link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Selasa, 24 Oktober 2023

Gejala awal Sebelum orang terkena stroke

Sebelum orang terkena stroke, mereka biasanya mengalami gejala awal berupa: Sakit kepala yang parah dan tiba-tiba Sulit berbicara atau memahami perkataan orang lain Lumpuh pada anggota tubuh tertentu, seperti wajah, kaki, atau tangan Gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda atau berbayang Kesemutan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki Kesulitan berjalan atau menjaga keseimbangan Mual dan muntah Gejala-gejala ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap dalam beberapa hari. Jika Anda mengalami salah satu atau lebih dari gejala-gejala tersebut, segera cari pertolongan medis. Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin membiarkan gejala stroke tanpa diobati. Salah satu alasannya adalah karena mereka tidak menyadari bahwa mereka mengalami stroke. Gejala stroke bisa mirip dengan gejala penyakit lain, seperti migrain atau vertigo. Selain itu, beberapa orang mungkin takut pergi ke rumah sakit atau dokter. Alasan lain mengapa seseorang mungkin membiarkan gejala stroke tanpa diobati adalah karena mereka berpikir bahwa gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya. Namun, stroke adalah kondisi medis yang serius yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen jika tidak diobati dengan cepat. Stroke adalah salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala stroke dan segera mencari pertolongan medis jika Anda mengalaminya. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah stroke: Kontrol tekanan darah Kontrol gula darah Kontrol kolesterol Berhenti merokok Kurangi konsumsi alkohol Lakukan olahraga secara teratur Makan makanan yang sehat Jaga berat badan ideal Dengan menerapkan tips-tips tersebut, Anda dapat mengurangi risiko terkena stroke. Jika Anda mengalami gejala stroke, Anda tidak boleh mengonsumsi obat apa pun tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat-obatan tertentu dapat memperburuk gejala stroke atau bahkan menyebabkan kematian. Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati stroke tergantung pada jenis stroke yang dialami. Stroke iskemik, yaitu stroke yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di otak, dapat diobati dengan obat trombolitik. Obat trombolitik bekerja dengan memecah gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah. Obat trombolitik harus diberikan dalam waktu 4,5 jam sejak onset gejala stroke untuk mendapatkan hasil yang optimal. Stroke hemoragik, yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak, dapat diobati dengan obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah. Obat antihipertensi dapat membantu mencegah pecahnya pembuluh darah lainnya. Selain obat-obatan, pasien stroke juga dapat diberikan terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi wicara untuk membantu mereka memulihkan fungsi tubuh dan kemampuan bicara. Jika Anda memiliki salah satu faktor risiko stroke, sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda tentang cara untuk mengurangi risiko tersebut. Makanan yang berbahaya mengakibatkan kolesterol naik dan penyebab stroke adalah makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol tinggi. Lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sedangkan kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, yaitu penyumbatan pembuluh darah. Aterosklerosis adalah salah satu faktor risiko stroke. Berikut adalah beberapa contoh makanan yang berbahaya mengakibatkan kolesterol naik dan penyebab stroke: Daging merah, seperti daging sapi, daging babi, dan daging kambing Jeroan, seperti hati, otak, dan jantung Makanan cepat saji, seperti burger, pizza, dan kentang goreng Makanan yang digoreng, seperti ayam goreng, gorengan, dan keripik Makanan olahan, seperti sosis, bacon, dan nugget Makanan manis, seperti kue, es krim, dan permen Untuk menghindari makanan yang berbahaya mengakibatkan kolesterol naik dan penyebab stroke, Anda dapat melakukan hal-hal berikut: Pilihlah makanan yang rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol. Batasi konsumsi daging merah dan unggas. Hindari konsumsi jeroan. Kurangi konsumsi makanan cepat saji, makanan yang digoreng, dan makanan olahan. Pilihlah makanan manis yang rendah kalori dan gula.

Tidak ada komentar: