Tsunami, Tokyo Disneyland Tersapu, Puluhan Ribu Pengunjung Diamankan
JAKARTA, ITM- Gempa kuat berkekuatan 8,9 skala Richter pada pukul 13.46 waktu setempat, dan menimbulkan tsunami setinggi 10 meter, menghancurkan antara lain Tokyo Disneyland. Penerbangan di Bandara Internasional Marita pun ditutup dan dialihkan ke Bandara Kansai di Osaka.
Badan Geologi Amerika Serikat (AS) memperkirakan pusat gempa ada di 130 km sebelah timur Sendai, Honshu, atau 373 km tenggara Tokyo pada kedalaman 24 km. Gempa ini merupakan salah satu yang terbesar dalam 20 tahun terakhir.
Peringatan tsunami sudah diperluas hingga ke wilayah pasifik Rusia, Filipina, dan Indonesia. Sejauh ini dilaporkan.
Belum diketahui berapa korban jiwa sejauh ini, namun dari sebuah tempat sudah dilaporkan 20 orang terluka di Tokyo setelah sebuah atap aula roboh di sebuah sekolah saat pesta wisuda berlangsung. Sejumlah gedung, kapal. dan jalan dilaporkan hancur. Kebakaran juga melanda beberapa lokasi, baik di pinggiran Kota Tokyo, maupun di pusat kota. Kilang minyak yang terbakar memicu kobaran api besar.
Saat terjadi gempa, para penumpang kereta bawah tanah keluar dan berjalan kaki, karena jaringan listrik terputus. Dilaporkan bahwa sekira empat juta bangunan kini tidak lagi dialiri listrik.
Kantor berita Jiji melaporkan parkiran Tokyo Disneyland disapu air bah tsunami.
Terdapat 69.000 orang sedang berada di Tokyo Disneyland dan Tokyo Disney Sea yang berdekatan serta dibangun di kawasan Teluk Tokyo saat gempat terjadi, kata juru bicara di kantor polisi setempat di Urawa.
Namun tidak ada korban mengenai luka atau properti yang hancur di taman bermain itu, katanya kepada AFP."Para pengunjung sudah dievakuasi ke tempat yang aman namun banyak genangan karena pencairan di sekitar taman bermain tersebut," katanya.
Sementara pukul 14.21 waktu setempat AFP juga mengutip media yang melaporkan gelombang tsunami setinggi 10 meter terlihat di pelabuhan Kota Sendai.
Pulau Honshu merupakan pulau terbesar di Jepang. Kota Tokyo, Yokohama, dan Osaka berada di pulau ini. (itm-1)
Tsunami, Tokyo Disneyland Ditutup Selama 10 Hari
Senin, 14 Maret 2011 15:17 WIB | 1903 Views
Los Angeles (ANTARA News) - Taman Wisata Disneyland dan Tokyo Disney Sea ditutup sementara oleh operator Oriential Land Co untuk direnovasi ulang pasca tsunami berkekuatan 9,0 skala Richter di lepas pantai Jepang pada Jumat.Menurut Kantor Berita Kyodo, Operator Oriental Land Co. pada Sabtu menutup Tokyo Disneyland yang berlokasi di Chiba dan Tokyo Disney Sea untuk renovasi ulang, sebagaimana dikutip dari The Hollywood Reporter.
Tokyo Disneyland adalah tempat wisata yang paling populer di Jepang dan kemungkinan akan ditutup selama 10 hari.
Pada Jumat, Thomas Smith direktur sosial media Disney Park menulis di laman blog Disney, kerusakan dan kerugian sangat kecil di tempat wisata tersebut. Dia menambakan Tokyo Disney Resort menyediakan selimut, makanan dan minuman untuk tamu ingin yang bermalam di tempat penginapannya.
Sementara itu, operator AKB Theater sebuah panggung konser di distrik Akihabara Tokyo ditutup sampai Selasa untuk direnovasi ulang.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Pasca Tsunami, Penerbangan ke Jepang Masih Ramai
Jakarta - Bencana gempa dan tsunami tidak terlalu berpengaruh banyak kepada jumlah penumpang PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang terbang ke Jepang. Bahkan, jumlah penumpang yang ingin pergi ke Negeri Bunga Sakura tersebut setelah terjadinya bencana gempa dan tsunami relatif tetap.Demikian diungkapkan VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia, Pujobroto ketika dihubungi detikFinance Minggu (20/3/2011).
“Sejauh ini, setiap hari terus ada pembukuan penerbangan baru dari Denpasar dan dari Tokyo,” katanya.
Menurutnya, penerbangan ke Jepang masih berjalan seperti biasanya sebelum terjadinya bencana. Perjalanan dari Jakarta menuju Tokyo dan dari Denpasar menuju Tokyo dan Osaka masih terbang setiap harinya.
Pujobroto menambahkan, tidak berpengaruhnya penerbangan ke Jepang disebabkan masih terbangnya penumpang-penumpang untuk urusan bisnis.
“Penumpang untuk melakukan bisnis tetap melakukan perjalanan,” ungkapnya.
Di samping itu, ada sejumlah penurunan terhadap penumpang yang bertujuan wisata ke Jepang sebesar 5%. Namun, hal tersebut tidak terlalu berpengaruh karena sampai saat ini para pelancong tetap banyak yang pergi ke Jepang.
“Beberapa penumpang sempat tidak jadi berangkat, tapi setiap hari tetap ada pembukuan baru,” tambahnya.