Alat bantu visual yang terbaik, adalah yang paling sederhana.
Sebab, alat bantu visual adalah alat bantu. Bukan presentasi itu sendiri.
I Care About You,
Dwika
Lebih Efektif Dengan Flip
Chart
QA-Communication
Lenny Laskowski
LJL Seminars
Alat bantu visual yang terbaik, adalah yang paling sederhana. Sebab, alat bantu visual adalah alat bantu. Bukan presentasi itu sendiri. Presentasi itu adalah Anda, dan selebihnya hanya alat bantu.
Salah satu alat bantu yang telah terbukti baik dan masih digunakan hingga saat ini adalah flip chart. Flip chart cocok digunakan di depan audience yang cukup kecil, 30 sampai 50 orang atau kurang.
Keuntungan flip chart adalah:
1. Tidak perlu listrik. Anda tidak perlu pusing dengan kabel atau khawatir tentang mati lampu;
2. Ekonomis. Anda tidak memerlukan film atau printer untuk menghasilkan bahan presentasi;
3. Warna bisa ditambahkan dengan mudah. Spidol sudah cukup;
4. Peluang untuk spontanitas. Setiap kemungkin di detik terakhir bisa tetap diekspresikan dengan baik.
Tips:
1. Flip chart yang baik punya penjepit di bagian atas, dan mampu menampung segala jenis bahan yang biasa digunakan;
2. Yakinkan bahwa kertas atau bahan -- jika Anda membawanya sendiri dari rumah -- dapat muat pada penjepit dan flip chart itu sendiri dapat berdiri dengan tegak dan stabil. Perhatikan bahwa beberapa jenis penjepit menggunakan lubang;
3. Bahan atau kertas flip chart biasanya dijual satu paket. Bahan ini bisa polos atau bergaris-garis (matriks). Bahan bergaris dapat digunakan untuk menggambar garis lurus, dan menjaga teks agar tetap rata. Jika penjepit pada flip chart menggunakan lubang, sesuaikan dengan bahannya. Susah payah dalam melepaskan bahan untuk diganti dengan yang baru, adalah pemandangan yang lucu di depan audience. Perhatikan bahwa di Indonesia, yang biasa digunakan adalah jenis yang langsung bisa dibalik ke belakang;
4. Jika Akan menggambar sesuatu yang cukup rumit atau perlu presisi, siapkan "contekannya" di kertas biasa;
5. Jika memungkinkan, gambarlah "draft" terlebih dahulu menggunakan pensil. Jangan gunakan huruf besar semua. Kombinasi yang benar akan memudahkan audience membacanya. Pakailah aturan 7 x 7. Tujuh kata per baris dan tujuh baris per halaman;
6. Gunakan spidol yang benar. Jangan gunakan spidol yang meleleh, atau kertas yang dapat membuat spidol meleleh atau tembus ke belakang. Waspadai baunya. Jangan terlalu keras. Ada spidol yang aromanya buah-buahan. Ini bisa jadi lebih menarik;
7. Hindari warna kuning, pink, atau oranye. Warna ini sangat sulit dilihat oleh audience dalam segala kondisi pencahayaan. Jangan buat audience Anda mengernyitkan matanya. Hindari warna yang terlalu banyak, cukup satu warna gelap dan satu warna aksen;
8. Anda bisa menulis tipis dengan pensil, setiap poin yang Anda perlukan untuk "contekan". Audience tidak akan melihatnya. Anda juga bisa menulis tentang poin berikutnya. Dengan ini, Anad bisa memperkenalkan halaman berikutnya dengan manis;
9. Jika ada yang salah, Anda bisa mencoretnya. Untuk kesalahan yang memakan ruang peraga lebih besar, gunakan flip chart pengganti;
10. Gunakan kertas kosong atau bahan penyekat antar halaman, jika bahan Anda cenderung tembus pandang;
11. Jika Anda membawa sendiri bahan Anda, lindungi sejak dari rumah atau dari kantor. Rawat baik-baik. Kena hujan bisa berabe.
Membuat flip chart sendiri -- bukan spontan, akan memakan waktu. Perhitungkan soal waktu termasuk untuk melakukan review dan perbaikan. Jika bahan Anda adalah print-out komputer, Anda harus memahami bagaimana perilaku printer Anda.
QA-Communication