Senin, 20 Januari 2014

Banjir di Jakarta melanda 40% daratan Ibu Kota

Onny_Indrianto
To Me
Today at 8:42 AM
Tks Dwika

From: Dwika Sudrajat [mailto:dwikasudrajat@yahoo.com]
Sent: 19 Januari 2014 8:09
To: alumni_ftui@yahoogroups.com
Subject: Fw: Banjir & Water Hammer

Mudah-2 an ada gunanya........ 

On Monday, February 12, 2007 9:01 AM, "djohaeri.m.mustafa@id.pwc.com" <djohaeri.m.mustafa@id.pwc.com> wrote:

nshamid@trakindo.co.id
wrote:
Subject: Re: Banjir & Water Hammer
To: bayrover@yahoo.com,
Rudy.Sofyan@petrochina.co.id
From: nshamid@trakindo.co.id
Date: Fri, 9 Feb 2007 16:25:49 +0700

Banjir saat ini di Jakarta konon melanda hampir 40% daratan Ibu Kota.

Salah satu kerugian adalah banyaknya mobil yang terendam karena tidak bisa
diselamatkan dari rumah yang terkena banjir.

Tetapi banyak juga Mobil yang Rusak akibat dipaksakan melalui genangan air
di daerah banjir di jalan yang dilalui.

Sebagian orang berpendapat bahwa mesin mobil mati saat melewati banjir
karena Busi menjadi basah, atau knalpot terendam, (sehingga banyak pemilik
mobil yang meninggikan knalpot).

Ada benarnya kalau mobil mogok karena melalui banjir karena businya basah,
atapun platina (yang masih gunakan platina) basah. Juga bisa diakibatkan
oleh ECU (Electronic Control Unit) terkena air (lebih tepatnya terendam).

Namun sangat kurang disadari oleh kita bahwa ada penyebab yang dapat
mengakibatkan kerusakan yang fatal, yakni adalah Water Hammer atau
Hydraulic Lock.

Mesin mobil, selain bahan BAHAN BAKAR juga memerlukan UDARA untuk
pembakarannya didalam mesin guna menghasilkan tenaga.

Udara diperoleh dari satu lubang masukan yang disebut Air Intake. Air
Intake berupa lubang corong yang "umumnya" menghadap ke depan . Ada pula
yang ujung lubang ini dibelokan sehingga posisinya diatas ban depan. Saat
di "gas", udara tersedot kedalam mesin melalui lubang ini. Sebelum udaran
masuk ke mesin makan akan disaring oleh SARINGAN UDARA (Filter Udara).

Saat melalui banjir, bila level ketinggian banjir menyebabkan air masuk
kelubang ini, maka akan terhisap ke dalam ruang bakar dari mesin mobil.
Saat piston di ruang bakar menekan keatas (saat kompresi), maka air yang
masuk akan tertekan, dan karena sifat fluida dari air, tekanannya ke semua
arah. Al hasil piston pun akan mendapat tekanan balik.

Maka tangan piston (orang menyebutnya stang piston atau stang seher) bisa
bengkok bahkan patah. Maka rontoklah mesin mobil, mobil harus di overhoul.

Penyebab kejadian seperti ini yang disebut Water Hammer.
Ini adalah contoh kerusakan bagian dalam mesin salah satu mobil kategori
Mobil Mewah akibat mobil DIPAKSAKAN MENERJANG BANJIR.

(See attached file: Piston Bengkok.jpg)(See attached file: Piston
Patah.jpg)(See attached file: Crank Shaft tidak simetris.jpg)

Saran :
1. Kenali letak AIR INTAKE kendaraan kita, sehingga bisa memperkirakan
apakah kondisi ketinggian banjir masih dibawah letak Air Intake
tersebut. (banyak mobil sekarang yang letak air intake nya rendah, salah
satunya sedan merk "S", model sedan "Bal.....").

2. Jangan paksakan melalui banjir bila ketinggian air sudah sangat dekat
dengan ketinggian lubang air intake.

3. Bila setelah masuk ke genangan banjir dan mesin tiba-tiba mati (mogok),
Jangan lakukan upaya menghidupkan mesin (baik dengan starter maupun di
dorong). Lebih aman, mesin biarkan mati, dorong dengan tenaga orang, parkir
di tempat aman, dan panggil derek untuk dibawa ke Bengkel. (bagi montir
yang paham, dia tidak akan lakukan menghidupkan mesin, tetapi akan melihat
Filter Udara, apakah air telah masuk ke mesin, bila telah masuk, maka ia
akan sarankan untuk overhoul).

4. Bila melalui banjir dan arah aliran arus air dari samping kiri, atau
kanan mobil kita, harap lebih berhati-hati. Mobil sekarang yang umumnya
kedap (semua bagian tersekat), mobil akan cenderung mengambang seperti
perahu, sehingga "memudahkan" terbawa arus (untuk banjir yang cukup dalam
dan arus deras).

5. Jangan berjalan terlalu cepat saat melalui daerah banjir. Karena akan
menyebabkan air yang ada di bagian deepan mobil akan terdorong, sehinga
menjadi tinggi dan memungkinkan masuk ke air intake.

6. Bila masuk kedaerah banjir, lakukan pengaturan gas secara halus, jangan
dihentak-hentak. Hal ini untuk menghindari "hisapan yang kuat" terhadap
udara melalui air intake, sehingga memungkinkan air sekitar air intake
dengan mudah tersedot.

7. Bila telah melalui banjir, untuk lebih amannya, lakukan penggantian OLI
GARDAN dan Oli Mesin. Dibagian atas gardan ada "lubang nafas" yang
memungkinkan air masuk . Air yang cukup tinggi juga bisa masuk melalui
lubang pengecekan oli mesin (Dif Stick), sehingga perlu dilakukan
penggantian oli mesin.
" Oli bekas" gardan maupaun mesin yang terkena air akan terlihat putih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar