Minggu, 06 Januari 2013

Jelas, langsung, enak

Dalam suatu pertemuan. Jika di sana kita mendengar seseorang berbicara dengan jelas, langsung, dengan kata-kata yang enak, maka kita bisa meyakini bahwa mereka melakukannya dengan kontak mata yang melekat.
I care About You,
Dwika






Berbicara Dengan Mata - 2
Terjemahan bebas dari berbagai pembicara.

Jagalah kontak mata yang ramah dengan audience Anda. Gunakan metode 3 detik, yakni tataplah langsung ke mata audience masing-masing selama 3 detik. Sesekali, tataplah sekilas mereka selagi berbicara. Gunakan tatapan mata untuk membuat audience Anda merasa terlibat.

Kontak mata adalah semen yang menyatukan pembicara dan audience-nya. Saat berbicara, mata Anda melibatkan pendengar ke dalam presentasi Anda. Tidak ada cara yang lebih meyakinkan untuk mematahkan ikatan komunikasi antara Anda dan audience, selain tidak melihat dan menatap mereka. Tidak peduli seberapa besar audience Anda, setiap pendengar pada dasarnya ingin merasa bahwa Anda berbicara kepada mereka secara pribadi.

Pepatah "Mata adalah jendela jiwa", menggarisbawahi perlunya tatapn mata untuk meyakinkan orang lain, sama seperti kata-kata Anda. Hanya dengan melihat kepada audience sebagai individu-individu, Anda bisa meyakinka mereka bahwa Anda adalah orang yang ramah dan tertarik pada mereka, dan bahwa Anda menaruh perhatian atas penerimaan mereka terhadap pesan Anda. Saat Anda berbicara, mata Anda juga berfungsi sebagai alat kontrol yang dapat digunakan untuk memonitor perhatian dan konsentrasi pendengar.

Kontak mata juga dapat membantu meringankan perasaan tegang atau nervous dengan melihat audience Anda sebagai suatu kelompok yang "kuantitatif". (Sebab ketegangan biasanya dipicu oleh berbagai hal yang "kualitatif"). Kontak mata yang efektif adalah alat feedback yang penting, yang membuat situasi berbicara menjadi proses komunikasi dua arah. Dengan melihat ke audience, Anda bisa memastikan bagaimana reaksi mereka. Bila Anda mengembangkan kemampuan untuk mengukur reaksi mereka dan kemudian menyesuaikan presentasi Anda, maka Anda sedang menuju kualitas pembicara yagn efektif.

Kontak mata itu baik bagi audience! Bagi orang yang terbiasa menonton televisi, mereka bisa memahami bahwa kontak mata adalah kunci yang menghubungkan seseorang dengan orang lain. Pembaca berita dan pembawa acara talk show membaca informasi yang letaknya segaris dengan kamera (teleprompter), sehingga mereka seolah-olah menatap para pemirsa. Cara menerima dan memproses informasi seperti ini, secara dramatis tela merubah nilai dari kontak mata. Standar nilai "kontak mata" telah naik ke titik yang lebih tinggi. Kita berharap orang melihat kita langsung ke mata. Dan kita cenderung "curiga" bila mereka tidak melakukannya.

Kita saling melihat dan saling menatap mata untuk mencari sinyal yang menginformasikan apa yang sedang terjadi di balik mata itu. Dan jika Anda adalah seorang presenter televisi, maka Anda harus menatap teleprompter dan kamera seolah-olah dua benda itu adalah manusia! Maka pemirsa akan merasakan bahwa anda sedang berbicara kepada mereka.

Kontak mata bagus untuk Anda sendiri! Orang bisa lebih mengerti kita jika kita tetap berada di jalur, berbicara dengan kalimat yang jelas, dan menghilangkan kata-kata yang tidak perlu. Kontak mata, adalah fondasi untuk fokus dan kejelasan dalam pembicaraan kita.

Inspirasi: Ada yang pernah menonton atraksi juggling (melempar banyak bola dan bergantian menangkapnya)? Lihatlah Karamazov Brothers. Mereka melakukannya sambil berbicara, bergerak kesana kemari, dan membadut. Bagaimana itu bisa dilakukan? Fokus! Dengan mata.

Inspirasi lain: Kita seperti kamera. Apa yang fokus di kamera, itulah yang bisa bercerita dan berkembang.

Bagaimana kita bisa meyakini keahlian ber-kontak mata? Tutup mata, pergilah ke suatu pertemuan. Jika di sana kita mendengar seseorang berbicara dengan jelas, langsung, dengan kata-kata yang enak, maka kita bisa meyakini bahwa mereka melakukannya dengan kontak mata yang lekat.

Kontak mata baik untuk audience dan untuk Anda.
QA-Communication

Tidak ada komentar:

Posting Komentar