Re: TERBANG JAUH
Thu May 30, 2013 6:25 pm (PDT)
.
Posted by:
"Palansa" saifalah_2005
Sarapan pagi yang
nikmat sekali dibaca, dan jadi pelajaran buat kita semua,
terima kasih kang.
Salam.
2013/5/31 Dwika Sudrajat <dwikasudrajat@ yahoo.com
**
Perjalanan hidup mengajarkan Kita untuk menjadi Tegar dan Kuat menghadapi
goncangan zaman.
Dengan keikhlasan dan kesabaran, Segala sesuatu menjadi Mudah dijalani
dengan berbagai Kemudahan yang telah disediakan oleh NYA. yang penting
tetap Bersyukur untuk apapun dan tak mengeluh atas yang belum terengkuh.dan
Pada Akhirnya..
Semua ini akan indah pada Waktunya.
I Deliver Hapiness,
Dwika
DEBU ITUPUN TERBANG JAUH..
Written by dr. Andhyka Sedyawan
terima kasih kang.
Salam.
2013/5/31 Dwika Sudrajat <dwikasudrajat@ yahoo.com
**
Perjalanan hidup mengajarkan Kita untuk menjadi Tegar dan Kuat menghadapi
goncangan zaman.
Dengan keikhlasan dan kesabaran, Segala sesuatu menjadi Mudah dijalani
dengan berbagai Kemudahan yang telah disediakan oleh NYA. yang penting
tetap Bersyukur untuk apapun dan tak mengeluh atas yang belum terengkuh.dan
Pada Akhirnya..
Semua ini akan indah pada Waktunya.
I Deliver Hapiness,
Dwika
DEBU ITUPUN TERBANG JAUH..
Written by dr. Andhyka Sedyawan
<http://www.akuhebat
.com/author/ amazing/
Haloo Sahabat Hebat,
<http://akuhebat. com/wp-content/ uploads/2011/ 08/pohon- kering.jpg Uhhf..
uhuk..uhukk. .! Apa yang Anda pikirkan? Banyak aseep nih.. begitulah bagi
yang beraktifitas di IbuKota , polusi dan debu sudah
menjadi sarapan
sehari-hari. Asap knalpot dan debu yang ditebarkan oleh mesin kendaraan
yang menjadi faktor utama untuk penyebab pencemaran udara saat ini, tak
pelak sudah menjadi ancaman bagi kesehatan kita. Wuuu… atuuut!
Namun Debu ya Debu, tapi gak semua debu itu gak baik lho..! bagaimana
kalau kita memandang sang Debu pembuat Onar itu dari segi positifnya? Bisa
dong..! Yaa, Debu yang satu ini berbeda, Debu yang mengantarkan Kisah Hebat
kali ini untuk menemani hari Hebatmu, yuk Lanjuut..
Alkisah bercengkeramalah sebatang pohon besar nan berwibawa dengan sebutir
debu di ‘kaki’-nya. Sang pohon bercerita pada si debu kalau dunia begitu
luas dan indah. Daun yang menghijau, bunga yang semerbak mewangi dan langit
yang membiru.
Sejurus kemudian terdengar nada menyindir sang pohon besar atas nasib si
debu yg mungil dan nyaris tak terlihat yang terdampar di dekatnya. Dengan
pongah sang pohon memamerkan nasib baiknya, tinggi menjulang, dahan yang
kokoh, bunga serta buah yang manawan, hingga membuat si debu tertunduk lesu.
Namun kemudian si debu tersenyum, sekulum senyum yang membuat sang pohon
tersentak heran dan tak kuasa bertanya Âh ”Mengapa engkau tersenyum simpul
begitu ?” Tetap dengan senyum simpulnya, si debu mejawab, “Pasti DIA punya
rencana untukku.”
Tak berselang lama, bertiuplah angin sepoi, angin lembut yang akhirnya
menerbangkan si debu jauuh tinggi dan mengucapkan selamat tinggal pada sang
pohon besar. Dia terbang diterpa angin bersama dengan seulas senyum
tipisnya. Sang pohon semakin keheranan dengan sikap si debu yang menurutnya
malang ini. Dalam hati dia menduga kalau si debu sudah putus asa atas nasib
buruknya.
tapi, Tiba-tiba cuaca berubah, angin sepoi yang membuai berubah menjadi
topan yang melumatkan apa saja yang dilaluinya. Wusshhh…wusshhh… ! dan
menumbangkan si pohon besar dengan hanya menyisakan akarnya yang memang
terhunjam di perut bumi dan sebagian batangnya.
Sepuluh tahun berselang, hinggaplah sebutir debu di pohon tua dengan
batang yang telah terkoyak lapuk dan sedikit daun ini, Tanpa bunga apalagi
buah. “Hai, bukankah engkau si debu malang itu ?”, sapa sang pohon tua ini.
“Iya benar, dan bukankah engkau pohon gagah yang sepuluh tahun menjulang
tinggi dengan buahmu yang meranum yang membuat semua mata terkagum-kagum ?”
“Benar”, jawab sang pohon, “Setiupan angin topan besar yang datang selepas
angin sepoi yang menerbangkanmu telah membuatku begini.
Waktu sebenarnya bisa saja mengembalikan ‘kegagahanku’, namun kerontang
kemarau berkepanjangan telah menahannya. Lihatlah di sekitar kita saat ini,
nyaris hanya tersisa aku dan si tua pohon oak di sebarang bukit sana.
Bagaimana denganmu ? Sudah kemana saja engkau diterbangkan oleh nasib ?”,
tanya sang pohon. ”Nasib telah mengantarku ke puncak Himalaya hingga ke
padang pasir Afrika. bahkan aku diterbangkan kepenjuru dunia yang tak
pernah aku tahu sebelumnya. Sungguh, aku benar-benar takjub. Ternyata dunia
ini jauh lebih luas dari yang kau kira.”, jawab si debu menyindir si pohon.
Sahabatku yang Hebat, Tentu Kamu sudah memetik hikmah dari cerita hebat
diatas. terkadang kita hanya perlu membiarkan nasib menerbangkan kita.
Namun Tetap mempersatukan Keyakinan beserta Tujuan dan Usaha Hebatmu
didalamnya. Perjalanan hidup mengajarkan Kita untuk menjadi Tegar dan Kuat
menghadapi goncangan zaman. Dengan keikhlasan dan kesabaran, Segala sesuatu
menjadi Mudah dijalani dengan berbagai Kemudahan yang telah disediakan oleh
NYA. yang penting tetap Bersyukur untuk apapun dan tak mengeluh atas yang
belum terengkuh.dan Pada Akhirnya..Semua ini akan indah pada Waktunya.
Prikitiuww…
Eitss..Kamu mau pamit pergi? Tunggu dulu..! beri Komentar dulu yuk.. ini
sangat bermanfaat buat teman-tamanmu yang membaca komentarmu. Terima kasih
ya… SEMANGAAT..!
with love,
Andhyka Sedyawan
--
FALAH
Haloo Sahabat Hebat,
<http://akuhebat. com/wp-content/ uploads/2011/ 08/pohon- kering.jpg Uhhf..
uhuk..uhukk. .! Apa yang Anda pikirkan? Banyak aseep nih.. begitulah bagi
yang beraktifitas di Ibu
sehari-hari. Asap knalpot dan debu yang ditebarkan oleh mesin kendaraan
yang menjadi faktor utama untuk penyebab pencemaran udara saat ini, tak
pelak sudah menjadi ancaman bagi kesehatan kita. Wuuu… atuuut!
Namun Debu ya Debu, tapi gak semua debu itu gak baik lho..! bagaimana
kalau kita memandang sang Debu pembuat Onar itu dari segi positifnya? Bisa
dong..! Yaa, Debu yang satu ini berbeda, Debu yang mengantarkan Kisah Hebat
kali ini untuk menemani hari Hebatmu, yuk Lanjuut..
Alkisah bercengkeramalah sebatang pohon besar nan berwibawa dengan sebutir
debu di ‘kaki’-nya. Sang pohon bercerita pada si debu kalau dunia begitu
luas dan indah. Daun yang menghijau, bunga yang semerbak mewangi dan langit
yang membiru.
Sejurus kemudian terdengar nada menyindir sang pohon besar atas nasib si
debu yg mungil dan nyaris tak terlihat yang terdampar di dekatnya. Dengan
pongah sang pohon memamerkan nasib baiknya, tinggi menjulang, dahan yang
kokoh, bunga serta buah yang manawan, hingga membuat si debu tertunduk lesu.
Namun kemudian si debu tersenyum, sekulum senyum yang membuat sang pohon
tersentak heran dan tak kuasa bertanya Âh ”Mengapa engkau tersenyum simpul
begitu ?” Tetap dengan senyum simpulnya, si debu mejawab, “Pasti DIA punya
rencana untukku.”
Tak berselang lama, bertiuplah angin sepoi, angin lembut yang akhirnya
menerbangkan si debu jauuh tinggi dan mengucapkan selamat tinggal pada sang
pohon besar. Dia terbang diterpa angin bersama dengan seulas senyum
tipisnya. Sang pohon semakin keheranan dengan sikap si debu yang menurutnya
malang ini. Dalam hati dia menduga kalau si debu sudah putus asa atas nasib
buruknya.
tapi, Tiba-tiba cuaca berubah, angin sepoi yang membuai berubah menjadi
topan yang melumatkan apa saja yang dilaluinya. Wusshhh…wusshhh… ! dan
menumbangkan si pohon besar dengan hanya menyisakan akarnya yang memang
terhunjam di perut bumi dan sebagian batangnya.
Sepuluh tahun berselang, hinggaplah sebutir debu di pohon tua dengan
batang yang telah terkoyak lapuk dan sedikit daun ini, Tanpa bunga apalagi
buah. “Hai, bukankah engkau si debu malang itu ?”, sapa sang pohon tua ini.
“Iya benar, dan bukankah engkau pohon gagah yang sepuluh tahun menjulang
tinggi dengan buahmu yang meranum yang membuat semua mata terkagum-kagum ?”
“Benar”, jawab sang pohon, “Setiupan angin topan besar yang datang selepas
angin sepoi yang menerbangkanmu telah membuatku begini.
Waktu sebenarnya bisa saja mengembalikan ‘kegagahanku’, namun kerontang
kemarau berkepanjangan telah menahannya. Lihatlah di sekitar kita saat ini,
nyaris hanya tersisa aku dan si tua pohon oak di sebarang bukit sana.
Bagaimana denganmu ? Sudah kemana saja engkau diterbangkan oleh nasib ?”,
tanya sang pohon. ”Nasib telah mengantarku ke puncak Himalaya hingga ke
padang pasir Afrika. bahkan aku diterbangkan kepenjuru dunia yang tak
pernah aku tahu sebelumnya. Sungguh, aku benar-benar takjub. Ternyata dunia
ini jauh lebih luas dari yang kau kira.”, jawab si debu menyindir si pohon.
Sahabatku yang Hebat, Tentu Kamu sudah memetik hikmah dari cerita hebat
diatas. terkadang kita hanya perlu membiarkan nasib menerbangkan kita.
Namun Tetap mempersatukan Keyakinan beserta Tujuan dan Usaha Hebatmu
didalamnya. Perjalanan hidup mengajarkan Kita untuk menjadi Tegar dan Kuat
menghadapi goncangan zaman. Dengan keikhlasan dan kesabaran, Segala sesuatu
menjadi Mudah dijalani dengan berbagai Kemudahan yang telah disediakan oleh
NYA. yang penting tetap Bersyukur untuk apapun dan tak mengeluh atas yang
belum terengkuh.dan Pada Akhirnya..Semua ini akan indah pada Waktunya.
Prikitiuww…
Eitss..Kamu mau pamit pergi? Tunggu dulu..! beri Komentar dulu yuk.. ini
sangat bermanfaat buat teman-tamanmu yang membaca komentarmu. Terima kasih
ya… SEMANGAAT..!
with love,
Andhyka Sedyawan
--
FALAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar