Selasa, 05 April 2011

Byzantium

Menjelajah di Negeri Komik  

Komik Duo Hippo Dinamis, Tersesat di Byzantium.
TEMPO Interaktif, Perkenalkan dua tokoh baru komik asli Indonesia. Yang satu bernama KK, satu lainnya DD. Bukan, keduanya bukan kakak-adik meski nama mereka mengesankan demikian. KK bermata bulat dengan rambut keriting uwel-uwelan. Adapun DD sipit dan berambut lurus-pendek. Kesamaan mereka: gendut. Keduanya tak marah disebut kuda nil atau hipotalamus karena bentuk fisiknya. Mereka menjadi tokoh utama dalam komik Duo Hippo Dinamis, Tersesat di Byzantium.

Komik hitam-putih terbitan Curhat Anak Bangsa ini mengisahkan perjalanan KK dan DD di Cappadocia, kawasan di Provinsi Nevehir, sekitar 750 kilometer dari Istanbul, Turki. Diluncurkan di Grand Indonesia, Sabtu pekan lalu, komik ini menceritakan kisah nyata yang diadaptasi dari The Naked Traveler karya Trinity. Perempuan ini memang mempunyai hobi backpacker, bahkan ia sudah mengelilingi pelbagai negara. Di Turki, Trinity (menjelma menjadi DD) berjalan bersama sahabatnya, Erastiany (KK). Keduanya menjadi penulis dalam komik ini dan menggandeng Sheila Rooswitha sebagai tukang gambar.

Cerita dalam komik ini terbagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama bercerita tentang kesulitan KK dan DD mencari transportasi menuju Cappadocia, dari warga setempat yang tak mengerti bahasa Inggris hingga terpisahnya KK dan DD saat mencari tempat hamam atau mandi ala Turki.

Bagian kedua menceritakan perjalanan mereka menuju dan selama di Cappadocia. Di sini mereka bertemu dengan Extra Terrestrial alias ET, mantan pedagang narkoba di New York, Amerika Serikat, yang kemudian menemani mereka ke Cappadocia. ET mengenalkan KK dan DD kepada Hasan, sahabatnya saat tinggal di rumah sakit jiwa untuk menghindari wajib militer. Mereka bersama-sama menjelajahi Cappadocia.

Penokohan KK dan DD ditempatkan di bagian awal. Diceritakan, keduanya tinggal di negeri Zamrud Khatulistiwa, negeri maritim yang penduduknya ogah berenang karena takut hitam. Karakter keduanya ditampilkan dengan konyol, melakukan renang indah yang diakhiri dengan cipratan air ke atas. Bangunan karakter ini cukup kuat dan mengena di benak pembaca. “KK dan DD merupakan representasi asli dari Trinity dan Erastiany,” kata Sheila Rooswitha alias Lala.

Gambar dalam komik ini memang khas Lala, seperti yang dimunculkannya dalam Lovely Luna dan graphic diary berjudul Cerita Si Lala. Tokoh dan bangunan ditampilkan tak terlalu serius. Toh, gambar seperti Stasiun Haydarpasha dan Masjid Yeni tetap ciamik dilihat. Lala juga mampu mendeskripsikan keunikan Turki dengan baik, seperti terlihat pada gambar kota bawah tanah di Derinkuyu yang terdiri atas tujuh lantai ke bawah atau istana batu di Uchisar yang penuh terowongan. Rangkaian gambar mengalir, ditunjang dengan angle menarik. Lala juga mampu membuat gambar bercerita meski tanpa kata-kata.

Adapun duet Trinity dan Nina, panggilan Erastiany, cukup padu dalam menampilkan kata-kata. Jumlah kalimat yang disampaikan cukup jelas maknanya meski kadang terlalu banyak. Mereka menyusupkan sejumlah kata gaul, seperti bijimana (bagaimana), bumper (pantat), dan ngarti (mengerti). Alhasil, tokoh KK dan DD kian terlihat gokil dan menarik. Kadang kita bisa dibuat ngakak akibat ulah keduanya.

Boleh dibilang paduan gambar dan tulisan mampu menjelaskan pernak-pernik perjalanan KK dan DD. Meski cerita sedikit membosankan setelah antiklimaks keberhasilan mencapai tempat hamam, niat membaca sampai selesai tak akan surut. Apalagi deskripsi keunikan Turki mampu dijelaskan meski tampil hanya sepenggal-sepenggal.

Tak perlu berharap ada kejutan dalam komik ini. Apalagi mengharapkan banyak kisah Trinity dalam The Naked Traveler--yang penuh kekonyolan dan kaya akan petualangan--masuk di sini. Trinity sendiri menilai Duo Hippo Dinamis dan Naked Traveler sebagai dua hal berbeda. “Duo Hippo Dinamis bukan Trinity yang dikomikkan. KK dan DD adalah karakter baru, kebetulan salah satunya adalah saya,” ujar Trinity, yang lebih memilih menyebut komik ini sebagai cerita perjalanan bergambar.

Betul. Lagi pula ini adalah komik perjalanan, bukan komik petualangan semisal Tintin. Trinity, Nina, dan Lala telah membuktikan diri mampu menghasilkan komik bermutu. Tak tertutup kemungkinan KK dan DD bisa seperti tokoh wartawan ciptaan Hergé itu. Tentu, tak cukup hanya di Turki kan?

PRAMONO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar