Wed May 15, 2013 3:39 am (PDT) . Posted by:
"Palansa" saifalah_2005
Sejatinya Kita Kaya, Bukan miskin
Ada satu kisah menarik yang akan saya uraikan pada tulisan saya ini, yaitu kisah ketika antoni robbin seorang motivator no 1 dunia sewaktu melemparkan pertanyaan ke seluruh audiens nya, siapa yang ingin punya penghasilan 1 miliar perbulan ? maka serentak seluruuuuh audiens mengacungkan jari tangannya, akan tetapi setelah seluruh audiens mengancungkan jari tangannya antoni robbin melanjutkan pertanyaanya sengan sebuah pernyataan, “tapi dengan cuci darah seminggu sekali,,,” kawan kawan tau apa yang terjadi setelah antoni robbin mengatakan seperti itu ??? iya,, benar,, serentak pula seluruh audiens menurunkan tangannya, bahkan sampai tak ada lagi yang terlihat dari seorang audien yang masih mengancungkan jarinya.
Mungkin ketika saya gambarkan penyakit apa yang harus diderita saat dikatakan “tapi dengan cuci darah seminggu sekali” saya yakin penyakit itu tergambar dalam fikiran teman-teman, tetapi apa yang terjadi ? audiens justru lebih mementingkan kesehatannya bila dibandingkan dengan banyaknya harta yang akan ia miliki ketika memiliki penghasilan 1 miliar perbulan.
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah,, kita sejatinya adalah orang yang KAYA, bukan MISKIN !! kalopun ada orang yang mengatakan saya MISKIN, hanya orang yang kurang cerdas saja yang mengatakan demikian.
Pada dasarnya MISKIN dan KAYA itu hanyalah sesuah persepsi kita pada seseorang, kita bisa menilai berdasarkan pada apa yang tampak dan pada apa yang tak tampak, saya berikan contoh lagi, saya pernah ditanya oleh seorang teman, mas kasihan ya ? orang itu miskin banget,, tapi kemudian saya jawab “ justru lebih kaya dia daripada kamu ? kemudian dia menjawab, lho kenapa ? mas Tanya kamu, apa kamu lihat dia mengeluh ? atau mungkin dia pernah mengeluhkan keadaannya kepadamu ? kalau tidak pernah, itu tandanya kehidupan mereka cukup bahkan lebih,, jika mereka merasa kurang maka sudah pasti dia mengeluh.” Benar kan saya jawab seperti itu ya ? kemudian teman-teman tau apa jawaban dari teman saya ? ia jawab, jadi kuncinya itu di mengeluh itu ya mas ? kalo dia tidak mengeluh berarti cukup atau kaya, kalo mengeluh berarti kurang atau bahkan miskin, trus kalo ada orang yang kaya yang mengeluh, gimana mas ?? jawabannya saya yakin temen-temen mengetahuinya.
Saudaraku ,,, “ seorang ustadz pernah memberikan sebuah ilustrasi dari sebuah hadits “ bahwa seluruh keindahan dan isi dunia tak lebih dari patahan sayap nyamuk “. Lho kenapa bisa begitu? Atau mungkin, mengapa kok demikian ? jadi begini, mungkin teman-teman pernah mendengar peristiwa isra’ dan dimi’rajkannya Nabi Muhammad saw. Jadi tatkala Nabi di Mi’rajkan kelangit ketujuh, pada keberangkatan meninggalkan masjidil aqsa, nabi selalu menoleh kearah bumi kita, Bumi yang awalnya besar semakin jauh dilihat semakin kecil, hingga besarnya tak ubahnya seperti patahan sayap nyamuk. Maka dari itu saudaraku, saya menyeru kepada kalian untuk ayo kita harus menganggap bumi ini kecil, dengan cara kita pandang ia dari jauh melalui mata hati kita, jangan pernah bersedih karena kehilangan keindahan dunia, ataupun karna tidak mendapatkan keindahan dunia, tapi bersedihlah jikalau sampai hari ini kita masih sering mengeluh yang membuat Allah menjadi jauh dari diri kita sehingga menyebabkan kasih sayang Allah kepada kita melebihi langit dan bumi terasa jauh dan tak akan pernah kita dapatkan. Wallahu a’lam bisshawab. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar