Dalam menggoreng tidak boleh sampai hitam, karena masaknya diulang-ulang, akhirnya minyak menjadi tak jenuh dan bahkan bisa jadi racun. harus langsung dibuang.
Diingatkan agar saat menggoreng, tidak sampai keluar asap, dan tahapan menggorengpun ada aturannya, jika ada tiga lauk, ikan, tempe dan krupuk, maka jangan ikan dulu, minyak akan cepat kotor dan keruh, sehingga merusak aroma tempe dan krupuk nantinya.
--------------------------------
Pabrik Bimoli
Kegiatan outdoor yang dilakukan hari ini (kamis, 8 April 2010) oleh kelas 4 Al Jabar dan Al Farazi, diikuti oleh sekitar 45 siswa dan didampingi oleh guru mereka, Ustd. Endang, Laily, Prima dan Ust. Rudi. Diadakan di PT. Intiboga Sejahtera (Pabrik BIMOLI) di Jl. Tanjung Tembaga 2-6 Surabaya. Dengan mengambil temaProduksi dan Distribusi. Harapan dari kegiatan ini, siswa mengetahui dan faham tentang pengolahan dari bahan mentah menjadi Produk Unggulan di Pasar. Khususnya saat ini, anak-anak akan belajar bagaimana bahan baku berupa kelapa sawit di ubah dalam proses yang bertahap dan menjadi Minyak (Bimoli).
Siswa berangkat dengan mengendarai 3 armada bemo, dan langsung disambut oleh Kepala Bagian Pemasaran dan beberapa staffnya. Diantaranya ada Ibu Ririn, salah satu pegawai yang kebetulan wali murid pula (Bunda dari Virgha dan Virghina). Mereka menyambut dengan ramah dan mempersilahkan rombongan peserta outdoor ke aula yang telah disiapkan. Sambil mencicipi snack yang telah dibagikan, tidak berapa lama, salah satu staff membuka acara dan langsung memutar film, sejenak rombongan menyaksikan company profile dari perusahaan ini. Dan kerjasamanya dengan beberapa perusahaan besar lainnya. Setelah itu dijelaskan detail tentang proses pembuatan minyak yang berawal dari bahan mentah dan diproses bertahap dengan cara-cara tertentu (via gambar-gambar) sehingga setelah menjelaskan, Bu Ririn berencana mengajak anak-anak untuk touring berkeliling pabrik. Anak-anak diingatkan untuk tidak menyentuh apapun, dan juga tidak boleh mengambil gambar (memotret).
Pertama, anak-anak diajak ke tempat penyimpanan bahan baku (kelapa sawit), terus dibawa ke ruang pengupasan kelapa, dan selanjutnya ke ruang pengolahan, disini ada proses pemerasan, sehingga menjadi minyak dan endapan sisa terpisah, disini dijelaskan bahwa, endapan inilah yang kelak menjadi margarine. Kemudian Ryan menanyakan bagaimana cara memasak yang baik?, dijelaskan bahwa dalam memasak, ketika minyak telah tertuang di penggorengan, tidak disarankan menunggu minyak sampai panas, karena mendidih sedikit, bisa langsung dimasukkan ikan atau lauknya. Diingatkan agar saat menggoreng, tidak sampai keluar asap, dan tahapan menggorengpun ada aturannya, jika ada tiga lauk, ikan, tempe dan krupuk, maka jangan ikan dulu, minyak akan cepat kotor dan keruh, sehingga merusak aroma tempe dan krupuk nantinya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, dalam menggoreng tidak boleh sampai hitam, karena masaknya diulang-ulang, akhirnya minyak menjadi tak jenuh dan bahkan bisa jadi racun. harus langsung dibuang.
Selanjutnya anak-anak diajak berkeliling lagi di ruang penjernihan minyak yang disaring pemurniannya melalui multi proses, terdiri atas enam tahap, yang nantinya dapat mempertahankan secara optimum zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Kemudian berlanjut ke ruang pengisian dalam botol, dan sampai pengepakan, dan ditunjukkan yang terakhir proses distribusi lokal, di pabrik-pabrik atau ada yang diekspor.
Setelah berkegiatan keliling, anak-anak bersiap pulang dan berkumpul lagi di aula. Acara dilanjutkan dengan prosesi penyerahan cinderamata dari kedua belah pihak. Dari sekolah mempersembahkan lukisan dari anak-anak yang menggambarkan tentang anak-anak bermain di Pabrik Bimoli. Sedangkan ada pemberian khusus dari siswa, yaitu Virghina, memberikan kaos yang digambar, dihias, didesain unik dan menarik. Kemudian dari Pihak Pabrik memberikan tiap anak, sebotol minyak goreng bimoli ukuran ¼-an, sedangkan untuk ustad dan ustadahnya mendapatkan tiap orang 1 literan.
Gallery Foto :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar