link: Mananging Consultant

Cari Blog Ini

Sabtu, 27 Juli 2013

Musim Pancaroba

Kalahnya pertahanan tubuh melawan kuman ditandai dengan demam. 
Infeksi inhalasi (terhirup) organ-organ pernafasanmulai dari batuk, pilek, bersin hingga sesak nafas.
Gejala flu ringan seperti batuk dan pilek; peradangan di daerah tenggorokan; infeksi saluran pernafasan bawah; radang paru-paru dan penyakit pneumonia.
I Deliver Happiness,
Dwika


Penyakit Musim Pancaroba  
Pancaroba yang dimaksud disini adalah masa-masa pergantian musim dari kemarau ke musim hujan. Pada musim pancaroba ini, suhu udara sering berubah-ubah, tiba-tiba panas, dingin, lembab, dsb. Perubahan suhu udara tersebut akan berpengaruh pada tubuh, karena tubuh kita otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan suhu atau keadaan sekitar. Saat itu pula daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit kita berkurang, sehingga tidak heran kalau pada musim pancaroba ini praktek dokter dipenuhi banyak pasien sedikit melebihi biasanya.

Selain itu suhu yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak. Jadi tidak heran lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil. .

Penyakit-penyakit yang biasa menyerang di saat ini antara lain gangguan saluran pencernaan, demam maupun penyakit-penyakit gangguan pencernaan. Memang, sekilas penyakit-penyakit tersebut bukan penyakit yang serius, namun bila tidak ditangani sebagaimana mestinya tentu bisa mengakibatkan akibat yang lebih buruk. Apalagi mengingat cukup banyak wabah yang terus-terusan menyerang seperti demam berdarah, chikungunya dan sebagainya, yang juga turut dipengaruhi sanitasi lingkungan yang baik. .

Keadaan di musim pancaroba dimana hujan turun tetapi tidak merata, artinya sebagian lain tetap beriklim panas dan dipenuhi debu. Tidak meratanya angin di kawasan hujan tersebut akan mudah menerbangkan debu dan berbagai kotoran yang masih tersisa di kawasan kering dibanding pada musim kemarau. Wajar pula kalau yang lebih rentan terserang penyakit adalah anak-anak dan lanjut usia karena sistem pertahanan tubuh yang tak sebaik orang-orang usia produktif atau dewasa, begitu pula dengan kekebalan yang belum terbentuk sepenuhnya terhadap banyak jenis kuman pada usia dini. .

Kalahnya pertahanan tubuh melawan kuman penyakit yang masuk ke tubuh seringkali ditandai dengan demam. Disaat demam, sebenarnya tubuh menunjukkan sinyal bahwa proses pertahanan berikutnya melawan infeksi sedang terjadi. Penyesuaian suhu tubuh ini juga akan lebih terlihat pada anak-anak terutama usia balita meski bukan sama sekali tak mungkin terjadi sama parah dengan orang dewasa. .

Karena salah satu jalan masuk infeksi yang paling mudah adalah melalui inhalasi (terhirup) maka salah satu organ yang paling rentan terserang adalah organ-organ pernafasan. Infeksi yang terjadi pada organ ini jelas memberikan gejala gangguan pernafasan mulai dari batuk, pilek, bersin hingga sesak nafas tergantung dari keparahan penyakitnya. .

Demam yang dijumpai juga bisa bervariasi dari di atas 37 hingga mencapai 40 derajat Celcius. Bila infeksi hanya terjadi pada saluran pernafasan bagian atas, biasanya gejalanya lebih ringan berupa gejala flu ringan seperti batuk dan pilek. Gejala ini bisa bertambah parah bila sudah terjadi peradangan di daerah tenggorokan. Yang harus lebih diwaspadai adalah infeksi yang menyerang saluran pernafasan bawah karena erat sekali hubungannya dengan radang paru-paru dan penyakit-penyakit serius seperti pneumonia. .

Selain gangguan pada sistem pernafasan, penyakit yang kerap menyerang adalah penyakit-penyakit saluran pencernaan. Musim pancaroba juga berperan besar dalam menyebabkan banyaknya pencemaran terhadap makanan dan minuman, dan diperparah dengan seringnya cuaca yang tak menentu ini menyebabkan pola makan ikut terganggu. Mulai dari rasa mual akibat peningkatan asam lambung yang sering dikenal dengan penyakit maag, muntah hingga diare sering terjadi.

Gangguan-gangguan ini juga akan mempengaruhi terjadinya gangguan lain di luar saluran pencernaan seperti sakit kepala dan demam yang juga bisa meningkat dengan suhu sangat tinggi akibat kekurangan cairan yang terjadi pada tubuh. Penyakit yang tampaknya terkesan sepele ini sama sekali tak boleh dibiarkan karena memiliki pengaruh besar terhadap malnutrisi dan yang lebih parah, kematian bila asupan cairan tubuh tidak terganti sebagaimana mestinya, dan kekurangan cairan yang dikenal dengan istilah dehidrasi ini sama bahayanya bagi semua golongan umur baik anak-anak maupun dewasa.

Satu-satunya tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga tubuh agar tidak terserang penyakit, karena faktor cuaca dan perubahan musim merupakan hal yang tak bisa dihindari. Dan hal ini agaknya masih belum tergolong merata penyebaran pengetahuannya bagi banyak lapisan masyarakat kita.

Banyaknya obat bebas yang tersedia di pasaran juga sering dituding sebagian ahli memperparah rendahnya kesadaran masyarakat ini untuk tanggap terhadap gejala-gejala penyakit lain yang bisa jadi lebih serius ketimbang gangguan biasa. Hal ini tampak dari banyaknya pasien di berbagai rumahsakit dan praktek dokter yang baru mendatangi fasilitas tersebut dalam kondisi sudah sangat menurun, dan ini terkait juga dengan aspek lain yang sangat perlu diperhatikan dalam masa-masa pancaroba ini, yaitu masalah perawatan pertama yang bisa dilakukan orang-orang yang berada di sekitar penderita.

Dalam masalah diare misalnya, lebih banyak orang yang lebih dulu mencari obat ketimbang mengusahakan pemberian cairan, padahal merupakan tindakan yang paling penting dalam mengatasi gangguan seperti ini, dan bentuk cairan yang diberikan juga perlu diperhatikan. Tak hanya sekedar air putih yang juga perlu diberikan, cairan yang mengandung elektrolit seperti komposisi cairan tubuh yang dikeluarkan saat mencret atau muntah mutlak harus diberikan, yakni mengandung garam dan sedikit gula seperti yang terkandung pada sediaan oralit.

Kemudian makanan-makanan yang bersifat merangsang seperti yang asam, pedas atau terlalu berlemak juga harus dihindari selain memperhatikan kandungan gizi makanan yang harus terus diberikan. Sementara dalam mengatasi gangguan-gangguan saluran pernafasan sebaiknya perhatikan baik-baik gejalanya, dan untuk demam jangan lupa untuk mengompres bila panas tubuh terlalu tinggi.

Obat penurun panas yang diberikan juga harus diperhatikan agar benar-benar sesuai dengan dosis penderita, apakah anak-anak atau dewasa. Pemberian obat-obat anti kejang kadang diperlukan bila demam tak juga teratasi, dan segera periksakan ke dokter bila demam tidak cepat turun. Di luar tindakan-tindakan khusus ini, secara umum yang paling diperlukan adalah tindakan pencegahan seperti disebutkan diatas.

Untuk menyesuaikan kondisi dengan datangnya musim pancaroba seperti sekarang sebaiknya jangan pernah lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan daya tahan tubuh dengan memperhatikan asupan nutrisi yang mencukupi, agar penyakit tak lagi bisa menyerang pertahanan tubuh kita dengan mudah.

Apotik Tempo (www.apotik-tempo.com) menyediakan beberapa vitamin atau suplemen, hubungi layanan antar kami di: 

Tidak ada komentar: