Seminar “Why Java”
Hari rabu tanggal 4 april 2007, gw dan dhiku organize seminar bertajuk “Why Java?”, seminar ini sebagai pengantar pengenalan java di almamater gw. Pesertanya terdiri dari adek-adek kelas angkatan 2004 dan 2005. Karena sempet molor beberapa saat, gw selingi bincang santai tentang topik “Nyambi & korupsi”, topik ini sempet jadi thread panas di milis Java User group. Sampai-sampai endy harus membuat pernyataan sikap tentang topik ini. :). Gw sendiri sih nggak terlalu exite sama konsep “nyambi” pas kerja, apalagi kalo nyambinya proyekan jg, sama-sama ngerjain software development. Kerja di kantor aja capeek minta ampun apalagi harus proyekan di luar. Kalau ngajar di pelatihan atau bikin-bikin buku masih oke lah, ga bikin repot kayak proyekan gitu. Apalagi kalo pas proyekan trus clientnya perfeksionis (perhalusan dari istilah rese ), bisa-bisa diperbudak sama proyekan tuh.
Anyway, back to topik Seminar “Why Java?”. Presentasi gw mulai dengan topik “What You Need in a Platform” diteruskan dengan topik “Why Java a Better Technology” kemudian dilanjutkan dengan topik “Why Java a Better Choice” dan diakhiri dengan topik “Why Java Good for Us”. Mari kita bahas satu satu topik tersebut.
What You Need in a Platform
Bagian ini merupakan poin-poin penting untuk memilih platform pengembangan software yang kita pilih. Sekarang ini platform pengembangan perangkat lunak sudah melimpah, dan banyak dari platform-platform tersebut mempunyai teknologi yang sudah matang.
Bagian ini merupakan poin-poin penting untuk memilih platform pengembangan software yang kita pilih. Sekarang ini platform pengembangan perangkat lunak sudah melimpah, dan banyak dari platform-platform tersebut mempunyai teknologi yang sudah matang.
Pentingnya memilih platform yang tepat adalah karena rata-rata platform-platform tersebut sangat ekspansif. Artinya, banyak sekali hal-hal yang harus dipelajari di sekitar platform dan teknologinya, sekali kita menginvestasikan waktu untuk menguasai satu platform, maka pindah ke platform yang lain sangat problematik. Problem awalnya muncul dari kesibukan kita di tempat kerja, sepertinya programmer sekarang ini sudah jarang yang memiliki waktu luang untuk belajar ini-itu, kejar-kejar deadline terus tiap saat. Terlebih lagi jika kita hidup benar-benar dari gaji bulan per bulan, setiap akhir bulan duit gaji udah pasti abis, misalnya kita harus resign untuk cari kerja di tempat lain dan ada waktu tenggang nganggur tanpa penghasilan, dapur nggak ngebul!.
Faktor-faktor tersebut yang terkadang membuat seseorang “terjebak” dalam sebuah platform dan ga bisa keluar. Salah satu temanku ada yang sudah nyaris 4 tahun kerja maintenance dan update software yang berbasis sebuah platform yang sudah “dibunuh” pembuatnya, kalau terus berkutat dengan platform “mati” tersebut, yha lama-lama bakalan “membusuk” :(. Kalo sudah “membusuk” kompetensinya ga akan naik-naik. Mau pindah kerja, ee… anak-istri perlu makan, cicilan macem-macem masih banyak, kalo nganggur bisa berabe. Lebih gawat lagi, ga banyak perusahaan yang membutuhkan skillnya, sehingga kalaupun mau pindah platform harus mulai dari posisi awal junior programmer lagi. Yha penyebabnya karena platform tersebut udah “dibunuh” sama yg buat, mau ngomong gimana lg?
Why Java a Better Technology
Presentasi gw lanjutkan dengan topik “Why Java a Better Technology”. Di topik ini gw masukin strong point Java dari sisi teknologinya. Topik ini akan menjadi topik hangat flamewar kalo dimasukin ke milis, . Membandingkan satu platform dengan platform yang lain ga akan ada habisnya, kecuali pokok perbandingan dipecah-pecah dalam beberapa aspek, dan dilihat dimanakah strong point dari setiap platform.
Presentasi gw lanjutkan dengan topik “Why Java a Better Technology”. Di topik ini gw masukin strong point Java dari sisi teknologinya. Topik ini akan menjadi topik hangat flamewar kalo dimasukin ke milis, . Membandingkan satu platform dengan platform yang lain ga akan ada habisnya, kecuali pokok perbandingan dipecah-pecah dalam beberapa aspek, dan dilihat dimanakah strong point dari setiap platform.
Java, menurut gw, unggul di aspek jangkauan platform yang sangat luas. Gw pernah baca artikel tentang jangkauan platform ini dengan judul “Rumus dua setengah”. Rumus ini menerangkan ada dua platform yang aman dan satu platform “setengah aman” untuk digunakan sebagai basis development aplikasi apa saja : mobile, enterprise, web dan desktop. Dua platform tersebut adalah java dan .NET, sedangkan yang setengah adalah Python.
Teknologi yang sudah “matang” juga merupakan strong point dari java. Ini analoginya gini, misalnya ada sebuah project pengembangan software, apapun tujuanya dan bagaimanapun arsitekturnya, java bisa mengatasinya dengan baik. Trus kalau gagal? yha yg gagal tuh tim pengembangnya, bukan platformnya .
Why Java a Better Choice
Next adalah “Why Java a Better Choice”, di topik ini full bahas java sebagai Open technology dan GPL licenced software. Dengan free environtment seperti ini, untuk memulai belajar java dan mendirikan java company modalnya bisa minimalis. Berita baik juga untuk consultant yang harus ngadepin kenyataan kalo di Indonesia ini project value sangat rendah dibanding negara lain. Fee konsultasinya bisa 100% masuk ke consultant tanpa harus pusing-pusing mikirin lisensi software.
Next adalah “Why Java a Better Choice”, di topik ini full bahas java sebagai Open technology dan GPL licenced software. Dengan free environtment seperti ini, untuk memulai belajar java dan mendirikan java company modalnya bisa minimalis. Berita baik juga untuk consultant yang harus ngadepin kenyataan kalo di Indonesia ini project value sangat rendah dibanding negara lain. Fee konsultasinya bisa 100% masuk ke consultant tanpa harus pusing-pusing mikirin lisensi software.
Pengembangan java yang berbasis open standard memungkinkan komunitas dan java company yang invest di java technology ikut menentukan arah perkembangan java lewat forum Java Community Process, walaupun ada juga yang menyoroti peran Sun yang terlalu dominan di dalam JCP tetapi masih ada ruang untuk pihak lain memberi masukan. Selain perusahaan, seorang individu yang sudah expert bisa masuk sebagai anggota JCP dan ikut dalam expert sistem Java Specification Request. Salah satu kasus yang gw tahu adalah Karsten Lentzsch, pembuat JGoodies, yang masuk sebagai expert team di JSR 295: Swing Databinding.
Faktor terpenting untuk sebuah company untuk invest di java adalah Development and Support Continuity. Dengan adanya banyak pihak yang berkepentingan di java dan sudah GPLnya java, tidak ada kata mati atau dibunuh untuk java. Selalu ada pihak yang terus akan mengembangkan java sampai kapanpun, walaupun nanti akan muncul platform-platform baru yang jauh lebih baik (mungkin ga sih?). Dengan jaminan segitu amannya, company tidak perlu ragu lagi untuk investasi di teknologi java, java is the most save choice.
Why Java Good for Us
Terakhir adalah topik “Why Java Good for Us”. Topik ini membahas kenapa java bagus untuk kita sebagai “individu”. Gw bisa bilang, alasan utamanya adalah java programmer overpaid, hehehehe. Karir sebagai java programmer juga sangat menjanjikan, hal ini didukung kenyataan bahwa big company use java. Bukan hanya big user company but also big technology company seperti IBM, Oracle, Sun (tentu saja), Telkom, Indosat, BCA and so on.
Terakhir adalah topik “Why Java Good for Us”. Topik ini membahas kenapa java bagus untuk kita sebagai “individu”. Gw bisa bilang, alasan utamanya adalah java programmer overpaid, hehehehe. Karir sebagai java programmer juga sangat menjanjikan, hal ini didukung kenyataan bahwa big company use java. Bukan hanya big user company but also big technology company seperti IBM, Oracle, Sun (tentu saja), Telkom, Indosat, BCA and so on.
So, interested in java? and want to be part of java community? join us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar