Senin, 18 Maret 2013

LTE 2015

Re: [timkajianpostel2010] Pengembangan IDN di Russian<< First < Prev  Next > Last >> 
Posted By: Tue Jul 20, 2010 3:47 pm  |
Summary:
LTE will not become mature enough for commercial operations until 2015 at the earliest, and WiMAX will witness continued good prospects in the global market.
regards,
Dwika

==============================================

Russia WiMAX operator Yota barred from LTE, says regulator


Reports from within Russia indicate that Yota, a Russian WiMAX operator, may not be able to offer LTE services under its existing licence.
Despite many reports that Yota was planning to provide LTE coverage to 15 Russian cities by the end of 2011, the Russian telecoms regulator Roskomnadzor is believed to have said that Yota's licence was issued for the provision of WiMAX services only. However, Igor Torgov, MD of Scartel--and owner of Yota--told a local news agency that the licence did not include an exact definition of the permitted technology.
Yota had stated that it intended to spend US$100 million this year on the rollout of LTE networks in five Russian cities, with total investment expected to reach USD$2 billion. The company is also thought to have ordered 1,000 LTE base stations from unnamed suppliers.
As speculation increases over the long-term future of WiMAX, the market research firm Wiseharbor has stated that it believes the technology will become increasingly marginalised by LTE over the coming years. The company maintains that, while WiMAX has made significant commercial progress by occupying the cheaper unpaired spectrum, TD-LTE will eclipse WiMAX by prevailing in the use of unpaired spectrum as well as the paired spectrum already employed commercially by LTE.
However, long-standing supporter of WiMAX, Intel, has stated that LTE will not become mature enough for commercial operations until 2015 at the earliest, and WiMAX will witness continued good prospects in the global market.
Intel's architecture group VP and WiMAX program office general manager, Sriram Viswanathan, did hedge this viewpoint by indicating an interest in developing handset chipsets for 3G and LTE, as well as WiMAX. He also reaffirmed the commitment made in 2008 with the Taiwanese government to jointly boost their WiMAX system integration joint venture.

WiMax Indonesia

WiMax Indonesia, kebijakan setengah hati< Prev  Next > 
Posted By: Sun Dec 3, 2006 9:51 pm  |
Ada berita Wimax dari Pak Gunawan - Dosen Elektro di
harian Bisnis Indonesia.

Opini
WiMax Indonesia, kebijakan setengah hati

Web link:
http://www.bisnis.com/servlet/page?
_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vn\
w_lang_id=2&ptopik=A57&cdate=06-NOV-2006&inw_id=482832

WiMax Indonesia, kebijakan setengah hati

Beberapa waktu lalu pemerintah melalui Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah menetapkan
frekuensi 2,3 GHz sebagai alokasi frekuensi world
interoperability for microwave access (WiMax). WiMax
adalah satu jenis teknologi broadband wireless access
(BWA) untuk data kecepatan tinggi.
WiMax memiliki kecepatan transfer data hingga 70 Mbps
dan jarak jangkauan hingga 50 km. Dinyatakan pula pada
tahap awal akan diterapkan untuk layanan fixed dengan
teknologi IEEE 802.16d. Seperti diketahui bahwa WiMax
dengan standar IEEE 802.16 terdiri atas 802.16a/d
revisi untuk fixed, 802.16e untuk mobilitas terbatas
(nomadic), dan 802.20 untuk mobilitas yang penuh.

Menurut BRTI, pada Desember 2006 ini akan dilakukan
tender WiMax, sehingga pada 2007 akan ada layanan
komunikasi data berbasis WiMax. Alokasi frekuensi
WiMax ini, menurut BRTI, akan diberlakukan frequency
lisencing dengan teknologi netral. Artinya, bila suatu
operator telah mendapatkan frekuensi lisensi 2,3 GHz
untuk fixed WiMax maka ketika mobile WiMax masuk,
operator yang bersangkutan secara otomatis dapat
menggelar mobile WiMax tanpa meminta lisensi ke
pemerintah.

Pemerintah menargetkan sasaran penerapan WiMax adalah
daerah rural sebagai pelengkap layanan generasi ketiga
3G yang telah ada (Bisnis, 28 September 2006). Adalah
tugas pemerintah untuk memperbesar pemerataan akses
informasi hingga masyarakat pedesaan dan solusi dengan
fixed WiMax adalah langkah yang patut dipuji. Tetapi
bahwa layanan fixed WiMax untuk pelengkap layanan 3G
adalah dua hal yang berbeda.

Keputusan berani

Seperti diketahui bahwa WiMax adalah akses komunikasi
data kecepatan tinggi sedangkan 3G adalah teknologi
selular berbasis suara yang memiliki kemampuan untuk
komunikasi data. 3G digelar oleh operator besar di
kota-kota besar, sehingga dengan pernyataan bahwa
WiMax untuk pelengkap 3G apakah suatu pertanda bahwa
WiMax hanya untuk operator seluler pemilik 3G?

Keputusan pemerintah mengalokasikan frekuensi 2,3 GHz
untuk WiMax memang dinilai sangat berani karena
sebagian besar negara lain di dunia menetapkan layanan
fixed WiMax dengan standar 802.16d pada 3,5 GHz atau
3,3 GHz, bukan pada 2,3 GHz seperti Indonesia. Negara
yang menetapkan frekuensi 2,3 GHz untuk WiMax adalah
Korea Selatan dengan produk wireless broadband access
yang dikenal dengan WiBro, tetapi WiBro ini belum
tersertifikasi sebagai WiMax.

Menurut WiMax Forum, standar 802.16e diperkirakan baru
akan ada di pasaran pada awal 2008. Selain itu untuk
standar 802.16d, menurut WiMax Forum, dialokasikan
pada frekuensi 3,3 GHz atau 3,5 GHz.

Pertanyaannya, akan efektifkah keputusan pemerintah
menetapkan fixed WiMax pada 2,3 GHz untuk tahap
awalnya? Ada pendapat yang meragukan efektifitas
keputusan pemerintah ini karena hanya ada satu vendor
yang mendukungnya dan itupun belum mendapatkan
sertifikasi WiMax.

Bila hanya ada satu vendor dikhawatirkan
interoperabilitas perangkat WiMax tidak akan terjadi.
Justru monopoli yang terjadi. Keputusan regulator
tersebut akan efektif apabila didukung oleh kemampuan
industri telekomunikasi dalam negeri yang andal untuk
mendukung pengadaan perangkatnya. Tapi, tampaknya
industri dalam negeri belum siap mendukungnya
sekaligus meraih peluang bisnis penggelaran WiMax.

Masalah lain yang perlu diantisipasi oleh pemerintah
adalah memindahkan pengguna microwave dan pengguna
lainnya dari frekuensi 2,3 GHz. Pengalaman menunjukkan
memindahkan pengguna dari suatu alokasi frekuensi
tertentu tidak mudah.

Mengapa tidak dialokasikan pada 3,3 GHz atau 3,5 GHz?
Tampaknya pemerintah 'menafikkan' frekuensi 3,5 GHz
untuk BWA (dibaca WiMax), karena penyelenggara BWA
pada 3,5 GHz yang ada sekarang pun akan dimigrasikan
ke frekuensi 3,3 GHz. Sementara frekuensi 3,5 GHz akan
sepenuhnya dialokasikan untuk extended C teknologi
satelit.

Ini berarti, pemerintah harus mencabut Keputusan
Dirjen No. 119/ 2000 tentang Penggunaan bersama
(sharing) pada pita frekuensi 3,4 - 3,7 GHz oleh Dinas
Tetap (WLL Data) dan Dinas Tetap Satelit. Dengan SK
Dirjen tersebut memungkinkan pemakaian bersama untuk
BWA dan satelit pada beberapa kanal frekuensi yang
telah disepekati.

Tidak mudah

Migrasi 3,5 GHz ke 3,3 GHz diperkirakan bukan
merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Ada beberapa
pertanyaan yang perlu dicermati a.l apakah alokasi
frekuensi yang tersedia pada 3,3 GHz mencukupi untuk
operator BWA 3,5 GHz yang ada, apakah tersedia
perangkat BWA 3,3 GHz, dan menjadi tanggung jawab
siapa migrasi ini?

Bila 3,5 GHz dialokasikan oleh pemerintah untuk
extended C band satelit, pemerintah harus memiliki
program yang jelas terhadap peruntukan bisnisnya.
Jangan sampai extended C band yang dialokasikan
sebesar 300 MHz tidak dapat memanfaatkan alokasi
frekuensinya secara efektif dan efisien.

Seandainya unified modern frequency lisencing
diberlakukan untuk semua frekuensi serta dengan alasan
untuk efisiensi utilisasi frekuensi yang diterima,
apakah operator satelit akan diperkenankan untuk
menggelar layanan WiMax, karena perangkatnya telah
tersedia di pasaran dan harganya relatif murah?

Itulah sebabnya bila di masa depan diperkenankan
penggelaran WiMax oleh operator satelit, alangkah
baiknya sejak sekarang dikaji secara mendalam tentang
pemakaian bersama frekuensi 3,5 GHz tersebut.

Terlihat bahwa regulator dalam menetapkan alokasi
frekuensi untuk WiMax dapat dikatakan setengah hati.
Penataan di satu pihak menimbulkan masalah di pihak
lain. Selain itu keputusan tersebut masih merupakan
kesimpulan awal yang belum lengkap. Seharusnya ada
kajian yang menyeluruh dan komprehensif untuk pita
frekuensi BWA dengan memerhatikan semua stakeholder.

Semoga keberanian regulator menetapkan alokasi 2,3 GHz
untuk WiMax bukan karena ingin berbeda dan tidak ingin
dikendalikan oleh vendor WiMax, tetapi diputuskan
dengan perhitungan yang matang dan untuk kepentingan
bersama.

Oleh Dr. Gunawan Wibisono
Dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik UI

============================

wass,
Dwika

Kepuasan Sejati

Kepuasan Sejati< Prev  Next > 
Posted By: Tue Sep 8, 2009 12:53 am  |
From dwikasudrajat@... Wed Sep 09 08:44:06 2009
Return-Path: <dwikasudrajat@...>


Summary:
Satu-satunya yang membuat Anda terus berusaha adalah karena Anda menyukai a=
pa yang Anda sukai. Kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan s=
esuatu yang hebat. Teruslah mencari, jangan menyerah. Hati Anda akan mengat=
akan bila Anda telah menemukannya.
salam,
Dwika


Pidato Steve Jobs:
Cinta dan Kehilangan

Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan sa=
ya mengawali Apple
di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun.
Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berd=
ua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan.
Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya,=
dan saya baru menginjak usia 30.

Dan saya dipecat.
Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi.
Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya.
Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan.
Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang.

Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa saya, tiba-tiba sirna.
Sungguh menyakitkan.
Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya saya gagal mengambil kesempatan.
Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keter=
purukan saya.
Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley
.
Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai pe=
kerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah saya.
Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta. Maka, saya putuskan untuk mulai=
lagi dari awal.
Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari bahwa di=
pecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya.
Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemul=
a, segala sesuatunya lebih tidak jelas.
Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya.
Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu =
Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri s=
aya.
Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer p=
ertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di d=
unia.
Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya =
kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi j=
antung bagi kebangkitan kembali Apple.
Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa. Saya yakin takdir =
di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple.
Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala k=
ehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan.
Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karen=
a saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda s=
ukai.
Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda. Pekerjaan Anda=
akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dap=
at diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat =
bila mengerjakan apa yang Anda sukai.
Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah. Hati Anda =
akan mengatakan bila Anda telah menemukannya.
Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin mesr=
a Anda dengannya.
Jadi, teruslah mencari sampai ketemu.
Jangan berhenti.

Ethernet copper up 6 km, bandwidth up to 44Mbps

Re: Mid-Ethernet copper up 6 km, bandwidth up to 44Mbps symetric< Prev  Next > 
Posted By: Mon Jul 14, 2008 12:53 am  |
pak dwika, mohon bisa di terangkan lebih lanjut tentang pemakaian alat
tersebut dan sistem kerjanya bagaimana. atau ada link referensi yang
bisa di baca-baca?

salam,
masjamal
http://masjamal.blogdetik.com


--- In IndoWLI@yahoogroups.com, "Dwika" <dwikasudrajat@...> wrote:
>
> Teman-teman anggota IndoWLI,
>
> Saya Dwika dari PT ATI mau memperkenalkan produk.
>
> Mungkin berguna buat teman IndoWLI.
> Alat tersebut adalah Mid-Ethernet mengalirkan data 44Mbps simetris
> lewat kabel telepon tembaga sampai 6 km.
> Teknologinya di atas performance ADSL2+ dan VDSL.
>
> Kalau memerlukannya bisa kontak email saya dwikasudrajat@...
> Kita punya stock.
>
> Salam,
> Dwika
> Buniness Development Manager

Menjalani pekerjaan

Re: [smp4perwira83] Menjalani pekerjaan< Prev  Next > 
Posted By: Mon Jan 18, 2010 3:21 am  |
Hikmah, temenan sama Dwika ya?
Bnyk forward-an dr dia. Kbtln tmn kuliah dulu.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: hikmah_2004@...
Date: Sun, 17 Jan 2010 14:08:10 +0000
To: Smp 4 Angk83<smp4perwira83@yahoogroups.com>
Subject: [smp4perwira83] Menjalani pekerjaan

 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: Dwika Sudrajat <dwikasudrajat@yahoo.com>
Date: Mon, 4 Jan 2010 14:29:26 -0800 (PST)
To: IME<ime-alumni@yahoogroups.com>
Subject: [alumni_bppn] Menjalani pekerjaan

 
summary:
Ketika motivasi Anda hanya terpaksa maka hidup tidak lagi berupa
pilihan-pilihan untuk belajar berkembang melainkan kepastian dan
kepasrahan. Padahal kepastian dan kepasrahan Anda itu tidak memberi Anda
banyak arti baik material dan non-material. Akan sangat berbeda jika
pilihan Anda diarahkan untuk belajar, berubah, dan berkembang.
salam,
Dwika

=========================
Makna Belajar Bagi Orang Dewasa
Oleh : Ubaydillah, AN

“Untuk apa sekolah tinggi, toh akhirnya sama saja, bingung ke mana mencari
pekerjaan yang cocok. Ijazah akademik tidak memberi jaminan identitas
yang segagah gelarnya. Bahkan sudah tidak lagi bisa dihitung dengan
jari jumlah kawan sesama sopir taksi yang bergelar sarjana. Bukankah
hidup itu yang paling pokok adalah memiliki sumber penghasilan yang
cukup untuk menutup pengeluaran dan sisanya ditabung buat warisan,
benarkan Pak?” Begitulah perkataan yang pernah diucapkan oleh seorang
sopir taksi dalam suatu pembicaraan santai.
Logika dan pertanyaan pembenar sopir taksi itu bisa
dijawab benar dan tidak benar.

Kenyataan membuktikan semakin banyak jumlah kaum akademik
yang tidak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu atau gelarnya.
Artinya ia menjalani pekerjaan yang semestinya tidak harus dilakukan setelah ia
menyandang gelar akademik kebanggaannya. Ambillah contoh jika seorang
sarjana pendidikan harus menjadi pedagang es keliling atau seorang
sarjana hukum ‘mencari’ makan dengan menjadi pedagang beras kaki lima.
Atau sarjana ekonomi menjadi seorang sopir taksi. Tidak terdapat bentuk
pelanggaran undang-undang apapun jika SPd menjadi penjual es keliling,
jika SH menjadi penjual beras kaki lima, atau SE menjadi sopir taksi.

Mengapa? Banyak alasan yang mendukungnya, antara lain:
1)mencari pekerjaan sama sulitnya dengan menahan godaan untuk mendapatkan tiket surga;
2)hukumnya halal secara juridis;
3)kebutuhan harian sesaat (short term survival) yang tidak bisa ditunda;
4)pandangan lingkungan yang miring jika sarjana nongkrong di rumah.

Dan masih banyak lagi alasan lainnya.Menjalani
pekerjaan yang tidak sesuai dengan disiplin akademik memang sudah
menjadi bentuk pemakluman bersama. Persoalan akan muncul ketika
pekerjaan tersebut hanya bisa memenuhi sebagian kecil dari motivasi
bekerja, misalnya uang saja atau hanya bebas dari asumsi lingkungan
yang tidak-tidak. Di sisi lain, menjadi pengalaman kesyukuran hidup
ketika ketidakcocokan tersebut membawa anda ke dalam keadaan yang
sesungguhnya menjadi kemujuran tak disengaja. Sudah menerima gaji
tinggi, simbol status sosial membanggakan, kemudian seluruh potensi
mendapat tempat pemberdayaan secara optimal, meskipun pekerjaan itu
tidak sesuai dengan latar belakang akademik anda.Permasalahan
timbul ketika individu yang melakoni pekerjaan yang tidak sesuai latar
belakang akademiknya dengan motif keterpaksaan semata dalam upaya
menghindar tekanan eksternal. Keterpaksaan inilah letak kesalahan yang
sebenarnya, bukan bidang atau job title tertentu. Mengapa?

Ketika motivasinya hanya terpaksa maka hidup tidak lagi berupa
pilihan-pilihan untuk belajar berkembang melainkan kepastian dan
kepasrahan. Padahal kepastian dan kepasrahan itu tidak memberinya
banyak arti baik material dan non-material. Akan sangat berbeda jika
pilihan diarahkan untuk belajar, berubah, dan berkembang.

Definisi Belajar
Salah satu iklan produk terkenal yang anda lihat kira-kira berbunyi, “Menjadi
tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan”. Anda pasti sudah memahami
maksud tersiratnya. Tanpa harus anda ciptakan, masa tua akan tiba,
tetapi untuk menjadi dewasa anda harus menciptakannya. Bagimana anda
menciptakannya? Tidak lain hanyalah belajar dengan basis kehidupan
menjadi dewasa. Artinya kehidupan ini harus dijadikan materi untuk
belajar dari titik keterbatasan tertentu menuju titik kemampuan
berikutnya. Belajar bagi orang dewasa adalah mencari untuk menemukan
sesuatu tentang hidup tidak sebagaimana anak-anak yang hanya menerima
dan terkadang masih jauh dari isu-isu kehidupan riilnya.

Sejumlah definisi atau konsep yang dikemukakan para ahli tentang definisi
belajar bagi orang dewasa bisa anda jadikan rujukan, antara lain:
1.Reg Revans (Penggagas Action Learning)
Belajar bagi orang dewasa, menurut Reg Revans (1998) adalah proses menanyakan
sesuatu bermula dari pengalaman ketidaktahuan tentang apa yang akan
dilakukan karena jawaban yang ditemukan saat itu tidak lagi valid untuk
mengatasi situasi yang sedang terjadi.
Dengan kata lain, “Learning is experiencing by exploration and discovery”.
2.Bob Sadino
Dalam banyak wawancara yang dikutip oleh sejumlah media cetak, Bob Sadino,
seorang pakar di bidang agrobisnis, seringkali melontarkan kata-kata
pendek tetapi membutuhkan penjelasan yang tidak cukup dibeberkan dalam
satu sessi seminar. Kata-kata itu tidak lain adalah: Cukup lakukan saja!
Pernyataan tersebut mengandung makna yang dalam dimana belajar
merupakan bentuk transformasi visi ke suatu tindakan lalu berakhir
dengan achievement.
3.Charles Handy
Dalam bukunya Inside Organization (1999),
Charles Handy mengemukakan bahwa siklus belajar orang dewasa
diawali dengan mempertanyakan sesuatu dengan kuriositas tinggi;
menemukan jawaban-jawaban teoritis; melakukan testing di lapangan; dan
terakhir refleksi – sebuah pemahaman mengenai sesuatu yang bekerja dan
yang mandul di dalam diri. Thomas Edison, seorang penemu, adalah contoh
paling reliable sepanjang zaman. Dikisahkan bahwa secara
pendidikan formal akademik, Edison tergolong siswa yang tidak hebat
tetapi ia lebih banyak menggunakan waktunya untuk mengunjungi
perpustakaan publik karena Edison menemukan sesuatu yang lebih bekerja
terhadap hidupnya yang ia tidak dapatkan di bangku sekolah.Dengan
proses belajar di perpustakaan tersebut Edison menemukan pelajaran
tentang relaksasi mental. Meski tidak seorang guru pun yang
memahamkannya, tetapi naluri Edison tahu bahwa relaksasi mental lah
yang membantunya menciptakan temuan-temuan yang tercatat lebih dari
1000 hak paten hingga ia wafat tahun 1931.
4.Alvin Toffler
Penulis buku terkenal ini mendifinisikan belajar sebagai proses mempersiapkan
cara atau strategi menghadapi situasi baru. Perangkatnya meliputi
pemahaman, aplikasi dari metodologi baru, keahlian, sikap dan nilai.

Dari definis-definisi diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa belajar bagi
orang dewasa ternyata memiliki berbagai dimensi. Oleh karena itu
menjadikan pendidikan (education) sebagai representasi tunggal dari
proses belajar tidak jarang meninggalkan warisan mindset yang
kurang menguntungkan terutama bagi pihak atau individu yang
berkemampuan rata-rata atau minus. Lembaga sekolah, selain menciptakan
birokrasi formal yang memberikan stigma bahwa sekolah adalah
escalator tunggal yang mahal harganya, juga menunjukkan ketertinggalannya
dengan kemajuan yang dicapai oleh dunia luar.

Akibatnya timbul gap antara pendidikan dengan tuntutan atau kebutuhan yang ada di
masyarakat. Hal inilah yang akhirnya menjadi dasar mengapa pengangguran
tidak bisa dihindari lagi. Pendidikan belum sepenuhnya menjadi media
yang mampu menterjemahkan makna belajar. Hal ini karena makna belajar
yang sesungguhnya adalah melakukan sesuatu, kemudian membebaskan diri
dari situasi atau tekanan yang diakibatkan ketidaktahuan. Cara terbaik
untuk mempelajari sesuatu adalah dengan melakukannya, seperti yang
ditulis oleh Rex dan Carolyin Sikes: “We learn about a city from
being there, not from a map or guide book. We learned to walk and talk
without reading instructions or following recipes. Learning is doing
something, then getting rid of the unwanted parasitic movements”.

Aplikasi Belajar Merujuk pada sekian pandangan tentang belajar bagi orang dewasa,
maka yang perlu anda lakukan adalah menjadikannya sebagai konsep hidup personal
yang implementatif berdasarkan situasi dan kondisi yang anda hadapi.
Konsep tersebut harus diformulasikan ke dalam pemahaman khusus yang
anda rasakan bekerja mengubah hidup dan situasi, seperti yang dialami
Edison. Guru anda adalah situasi konkrit yang anda alami dengan
materinya berupa tantangan. Inilah makna esensial dari petuah yang
sering anda dengar bahwa mencari ilmu itu hukumnya wajib. Ilmu yang
tidak memiliki relevansi dengan situasi hidup anda oleh karena itu
menjadi tidak wajib. Bagaimana anda mendapatkannya?

Ikutilah formulasi berikut:

1.Sadari keadaan anda saat ini
Terimalah keadaan atau situasi hidup apapun saat ini dengan penuh kesadaran
karena kesadaran itu akan menjadi syarat mutlak untuk menaklukkan
segala tantangan yang menghadang. Jika anda menerimanya dengan
kepasrahan atau penolakan maka selamanya keadaan atau situasi yang
tidak menyenangkan tidak bakal meninggalkan anda. Bahkan lambat laun
menciptakan lilitan yang lebih tinggi dari kapasitas anda. Tanpa
kesadaran untuk berubah, maka perubahan situasi atau kondisi eksternal
hanya memberi anda perubahan dalam waktu singkat dan sisanya anda
kembali lagi ke format lama. Bahkan ketika anda naik jabatan mendadak,
jabatan tersebut hanya anda rasakan kenikmatannya sebentar lalu anda
lupa rasanya.

2.Pahami proses
Salah satu pertanda inti dari orang dewasa adalah pemahamannya terhadap
bagaimana dunia konkritnya bekerja. Dengan memahami bagaimana sesuatu
bekerja menurut hukum alamnya, maka akan membuat anda menjadi bijak
menjalani hidup. Tidak lagi berpikir dengan mood atau
menerjang kaidah-kaidah hidup yang benar. Di samping itu, pemahaman
tersebut akan menyalurkan energi positif ketika proses sedang anda
jalani. Di sinilah yang membedakan apakah anda merasakan tantangan
sebagai proses untuk dinikmati atau proses yang anda rasakan dengan
kepedihan.

3.Kemana anda akan melangkah
Setiap pekerjaan yang anda lakukan, setiap bidang yang anda geluti, setiap
profesi yang anda sandang sebenarnya sudah diciptakan tangga kastanya
di dalam. Termasuk seperti yang di alami kawan sopir taksi di atas. Ia
boleh menjadi sopir , pedagang beras kaki lima, penjual es keliling
selamanya meskipun tetap terbuka lebar peluang untuk menjadi manajer
atau direktur bahkan pemegang saham di suatu perusahaan. Tangga kasta
itulah yang menjadi simbol status anda. Dengan aplikasi prinsip
belajar, maka hidup adalah realisasi gagasan, bukan lagi intimidasi
orang atau keadaan. Tetaplah berjuang untuk hidup dengan imajinasi anda
bukan hidup di dalam sejarah masa lalu atau jebakan realitas sementara.

Dengan memahami makna belajar diharapkan anda dapat menjalani hidup anda
dengan penuh sukacita dan tidak didasarkan atas unsur keterpaksaan dan
kepasrahan. Terlepas apapun profesi yang anda geluti, baik yang sesuai
dengan latar belakang akademik maupun tidak, kesuksesan anda akan
sangat tergantung pada bagaimana anda memahami hal tersebut sebagai
suatu proses belajar. Semoga berguna.

Apa yang Anda Lakukan

Fwd: [alumni_ftui] Apa yang Anda Lakukan< Prev  Next > 
Posted By: Wed Feb 17, 2010 7:10 pm  |
FYI...

---------- Pesan terusan ----------
Dari: Dwika Sudrajat <dwikasudrajat@...>
Tanggal: 17 Februari 2010 17:54
Subjek: [alumni_ftui] Apa yang Anda Lakukan
Ke: IME <ime-alumni@yahoogroups.com>


 
Untuk....
Dwika Sudrajat - Temanku yang baik hati!

Tidaklah penting berapa lama kita hidup! Satu hari, atau seratus tahun...Hal yang benar-benar penting adalah

APA yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain!
Anne Ahira

---------------------------
Main Article :
---------------------------

Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah?

Ditulis oleh: Anne Ahira

"The difference between a successful person and others is in a lack of will"
~ Vince Lombardi, Football Coach
Dwika, kebanyakan manusia cukup puas hanya dengan...
Lahir- Hidup - dan lalu meninggal.

Hingga akhirnya yang tertinggal hanya tiga baris di batu nisannya :

Si X, lahir tanggal sekian, dan meninggal tanggal sekian!

Inginkah Dwika menjalani hidup apa adanya seperti itu?

Seperti apa Dwika mengukir sejarah?

Ada 3 hal yang bisa membedakan Dwika dengan kebanyakan orang dalam mengukir
sejarah, yaitu...

Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan.

1. Kemauan
Kemauan menjadi kata kunci yang paling
penting dalam menentukan sejarah hidup
Dwika.

Dwika mau menjadi apa? Seperti apa? dan
di mana? Tentunya hanya Dwika yang
paling mengetahuinya!

Cobalah catat semuanya. Baik itu
melalui memori, diary, atau melalui
selembar kertas sekali pun! Dwika pasti
punya kemauan!

Jangan pernah katakan Dwika tidak punya
kemauan. Hidup itu terlalu pendek untuk
disia-siakan.

2. Keilmuan
Percaya, segala sesuatu itu pasti ada
ilmunya! Jika Dwika punya kemauan dan
memiliki ilmunya, maka segala usaha
akan tercapai dengan lebih baik.

Itu sebabnya Dwika harus mau belajar
dan belajar. Dwika bisa belajar dimana
saja, kapan saja, dan dengan siapa
saja.

Ingat, tidak pernah ada kata terlambat
untuk belajar, mengenal, memahami, dan
mengamalkan sesuatu hal yang bermanfaat
bagi kehidupan Dwika, begitu juga bagi
orang lain.

Dan satu lagi....

3. Kesempatan
Jika kemauan ada, keilmuan ada, maka
tinggal kesempatanlah yang memutuskan
apakah Dwika bisa mengukir sejarah
dengan baik atau tidak.

Kesempatan ini bisa datang dari mana
saja, tergantung kecekatan Dwika dalam
memanfaatkan setiap peluang yang ada.

Kita tahu, seringkali kesempatan itu
hadir, tapi kita tidak mampu
memanfaatkannya dengan benar, karena
keilmuannya kurang, meski keinginan
kita itu sebenarnya sudah besar.

Jika ini terjadi, tidak jarang orang
menyesal dan kadang menjadi berfikir
bahwa nasib selalu tidak berpihak
padanya.

Sebenarnya tidak demikian Dwika! Dia
hanya tidak tahu bagaimana cara
menyatukan 3K! Yaitu...

Kemauan, Keilmuan dan Kesempatan!

Nah, sekarang Dwika tahu, apa yang
harus dilakukan untuk bisa mengukir
sejarah dengan baik dalam hidup Dwika!

Padukan antara kemauan, keilmuan dan
kesempatan. Jika kemauan sudah ada,
keilmuan sudah ada, maka kesempatan itu

sebenarnya bisa dicari dan diupayakan!
Dan percaya... ketika ketiga unsur ini
berpadu dalam hidup Dwika, maka sejarah
kebesaran tentang Dwika telah dimulai. :-)

Selamat mencoba!