Ke Turkey Dengan Visa On Arrival
Koleksi Kisah : Liburan
Ini baru joss, mulai tanggal 26 Juni 2010 yang lalu pemegang passport Indonesia sudah bisa berkunjung ke Turkey dengan Visa On Arrival, demikian juga sebaliknya bagi warga Turkey yang mau berkunjung ke Indonesia juga tidak perlu rumit rumit, cukup berangkat dan visa bisa diproses di bandara kedatangan. Maksimum tinggal dengan Visa On Arrival ini adalah 30 hari. Persetujuan untuk membuka pintu kedua negara lebar lebar ini ditanda tangani oleh presiden Indonesia Susilo bambang Yudoyono dan presiden Turkey Abdullah Gul ini bertujuan untuk membuka seluas luasnya perdagangan dan pariwisata seperti yang ditulis dalam harian Hurriyet Daily News tanggal 29 Jun 2010.
Cukup menggembirakan, karena Turki terletak tidak terlalu jauh dari Kuwait dan merupakan tujuan wisata utama hampir sebagian besar penduduk Kuwait. Obyek wisata di Turki sangat banyak sekali, mulai dari ujung Antalya, Cappadocia, sampai Istanbul sangat bagus dan punya nilai sejarah tinggi. Yang sedang heboh sekarang adalah temuan kapal Nabi Nuh di gunung Ararat yang konon 99 % diakui kebenarannya.
Tetapi yang saya benar benar senang berkunjung ke Turki adalah bercampurnya budaya Asia dan Eropa, Bersalju dimusim dingin dan tidak sepanas Kuwait dimusim panas, dan banyaknya peninggalan sejarah Islam, Kristen, Romawi dan adanya bekas istana Constantinopel yang dulu saya ketahui hanya dari buku sejarah SD saja.
Ilustrasi yang ada ditulisan ini adalah bagian dalam Aya Sofya, sebuah bangunan bersejarah di Sultan Ahmet Istanbul yang benar benar mencatat sejarah pergantian kekuasaan mulai jamannya Byzantium, Constantinopel, Ottoman dan saat ini sebagai Museum. Awalnya adalah sebuah gereja tetapi kemudian sempat dijadikan Masjid sejalan dengan kejatuhan Constantinopel dan berkuasanya Usmaniyah (Ottoman). Baik lukisan lukisan kristen maupun tulisan tulisan ayat Quran didinding sampai saat ini masih terlihat dan dilestarikan. Yang membuat saya tertegun lama adalah saat melihat sebuah gentong air besar yang tampak sekali nilai sejarahnya karena pernah diubah ubah dari sekedar hiasan, pot bunga, dan sebagai padasan tempat air untuk berwudlu. Dan juga Mihrab menghadap Kiblat yang terletak diatas meja altar. Lihat gambar diatas.
Cukup menggembirakan, karena Turki terletak tidak terlalu jauh dari Kuwait dan merupakan tujuan wisata utama hampir sebagian besar penduduk Kuwait. Obyek wisata di Turki sangat banyak sekali, mulai dari ujung Antalya, Cappadocia, sampai Istanbul sangat bagus dan punya nilai sejarah tinggi. Yang sedang heboh sekarang adalah temuan kapal Nabi Nuh di gunung Ararat yang konon 99 % diakui kebenarannya.
Tetapi yang saya benar benar senang berkunjung ke Turki adalah bercampurnya budaya Asia dan Eropa, Bersalju dimusim dingin dan tidak sepanas Kuwait dimusim panas, dan banyaknya peninggalan sejarah Islam, Kristen, Romawi dan adanya bekas istana Constantinopel yang dulu saya ketahui hanya dari buku sejarah SD saja.
Ilustrasi yang ada ditulisan ini adalah bagian dalam Aya Sofya, sebuah bangunan bersejarah di Sultan Ahmet Istanbul yang benar benar mencatat sejarah pergantian kekuasaan mulai jamannya Byzantium, Constantinopel, Ottoman dan saat ini sebagai Museum. Awalnya adalah sebuah gereja tetapi kemudian sempat dijadikan Masjid sejalan dengan kejatuhan Constantinopel dan berkuasanya Usmaniyah (Ottoman). Baik lukisan lukisan kristen maupun tulisan tulisan ayat Quran didinding sampai saat ini masih terlihat dan dilestarikan. Yang membuat saya tertegun lama adalah saat melihat sebuah gentong air besar yang tampak sekali nilai sejarahnya karena pernah diubah ubah dari sekedar hiasan, pot bunga, dan sebagai padasan tempat air untuk berwudlu. Dan juga Mihrab menghadap Kiblat yang terletak diatas meja altar. Lihat gambar diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar