!!! Breathtakingly beautiful!Pilar2 di sebelah kanan kiri basilica dg patung2nya, Obelisk di tengah2, dan Basilicanya sendiri dengan Cuppola yang terkenal itu. Lebih cantik lagi, kita bisa lihat bulan sabit di langit yang biru itu...
Di bagian bawah basilica, kita bisa lihat tomb-nya para Paus, dari Paus pertama(St. Petrus) sampai Paus Yohanes Paulus II yg dimakamkan tahun lalu. Hari itu ada misa memperingati 1 tahun wafatnya beliau. Sayangnya, aku ga baca sejarah dulu, jadi kind of miss mencari tomb-nya St. Petrus.
Setelah dari makam, aku naik ke atas kubahnya. Ada 2 pilihan : 4Euro jalan, 11Euro naik lift. Krn pengen murah & sehat, jalan dong... Dan ternyata, itu adalah pilihan yang salah!!! Fiuh, tangganya melingkar2 n rasanya ga sampai2. Dan, makin lama makin menyempit. Tapi, begitu sampai di atas... wuaaa... cantik!!! Kita bisa lihat interior kubah & gereja sama kursi St. Petrus, n di luar kita bisa lihat kota Roma. Worthed lah... Cuma turunnya lebih baik pake lift...:-)
Dari Basilica, aku jalan ke Musee Vaticani (dan baru nyadar kalo Pieta-nya Michelangelo ada di dalam basilica :-() Ternyata, antriannya hampir 500 m sendiri! Fiuh! Jadi, berhubung waktu mepet, aku jalan sampai ke ujung pintu museum, pengen tau sejauh mana. Tapi, begitu sampe depan pintu & orang2 ga tll notice... syuut... nerobos antrian deh.. (hehe... nakal ya?). Di dalam ramenya minta ampun, jadi aku cuma jalan terus ngikutin kerumunan, sekedar pengen lihat Ceilingnya Sistine Chapel. (dan melewatkan ruangan Raphael). Dan, memang ga sia2 nerobos antrian. Betul2 cantik banget!!! (sayang, ga bisa dipoto & jangan coba2, krn penjaganya galak banget!)
Aduh... coba ya kalau Daru juga di sini, dia pasti senang sekali...
Tips : kalo ke Vatican, pagi2 langsung ke Museum Vatican & liat Sistine Chapel dulu. Soalnya kalo rada siangan dikit, antriannya minta ampun. Dari sana, barulah ke Basilica St. Pietro. Lihat tomb2nya dulu, trus lihat dalam gerejanya (apalagi Pieta), baru naik ke atas Cuppola-nya. Kalo ga kuat jalan, mending naik lift aja. Kalo ada waktu, mampir ke Castle D Angelo. Denger2 tempatnya keren bgt! Cao!
aWaL daRi MimPi 9 Sep 2008, 10:10 am
3 April 2006Ada yang bilang "Roma tidak dibangun dalam sehari. Jadi tidak cukup kalau jalan keliling Roma cuma sehari". Tapi, bukannya tidak mungkin. Berbekal peta pemberian hostelku, aku jalan kaki dari Pensione Giamaica deket Termini Stazione ke Colloseum. Berhubung sudah diperingatkan banyak orang, termasuk pemilik hostel yg notabene orang Itali juga, kalo di Roma tu banyak copet & rampok, aku cuma berbekal kamera, aqua, n duit2 yg diselipkan di kantong2 jaketku. Segala passport, tiket, dll ditinggal di hostel aja.
It only takes 20 by walk to get Colloseo. Begitu sampai sana, wuaahh... kereeenn!!! Amphiteater yg terkenal dg Gladiator fight & katanya muat 75.000 orang itu berdiri megah, meski udah beberapa kali rusak kena banjir, gempa, kebakaran... Dan hari itu aku beruntung, karena tiket masuk free & tidak perlu antri panjang. Dari atas colloseum, kita bisa lihat Arch of Constantine, yg mirip dg Arch de Triomphe-nya Paris (emang modelnya dari sini bukan? ) Di sekitar Colloseo, kita bisa lihat Golden House of Nero, Palatine Hill, & Roman Forum. Nyebrang 5 menit, kita bisa menikmati bangunan jaman kejayaan kaisar2 Roma dulu di Roman Forum. Dan di ujung Forum, kita bisa lihat Piazza Venezia & Trajan's Forum.
Dari Piazza Venezia, perlu sekitar 30 menit untuk sampai Pantheon. Ex pagan temple yg dibangun Agrippa 27 BC ini dibangun kembali oleh Emperor Hadrian 120 AD & dijadikan gereja sejak 600 AD sampai sekarang. Kabarnya Michelangelo mempelajari kubah Pantheon ini untuk merancang dome-nya Basilica St. Pietro.
Jalan ke Roma, tidak lengkap tanpa ke Fotana di Trevi & melemparkan koin ke dalamnya. "Throw one coin over your shoulder for a quick return to Rome , two for a fling with an Italian, and three to marry an Italian!" Jadi meski rada nyasar2, ketemu juga tempatnya. Ramenya minta ampun dan ga segede yg aku bayangin. Cuma asik juga disana, duduk2 sambil menikmati percikan air & makan gelati. Sluurrpp...
Tujuan terakhir sore itu Piazza di Spagna (Spanish Step). Di sinilah tempat yang paling terkenal untuk "ngeceng & mejeng". Segala turis tumplek disana, cuma sekedar duduk2 di tangga atau belanja ke butik2 tersohor yg ada disekitarnya. Di atas tangga belakang, kita bisa lihat Villa Medici.
Berhubung kaki sudah teler (dari jam 12.30 sampai jam 19.30), pulangnya naik Metro saja...
catatan kaki : Sebelum ke Trevi, dari Pantheon baiknya mampir dulu ke Piazza Navona. Dan katanya Trevi lebih cantik dilihat pas udah agak malam dg lampu2nya. Lebih dari itu, akan lebih asik kalo jalan2 bersama teman... apalagi suami tercinta :-)
Kisah dua tahun lalu 9 Sep 2008, 10:00 am
Minggu, 2 April 2006Alamak!!! Jam setengah tujuh pagi!!! Aku telaaaaatttt (desahku dengan nada memelas)... Edwin langsung loncat dari tempat tidur & Lusti masih terbengong2 ga sadar. It's really a nightmare... aku mustinya bangun jam 4 pagi, naik bis ke Beauvais jam 5 pagi dan pesawatku ke Milan take off jam 8.30. Huuuaaaaaaa..... Edwin langsung search di internet... tiket ga bisa diubah jamnya (baru buka jam 9), bus baru buka jam 9, taxi 100 euro n belum tentu terkejar. Lemes.
Akhirnya, Edwin berhasil menemukan kereta cepat ke Milan jam 8.05 dari Gare du Lyon, 15' dr rumahnya. Akhirnya, pagi2 buta itu Edwin lari ke arah stasiun sementara aku, ranselku, dan Lusti tergopoh2 menyusul di belakang. Fiuh... akhirnya terkejar juga... walopun rugi tiket, the show must go on... Dengan penuh kekuatiran, kedua temanku melepas kepergianku...(dan tambah kuatir lagi pas sadar kalo saking terburu2nya, aku ninggalin semua print-out tiket, hotel, n make up ku...huhu...)
Tapi puji Tuhan! Tuhan memang tidak pernah meninggalkan anakNya. Dia menempatkan malaikat2nya dalam berbagai rupa & bahasa. Aku kenalan dg cewe dari Canada, yg akhirnya dia nganterin beli tiket kereta dari Milan ke Bergamo n yg melimpahkan sisa2 tiket Metro Parisnya buat aku. Di Bergamo, sepasang kakek-nenek memberitahu kalo aku sudah sampai tujuan (dg bahasa Italia!) dan seorang gadis muda (1x lagi in Italian) nunjukin kemana harus jalan mencapai halte bus yg menuju hostelku. Seorang polisi (pakai bahasa Italia juga) nunjukin kemana harus beli tiket bus-nya & sopir busnya yg meskipun di ujung halte dia ganti bis, dia nyuruh aku naik ke bis barunya n nganter aku sampai di depan hostelku. Amazing.
Aku tinggal di Youth Hostel, Ostello di Bergamo, female-dorm, sekamar ber-8.Malam itu aku "turun gunung" (hotelku kaya di Puncak), naik bis, cari Internet. Untung ada yg buka, karena semua toko di hari Minggu pada tutup. Jam 8.30 aku pulang, jalan ke halte bis terdekat. Tyt, ga kaya di Indonesia, ada halte khusus untuk bis ke Tanah Abang n halte yg lain lagi untuk bis yg ke Blok M (nomer sama). Setelah nunggu 30', bisku lewat, n ga mandeg di halteku dong. Akhirnya aku setengah berlari cari halte berikutnya yg jelas2 mengarah ke hostelku.
Waktu itu sudah jam 21.30 dan aku musti nunggu 30' lagi. Daerahnya gelap, dingin & sepi. Pas ngecek peta, wah kayanya ga terlalu jauh lagi... Waktu lagi ngecek jalan di deket halte itu, eeeehhh busnya lewat lagi... Alamakkk.... Akhirnya aku putusin jalan kaki jam 10 malam itu, mendaki tanjakan cinta... Setelah 20' jalan, tyt aku nyasar... salah belok... Duuh...mau nangis rasanya. Untunglah ada keluarga yg baru mau masukin mobilnya, n sang istri keluar mobil. Aku tanyalah jalan ke hostelku. Tapi berhubung aku bingung dengan penjelasannya pake basa Itali, dia bolak balik bilang "poor signorina". Dan tau ga, dia langsung pindahin belanjaannya ke bagasi, nyuruh aku masuk mobilnya, n nyuruh suaminya nyetir balik ke tempat aku nyasar tadi, n nunjukin arah yg bener ke hostelku yg tyt tinggal 5 menit dari situ. Fffiuuuuhhhh..... What a day!
Pssstt... cerita ini udah pernah dimuat di FS-ku. Jadi jangan heran kalo ngerasa2 dejavu yaaa...
MENEPATI JANJI 8 Sep 2008, 5:48 pm
Ibuku selalu ingin pergi ke Bali. Semasa bapak masih ada, beberapa kali ibuku ingin ikut kalau bapak pas dinas kesana. Tapi ga pernah kesampaian. Jadilah, salah satu kaulku setelah bapak meninggal adalah mengajak ibu ke Bali.
Setelah sekian tahun berlalu, akhirnya aku bisa juga menepati janjiku tahun ini. Senang banget rasanya melihat ibu bahagia cita-citanya ke Bali kesampaian. Bisa mendaki ke atas bukit GWK (Garuda Wisnu Kencana), menikmati tari Kecak di Uluwatu, foto2 seru dengan Barongsai, melihat koleksi burung dan komodo di Bali Bird Park, menikmati kesakralan Pura Besakih dan birunya pantai Tanah Lot, mendengarkan debur ombak pantai Nusa Dua sembari menikmati makan malam, dan tak lupa belanja Songket Klungkung kegemaran setelah melihat2 istana Klungkung.
Tapi bukan itu saja. Kami juga diberkati oleh paket murahnya APVC (Accor Premier Vacation Club) ... Cuma 1.2 juta menginap 4 hari 3 malam di Novotel Benoa & ditambah voucher diner sebesar 1 juta. Itu semua dengan catatan meluangkan waktu 2 jam mendengarkan presentasinya APVC dan dibujuk2 jadi anggota. Hepi kan?
(psssttt : tapi mesti mikir gimana caranya mencari alasan supaya ga perlu daftar jadi anggota. Abis mahal bo! Hehehe....)
Setelah sekian tahun berlalu, akhirnya aku bisa juga menepati janjiku tahun ini. Senang banget rasanya melihat ibu bahagia cita-citanya ke Bali kesampaian. Bisa mendaki ke atas bukit GWK (Garuda Wisnu Kencana), menikmati tari Kecak di Uluwatu, foto2 seru dengan Barongsai, melihat koleksi burung dan komodo di Bali Bird Park, menikmati kesakralan Pura Besakih dan birunya pantai Tanah Lot, mendengarkan debur ombak pantai Nusa Dua sembari menikmati makan malam, dan tak lupa belanja Songket Klungkung kegemaran setelah melihat2 istana Klungkung.
Tapi bukan itu saja. Kami juga diberkati oleh paket murahnya APVC (Accor Premier Vacation Club) ... Cuma 1.2 juta menginap 4 hari 3 malam di Novotel Benoa & ditambah voucher diner sebesar 1 juta. Itu semua dengan catatan meluangkan waktu 2 jam mendengarkan presentasinya APVC dan dibujuk2 jadi anggota. Hepi kan?
(psssttt : tapi mesti mikir gimana caranya mencari alasan supaya ga perlu daftar jadi anggota. Abis mahal bo! Hehehe....)
MY REAL SAFARI 7 Sep 2008, 3:59 pm
Pengalaman yang tak akan terlupakan.Waktu masuk ke area hotelku, padang luas savana membentang. Jalanan tanahnya cukup 2 mobil. Tidak berapa lama setelah melewati pintu gerbang yang tampak primitif, mulai terlihat binatang2 yang berleha-leha dan asyik merumput, minum air dari danau, berlenggang kangkung acuh tak acuh menyeberang jalan.... Zebra, Gnu (kerbau africa), impala, ostrich ....
Untunglah, setelah memasuki area hotel, kamarnya tidak seprimitif yang kubayangkan. Ruangannya luas, lantai berplester, furnitur khas Africa, dan yang penting ada AC J. Yang membedakan kamarku saat itu dengan kamar2 hotel yang pernah aku tinggali adalah pemandangan luar pintu kaca itu bentangan padang berumput hijau yang sangat luas ... ditambah dengan beberapa Zebra & Gnu yang sedang merumput... hanya 300 m dari tempat duduk teras kamarku.
Oh...la...la... sungguh menakjubkan!!!!
Ini baru Safari beneran!
Binatang2 itu bebas berkeliaran di habitatnya sendiri & aku yang jadi tamu di situ.
Di South Africa memang banyak Game Reserve yang terbuka untuk turis... yang besar seperti Kruger Park memiliki koleksi “African Big Five“ yang lengkap. Yang kutinggali saat itu adalah TALA Game Reserve (www.tala.co.za), yang terletak hanya 2 – 3 jam dari Durban. Termasuk Game Reserve yang kecil, karena tidak ada Predator ataupun Gajah. (padahal udah mengkhayal bisa lihat Singa atau Cheetah yang bebas merdeka...)
Waktu akhirnya dapat kesempatan untuk bersafari dengan Land Rover terbuka mengelilingi area tersebut, makin banyak binatang yang dilihat.... Warthog (Babi Hutan) yang melenggang kangkung dengan ekornya tegak ke atas; makin banyak Zebra, Impala, & Gnu; Kudu & Antelop yang meloncat-loncat; Badak dan anaknya yang asik berendam di lumpur, si Ostrich yang megal – megol dengan anggunnya, Wildebeest yang bertampang galak (untung lebih memperhatikan semak2 yang dikunyahnya dibandingkan kita), dan segerombol Jerapah yang asyik mengunyah daun2 pohon pendek yang baunya seperti apel.
Dekaaaatttt sekaliiii.... sehingga ga terlalu menyesal karena ga punya lensa tele.
Malam itu pun kita menikmati hidangan khas Africa (yang salah satunya kaya Babi Panggang khas Siagian lengkap dengan sambel ijonya...) diiringi dengan tarian perang orang2 hitam. Dan malam itu, saat perjalanan kembali ke kamar, Jeep kita pun harus berhenti sejenak, karena ada Kuda Nil yang melenggang kangkung menyeberang jalan untuk mencari air. Konon kabarnya, si Hipo ini penyebab paling banyak kematian yang terjadi di sana, karena dia tidak suka kalau ada seseorang atau sebinatang yang menghalangi jalannya menuju sumber air.
Dan temenku pun mewanti-wanti, kalau pas subuh2 jam 3 ada suara kresek2 di luar jendela kamar, jangan sekali2 buka jendela. Karena bisa jadi itu si Hipo atau si Rhino yang lagi mengunyah semak2 di luar jendela kamar kita... Hiiii.....
TANA TORAJA 7 Sep 2008, 11:40 am
December 2007What a nice way to spend Christmas with Family.
Seluruh keluarga besar Mukarta ngumpul. Bapak-Ibu Mukarta beserta besan2nya, anak dan cucu. Total bandar 17 orang dari anak2 kecil yang heboh sampai orang tua.
Begitu aku & ibuku sampai bandara Hasannudin, Makasar, kita dijemput bis kecil yang memuat semua rombongan itu, langsung menuju Tana Toraja.
Seru banget !! Mini bis itu penuh sesak dengan orang, tas2 bawaan, dan berbagai macam makanan minuman.
Perjalanannya cukup lama. Pemandangannya sangat indah... sawah, sungai, pegunungan, belak..belok...naik...turun.... (untunglah aku sudah bertahun2 ini lepas dari ketergantungan Antimo).
Setelah kurang lebih 3 jam-an, kita sampai di Pare2 untuk makan. Aaahhh... enaknya bisa selonjoran kaki dan menikmati makanan lezat khas Pare2 disana. Kepiting, ikan, ayam, udang, dan berbagai sayuran.... Lezaaattttt!!!
Ditingkahi dengan kehebohan Laras yang ngajak main teka-teki, Aryo, Alan, Om2 & Tante2 yang suka2 ngejawabnya; nyanyi-nyanyi dari lagu2 Natal sampai lagu2nya Nidji ma Peterpan, ga terasa kita sampai di pemberhentian kedua.
Warung Kopi yang terletak di pinggir jurang dg pemandangan pegunungan yang cukup terkenal. Patung Elang dengan tulisan “Welcome to Erotic Mountain“ menandai tempat itu. Bingung kan? Kok Erotic? Oh...oh... ternyata si Gunung Nona itu dibilang pegunungan yang bentuknya mirip ... maaf – bagian tubuh wanita...
Dengan total perjalanan 7 jam-an, akhirnya kita sampai juga di Tana Toraja. Disana pertama kalinya aku merasakan suasana menginap di rumah panggung Toraja di tengah kehangatan kebersamaan keluarga.
Pagi harinya setelah sarapan besar berbabi-babi; kita siap2 berwisata. Menyambangi Lemo - makam kuno di balik gunung batu, deretan rumah toraja beserta beberapa makam di Kete Kesu, makan siang Babi dalam Bambu & Babi hitam (lupa euy namanya...) di RM Celebes, mendaki ke puncak Batutumonga di tengah hujan lebat & ancaman tanah longsor (Asli. Ngeri Banget), menyambangi rumah sakit kelahiran bu Sukidjan, dan tak lupa berbelanja souvenir, cabe, terong belanda di pasar Rantepao. Dan sepanjang hari itu penuh dengan pertandingan fotografi para bapak2 klan Mukarta. Full of fun, full of laughter, full of happiness.....
Let the pictures talked & I just want to Thank to my Lord that we’ve been blessed with such of joy this Christmas.
SHOP TILL YOU DROP 7 Sep 2008, 11:39 am
Kisah ini hanya terjadi saat aku di Seoul, Korea Selatan. Saat itu kita sedang ikut seminar, dan cuma punya waktu sedikit untuk jalan2 n shopping. Berhubung kata temanku Simone, ada salah satu tempat shopping yang buka sampai jam 5 pagi, kita berempat cewek2 pergi ke sana setelah acara seminar selesai.
Anak2 yg dari China pengen cari produk kosmetik, karena katanya di Korea lebih murah dibandingkan China. Simone yang dari India ga ada rencana beli apa, soalnya dia udah shopping sebelumnya. Jadi ikut2 kita buat rame-rame aja. Kalau aku pengen beli Topeng khas Korea sama Bedcover quilt yang lucu (Gara-gara hari sebelumnya aku ngelihat Bedcover quilt di Namdaemun Market yang cantik sekali, tapi harganya ga cocok. Barangkali aja di tempat ini lebih beruntung).
Sampai di sana kita cukup terkagum2, karena tempatnya bener2 hidup. Di beberapa tempat depan shopping mal ada stage dg berbagai performance. Anak2 muda yang gayanya trendy2 berseliweran. Seru banget! Heboh! Rame!
Ga kerasa, tau-tau sudah midnight. Dengan beberapa tentengan (akhirnya aku tergoda beli kosmetik di The Face Shop & Laneige – yang emang ternyata murah banget kalo dibanding di Indonesia; tapi ga berhasil mendapatkan topeng sama bedcover yg dimimpi2), akhirnya kita keluar mal berusaha cari taxi.
Dan kaget banget, saat itu jam 12 malam, tapi jalanan di depan mal STUCK!!! Macetnya amit2... dari segala arah... taxi susah banget dicarinya. Udah berdiri 30 menit, ga dapet-dapet.
Sekalinya dapet, taxinya berhenti & drivernya ngasih tanda supaya kita masuk.... eeee... pas aku buka pintu belakang, aku langsung ngejerit!!! Waaaaa.... pas di deket pintu ada pria yg telungkup yang jelas2 teler karena mabuk!!!!
Oh la la.... ternyata sepertinya disana hal yang common. Beberapa taxi yang melintas mengangkut pria2 yang mabuk di belakang tempat duduknya.
Akhirnya kita nyebrang jalan, berpikir antara naik kereta atau cari taxi lagi --- dan berhubung kita rada2 buta, kalo naik kereta mesti ke arah mana & turun dimana (konyol banget ga sih...), akhirnya kita berusaha cari taxi lagi sambil berdoa, kedinginan, dan menikmati kaki yang nyut-nyutan.
Puji Tuhan, akhirnya jam 1 kita dapat taxi (dan traffiknya masih semacet sebelumnya!), dan kita bisa sampai hotel dengan selamat.
Dan bersumpah, “Ga lagi-lagi deh ke tempat itu di malam week end. Kapok bo!!!“
Psssttt :
Di Seoul, souvenirnya cukup mahal. Susah nawar pula. Tapi tetep ada tempat yang asik punya :
- Insadong : kalau ga punya waktu banyak, lebih baik langsung ke tempat ini. Sepanjang jalan penuh dengan toko souvenir, kerajinan, teh ginseng/pil ginseng, dan tempat2 makan. Asik banget.
- Nam Dae Mun Market : tempat ini kaya Chatucak-nya bangkok. Pasar terbuka, penuh dengan kios2 yang menjual segala macam, dari souvenir, baju, seprei2 & bedcover quilt, stationary, etc, etc. Harganya lebih murah dibanding Insadong kalo pinter nawar. (sampai sekarang masih nyesel ga beli itu bedcover disini....)
- Dong Dae Mun Market : ini tempat yang aku ceritain di atas. Penuh dengan bangunan mal2, & beberapa diantaranya buka sampai tengah malam atau bahkan jam 5 pagi. Tempat yang cocok buat cari kosmetik & baju2.
Anak2 yg dari China pengen cari produk kosmetik, karena katanya di Korea lebih murah dibandingkan China. Simone yang dari India ga ada rencana beli apa, soalnya dia udah shopping sebelumnya. Jadi ikut2 kita buat rame-rame aja. Kalau aku pengen beli Topeng khas Korea sama Bedcover quilt yang lucu (Gara-gara hari sebelumnya aku ngelihat Bedcover quilt di Namdaemun Market yang cantik sekali, tapi harganya ga cocok. Barangkali aja di tempat ini lebih beruntung).
Sampai di sana kita cukup terkagum2, karena tempatnya bener2 hidup. Di beberapa tempat depan shopping mal ada stage dg berbagai performance. Anak2 muda yang gayanya trendy2 berseliweran. Seru banget! Heboh! Rame!
Ga kerasa, tau-tau sudah midnight. Dengan beberapa tentengan (akhirnya aku tergoda beli kosmetik di The Face Shop & Laneige – yang emang ternyata murah banget kalo dibanding di Indonesia; tapi ga berhasil mendapatkan topeng sama bedcover yg dimimpi2), akhirnya kita keluar mal berusaha cari taxi.
Dan kaget banget, saat itu jam 12 malam, tapi jalanan di depan mal STUCK!!! Macetnya amit2... dari segala arah... taxi susah banget dicarinya. Udah berdiri 30 menit, ga dapet-dapet.
Sekalinya dapet, taxinya berhenti & drivernya ngasih tanda supaya kita masuk.... eeee... pas aku buka pintu belakang, aku langsung ngejerit!!! Waaaaa.... pas di deket pintu ada pria yg telungkup yang jelas2 teler karena mabuk!!!!
Oh la la.... ternyata sepertinya disana hal yang common. Beberapa taxi yang melintas mengangkut pria2 yang mabuk di belakang tempat duduknya.
Akhirnya kita nyebrang jalan, berpikir antara naik kereta atau cari taxi lagi --- dan berhubung kita rada2 buta, kalo naik kereta mesti ke arah mana & turun dimana (konyol banget ga sih...), akhirnya kita berusaha cari taxi lagi sambil berdoa, kedinginan, dan menikmati kaki yang nyut-nyutan.
Puji Tuhan, akhirnya jam 1 kita dapat taxi (dan traffiknya masih semacet sebelumnya!), dan kita bisa sampai hotel dengan selamat.
Dan bersumpah, “Ga lagi-lagi deh ke tempat itu di malam week end. Kapok bo!!!“
Psssttt :
Di Seoul, souvenirnya cukup mahal. Susah nawar pula. Tapi tetep ada tempat yang asik punya :
- Insadong : kalau ga punya waktu banyak, lebih baik langsung ke tempat ini. Sepanjang jalan penuh dengan toko souvenir, kerajinan, teh ginseng/pil ginseng, dan tempat2 makan. Asik banget.
- Nam Dae Mun Market : tempat ini kaya Chatucak-nya bangkok. Pasar terbuka, penuh dengan kios2 yang menjual segala macam, dari souvenir, baju, seprei2 & bedcover quilt, stationary, etc, etc. Harganya lebih murah dibanding Insadong kalo pinter nawar. (sampai sekarang masih nyesel ga beli itu bedcover disini....)
- Dong Dae Mun Market : ini tempat yang aku ceritain di atas. Penuh dengan bangunan mal2, & beberapa diantaranya buka sampai tengah malam atau bahkan jam 5 pagi. Tempat yang cocok buat cari kosmetik & baju2.
LEGENDA ULAR PUTIH 7 Sep 2008, 11:18 am
December, 2007
Ada yang masih ingat filmnya „Legenda Ular Putih“? Kisah cinta dewi ular putih yang menjelma menjadi putri cantik jelita dengan seorang pemuda yang tragis tapi berakhir bahagia?
Berniat menikmati keindahan danau tempat legenda itu dilahirkan, pagi itu aku & Fon ke stasiun kereta berbekal tiket pp Shanghai – Hang Zhou yang sudah dipesan beberapa hari sebelumnya. Walau berbekal brosur dan tiket kesana, ternyata tidak menjamin kelancaran berkomunikasi dengan bapak tukang taxi. Padahal awalnya yakin banget, karena danau itu terkenal kan????
Untunglah, aku bawa HP yang ga kehilangan sinyal untuk nelpon temenku yang di Shanghai tapi asal Hang Zhou, sehingga setengah jam kemudian kita sudah didrop di pinggiran danau.
Kata temenku, di danau itu ada 2 pagoda yang terkenal. Yang gendut & yang langsing. Yang gendut itu tempat si Lady White Snake. Ada Bai di & ada Su di. Dan ada jembatan yang menghubungkan kedua ujung danau. Bisa jalan kaki, tapi lebih asik rental sepeda.
Hah! Berhubung hari itu cukup sejuk, kami jalan kaki mengelilingi danau & menikmati keindahan panorama. Sambil ditemani peta dan jagung rebus hitam yang hangat. Dari tempat taxi mendarat, sepertinya paling dekat ke pagoda langsing atau Baidi.... Jadilah kita jalan kaki ke sana.... kata Packy kan kita bisa keliling danau jalan atau naik sepeda....
Ternyata.... seperenam perjalanan, kita tempuh dalam waktu 3 jam!!! Walah!!!
Dan ternyata, si pagoda langsing itu bukan di pinggir danau, tapi musti nyebrang. Setelah nyebrang dan mendaki tangga, dan melewati kampung kecil ... ternyata itu baru sampai pintu gerbang. Dan masih ada tangga anak tanah yang mendaki menuju si pagoda langsing. Oh... ibuuu.... akhirnya kita menemukan kewarasan untuk turun dan nyebrang ke arah danau lagi menuju Bai Di.
Kata temenku, dari Bai Di itu, kita bisa nyebrang ke si Pagoda Gendut. Kita menikmati sekali hari itu.... berjalan di pinggiran danau, pohon hijau berayun2, anak2 kecil berlari2 membawa balon, remaja2 yang berombongan bersepeda ... cuacanya sejuk.... menyenangkan sekali....
Tapi ternyata, setelah 2 jam berjalan, ga ada tanda2 si Pagoda Gendut itu kelihatan. Oh la...laa.... Dan ternyata pula, jalan yang kita lewati itu memutar ke pinggiran danau di samping si Bai Di tadi.
Akhirnya, kita putuskan untuk naik taxi menuju si Pagoda Gendut.
Ternyata oh ternyata... memang jangan ditempuh dengan jalan kaki kalau cuma punya waktu sehari. Dan lain kali lebih baik dari stasiun kereta langsung saja ke Pagoda Gendut & Lady White Snakenya....
Sehingga tak perlu setengah berlari untuk menikmati sang Legenda dan masih punya waktu cukup untuk mencari souvenir di tempat yang katanya lebih murah dibanding Shanghai (aduh...sorry... aku lupa namanya).
Walaupun entah kenapa sang Tukang Taxi yang membawa kami berteriak-teriak sepanjang jalan (anggep aja begitulah cara orang sana bicara), kami ga ketinggalan kereta dan bisa mengenang perjalanan hari itu dengan bahagia.
Ada yang masih ingat filmnya „Legenda Ular Putih“? Kisah cinta dewi ular putih yang menjelma menjadi putri cantik jelita dengan seorang pemuda yang tragis tapi berakhir bahagia?
Berniat menikmati keindahan danau tempat legenda itu dilahirkan, pagi itu aku & Fon ke stasiun kereta berbekal tiket pp Shanghai – Hang Zhou yang sudah dipesan beberapa hari sebelumnya. Walau berbekal brosur dan tiket kesana, ternyata tidak menjamin kelancaran berkomunikasi dengan bapak tukang taxi. Padahal awalnya yakin banget, karena danau itu terkenal kan????
Untunglah, aku bawa HP yang ga kehilangan sinyal untuk nelpon temenku yang di Shanghai tapi asal Hang Zhou, sehingga setengah jam kemudian kita sudah didrop di pinggiran danau.
Kata temenku, di danau itu ada 2 pagoda yang terkenal. Yang gendut & yang langsing. Yang gendut itu tempat si Lady White Snake. Ada Bai di & ada Su di. Dan ada jembatan yang menghubungkan kedua ujung danau. Bisa jalan kaki, tapi lebih asik rental sepeda.
Hah! Berhubung hari itu cukup sejuk, kami jalan kaki mengelilingi danau & menikmati keindahan panorama. Sambil ditemani peta dan jagung rebus hitam yang hangat. Dari tempat taxi mendarat, sepertinya paling dekat ke pagoda langsing atau Baidi.... Jadilah kita jalan kaki ke sana.... kata Packy kan kita bisa keliling danau jalan atau naik sepeda....
Ternyata.... seperenam perjalanan, kita tempuh dalam waktu 3 jam!!! Walah!!!
Dan ternyata, si pagoda langsing itu bukan di pinggir danau, tapi musti nyebrang. Setelah nyebrang dan mendaki tangga, dan melewati kampung kecil ... ternyata itu baru sampai pintu gerbang. Dan masih ada tangga anak tanah yang mendaki menuju si pagoda langsing. Oh... ibuuu.... akhirnya kita menemukan kewarasan untuk turun dan nyebrang ke arah danau lagi menuju Bai Di.
Kata temenku, dari Bai Di itu, kita bisa nyebrang ke si Pagoda Gendut. Kita menikmati sekali hari itu.... berjalan di pinggiran danau, pohon hijau berayun2, anak2 kecil berlari2 membawa balon, remaja2 yang berombongan bersepeda ... cuacanya sejuk.... menyenangkan sekali....
Tapi ternyata, setelah 2 jam berjalan, ga ada tanda2 si Pagoda Gendut itu kelihatan. Oh la...laa.... Dan ternyata pula, jalan yang kita lewati itu memutar ke pinggiran danau di samping si Bai Di tadi.
Akhirnya, kita putuskan untuk naik taxi menuju si Pagoda Gendut.
Ternyata oh ternyata... memang jangan ditempuh dengan jalan kaki kalau cuma punya waktu sehari. Dan lain kali lebih baik dari stasiun kereta langsung saja ke Pagoda Gendut & Lady White Snakenya....
Sehingga tak perlu setengah berlari untuk menikmati sang Legenda dan masih punya waktu cukup untuk mencari souvenir di tempat yang katanya lebih murah dibanding Shanghai (aduh...sorry... aku lupa namanya).
Walaupun entah kenapa sang Tukang Taxi yang membawa kami berteriak-teriak sepanjang jalan (anggep aja begitulah cara orang sana bicara), kami ga ketinggalan kereta dan bisa mengenang perjalanan hari itu dengan bahagia.
MADE IN CHINA 7 Sep 2008, 7:53 am
Aku biasanya paling kesel kalau pas cari souvenir --- udah cantik-cantik, harga menarik --- pas dibalik...eeeehhh... Made in China.Entah itu replikanya Eiffel, patung hijaunya Liberty, gantungan kunci Colloseum, bahkan kimono.... Made in China...
Ga heran, temenku yang dari Shanghai, kalau ke luar negeri, ga pernah mau beli souvenir. „Abis Made in China sih“, katanya.... hehe...
Tapi kali ini aku ga ambil pusing dan hepi-hepi aja waktu beli hiasan replika „The Bund“ yang bisa nyala, waktu jalan2 di Yuyuan Garden dan nawar2 taplak meja sama boneka. Ga perlu ngecek label bikinan mana. Yang penting, bisa nawar semurah-murahnya. Jangan mulai dari 50%. Tapi mulai dari 20% dari harga. Gila ya... Tapi ini hanya terjadi....... kalau kita di China..... Hehehe....
Walau begitu, waktu nawar2 CD musicnya Michael Buble di Pearl City, sempet deg2an. Jangan2 lagunya udah di-dubbing jadi Bahasa China!
Untunglah ngga. Dan akhirnya menyesal... kok cuma beli 4 buah yaaaa.... padahal cuma 12 ribu satu box dg 2 CD. Boxnya cantik lagi dari kayu....
Psssttt :
- Tempat menikmati keindahan Shanghai malam hari, sembari cari cemil2an asik dan Lupiton palsu : The Bund & Nanjing Road
- Tempat beli souvenir khas tradisional china yang murah : Yu Yuan Garden
- Tempat beli CD yang murah : Pearl City
- Tempat beli DVD palsu yang murah : Teteuuuppp... Glodok is number one!
RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU??? 23 Jul 2008, 8:06 pm
"Aduh neeennnnggggg.... kamu ini kaya burung aja....belum juga pergi yang ini, udah ngajuin pergi lagi ke tempat lain....“ begitulah komentar (baca : keluhan :-)) sekretarisnya bosku yang bantuin ngurusin TN n tiket2 ku kalo aku travelling.Jangankan dia ya, aku aja juga pusing mikirin jadwalku. Taun 2007 kemarin emang taun travelling buat aku. Tiap bulan pergi, kadang 2 kali sebulan. Belum beberapa hari bongkar koper, udah musti ngisi koper lagi. Ga kalah hebohnya, suamiku pun juga heboh traveling --- hampir tiap minggu ato 2 mingguan malahan. Ibuku udah geleng-geleng kepala ... "kalian berdua ni, kerjaannya ko gantian nggeret koper..."
Banyak yang komentar ... "wah enak ya, jalan-jalan terus...", "wah, asyik dong, milleagenya tambah banyak!"
Memang sih, asyik bisa jalan-jalan ... apalagi ke tempat2 yang belum (mampu) dikunjungi... ngeliat budaya yang beda2... ketemu orang2 yang beraneka warna... tambah lagi kalo disitu ada tempat shopping yang murah...hehehe...
Tapiii.... terus terang, kadang2 sutris juga.... bingung bagi waktunya….
Makin banyak meeting, berarti makin banyak project & things to do yang lain. Ditambah dengan inbox yang senantiasa quota exceeded – sampe bingung mau bales yang mana dulu karena semuanya jadi ASAP. Kadang2 serasa kaya badut yang ngelempar bola2 & berusaha (“bercita-cita”) untuk bisa nangkep semuanya satu demi satu, tapi malahan ketimpuk ama bola2 itu.
Ditambah lagi kangennya itu lo.... sedih to kalo pisahan terus ma suami n keluarga. Soalnya ga jarang, waktu meetingku bentrok ama travellingnya Daru. Sempat tuh, setelah dalam 2 bulan tiap dua minggu aku pergi masing2 seminggu. Hari Sabtu aku pulang, tapi Selasa depannya Daru pergi & pulang Jumat sore. Padahal Jumat pagi itu aku musti pergi lagi selama 3 minggu. Akhirnya pagi2 itu aku berusaha ngubah tiketku ke malam hari, biar bisa ketemu Daru 2 jam di airport! Aku ditransfer 2x sama petugas airlinesnya, ditanya alasannya apa ko pengen tukar jadwal & rela di down grade – dan 2 x pula aku jawab dengan malu2 tapi tampang memelas, "Saya pengen ketemu suami dulu sebelum pergi, mbak“. Akhirnya mbak2 itu (saking kelihatan nelangsanya kali yaaa...) ngusahain banget biar aku bisa pindah jadwal...hehehe... Lumayan kan, bisa ketemu 2 jam di airport!! Hihi....melasi banget ga siiihhh...
Tapi, yang paling bikin kepikiran "kalo begini caranya, kapan dong ya bisa punya anak???" Pertengahan tahun lalu dengan sedih hati aku bilang ama Daru, kayanya sampai akhir tahun ini kita belum bisa punya momongan. Semoga tahun depan (2008 maksudnya), aku mulai slow down ya, jadi bisa program lagi“. Terus terang, kadang aku suka2 iri dengan temen2 yang bisa bermain seharian dengan anaknya, bisa masak buat suaminya, bisa nanem bunga2 di kebun, hias-hias rumah .... Emang yaaa, rumput tetangga suka terlihat lebih hijau :-)
Tapi akhirnya aku jadi malu sendiri, ko aku ga bersyukur banget ya? Tuhan sudah kasih yang terbaik buat aku. Aku bisa kumpul lagi di satu kota ama Daru & Daru pun bisa ngertiin & support aku banget, ibu yang dengan senang hati masakin buat kami berdua, kerjaan yang baik buat kami berdua, kesempatan untuk berkembang & belajar hal baru, dan terlebih lagi : kehidupan & kesehatan sehingga aku bisa menikmati semuanya dengan orang2 yang aku cintai. Ga ada yang lebih indah selain setelah travelling bisa ketemu lagi dengan orang2 kekasih.
Meski taun ini aku ga tau, apakah aku dituntut lebih keras lagi atau tidak, apakah kami dikaruniai momongan atau tidak, apakah kami bisa meluangkan banyak waktu bersama atau tidak, satu hal yang aku tau : Tuhan selalu memberikan yang terbaik dan dalam Dia ada pengharapan yang indah.
Have a nice day!
(pssttt... sampai saat tulisan ini ditayangkan, penulis sedang mengalami gejala-gejala insomnia akibat kesepian jauh dari suami. Makanya dalam semalam bisa nulis blog beberapa judul, setelah berbulan2 absen. Hehehe)
BOLYWOOD CITY 23 Jul 2008, 6:56 pm
Waktu dikasih tau ada meeting di Mumbai, aku tanya ke beberapa temen kantor, "Mumbai itu kaya apa sih?" (soalnya, banyak orang paling males kalau dikirim ke Mumbai).
Salah satu temenku dengan entengnya bilang, "Yang jelas, kalau kamu kesana, kamu bersyukur banget tinggal di Jakarta". Hehehe....
Ga perlu penjelasan panjang lebar. Setelah menjejakkan kaki di bandaranya, melihat taxi hitam-kuning kotak2 tua jaman film 70-an berderet-deret memenuhi parkiran, melihat banyak orang tumpah ruah di jalan – bahkan di sepanjang pinggiran jalan tol, ternyata memang perkataan temanku itu benar adanya:-)
(Cuma dua hal yang bikin hepi : Fotonya Sahrukh Khan dimana-mana & harga kain buat baju murah bangeeeettttt!!! Ibu sampe bilang, "wah tau gitu kamu tak bawain uang biar bisa beli lebih banyak". Hehehe)
Salah satu temenku dengan entengnya bilang, "Yang jelas, kalau kamu kesana, kamu bersyukur banget tinggal di Jakarta". Hehehe....
Ga perlu penjelasan panjang lebar. Setelah menjejakkan kaki di bandaranya, melihat taxi hitam-kuning kotak2 tua jaman film 70-an berderet-deret memenuhi parkiran, melihat banyak orang tumpah ruah di jalan – bahkan di sepanjang pinggiran jalan tol, ternyata memang perkataan temanku itu benar adanya:-)
(Cuma dua hal yang bikin hepi : Fotonya Sahrukh Khan dimana-mana & harga kain buat baju murah bangeeeettttt!!! Ibu sampe bilang, "wah tau gitu kamu tak bawain uang biar bisa beli lebih banyak". Hehehe)
BERMUSIM PANAS DENGAN PARA PRESIDEN 23 Jul 2008, 6:36 pm
Kalau bukan karena kecanggihan penyelenggara training memilih tempat, kayanya ga kebayang tempat ini ada. Letaknya yang nun jauh di pelosok desa, dikelilingi pegunungan dan perbukitan, dihiasi dengan warna-warni daun musim gugur, “The Greenbrier” menjadikan tempat yang – pada jamannya – dianggap sempurna buat para presiden menikmati musim panasnya – jauh dari keramaian dunia perpolitikan negara. Kabarnya tempat ini sudah disambangi oleh 26 presiden Amerika, makanya sampai salah satu resortnya dijadikan “Presidential Cottage Museum”.
Walaupun mungkin sekarang bukan lagi tempat favorit Presiden untuk menjamu tamu2 dan menikmati musim panas, tempat ini masih berdiri megah & indah. Walaupun Spring Housenya mungkin sudah tidak digunakan untuk berendam, air sulphurnya dialirkan ke Spa House di salah satu ujung hotel.
Cara mahal untuk mengobati kutu air.
Mengingatkan betapa beruntungnya aku, bisa terdampar di tempat ini.
Walaupun mungkin sekarang bukan lagi tempat favorit Presiden untuk menjamu tamu2 dan menikmati musim panas, tempat ini masih berdiri megah & indah. Walaupun Spring Housenya mungkin sudah tidak digunakan untuk berendam, air sulphurnya dialirkan ke Spa House di salah satu ujung hotel.
Cara mahal untuk mengobati kutu air.
Mengingatkan betapa beruntungnya aku, bisa terdampar di tempat ini.
DEEP-DISH PIZZA 23 Jul 2008, 5:38 pm
Biasanya Pizza itu legendarisnya orang Itali.
Makanya pertama kali aku merasa aneh, waktu ketemuan dg mantan bos-ku, Richard & istrinya Renee di Chicago, dia ngajak aku ke Pizzeria yg katanya Legendaris di Chicago.
Walaupun untuk mencapai tempatnya penuh perjuangan – naik kereta, bus, ditambah jalan bolak-balik beberapa blok di tengah dinginnya udara malam musim gugur Chicago, dia tetep keukeuh untuk nemuin restoran Pizza itu. Untunglah, sebelum kakiku lemah lunglai seperti agar-agar, akhirnya…. di depan mata…..
Gino’s East Chicago.
Restorannya penuh dengan Grafitti, kecuali kamar mandi yg ditandai dg tulisan “Bebas Grafitti”. Pelayannya bertubuh besar dg kumis melintang, gaya bak koboi, dan dengan suara menggelegar.
“No matter what happened – my ex-boss said – You must try Deep-Dish Pizza!”.
Sampai sekarang, rasa roti –entah namanya apa – dicelup di Saus Keju yang kental dibumbui dengan berbagai rempah itu masih terngiang-ngiang di lidah.
Pizzanya sendiri kulitnya tebel banget (makanya namanya Deep-Dish), tapi rasanya renyah & topingnya….. Yummy!!!!
(pssttt… ternyata, setelah baca2 webnya, Pizzeria ini didirikan oleh 2 orang sopir taxi yang bete & frustasi karena terjebak traffic jam!!!!! Kalau orang2 Jakarta pada bacawww.ginoseast.com ini, bisa2 sepanjang jalan Sudirman sampai Muncul, Serpong bisa ditemukan beberapa Pizzeria :-))
Makanya pertama kali aku merasa aneh, waktu ketemuan dg mantan bos-ku, Richard & istrinya Renee di Chicago, dia ngajak aku ke Pizzeria yg katanya Legendaris di Chicago.
Walaupun untuk mencapai tempatnya penuh perjuangan – naik kereta, bus, ditambah jalan bolak-balik beberapa blok di tengah dinginnya udara malam musim gugur Chicago, dia tetep keukeuh untuk nemuin restoran Pizza itu. Untunglah, sebelum kakiku lemah lunglai seperti agar-agar, akhirnya…. di depan mata…..
Gino’s East Chicago.
Restorannya penuh dengan Grafitti, kecuali kamar mandi yg ditandai dg tulisan “Bebas Grafitti”. Pelayannya bertubuh besar dg kumis melintang, gaya bak koboi, dan dengan suara menggelegar.
“No matter what happened – my ex-boss said – You must try Deep-Dish Pizza!”.
Sampai sekarang, rasa roti –entah namanya apa – dicelup di Saus Keju yang kental dibumbui dengan berbagai rempah itu masih terngiang-ngiang di lidah.
Pizzanya sendiri kulitnya tebel banget (makanya namanya Deep-Dish), tapi rasanya renyah & topingnya….. Yummy!!!!
(pssttt… ternyata, setelah baca2 webnya, Pizzeria ini didirikan oleh 2 orang sopir taxi yang bete & frustasi karena terjebak traffic jam!!!!! Kalau orang2 Jakarta pada bacawww.ginoseast.com ini, bisa2 sepanjang jalan Sudirman sampai Muncul, Serpong bisa ditemukan beberapa Pizzeria :-))
ROUND THE WORLD IN 20 DAYS 23 Jul 2008, 5:04 pm
NOVEMBER 2007Star Alliance Round the World Fare
More than 18,100 daily flights. 975 airport destinations. 162 countries. One Round the World Fare.
While other people plan holidays, do you plan adventures? Is lying on a beach only part of the experience – along with sampling a mix of fascinating cultures, adrenaline-fuelled activities and other once-in-a-lifetime opportunities?
Whatever you dream of doing, and wherever you dream of going, the Star Alliance™ Round the World Fare is your ticket to the world. Whether you want to explore the ancient ruins of South America or the pristine beaches of the South Pacific, wander through medieval European streets or simply escape to the last great wilderness, our fare can take you there.
Kayanya seru banget baca artikel di atas … apalagi sambil dreaming2 bisa menjelajahi dunia kaya Pierce Brosnan begitu… atau kaya Asterix n Obelix yang mengumpulkan berjenis-jenis makanan dari tiap negara…
Tapi ternyata, pengalaman pertamaku Round The World, tidak lain tidak bukan berhubungan dengan training dan meeting…. Yang menghasilkan penghematan buat perusahaan :-)
Ceritanya, trainingku kali ini diadakan di West Virginia, dilanjut visit ke Trumbull, Connecticut. Ga ada bayangan sama sekali, kunjungan ke 2 negara bagian ternyata tidak sesimpel itu, karena ga ada pesawat yang langsung dg jadwal yang bener2 ga asik & harga selangit. Akhirnya setelah duduk seharian disamping orang travelku, diitung-itung-itung, ternyata jatuhnya lebih murah pakai Round The World fare-nya Star Alliance. Cukup stay minimum 10 hari di negara terjauh, bisa milih sampai beberapa pesawatnya Star Alliance dengan 1 harga. Total pengeluaran di Business Class jauh lebih murah daripada Economy Class dg pesawat yg sama tp dibooking satu demi satu.
Persyaratannya mudah : berangkat melewati Samudra Atlantik dan pulang melewati Samudra Pasifik, atau sebaliknya.
Kenyataannya : pegel beratttttttt!!!!
Bayangkan :
Berangkat : Jakarta – Singapore – Tokyo – Chicago (total : 32 jam). Menginap semalam di Chicago. Dilanjut : Chicago – Atlanta – Lewisburg (total : 5 jam)
Training 5 hari. Lewisburg – Charlotte – New York. Dilanjut kereta 1 jam New York – Connecticut.
Pulang : Connecticut – New York – Frankfurt – Bangkok (total : udah ga bisa ngitung lagi)
Dari pesawat yang tidurnya bisa lurus, sampai pesawat baling-baling yang muatannya cuma 20 orang – pakai Angin Cegar dari bolongan kecil di deket jendela – dan bisa liat pilot & copilotnya bercanda ria.
Sampai hotel, tepar 2 hari.
Untung meeting berikutnya di hari ketiga.
Semoga kali berikut ambil Round The World program, bisa dipakai untuk berjemur di Bora-Bora, mendaki Machu Pichu, naik onta mengunjungi King Tut, menggigil di puncak Matterhorn, naik balon udara di Turki, dan bermimpi indah di …… oh, ternyata memang baru bisa mimpi….:-)
18 Jul 2008, 9:05 am
Oct, 2007LEBARAN DENGAN GEISHA ???
Meeting kali ini jadwalnya hepi, karena nyambung Lebaran.
Lebih hepi lagi karena bisa jalan bareng suami tercinta menjelajah negeri Sakura.
Setelah begitu seringnya ninggalin dan ditinggalin suami, rasanya saat itu ketiban durian runtuh bisa punya waktu buat jalan2 berduaan.
Ditambah pula, milleageku cukup buat dapet tiket Spore – Jepang pp. Malahan mestinya cukup juga buat tiket Jakarta – Jepang pp (milleage yg diperluin sama aja), tapi berhubung pas peak season, tiket Jakarta – Sporenya fully booked. Tapi lumayan buanget tooo, tinggal cari tiket Jakarta-Spore. Malahan bisa lewat Batam pula, jadi fiskalnya bisa lebih murah lagi. Hepi kaaann? :-).
Walau sempet deg2an karena visa sudah di tangan tapi tiket Jakarta – Tokyo nya masih waiting list, malah jadi keberuntungan, karena dengan milleage yang sama, Daru bisa ubah flightnya jadi Jakarta – Kyoto dan pulang dari Tokyo. Jadi kita malah punya kesempatan untuk mengunjungi Kyoto - yang kata temen lebih cantik dari Tokyo. Tiket buat Daru udah oke, tinggal cari2 tiket buat aku pp dari Tokyo ke Kyoto deh, karena sebelumnya aku meeting dulu di Tokyo.
Setelah browsing2 dan itung2, ternyata kali ini lebih murah ambil Shinkansen Tour dari Sunrise (www.japanican.com) : Free Plan Kyoto 3 days by Hikari Super Express Early Rise Type A, udah termasuk tiket Shinkansen Hikari Tokyo – Kyoto pp plus nginep di Karasuma Hotel Kyoto 2 malam. Lebih murah dibanding beli tiket & hotel sendiri2, bahkan lebih murah dibanding kalau pakai hostel2 backpacker. (sstttt, sebenernya kalo mau lebih murah lagi, bisa sih pakai kereta biasa – tapi 7 jam lebih lama dibanding Shinkansen dan perlu beberapa kali pindah kereta).
Berhubung kita pulangnya dari Tokyo, mesti booking hotel di Tokyo juga 1 malam.
Beda dengan tahun sebelumnya, ternyata kalau berdua, lebih murah nyewa hotel dibanding dengan hostel backpacker yang untuk sekamar berdua. Tapi mesti rajin buka semua web untuk mbandingin mana yang paling murah loo… Dan setelah banding2, kali ini hotel yg paling decent, tinggal jalan kaki dari subway & dg harga murah ditawarkan oleh Rakuten travel : Hotel Mercury, Asakusabashi, Tokyo.
All set, ready to go! Japan…. We’re coming!
DAY 1 : DEG-DEGAN
Gimana ga deg2an? Aku belum pernah ke Kyoto. Daru belum pernah ke Jepang. Tapi kita janjian di Kyoto. Jelas ga sama dibanding kalo kita mau janjian ketemu di Senayan City. Sejak telpon n smsan ama Daru sebelum dia naik pesawat dan selama 2.5 jam di kereta, aku deg2an : Daru bisa nemu bis dari Osaka airport ke Kyoto ga ya? Hotelnya susah dicari ga ya? Yang penting lagi : hari ini bisa ketemu ga ya? Gelisah rasanya....
Meski begitu, perjalanan dari Tokyo – Kyoto cukup menyenangkan. Keretanya cantik, mulus, cepet, pemandangan kanan kiri indah, apalagi ditambah dg harap2 bisa ngelihat gunung Fuji di pertengahan jalan – bahkan dibelain berdiri di pertengahan gerbong demi mengintip dari jendela kanan (aku dapet tempat di sebelah kiri) pas2 mendekati daerah –yang kata kondekturnya- bisa lihat gunung Fuji kalo cuacanya cerah. Ga berapa lama, wah... itu ada gunung – puncaknya ga keliatan sih – tapi kalo dari waktunya sih mestinya ya itu ya ... (saking tepat waktunya, kondekturnya bisa tau kira2 berapa menit dari Tokyo kita bisa lihat gunung itu) Langsung deh...jepret ... jepret ... jepret.... Ga berapa lama kondekturnya lewat & aku tanya „itu gunung Fuji bukan?“
Oo, ternyata bukaaaaaannnnnnnn....!!! Hiks!! Dia nunjukin tempat dimana seharusnya aku bisa ngelihat gunung Fuji, tapi yang kelihatan cuma awan putihnya sajaaaaaa..... ternyata cuaca hari itu tidak cukup cerah untuk bisa ngeliat gunung Fuji. Akhirnya aku kembali ke tempat dudukku & kembali cemas : bisa ketemu Daru ga ya???
Ternyata pilihanku tidak salah. Hotelnya ga susah dicari. Aku tinggal naik subway dari Kyoto Stasiun, turun di … (lupa :-)), n tinggal jalan kaki 5 menit. Di depan hotel, ada Starbuck yg gede. Tapi Daru belum keliatan juga. Cemaaaassss….
Setelah 1 jam kemudian, ada pria ganteng, tinggi, gelap masuk ke hotel. Waaa, pasti dia! Ga mungkin orang jepang kan? :-). Hepiiiii deh, akhirnya bisa ketemuan!
DAY 1 : JALAN DIKIT AAAH… (KINKAKU-JI, NIJO CASTLE, GION)
Ga mau buang waktu, abis mandi2 di hotel – jam 1 an kita makan sandwich di Starbuck, trus mulai menjelajah. Setelah tanya2 resepsionis, ternyata lebih enak jalan2 pakai bis keliling kota dibanding naik subway. Gampang dapetnya, ga usah jalan jauh keluar masuk stasiun, lebih murah, dan bisa puas liat-liat keadaan kota – sambil nentuin tempat mana aja yang perlu dikunjungi. Apalagi kalo beli daily ticket, cukup 500 Yen bisa untuk naik turun bis seharian sepuas2nya (1 way tiket 120 Yen).
Pertama kali yang kita kunjungi :
KINKAKU-JI (GOLDEN PAVILLION)
Tempatnya sekitar 30 menit naik bus dari hotel. Enaknya di Kyoto, jalan2nya ga membosankan karena banyak temple2 cantik yang dilewati, termasuk Nijo Castle yg masuk dalam wish list kita. Kinkaku-Ji ini adalah the MOST FAMOUS temple di Kyoto. Taman Jepangnya cantik2, apalagi ditambah dengan Golden Pavillion yang berdiri megah dikelilingi danau.
NIJO CASTLE
Letaknya di tengah2 antara hotel & Kinkaku-ji, cukup 15 menit naik bus dari hotel. NIJO-JO atau Nijo Castle ini dibangun sekitar th 1603 buat official Kyoto residence-nya Shogun Tokugawa I, Ieyasu. Meski towernya pernah tersambar petir & runtuh dan Honmaru palacenya pernah terbakar, setelah restorasi, castle ini didonasikan untuk City of Kyoto th 1939 & terbuka untuk publik. Istana indah ini dinyatakan sebagai UNESCO World Heritage Site th 1994. Yang menarik, lantai di Ninomaru Palace-nya didesain sedemikian rupa sehingga sepelan apapun kita jalan, udah jingkat2 berlagak kaya ninja-pun, lantainya bunyi „Kriyet...Kriyet...“.
GION :
Daerah Gion ini terkenal dg Geisha-nya. Di jalan besarnya banyak toko2 & pas di pertigaan Gion, ada temple yang bagus. Sayang gerbangnya lagi direnov. Soalnya di potonya keliatan megah n cantik sekalii… Di salah satu gang, ada daerah rumah2 tua tempat2 tea house seperti di Memoirs of Geisha. Sayang, aku ga nemu area tea house yang dipakai shooting film itu & ga ketemu barang 1 geishapun di jalan. Padahal sudah berharaaaappppp….. :-).
DAY 2 : DORA (DarOe - RAney) THE EXPLORER
Udah jauh2 sampai di Negara orang, tentu saja sayang kalo waktunya dipakai molor kaan... Jadi pagi2 itu kita udah ciao naik bis ke Kyoto Stasiun. Loh, udah mo balik? Bukaaaannn... tapi mo beli tiket Shinkansen yg ke Tokyo buat Daru. Untung di sana bukan peak season, jadi bisa dapet yg sebelahan ama punyaku. Ga lucu kan kalo berangkat sendiri2, ke Tokyonya pun sendiri2…hehe…
Hari ini kita udah bikin acara : SANJUSANGENDO, KYOTO NATIONAL MUSEUM, KYOMIZUDERA, GINKAKU-JI, KYOTO IMPERIAL PALACE. Waaaa… serunyaaaaa…. Mari ikuti petualangan kita :
Ternyata pilihanku tidak salah. Hotelnya ga susah dicari. Aku tinggal naik subway dari Kyoto Stasiun, turun di … (lupa :-)), n tinggal jalan kaki 5 menit. Di depan hotel, ada Starbuck yg gede. Tapi Daru belum keliatan juga. Cemaaaassss….
Setelah 1 jam kemudian, ada pria ganteng, tinggi, gelap masuk ke hotel. Waaa, pasti dia! Ga mungkin orang jepang kan? :-). Hepiiiii deh, akhirnya bisa ketemuan!
DAY 1 : JALAN DIKIT AAAH… (KINKAKU-JI, NIJO CASTLE, GION)
Ga mau buang waktu, abis mandi2 di hotel – jam 1 an kita makan sandwich di Starbuck, trus mulai menjelajah. Setelah tanya2 resepsionis, ternyata lebih enak jalan2 pakai bis keliling kota dibanding naik subway. Gampang dapetnya, ga usah jalan jauh keluar masuk stasiun, lebih murah, dan bisa puas liat-liat keadaan kota – sambil nentuin tempat mana aja yang perlu dikunjungi. Apalagi kalo beli daily ticket, cukup 500 Yen bisa untuk naik turun bis seharian sepuas2nya (1 way tiket 120 Yen).
Pertama kali yang kita kunjungi :
KINKAKU-JI (GOLDEN PAVILLION)
Tempatnya sekitar 30 menit naik bus dari hotel. Enaknya di Kyoto, jalan2nya ga membosankan karena banyak temple2 cantik yang dilewati, termasuk Nijo Castle yg masuk dalam wish list kita. Kinkaku-Ji ini adalah the MOST FAMOUS temple di Kyoto. Taman Jepangnya cantik2, apalagi ditambah dengan Golden Pavillion yang berdiri megah dikelilingi danau.
NIJO CASTLE
Letaknya di tengah2 antara hotel & Kinkaku-ji, cukup 15 menit naik bus dari hotel. NIJO-JO atau Nijo Castle ini dibangun sekitar th 1603 buat official Kyoto residence-nya Shogun Tokugawa I, Ieyasu. Meski towernya pernah tersambar petir & runtuh dan Honmaru palacenya pernah terbakar, setelah restorasi, castle ini didonasikan untuk City of Kyoto th 1939 & terbuka untuk publik. Istana indah ini dinyatakan sebagai UNESCO World Heritage Site th 1994. Yang menarik, lantai di Ninomaru Palace-nya didesain sedemikian rupa sehingga sepelan apapun kita jalan, udah jingkat2 berlagak kaya ninja-pun, lantainya bunyi „Kriyet...Kriyet...“.
GION :
Daerah Gion ini terkenal dg Geisha-nya. Di jalan besarnya banyak toko2 & pas di pertigaan Gion, ada temple yang bagus. Sayang gerbangnya lagi direnov. Soalnya di potonya keliatan megah n cantik sekalii… Di salah satu gang, ada daerah rumah2 tua tempat2 tea house seperti di Memoirs of Geisha. Sayang, aku ga nemu area tea house yang dipakai shooting film itu & ga ketemu barang 1 geishapun di jalan. Padahal sudah berharaaaappppp….. :-).
DAY 2 : DORA (DarOe - RAney) THE EXPLORER
Udah jauh2 sampai di Negara orang, tentu saja sayang kalo waktunya dipakai molor kaan... Jadi pagi2 itu kita udah ciao naik bis ke Kyoto Stasiun. Loh, udah mo balik? Bukaaaannn... tapi mo beli tiket Shinkansen yg ke Tokyo buat Daru. Untung di sana bukan peak season, jadi bisa dapet yg sebelahan ama punyaku. Ga lucu kan kalo berangkat sendiri2, ke Tokyonya pun sendiri2…hehe…
Hari ini kita udah bikin acara : SANJUSANGENDO, KYOTO NATIONAL MUSEUM, KYOMIZUDERA, GINKAKU-JI, KYOTO IMPERIAL PALACE. Waaaa… serunyaaaaa…. Mari ikuti petualangan kita :
SANJUSANGENDO (Rengeo-in Temple)
Aku bener2 tertarik untuk ke tempat ini karena pengen liat 1001 Patung2 Budha yang bersepuh emas seperti di internet2 itu. Keren banget kayanya, mengingatkan Teracotta Warriors di Xian (-ini impian kedua yg belum jadi kenyataan-). Dan memang, di sebuah Japanesse Temple dari kayu yang panjaaaaaaannng banget itu, hampir dari ujung ke ujung ruangannya penuh dengan barisan 1001 Patung2 Budha Emas itu dengan 1 patung Budha besar di tengah2nya. Patung2 Budhanya keren banget dg tangannya yg banyak spt Ganesha itu ditambah dg lingkaran sinar bersepuh emas … berderet2… Patung itu dibuat dr kayu cypress, 124 buah di abad XII & sisanya 876 buah di abad XIII. Selain itu juga ada patung The Thunder God & The Wind God yang walo agak2 nyeremin tampangnya, tapi kelihatan Powerful! Temple ini juga jadi ajang lomba panah dari jaman dahulu. Dan serunya, yang ikut panahan itu gadis2 yang cantik jelita. Ga heran kan, kalo sasaran panahnya 120 m, temple ini harus sering direnovasi karena tiang2nya banyak yang bolong2 sama panah nyasar! Hehehe…
KYOTO NATIONAL MUSEUM
Sepintas bangunannya kaya gabungan Pantheon ama Musee D’Orsay. Tamannya luas dg air pancur besar di tengah2, dan museumnya sendiri sarat dg barang2 prasejarah & sejarah Jepang. Serunya, hari itu pas ada pameran “Noh Theatre/Kabuki”, jadi asik banget liat Topeng2 n kostum2 yg dipakai di Kabuki2 itu…. Sayang, budget masih belum cukup buat nonton Theatre benerannya…ihik.
KYOMIZUDERA
Waktu di pesawat menuju Tokyo, aku duduk di sebelah lawyer muda asal Atlanta (n ngganteng pula…:-)) yang ditugasin utk kerja di Tokyo 3 tahunan. Ga kaya lawyer2 di Ally McBeal yg serius2, John ini gayanya cuek banget dg sandal jepit & celana pendeknya yg membuat aku tersadar kalo aku bakalan salah kostum di Tokyo (karena aku bawa coat panjang untuk Winter sodara2! ) Nah, si John ini gaya ceritanya asik banget & dia banyak kasi tips2 tempat2 mana aja yang mesti dikunjungi, baik di Kyoto maupun di Tokyo. Beda dg di internet2 yg memberi kesan Kinkaku-ji itu yg paling keren di Kyoto, dia bilang Kyomizudera jauh lebih OK, jauh lebih keren & banyak yg bisa dilihat. Untuk itulah, akhirnya aku n Daru mutusin untuk kasi waktu agak lamaan di tempat ini. Dan benar sodara2, walopun kaki lumayan pegel karena kita musti nanjak beberapa ratus meter dari jalan utama ke Temple itu, hati riang gembira krn banyak toko souvenir lucu2 di sepanjang jalan (waaaaaaa…. Jiwa Sophaholic-ku mulai meronta-ronta melihat Boneka2 washi yang cantik2, bakiak2 lucu, kimono, kipas, samurai, kaos2, Boneka2 lagi…. huaaaaaa…. lutunaaa!). Selain itu, ada Bapao bak yang hangat2 yummy!!! Asyik kaaan… Sampai di gerbang merahnya kita udah mulai terpana…. Cantiiiiiikkkkk!!!!! Pegunungan2 hijau, Tower & temple merah, dan makin naik, mulailah kelihatan bangunan utama yg dari kayu itu terpancang megah beratus meter di atas sebuah bukit. Speechless!!!
Puas menikmati kota Kyoto dari ketinggian, semangkuk ramen sudah menunggu untuk menghangatkan perut yang mulai kukuruyuk ini, dan memberi semangat baru untuk BELANJA!!!! Boneka2 cantik, I’m comiiiinnnnnggggg!!!!!
GINKAKU-JI (Silver Pavillion)
Tempat ini “kembaran”nya Kinkaku-Ji yang kita sambangi di hari sebelumnya. Jadi tidak boleh dilewatkan. Tapi temans, kalau satu masa nanti kalian mau ke Kyoto, harap diingat, jangan menggabungkan Kyomizudera dg Ginkaku-Ji di satu hari. Apalagi setelah “naik-naik ke Puncak Kyomizu”, disambung blanja-blanji, kita langsung ke Ginkaku-Ji. Rontok!!! Walo begitu, tetap SEMANGAT!!! Apalagi karena di sepanjang jalan banyak “pajangan” yang menggoda hati juga… hehehe.. Dasar Shopaholic! (Daru udah ngelus2 dada aja…ngeliat mata istrinya yg berbinar-binar melihat semua pernik unik yang imut2 itu) Beda dg Kinkaku-ji, Ginkaku-ji ini dikelilingi oleh danau pasir, yang ditata cantik sekali dg “Gunung Pasir Fuji” di salah satu pojoknya. Ga kebayang gimana mempertahankan bentuknya … apa disisir tiap hari ya? Gimana kalo hujan ya? Gunungnya jadi berkawah2 ga ya? Huah… ko malah pusing. Mendingan “hiking” lagi ke atas & menikmati pemandangan Temple ini dari atas bukit. Cantiknyaaaaaa…….
KYOTO IMPERIAL PALACE
Maksud hati mau menghemat kaki, tapi apa daya malah NYASAR!!! Gara2 rada sok tau naik bisnya n turun haltenya, ternyata jalan yg kita pilih menuju Kyoto Imperial Palace itu serasa ga ada ujungnya. Waduh!!! Ko di peta kayanya deket yaaaa???? Setelah hampir2 putus asa, mulailah tampak salah satu ujung tembok pagar istananya. Jadi semangat deh... Tapiii....ternyata... istananya itu... Luaaaaaasssssss bangeeeeettttt..... Haiyaaaaa... pegeeeeellll.... Jalanannya yang berpasir membuat kaki susah banget buat diseret. Tapi taman2nya menggoda hati untuk hanya sekedar menggelar koran n piknik di bawah kerindangan pohon2 itu. Akhirnya sampai jugalah kita di Bangku Terdekat, untuk selonjoran kaki & menikmati Pintu Gerbang yang Saking Tertutupnya, kita ga punya bayangan bentuk Istananya itu kaya apa! Hehehe... emang musti bikin appointment sih, kalo mau masuk. Nasib...
Mc Donald
Huah… kaki pegal, badan kedinginan, perut lapar, memang cocoknya disumpal dengan segenggam kentang goreng dan burger. Dan menyeruput cola sambil ongkang-ongkang kaki. Sebelum menyiapkan diri untuk jalan (Lagiii!!! L) dan mencegat bis untuk kembali ke hotel. Tapiii…meskipun cape, kaki pegal, hati kita riang gembira dengan petualangan kita hari ini. Seru!!! Dan diam2 Daru pun bertanya “ Yang, sedia Fatigon Spirit ga?” hehehe….
Aku bener2 tertarik untuk ke tempat ini karena pengen liat 1001 Patung2 Budha yang bersepuh emas seperti di internet2 itu. Keren banget kayanya, mengingatkan Teracotta Warriors di Xian (-ini impian kedua yg belum jadi kenyataan-). Dan memang, di sebuah Japanesse Temple dari kayu yang panjaaaaaaannng banget itu, hampir dari ujung ke ujung ruangannya penuh dengan barisan 1001 Patung2 Budha Emas itu dengan 1 patung Budha besar di tengah2nya. Patung2 Budhanya keren banget dg tangannya yg banyak spt Ganesha itu ditambah dg lingkaran sinar bersepuh emas … berderet2… Patung itu dibuat dr kayu cypress, 124 buah di abad XII & sisanya 876 buah di abad XIII. Selain itu juga ada patung The Thunder God & The Wind God yang walo agak2 nyeremin tampangnya, tapi kelihatan Powerful! Temple ini juga jadi ajang lomba panah dari jaman dahulu. Dan serunya, yang ikut panahan itu gadis2 yang cantik jelita. Ga heran kan, kalo sasaran panahnya 120 m, temple ini harus sering direnovasi karena tiang2nya banyak yang bolong2 sama panah nyasar! Hehehe…
KYOTO NATIONAL MUSEUM
Sepintas bangunannya kaya gabungan Pantheon ama Musee D’Orsay. Tamannya luas dg air pancur besar di tengah2, dan museumnya sendiri sarat dg barang2 prasejarah & sejarah Jepang. Serunya, hari itu pas ada pameran “Noh Theatre/Kabuki”, jadi asik banget liat Topeng2 n kostum2 yg dipakai di Kabuki2 itu…. Sayang, budget masih belum cukup buat nonton Theatre benerannya…ihik.
KYOMIZUDERA
Waktu di pesawat menuju Tokyo, aku duduk di sebelah lawyer muda asal Atlanta (n ngganteng pula…:-)) yang ditugasin utk kerja di Tokyo 3 tahunan. Ga kaya lawyer2 di Ally McBeal yg serius2, John ini gayanya cuek banget dg sandal jepit & celana pendeknya yg membuat aku tersadar kalo aku bakalan salah kostum di Tokyo (karena aku bawa coat panjang untuk Winter sodara2! ) Nah, si John ini gaya ceritanya asik banget & dia banyak kasi tips2 tempat2 mana aja yang mesti dikunjungi, baik di Kyoto maupun di Tokyo. Beda dg di internet2 yg memberi kesan Kinkaku-ji itu yg paling keren di Kyoto, dia bilang Kyomizudera jauh lebih OK, jauh lebih keren & banyak yg bisa dilihat. Untuk itulah, akhirnya aku n Daru mutusin untuk kasi waktu agak lamaan di tempat ini. Dan benar sodara2, walopun kaki lumayan pegel karena kita musti nanjak beberapa ratus meter dari jalan utama ke Temple itu, hati riang gembira krn banyak toko souvenir lucu2 di sepanjang jalan (waaaaaaa…. Jiwa Sophaholic-ku mulai meronta-ronta melihat Boneka2 washi yang cantik2, bakiak2 lucu, kimono, kipas, samurai, kaos2, Boneka2 lagi…. huaaaaaa…. lutunaaa!). Selain itu, ada Bapao bak yang hangat2 yummy!!! Asyik kaaan… Sampai di gerbang merahnya kita udah mulai terpana…. Cantiiiiiikkkkk!!!!! Pegunungan2 hijau, Tower & temple merah, dan makin naik, mulailah kelihatan bangunan utama yg dari kayu itu terpancang megah beratus meter di atas sebuah bukit. Speechless!!!
Puas menikmati kota Kyoto dari ketinggian, semangkuk ramen sudah menunggu untuk menghangatkan perut yang mulai kukuruyuk ini, dan memberi semangat baru untuk BELANJA!!!! Boneka2 cantik, I’m comiiiinnnnnggggg!!!!!
GINKAKU-JI (Silver Pavillion)
Tempat ini “kembaran”nya Kinkaku-Ji yang kita sambangi di hari sebelumnya. Jadi tidak boleh dilewatkan. Tapi temans, kalau satu masa nanti kalian mau ke Kyoto, harap diingat, jangan menggabungkan Kyomizudera dg Ginkaku-Ji di satu hari. Apalagi setelah “naik-naik ke Puncak Kyomizu”, disambung blanja-blanji, kita langsung ke Ginkaku-Ji. Rontok!!! Walo begitu, tetap SEMANGAT!!! Apalagi karena di sepanjang jalan banyak “pajangan” yang menggoda hati juga… hehehe.. Dasar Shopaholic! (Daru udah ngelus2 dada aja…ngeliat mata istrinya yg berbinar-binar melihat semua pernik unik yang imut2 itu) Beda dg Kinkaku-ji, Ginkaku-ji ini dikelilingi oleh danau pasir, yang ditata cantik sekali dg “Gunung Pasir Fuji” di salah satu pojoknya. Ga kebayang gimana mempertahankan bentuknya … apa disisir tiap hari ya? Gimana kalo hujan ya? Gunungnya jadi berkawah2 ga ya? Huah… ko malah pusing. Mendingan “hiking” lagi ke atas & menikmati pemandangan Temple ini dari atas bukit. Cantiknyaaaaaa…….
KYOTO IMPERIAL PALACE
Maksud hati mau menghemat kaki, tapi apa daya malah NYASAR!!! Gara2 rada sok tau naik bisnya n turun haltenya, ternyata jalan yg kita pilih menuju Kyoto Imperial Palace itu serasa ga ada ujungnya. Waduh!!! Ko di peta kayanya deket yaaaa???? Setelah hampir2 putus asa, mulailah tampak salah satu ujung tembok pagar istananya. Jadi semangat deh... Tapiii....ternyata... istananya itu... Luaaaaaasssssss bangeeeeettttt..... Haiyaaaaa... pegeeeeellll.... Jalanannya yang berpasir membuat kaki susah banget buat diseret. Tapi taman2nya menggoda hati untuk hanya sekedar menggelar koran n piknik di bawah kerindangan pohon2 itu. Akhirnya sampai jugalah kita di Bangku Terdekat, untuk selonjoran kaki & menikmati Pintu Gerbang yang Saking Tertutupnya, kita ga punya bayangan bentuk Istananya itu kaya apa! Hehehe... emang musti bikin appointment sih, kalo mau masuk. Nasib...
Mc Donald
Huah… kaki pegal, badan kedinginan, perut lapar, memang cocoknya disumpal dengan segenggam kentang goreng dan burger. Dan menyeruput cola sambil ongkang-ongkang kaki. Sebelum menyiapkan diri untuk jalan (Lagiii!!! L) dan mencegat bis untuk kembali ke hotel. Tapiii…meskipun cape, kaki pegal, hati kita riang gembira dengan petualangan kita hari ini. Seru!!! Dan diam2 Daru pun bertanya “ Yang, sedia Fatigon Spirit ga?” hehehe….
Phuket Fantasea 16 Aug 2007, 11:29 am
Pertama kali sampe di lapangan parkirnya, aku udah terkagum-kagum. Waaahhh... Pasar Malemnya seru bangett!!! Iya, beneran kaya Pasar Malem! Penuh dengan lampu warna-warni, "makhluk-makhluk berkostum" yang bisa diajak foto2, stand2 permainan, toko2 souvenir, n tak ketinggalan Gajah2 yang mondar-mandir siap dinaiki. Seru banget!
Ga sempet jeprat-jepret (beginilah susahnya kalo serombongan), kita langsung jalan ke tempat makan malam di Golden Kinaree Buffet Restaurant. Begitu masuk, wuaaaaaa....... melongo deh kaya anak kampung masuk kota. Restorannya gedhe banget, bisa muat 4000 orang, dengan patung2 manusia burung di kanan-kiri, lambaian kain putih & "awan - awan" di langit2, dan stand-stand makanan beraneka macam. Pantesan, di tiketnya pake nomer meja segala. Kalo ngga, bisa nyasar2 deh.
Abis makan, nyempetin beli suvenir bentar, trus mulai masuk ke Palace of the Elephants. Antriannya menakjubkan, jadi kalo kalian berminat kesini lebih baik membooking terlebih dahulu. Yang menyedihkan kamera, HP, handycam, semuanya ga boleh dibawa masuk. Musti dititip di depan. Sedih, soalnya tempatnya keren banget bikin tangan gatel buat jepret2. Apalagi setelah masuk ke panggungnya. Sekali lagi terpana... panggungnya gedeeee bangeeettt!!! Bisa muat 3000 an orang. Mulai dari situ, mulutku ga bisa mengatup lagi. Show demi show ditampilkan dengan sangat menakjubkan.
Awalnya tari2an khas Thailand dg puluhan penari2 yang cantik n yang pake topeng, lalu lanjut ke sendratari mirip Jaka Tarub itu... kisah bidadari yang turun ke bumi trus salah satunya diambil selendangnya oleh manusia bumi dst2... kerennya pake efek2 terbang ditarik tali begitu, ditambah dengan Gajah pula.
Trus backgroundnya ganti lagi. Kali ini kaya wayang kulit, bedanya dalangnya bukan cuma 1 tapi beberapa penari (wa la iya... lebar panggungnya bisa berapa puluh meter sih). Itupun ditambah gajah di belakang panggung shg tampak siluetnya.
Belum abis terkagum2, tiba2 backgroundnya berubah lagi. Tapi ko ga ada yang muncul. Serentak terdengar penonton yang menghela nafas... waaaa.... ternyata di atas langit2, udah ada 8 orang pemain akrobat. Panggungnya dibuat gelap n mereka pakai baju fluoresens itu, bergantung2 naik ayunan yang terlihat sinarnya aja. Berulang kali mereka lompat dari ayunan n salto di udara & bikin jantung deg2an. Soalnya yang keliatan cuma badan mereka yang muter2 aja di langit2. Keren banget n kompak banget.
Setelah itu mereka ditarik ke atas n menghilang di atas langit2, digantikan background panggung yang menampilkan sawah, plus petani2 yg panen padi...mendorong grobak sayur, anak2 main2 bambu, n tiba2 ada serombongan ayam lari dari ujung panggung ke ujung yang satunya lagi. Ayam sodara2...Ayam kate yang buntutnya tegak itu! Lari cepat n lurus pula.... wahahaha... aku ga abis pikir gimana ngelatihnya. Ayam beneran.
Udah gitu, giliran anak2 kambing melompat-lompat keluar dari panggung sebelah kanan, lari terus n keluar ke panggung sebelah kiri. Lalu ditambah gajah lagi... weleh2....
Dan shownya masih terus berlangsung, gabungan dari drama2, tari2, pertempuran dg makhluk2 manusia berkepala kerbau yang dibumbui ledakan meriam (mercon) n bikin aku mukulin temen sebelahku karena kaget trus ditambah efek2 dramatis yang bikin orangnya tiba2 lompat dari dalam tanah ato tiba2 jatuh dari langit2, show gajah2 (total ada 14 gajah di atas panggung dari yang kecil sampe yang gede) termasuk gajah terakhir yang ditutup kain trus dikerek dan di tengah2 tiba2 zaaappp! Gajahnya lenyap!, lanjut dg show badut2 dan sulap2 yang lucu tapi juga sedikit ngeri gara2 dari orang yang dikerangkeng itu tiba2 keluar macan gede banget dan melenggang kangkung di atas panggung, dan ditutup dengan tari2an masal yang keren banget.
Ini baru pertama kali aku lihat show se-spektakular itu....
So, kalo kalian ada rencana maen2 ke Phuket, apalagi dengan keluarga, jangan lewatkan tempat ini. Benar2 membuat hati riang gembira.
Psst:
Kalo pengen tau lebih kompletnya, cek aja di http://www.phuket-fantasea.com/
(3 foto pertunjukan ngambil dari web, soale kamera disita...huhu..)
Confession of a blessed wife 20 Jul 2007, 6:25 am
Waktu pagi ini aku bangun, satu hal yang langsung teringat : "wah, hari ini anniversary ke 5 nih"What can I do today to make my husband happy?
Hm... bangun pagi - 5.20 am (biasanya suka males2an sampai jam 5.45 :-), itu pun setelah ditendangin ama Daru tiap 5 menit..hehe), masak air buat Daru, mandi, bikin sarapan (Indomie telor + ayam aja sih...), bikin hot lemon tea sama berocca, n kasih kado sama cium sayang buat suami tercinta...:-)
Beberapa hari belakangan ini aku sering memikirkan pernikahan kami. Jadi suka terngiang pesan2 bapak2ku waktu pemberkatan nikah dulu :
Bapaknya Daru bilang kalau aku dan Daru itu 2 pribadi yang berbeda dan ga akan pernah sama. Pernikahan bukan berarti menyamakan pribadi, tapi bagaimana membuat 2 pribadi berbeda tsb jadi untaian yang indah. Pernikahan juga seperti jalan dari Yogya ke Gunung Kidul yang berkelok-kelok, naik-turun... yang akan menuju kebahagiaan kalau berjalan dengan Tuhan.
Bapakku bilang yang terutama dalam pernikahan adalah hidup dalam Tuhan, maka akhir cerita adalah BAHAGIA.
Kalau dihitung2, memang berkat Tuhan dalam pernikahan kami buanyaaakkk banget, tapi aku share 2 berkat terbesar yang kuterima dari pernikahan :
1. Berkat terbesar tentu saja suamiku tercinta, DARU. Memang bener sih kita beda banget. Daru itu cenderung kolerik, n aku melankolik. Daru orangnya tegas, aku suka banyak pertimbangan - jadinya malah susah ambil keputusan. Daru pinter omong, tau gitu kapan omong A n kapan omong B, bisa baca situasi lah. Aku - waduh, seringkali apa yang dipikirin langsung tanpa tedeng aling2 diucapkan - baru deh abis itu nyesel kalo ternyata salah omong. Kalo pas kita pisahan, Daru jarang banget SMS karena takut bikin aku tambah kangen, sedangkan aku malah jadi miserable kalo ga dikangenin lewat SMS. Daru orangnya sensitif, bisa ngebaca aku dari raut wajahku apakah aku lagi bete/happy - aku sensitifnya suka telat - baru ngeh kalo dia "ngambek" kalo udah diem. Ini yang sering bikin bete2an, soalnya dia suka ga abis pikir udah 11 tahun kok ya ga kenal2 & aku emang suka2 clueless. Halah, emang beda banget yaaa...
Eh, tapi ada yang sama juga sih... sama2 suka karaoke, sama2 suka ngobrolin kerjaan kalo di rumah, sama2 suka belanja, sama2 suka nonton...hehehe...
Hidup berdua itu memang menarik -- ga gampang untuk mengerti pasangan, apalagi beda banget gitu, udah 11 tahun kenal pun suka2 heran ko dia gitu ya? ko dia gini ya? Daru pernah bilang mengerti pasangan itu PR seumur hidup. Memang bener.
2. Setelah menikah, aku jadi dapet 2 bapak, 2 ibu, dan tambahan mas2 & mbak2 3 pasang (ini sesuai impian setelah sekian lama jadi anak sulung). Yang bikin hepi, dalam keluarga kami ga ada istilah bapak ibu mertua, besan, kakak adik ipar. Yang ada bapak, ibu, mas, mbak, adik. Semua jadi 1 keluarga besar. Aku bener2 bersyukur karena ga pernah ada konflik menantu-mertua seperti yang sering terjadi, dan ibuku dianggap seperti adik oleh bapak-ibu Wonosari. Aku jadi anak bungsu di keluarganya Daru & Daru jadi anak sulung di keluargaku.
Walau begitu, hidup memang tidak selamanya mulus & hepi2. Banyak masalah, banyak duka, tapi juga banyak suka. Dengan menikah, permasalahan tidak hanya antara aku dan dia, tapi juga dengan keluarga besar. Konflik ga hanya 1 ato 2, tapi banyak.
Tapi memang benar nasehat bapak : selama kita dengan Tuhan, akhir cerita BAHAGIA!
Cuma ga gampang juga ya --- dulu waktu kuliah bisa banget ya Saat Teduh tiap pagi, doa bareng, perpuluhan lancar --- setelah menikah ko suliiiittt banget. Doa jadi cepet2, baru lama kalo pas banyak masalah, perpuluhan suka itung2an (padahal gaji tiap taun naik). Duh, sedih deh kalo menyadari betapa sulitnya untuk tetap dekat dengan Tuhan. Suka malu juga, Tuhan udah kasih berkat banyak sekali & banyak miracle yang aku suka ga terpikir - eh diberi. Tapi aku belum bisa kasih yang terbaik, buat Tuhan, buat suamiku, buat keluargaku.
Ah, karena itu harapanku cuma 1 : semoga di tahun2 mendatang ini, aku bisa belajar untuk menjadi lebih baik lagi & bisa membuat bangga Tuhanku, suamiku, keluargaku, dan semua orang2 yang kukasihi.
Dan biarlah ayat ini yang terus menemani tiap langkah kami :
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yeremia 29 : 11)
Kisah Cucu Ibuku 3 Jul 2007, 8:08 am
Walaupun ibu belum punya "cucu beneran" dari aku dan Daru, "cucu2 angkatnya" cukup banyak. Manggilnya pun beda-beda, ada yang manggil "Eyang" ada pula yang manggil "Opung".Tergantung marganya apa :-).
Salah seorang cucu kesayangan ibu namanya Joas. Dia dan kakaknya, Jojo, suka main ke rumah sambil nungguin papanya ngelesin piano di rumah tetangga.
Anaknya lucu sekali, perutnya buncit dan makannya banyak. Dia suka sekali kacang goreng buatan ibu, juga teh manisnya. Malah beberapa kali dia minta main ke rumah sekedar dibuatin teh manis sama ibu, berikut disuapin. Hehe...
Joas baru aja ultah ke-3, sekitar 3 bulanan lalu. Lucunya, walaupun dia oke-oke aja tidak dirayain dengan mengundang teman2nya, dia minta harus dirayain di rumah Eyang (alias ibuku) dan tiup lilin kue ulang tahun. Jadilah malam harinya aku dan ibu sibuk "nyiapin pesta ulang tahun". Ibu membuat kue ulang tahun dan aku yang tiup2 balon untuk dekorasi rumah
(tepatnya dekorasi di lemari TV ding...:-)).
Waktu hari H-nya, Joas datang dan langsung mengumumkan "Joas hari ini ulang tahun"! (Ternyata sehari itu setiap ketemu siapa aja, dia bikin pengumuman yang sama dan berakibat mamanya perlu bikin mie goreng buat tetangga2 -- karena ga enak ga bikin pesta...hehe....) Waktu Joas masuk rumah, dia hepi sekali dengan kue tart, balon, dan kado. Lalu mama-papanya cerita : Joas kan minta dikado pernak-pernik Spiderman : Selimut, Seprei, Sarung Bantal Spiderman. Waktu kadonya diberikan, Joas disuruh janji tidak mengompol di atas Selimut dan Sepreinya (selama ini masih ngompol).
Eeh, beneran lho. Dia tidak ngompolin selimut, seprei, dan sarung bantal Spidermannya yang baru.
Tapiii.... itu diiringi dengan jeritan kokonya Jojo : "mamaaaaaa!!! Selimut dan bantal Thomasku diompolin Joaasssss!!!!
(ternyata eh ternyata... sebelum ngompol dia nendang selimut dan sepreinya. Lalu ngelempar bantalnya ke atas tempat tidurnya Jojo, menarik bantal dan selimut Thomas-nya Jojo, dan ngompol disitu!!!! hahaha....)
Demam Intan 29 Jun 2007, 12:50 pm
Ada yang suka Sinetron Intan?
Akhir2 ini lagi booming banget, sampe2 dari cuma 100an episode, dipanjangin sampai 200 episode lebih.
Aku awalnya sih biasa2 aja, tapi sempet ada suatu waktu yang ikut2an rada ketagihan, jadi kalo pulang kantor minta diceritain ibu.
Ibuku, yang memang kalo di rumah nontonnya dari Sinetron ke Sinetron, termasuk salah seorang penggemar, walau akhir2 ini rada ngeselin karena ceritanya dipanjang-panjangin.
Tapi bukan itu yang pengen aku ceritain.
Suatu sore, ibu cerita tentang Intan lalu gimana ceritanya mulai membosankan.
Lalu beliau bilang, "tak itung2 iklannya pun jadi berkurang lo sekarang. Dulu jam 7 lebih belum selesai, sekarang udah. Trus per episode iklannya turun dari berapa jadi berapaa gitu (Lupa!).
Sampe tak catet!"
Hah!! Baru aku pasang telinga. "Dicatet?" Ibu nyatet iklannya?"
"Iya... Ini liat aja!"
Eh, beneran lo temen-temen. Ibuku punya beberapa kertas nyatetin iklannya Intan itu per episode-nya apa aja dalam beberapa minggu ini. Jadi dia bener2 tau jumlah iklannya turun.
Aku cuma bisa menghapus air mata setelah tertawa2 kegelian ngelihat ibuku... hehehe...
Kumpul Bayi-Bayi Ciat 29 Jun 2007, 12:11 pm
Hepinya kumpul2 lagi.
Apalagi kali ini bayi2 ciat tambah komplit lagi. Ada Hovan, Vina, Aiko, Lentera, Kenai, Mathias, dan yang terbaru : Sebastian.
Bapak-ibunya pun komplit : ada Suryo - Kurnia sebagai tuan rumah; Nindya - Helen, Ndut - Venny, Mico - Eva, dan Clodi. Kalo aku cukup bawa bayi gede (hampir 100 kg bo!) dan Lusti sebagai tamu agung kali ini cukup puas walau hati mungkin nelangsa mikirin si abang yang tiap hari makan nasi - telur - susis (aduh Wiiiinnnn, kasian amat si ditinggal bojo).
Acaranya seru ... saling bagi gosip dan saling oper bayi supaya kita gendong-gendong. Sempat bikin para baby sitter "jejeritan" (duh, hiperbolik sekali), gara2 pesanan kita full dengan piggy - piggy... Malah Daru nambahin : "Kaki babinya yang ukuran 37 ya mbak" Alamaaakkkk...
Komentar-komentar tentang bayi2:
- Iiih, Sebastian mirip bapakne.
- Hovan versi tidak cacatnya bapakne
- Lentera juga menik2 dan wajahnya njawani kaya bapakne
- Mathias rambutnya tebel buanget. Tubuhnya pun berbulu. Kaya bapakne!
- Kenai ... hmmm... bener2 bulet. Lagi-lagi : kaya bapakne!!
Hehehe... ko diliat2, ga ada komentar yang bilang mirip ibukne ya???
ayo Ru... nanti kita bikin bayi yang nurun ibunya yaa...kekekeke....
Tapi yang paling penting : baby sitternya cowok aja! hehehe...
Gosip-gosip : Pendekatannya Hovan untuk maen2 bareng Vina mulus loooo.... Jadi???
Ghost Tour in Chester 29 Jun 2007, 10:28 am
Chester adalah kota kecil, sekitar 1 jam naik kereta dari Manchester ke arah North Wales.
Kotanya sudah tua dan kaya dengan historynya. Di sana kita bisa mengelilingi tembok Romawi (Roman Walls) yang katanya "the most complete set of City Walls in UK" dan bisa melihat Roman Amphitheatre yang katanya "the largest uncovered Roman Amphitheatre in the country. Beneran uncovered, baru lingkaran paling atasnya yang kegali. Lain2nya masih diteliti dan akan digali.
Walaupun kecil dan tua, kotanya termasuk cantik dengan bangunan2 tua dari kayu, cathedral tua plus jeritan tupai2, sungai dan burung2. Cantik. Unik.
Saking tuanya, kota ini terkenal sebagai the most haunted city in England.
Maka dari itu, sebagai bagian dari acara team building di meetingku, acaranya adalah Ghost Tour. Beneran! Tour Hantu-Hantu...
Udah keder aja dan ngebayangin yang nggak-nggak.
Tournya digelar dari jam 7 malam sampai selesai. Kita jalan kaki keliling kota, dingin2 berangin, rada2 gelap dan spooky, singgah2 ke tempat2 berhantu dan diceritain kisah2 hantu di tempat2 itu.
Ada kisah calon pengantin yang pas berdandan dan membayangkan indahnya pernikahan, hidup saling mencinta, tiba2 dapat surat yang bilang kalau mempelai prianya tidak bisa menikahi dia dan pergi. Dia langsung gantung diri komplit dengan baju putih dan kerudungnya dan menghantui tempat itu. Sampai sekarang, tempat itu ga ada yang berani meninggali. Sampai dibuat kontes barangsiapa berani tinggal di situ 2 jam, dapat 100 Pounds; tapi ga ada yang menang.
Ada juga hantu pembantu yang clumsy n suka mecahin piring. Dulu, ceritanya pembantu ini mengabdi di keluarga terkenal di kota ini. Masih muda dan clumsy sekali, suka mecahin piring. Saking ga sabarnya, nyonya rumah mengusir pembantu ini di malam dingin bersalju. Pembantu ini menangis dan menggedor2 pintu minta diijinkan masuk, karena dia ga punya tempat untuk berteduh, tapi sang tuan rumah tidak peduli. Keesokan harinya pembantu ini ditemukan mati kedinginan di depan pintu dan sejak hari itu, di rumah ini sering terdengar bunyi pecahan piring di malam hari.
Yang cukup seram adalah hantu di deket rivernya situ. Kisah ini terjadi tahun 1800an, jadi jaman2 kita SD dulu tuh. Pada waktu itu ada orang yang didakwa bersalah dan dijatuhi hukuman gantung di lapangan, disaksikan banyak orang. Orang ini tidak merasa bersalah, sehingga walaupun kakinya sudah dipasangi pemberat, dia berusaha melarikan diri melintasi kerumunan orang yang menonton. Dia lari terus sampai sungai dan berusaha berenang ke seberang. Karena kakinya dipasangi pemberat, di tengah2 dia tenggelam. Hanya, sang algojo, merasa tugasnya adalah menggantung pria ini, masuk ke dalam sungai, menarik jenazah pria ini dan menggantungnya dalam kondisi yang mengerikan. Setelah digantung, jenazah pria ini dan orang2 lain yang digantung itu dimasukkan ke mobil untuk dikubur di sebelah kiri pekarangan gereja (katanya kalo yang sebelah kiri gereja itu untuk orang2 yang berdosa & tidak akan diberkati). Tapi di tengah2 jalan, mobil ini oleng, dan semua mayat itu keluar ke jalanan. Saking ngerinya kejadian itu, hukuman gantung di kota ini dihapuskan, tapi hantu sang pria sering muncul dalam bentuk tangan yang menggapai2 dari dalam sungai. Fiuh! Jadi merinding...
Tempat yang serem waktu itu menurutku di gereja deket Amphitheatre. Di pintunya ada peti mati yang dipajang berdiri. Peti itu yang dipakai untuk memindahkan jenazah dari rumah ke gereja untuk dimakamkan. Yah gimana ga serem, lha ke situ pas udah gelap2, ditunjukinnya pake senter pula, anginnya dingin pula.
(yang jelas, sepanjang jalan daku berdoa dalam hati...semogaaa aja ga ada penampakan...hehehe)
Kotanya sudah tua dan kaya dengan historynya. Di sana kita bisa mengelilingi tembok Romawi (Roman Walls) yang katanya "the most complete set of City Walls in UK" dan bisa melihat Roman Amphitheatre yang katanya "the largest uncovered Roman Amphitheatre in the country. Beneran uncovered, baru lingkaran paling atasnya yang kegali. Lain2nya masih diteliti dan akan digali.
Walaupun kecil dan tua, kotanya termasuk cantik dengan bangunan2 tua dari kayu, cathedral tua plus jeritan tupai2, sungai dan burung2. Cantik. Unik.
Saking tuanya, kota ini terkenal sebagai the most haunted city in England.
Maka dari itu, sebagai bagian dari acara team building di meetingku, acaranya adalah Ghost Tour. Beneran! Tour Hantu-Hantu...
Udah keder aja dan ngebayangin yang nggak-nggak.
Tournya digelar dari jam 7 malam sampai selesai. Kita jalan kaki keliling kota, dingin2 berangin, rada2 gelap dan spooky, singgah2 ke tempat2 berhantu dan diceritain kisah2 hantu di tempat2 itu.
Ada kisah calon pengantin yang pas berdandan dan membayangkan indahnya pernikahan, hidup saling mencinta, tiba2 dapat surat yang bilang kalau mempelai prianya tidak bisa menikahi dia dan pergi. Dia langsung gantung diri komplit dengan baju putih dan kerudungnya dan menghantui tempat itu. Sampai sekarang, tempat itu ga ada yang berani meninggali. Sampai dibuat kontes barangsiapa berani tinggal di situ 2 jam, dapat 100 Pounds; tapi ga ada yang menang.
Ada juga hantu pembantu yang clumsy n suka mecahin piring. Dulu, ceritanya pembantu ini mengabdi di keluarga terkenal di kota ini. Masih muda dan clumsy sekali, suka mecahin piring. Saking ga sabarnya, nyonya rumah mengusir pembantu ini di malam dingin bersalju. Pembantu ini menangis dan menggedor2 pintu minta diijinkan masuk, karena dia ga punya tempat untuk berteduh, tapi sang tuan rumah tidak peduli. Keesokan harinya pembantu ini ditemukan mati kedinginan di depan pintu dan sejak hari itu, di rumah ini sering terdengar bunyi pecahan piring di malam hari.
Yang cukup seram adalah hantu di deket rivernya situ. Kisah ini terjadi tahun 1800an, jadi jaman2 kita SD dulu tuh. Pada waktu itu ada orang yang didakwa bersalah dan dijatuhi hukuman gantung di lapangan, disaksikan banyak orang. Orang ini tidak merasa bersalah, sehingga walaupun kakinya sudah dipasangi pemberat, dia berusaha melarikan diri melintasi kerumunan orang yang menonton. Dia lari terus sampai sungai dan berusaha berenang ke seberang. Karena kakinya dipasangi pemberat, di tengah2 dia tenggelam. Hanya, sang algojo, merasa tugasnya adalah menggantung pria ini, masuk ke dalam sungai, menarik jenazah pria ini dan menggantungnya dalam kondisi yang mengerikan. Setelah digantung, jenazah pria ini dan orang2 lain yang digantung itu dimasukkan ke mobil untuk dikubur di sebelah kiri pekarangan gereja (katanya kalo yang sebelah kiri gereja itu untuk orang2 yang berdosa & tidak akan diberkati). Tapi di tengah2 jalan, mobil ini oleng, dan semua mayat itu keluar ke jalanan. Saking ngerinya kejadian itu, hukuman gantung di kota ini dihapuskan, tapi hantu sang pria sering muncul dalam bentuk tangan yang menggapai2 dari dalam sungai. Fiuh! Jadi merinding...
Tempat yang serem waktu itu menurutku di gereja deket Amphitheatre. Di pintunya ada peti mati yang dipajang berdiri. Peti itu yang dipakai untuk memindahkan jenazah dari rumah ke gereja untuk dimakamkan. Yah gimana ga serem, lha ke situ pas udah gelap2, ditunjukinnya pake senter pula, anginnya dingin pula.
(yang jelas, sepanjang jalan daku berdoa dalam hati...semogaaa aja ga ada penampakan...hehehe)
Negeri pria bergaun 8 Jun 2007, 2:47 am
Gara-gara terpesona oleh Mel Gibson dalam balutan rok kotak-kotak dan gaya konyol Stifler waktu meniup bagpipe, bikin aku penasaran pengen lihat negara ini.
Apalagi waktu lihat tiket kereta dari Manchester ke Edinburgh ga begitu mahal untuk jam2 tertentu. Memang beda dibanding waktu ke Itali, kali ini ga ada tiket pesawat yang murah meriah. Tapi aku lebih suka naik kereta, sambil menikmati biri2 yang tersebar di padang rumput, burung2 hitam beterbangan, rumah2 pertanian di padang rumput, sungai, hutan, dan reruntuhan castle di sana sini.
Edinburgh menurutku kota yang cantik. Banyak bukit dan lembah. Maklum, Edinburgh castle dibangun di atas volcano yang sudah mati. Princess Garden Park di bawah castle dulunya aliran gletser dan dibuat menjadi Lor Noch, yang akhirnya danau ini dikeringkan untuk dibuat taman asri seperti sekarang. Tempat ini dulu jadi pembuktian apakah wanita yang eksentrik di jaman itu penyihir ato tidak. Dia akan diikat dan dilempar dari atas tempat castle itu ke Lor Noch. Kalo mengapung, berarti penyihir, dan akan dibakar hidup2 di Witchess Well dekat castle. Kalo tenggelam berarti bukan penyihir, tapi mati tenggelam. Tetep aja ini Lose - Lose solution ya. hehe...
Cara paling hepi dan murah meriah menikmati Edinburgh adalah dengan jalan kaki. Mulai dari Edinburgh castle yang di atas bukit, lalu turun melintasi sepanjang Royal Mile yang jalannya masih dari susunan batu & bukan aspal, sampai Palace of Holyroodhouse.
Di Castle bisa lihat Stone of Destiny, yang baru saja dikembalikan dari Westminster Abbey. Batu yang biasa dipakai dalam setiap upacara pemahkotaan raja/ratu Inggris ini nantinya akan dipinjamkan lagi kalau ada penobatan raja baru. Mitosnya, Stone of Destiny ini adalah batu yang dipakai bantal oleh Yakub & dalam tidur bertemu malaikat. Di Castle juga ada The Scottish Crown Jewel, tempat kelahiran James I of England / James IV of Scotland dan tiap jam 1 siang, ada tradisi penembakan meriam dari One O'Clock Gun.
Di sepanjang Royal Mile, kita bisa menikmati toko2 suvenir yg lucu2, Whitches Well tempat pembakaran witch jaman dulu, Whiskey Heritage Center tempat kita melihat cara pembuatan whiskey oleh "hantu" & bisa icip2, Tartan Weaving Mill tempat kita bisa lihat gimana orang Scot membuat tartan & kilt (bisa pesen juga), Camera Obscura, St. Giles Church, John Knox House - pendiri kekristenan (Calvin) di Scotland, Museum of Childhood, Edinburgh Museum, sampai istana Queen of Scots - Palace of Holyroodhouse. Jalan dari ujung ke ujung ga sampai 45 menit, dan ga terlalu cape karena jalanan menurun, serta banyak pemandangan menarik dari bangunan2 tua yang cantik dan dihiasi bunga2 musim semi yang digantung2.
Dari Castle kita juga bisa turun ke arah Princess Garden ke arah New Town-nya, melihat2 museum, dan menikmati alunan bagpipe dari bapak tua dengan kilt di pojokan taman. Lalu bisa mendaki lagi ke arah Calton Hill untuk menikmati spectacular panoramic view of Edinburgh city. Di Calton Hill ini ada Old Observatory, Nelson's monument, dan unfinished National Monument yang dibuat seperti Parthenonnya Acropolis Athena. Paling cocok kalo ke Calton Hill ini waktu sunset. Cantik sekali! (sayang aku ga kepikir begini waktu itu)
Oya, di kota ini aku stay di Smart City hostel (http://www.smartcityhostels.com/). Ini hostel yang paling bagus yang pernah aku dapatkan. Lokasinya strategis banget, di tengah2 Royal Mile deket Museum of Childhood. Internet gratis. Dan yang paling penting, kamarnya oke bgt! Modern, bersih, lengkap dengan tempat shower 2 n toilet 2 di satu kamar, hairdryer, dan handuk2 bersih 2 buah layaknya hotel. Bedanya cuma sekamar ber-8. Harganya juga murah u itungan UK, 15 pound per malam. Very recommended!!
Dan kalo mau shopping souvenir, sepanjang Royal Mile itu tersebar toko2 suvenir yang lucu2.
Wales in a day 7 Jun 2007, 11:44 am
Abis meeting di Chester, mustinya aku balik ke Manchester lagi sebelum akhirnya balik ke Indo, karena bandara terdekat disana.
Tapi setelah pikir2, ko sayang ya, udah deket ke Wales, ko ga sekalian aja pergi menyambangi negara kelahiran Lady Di ini.
Setelah cari2 info n liat peta ama internet, ternyata emang deket kalo mau maen ke North Wales. Bisa naik kereta bolak - balik. Bisa hop on hop off dari satu kota ke kota yang lain lagi.
Akhirnya aku naik Virgin Train - North Wales Coast Line jurusan Manchester - Holyhead, karena dari sekian banyak kota yang dilalui, yang pingin aku liat Llanfair PG sama Conwy.
Llanfair PG terkenal ama nama kota & stasiun yang puanjang banget n Conwy terkenal castle-nya yang besar di pinggir laut.
Ini stasiun2 yang kulalui :
Chester - Flint - Prestatyn - Colwyn Bay - Llandudno Junction - Conwy - Penmaenmawr - Llanfairfechan - Bangor - Llanfair PG
Cuma sekitar 1.5 jam dari Chester ke Llanfair PG. Hepi kan?
Lebih hepi lagi pemandangan selama perjalanan asik banget. Biri-biri yang merumput - banyaaaakk banget tersebar di padang rumput - Kuda & Sapi belang2 yang juga merumput, Burung2 camar beterbangan, Ombak yang berdebur, rumah2 pedesaan yang lucu2, castle2 kuno. Seru!
Setelah menghitung perjalanan n ngeliat jadwal kereta, aku ke llanfair PG dulu. Belanja di toko deket stasiunnya sama ngerasain Scones (kue ala Wales .. kata temenku itu khasnya sana & enak banget). Walopun lidah jawaku ternyata lebih suka scones ala kafe di Setiabudi Building. Hehe...
Abis dari llanfair PG, baru deh ke Conwy. Wuih! Castlenya kereeeeennnn banget! Gede, dengan pemandangan laut n bukit penuh biri2. Ditambah dengan pohon2 sakura yang sedang berbunga. Cantik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar