source: http://ariefin.wordpress.com/
Munculnya konsep softswitch diharapkan dapat menjadi jawaban bagi strategi evolusi PSTN konvensional menuju ke jaringan masa depan berbasis paket. Hal ini dikarenakan softswitch dapat beroperasi secara penuh bersama PSTN. Langkah tersebut akan merupakan langkah awal yang merupakan pemanfaatan PSTN eksisting hingga umur perangkat PSTN tersebut habis, yang selanjutnya akan digantikan oleh node-node akses yang lebih sederhana yang sekaligus dapat melayani voice dan data secara bersamaan.
Softswitch adalah sistem sentral yang mampu memberikan layanan teleponi dengan seluruh layanan nilai tambahnya (VAS-Value Added Services), yang dimasa depan akan mampu memadukan berbagai kemampuan layanan voice, data dan multimedia dalam satu jaringan terpadu secara lebih efisien.
Keuntungan dan peluang yang bisa diperoleh dengan implementasi Softswitch, antara lain :
§ Konstruksi : jaringan dapat dibangun dengan biaya minimal
§ Operasi dan Pemeliharaan : biaya operasi dan pemeliharaan jaringan terpadu akan lebih ekonomis dan mudah dibanding dengan jaringan yang terpisah
§ Layanan : jaringan bisa memberikan layanan nilai tambah yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan
§ Kastamer : jaringan bisa memberikan layanan yang lebih personal yang mendukung upaya pemeliharaan dan penambahan pelanggan
Definisi softswitch menurut ISC adalah suatu perangkat yang memiliki kemampuan paling tidak sebagai berikut:
o Mengontrol layanan koneksi bagi suatu media gateway, dan/atau native IP endpoints.
o Memilih proses yang dapat diterapkan pada suatu panggilan
o Routing untuk panggilan dalam jaringan
o Mentransfer kontrol panggilan ke elemen jaringan lain
o Antarmuka untuk mendukung fungsi manajemen seperti penyediaan layanan, fault, billing, dan lain-lain.
Arsitektur jaringan berbasis Softswitch terdiri atas 4 (empat) bidang fungsional jaringan sebagai berikut; Manajemen Plane, Transport Plane, Call Control & Signaling Plane, dan Application Plane.
Gambar–gambar berikut ini adalah contoh-contoh implementasi softswitch.
Gambar 1. Konsep softswitch untuk wireline
Gambar 2. Konsep softswitch untuk tandem switching
Gambar 3. Konsep Access Network over IP
Sigtran sebagai protokol transport
Dari ketiga gambar contoh diatas, kita melihat adanya gateway yang melakukan pemetaan protokol dari protokol TDM ke protokol di jaringan IP. Dari protokol CCS7 (ISUP) dapat dilakukan pemetaan di layer MTP2 dengan menggunakan mekanisme M2PA dan M2UA, di layer MTP3 dilakukan pemetaan dengan menggunakan mekanisme M3UA dan di layer SCCP dilakukan pemetaan dengan menggunakan mekanisme SUA. Untuk signalling di sisi akses seperti V5.1 dan V5.2 dilakukan pemetaan dengan menggunakan mekanisme V K 5UA sedangkan untuk ISDN dengan IUA.
Kesemua fungsi pemetaan tersebut diatur oleh suatu standar dunia yang dikeluarkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) yang disebut dengan Signalling Transport (Sigtran). SIGTRAN dipergunakan sebagai protokol Interworking antara jaringan PSTN dengan jaringan IP. Protokol Sigtran menyediakan seluruh fungsi yang dibutuhkan untuk mendukung signalling TDM over IP, termasuk diantaranya :
- Flow control
- In-sequence delivery of signalling message
- Identifikasi originating dan terminating signalling point
- Identifikasi sirkit voice
- Error detection, retransmission, dan prosedur error correction lain
- Kontrol untukmenghindari kongesti pada internet
- Deteksi status entity
- Mendukung mekanisme keamanan dari informasi signalling
Gambar berikut ini adalah protokol stack Sigtran, dimana IP, SCTP dan adaptation protocol adalah model dari Sigtran Acrhitecture.
Gambar 4. Sigtran Protocol Stage
Berikut adalah contoh-contoh mekanisme pemetaan yang digunakan dalam protokol Sigtran.
Gambar 5. SS7 access for Media Gateway Controller
Gambar 6. SS7 peer to peer access for Signalling Gateway
Gambar 7. SS7 access for Signalling Gateway via STP
Gambar 8. SS7 access to IP/SCP
Gambar 9. Q.931 access to MGC
Gambar 10. V5.2 Interworking for Connection Control
V5 User Adaptation Layer (V5UA) merupakan suatu metoda untuk memetakan pensinyalan V5.2 ke dalam format IP. V5UA diperlukan agar pesan pensinyalan pada jaringan sircuit switch (SCN) dapat dikirim dari Access Gateway menuju ke Media Gateway Controller (MGC). Fungsi pemetaan ini akan dilakukan oleh suatu perangkat yang disebut dengan Access Gateway dengan memanfaatkan keunggulan teknologi SCTP (Stream Control Transmission Protocol).
Stream Control Transmission Protocol
SCTP adalah perkembangan teknologi dari TCP (Transmission Control Protocol) atau dapat disebut juga sebagai ‘super TCP’. SCTP dirancang untuk memenuhi kebutuhan penggunaan yang lebih luas dibandingkan dengan yang dapat diberikan oleh TCP.
SCTP merupakan suatu layer yang terletak antara layer user adaptation dan layer IP di dalam protokol Sigtran. Layer ini dirancang untuk menyediakan aplikasi protokol transmisi. Berikut ini adalah selengkapnya layer SCTP.
Gambar 11. SCTP Layer
Secara sekilas proses aliran data dalam protokol SCTP dapat digambarkan seperti dibawah ini.
Gambar 12. Proses aliran data dalam SCTP
Di dalam SCTP segala pesan akan dipotong-potong kedalam paket –paket yang lebih kecil oleh SCTP Data Chunk. Data Chunk ini akan dikirimkan ke SCTP Packet untuk digabungkan dengan Control Chunk menjadi sebuah paket SCTP tunggal. Paket tersebut akan dikirimkan ke MGC melalui jaringan IP.
Di penerima (MGC) paket-paket data tersebut akan dipisahkan kembali menjadi kumpulan data dan control. Kumpulan data tersebut akan disusun kemali sesuai pesan/informasi aslinya.
Kesimpulan
- Protokol Sigtran memungkinkan protokol-protokol yang bekerja di jaringan PSTN dapat dilewatkan ke dalam jaringan IP.
- Dengan adanya protokol Sigtran pada transport layer dalam arsitektur softswitch dimungkinkan pengontrolan panggilan yang efektif dan efisien karena protokol Sigtran dengan dukungan SCTP memiliki kemampuan untuk melakukan hal tersebut.
- SCTP pada protokol Sigtran dibentuk dari common header dan kumpulan chunk. SCTP merupakan suatu layer yang terletak antara layer user adaptation dan layer IP. Layer ini dirancang untuk menyediakan aplikasi protokol transmisi.
- Data-data dari protokol adaptasi akan dipotong-potong menjadi Data Chunk – Data Chunk yang akan digabungkan dengan Control Chunk sebelum dikirimkan ke MGC sebagai sebuah paket SCTP.
10.GPS : Satelit Penentu Posisi di Belahan Bumi
Deteksi Posisi bukan lagi untuk kebutuhan militer ataupun explorasi, di saat dunia demam wireless ataupun komunikasi selular, penggunaan deteksi posisi menjadi sebuah kebutuhan di dunia telekomunikasi. GPS menawarkan solusi terakurat dari metode-metode yang ada.
2 komentar:
ko tidak ada gambarnya ????
ok min
Lampu service hp
Posting Komentar