Sabtu, 05 Januari 2013

Presentasi Anda


Audience Anda tahu sejak awal bahwa kata-kata Anda penuh makna.
Habiskan waktu Anda untuk presentasi Anda. 
Audience akan menghargai Anda karena Anda menghargai waktu mereka.
Bagi bicara Anda ke dalam segmen-segmen berbasis waktu. 
I Care About You,

Dwika







Jelas Dalam Bicara
QA-Communication


Stephen D. Boyd, Ph.D., CSP
School For Champions

Berabad-abad yang lalu, pembicara hebat biasa berbicara dua jam atau lebih. Kini, setelah berita di televisi telah menjadi "norma" dan berbagai permasalahan serius diselesaikan dalam satu jam di telenovela, audience lebih tertarik pada para pembicara yang mampu menyampaikan poin-poinnya dengan waktu yang singkat. Dalam sebuah pidato yang disampaikan kepada audience "Perempuan Dalam Komunikasi", Patricia Ward Brash mengatakan, "Televisi telah berperan dalam menciptakan masyarakat yang tidak sabaran, yang mengharapkan kita bisa menyampaikan berbagai poin dengan sederhana dan cepat."

Pertanyaan:

- Bagaimana tentang pembicara di era modern?
- Panduan apa yang perlu diikuti?
- Apa yang bisa diperoleh dengan memahami audience?

PEMBICARA YANG HEBAT ITU JELAS
Di zaman ini, pembicara hebat ditandai dengan keringkasannya. Billy Graham, dalam rangkaian kampanye di seluruh kota di Cincinnati, berbicara sekitar 20 menit setiap malam. Theodore Sorensen dalam bukunya "Kennedy" memberikan panduan yang menunjukkan bagaimana Presiden Kennedy mempersiapkan orasi-orasinya. Setiap paket pembicaraan sang presiden itu, tidak ada satupun yang lamanya lebih dari 20 atau 30 menit. Ia tidak membuang-buang kata dan penyampaiannya tidak memboroskan waktu. Ia jarang sekali menggunakan kata-kata "sampah" atau word filler yang tak berguna seperti "ehmm.." atau "ee..ee."

Josh Boyd, seorang profesor dan periset di sebuah universitas terkemuka menulis, "Dalam fisika, tenaga (power) didefinisikan sebagai gaya (kerja) dibagi dengan waktu (time). Dengan kata lain, bekerja lebih banyak dengan waktu yang lebih sedikit akan menghasilkan lebih banyak tenaga. Dalam cara yang sama, pesan dari seorang pembicara akan lebih memiliki kekuatan jika yang bersangkutan bisa menyampaikan bicaranya dalam waktu yang lebih singkat."

Berikut ini adalah panduan untuk mencapai kejelasan dalam berbicara.

KURANG DARI DUA MENIT
Dalam menggunakan cerita, teruslah bertanya pada diri sendiri, "Bagaimana saya bisa menceritakan hal ini dalam waktu yang lebih singkat dan dengan kata-kata yang lebih sedikit?" Tulislah cerita Anda, dan ceritakan untuk melihat hasilnya.

Ada sebuah pepatah dalam menggunakan humor: "Makin panjang ceritanya, mestinya makin lucu." Dikaitkan dengan proses bercerita secara umum, kita bisa mengatakan, "Makin panjang ceritanya, mestinya makin berefek pada audience." Untuk meyakinkan bahwa cerita Anda memang kurang dari dua menit lamanya, masukkan hanya informasi yang menjawab pertanyaan-pertanyaan ini "Who?" "What?" "When?" "Where?" dan "Why?". Jika tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, tinggalkan saja.

Yakinkan bahwa Anda punya persepsi arah dalam cerita Anda. Setiap bagian dari cerita harus bergerak maju menuju kesimpulan di dalam kepala pendengar. Pendengar sendiri harus bisa merasakan pergerakan itu.

SEDIKIT LEBIH BAIK
Apabila mungkin, ikuti aturan ini, "Sedikit lebih baik daripada banyak." Jangan pernah menggunakan tiga kata jika Anda bisa mengucapkannya dengan dua. Tinggalkan kata-kata klise, word filler (bunyi-bunyi tanpa arti seperti bergumam, "you know", "begitulah", "basically", "ehm..", "e.." dan sebagainya). Tinggalkan frasa-frasa seperti, "Saya katakan sejujurnya" atau "Untuk mengatakannya dengan cara lain", jika Anda memang tidak memerlukannya.

Berbicaralah dengan kalimat-kalimat pendek, frasa-frasa pendek, dan kata-kata pendek. Pilihan kata harus jelas bagi audience. Jadikan target bahwa setiap kata dalam bicara Anda punya pengaruh kuat pada pendengar.

LATIHAN MENEMUKAN KEKUATAN
Ketahuilah lamanya bicara Anda dengan latihan. Jangan biasakan kaget pada lamanya bicara Anda. Jangan pernah berkata pada audience, "Saya kehabisan waktu, saya harus cepat-cepat." Anda semestinya sudah tahu tentang hal itu karena Anda sudah mempersiapkan diri dan melatih bicara Anda.

Satu langkah lebih jauh, jika Anda tahu batas waktunya adalah 20 menit, berhentilah satu menit lebih cepat; jangan malah ngaret. Audience akan menghargai Anda karena Anda menghargai waktu mereka.

BAGI KE DALAM SEGMEN
Belajarlah membagi bicara Anda ke dalam segmen-segmen berbasis waktu. Kita ambil contoh sebuah presentasi yang berdurasi 20 menit. Sesi perkenalan tidak boleh lebih dari 2,5 menit. Anda bisa mendapatkan perhatian dan memberi preview dari pesan Anda dalam waktu sesingkat itu. Hindari pembukaan dengan mengungkapkan hal-hal yang terlalu umum seperti tentang cuaca misalnya. Sudah nggak jamannya. Biarkan audience Anda tahu sejak awal bahwa kata-kata Anda penuh makna.

Habiskan sebagian besar waktu Anda untuk "tubuh" presentasi Anda. Di sinilah tempat Anda membuat poin, mendukung poin atau membuktikan poin.

Dua menit yang terakhir semestinya dijadikan tempat untuk meringkas dan menyimpulkan. Beberapa pembicara mengalami kesulitan untuk mendapatkan momen ini akibat terlalu lama berbicara. Saat Anda akan menyimpulkan, simpulkanlah. Jangan "nganclong" kemana-mana. Seperti orang bijak mengatakan, "Jangan lengah di baris terakhir dari kata-kata."

HANYA SEDIKIT POIN
Salah satu cara untuk menjadikan bicara Anda jelas, adalah dengan memiliki hanya sedikit poin pada tubuh "presentasi" Anda. Jangan lebih dari tiga. Dengan maksimum tiga poin, Anda akan punya displin pribadi untuk mempersempit daripada memperluas. Dalam mengorganisasikan materi Anda, terimalah fakta bahwa Anda akan punya materi yang selalu lebih banyak daripada yang bisa Anda cakup, dan bahwa Anda hanya akan memasukkan materi yang berkaitan dengan satu, dua atau tiga poin yang Anda tetapkan. Mencoba mencakup empat sampai enam poin, akan membuat bicara Anda terlalu lama.

Catatan: Dalam beberapa hal, poin harus dibedakan dari daftar, listing atau detil lain yang memang perlu.


Bantulah orang


Bantulah orang lain, untuk menemukan kekuatannya. 
Tidak perlu larut ke dalam permasalahan.Di situlah sisi kepahlawanan Anda yang sebenarnya.
I Care About You,
Dwika





Iya Sih... Tapi...
QA-Communication


Dari materi oleh:
Laurie Weiss, Ph.D.
Pengarang "Dare To Say It!"

Anda pasti tahu kok permainan ini, ya kan? Seseorang meminta Anda untuk membantunya menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kemudian, setiap kali Anda memberi masukan yang berharga, masukan itu akan lagi-lagi berbenturan dengan kalimat ini, "Iya sih, tapi..."

Anda mulai frustrasi. Terus frustrasi dan frustrasi. Anda merasa kalah dan mulai kelelahan. Dan akhirnya, menyerah. Capek ya?

Lain kali, jika Anda menghadapi orang dengan tipe yang seperti ini, gunakanlah langkah-langkah berikut ini.

DENGARKAN
Dengarkanlah Ia dengan sopan. Tidak usah memberi usul atau masukan terlebih dahulu. Dengarkan saja. Dan ingatlah, persoalannya bukan persoalan Anda. Tidak perlu larut atau terlibat.

TEKANKAN
Afirmasikan bahwa persoalan yang dibeberkan adalah penting baginya. Katakan begini, "Kedengarannya itu serius banget."

Gunakan kata "kedengarannya", bukan "kayaknya", atau "sepertinya", atau "kelihatannya". Ingat, Anda sedang mendengarkan, bukan merasakan atau melihat, atau lainnya.

GALI
Tanyakan padanya, "Apa yang sudah Kamu coba atau pikirkan tentang persoalan ini?" Dengan begini, Anda mengesampingkan berbagai usul dan masukan Anda. Anda sedang membantunya memberdayakan diri.

KONFIRMASI
Tanyakan selanjutnya, "Gimana, berhasil nggak?" Dengan ini Anda mengajak Dia untuk memikirkan kembali tantangan yang dihadapinya. Banyak kejadian yang menunjukkan, bahwa cara ini bisa memberi solusi dengan instan. Dan Dia, tidak akan lupa berterimakasih kepada Anda. Anda tidak memberi masukan, tapi Anda telah membantunya.

TAWARKAN
Di sinilah tempatnya, setelah semua yang di atas itu Anda lakukan, Anda baru bisa menawarkan sesuatu. "Ada yang bisa Aku bantu?". Jawabannya, sering begini, "Nggak usah, makasih. Gua udah tahu harus bagaimana."

Jika Anda diminta untuk sesuatu, Anda bisa memilih untuk menerima atau menolaknya. Sesuaikan saja dengan luasnya pemahaman Anda berdua tentang persoalan yang bersangkutan.

Semoga Anda sukses.

Langkah-langkah di atas akan sangat membantu Anda dalam mencegah diri Anda, dari menjadi pahlawan yang mencoba menyelesaikan persoalan orang lain. Yang jatuhnya, Anda malah bukan membantunya. Anda berdua malah bisa berantem nggak juntrungan. 'Caya deh.

Kondisi itu biasa terjadi, Jika Anda terlalu iba, terlalu meresapi atau terlalu 'bersemangat' untuk membantunya. Semangat yang tidak tepat. Anda memang temannya, tapi berhati-hatilah untuk tidak menjadi korban dari persoalan yang sama. Persoalan yang sebenarnya bukan persoalan Anda.

Dokter, bisa sangat tenang mengoperasi pasiennya. Akan tetapi, bagaimana jika pasien itu adalah anak kandungnya sendiri? Apa yang terjadi jika dirinya sendirilah yang harus menorehkan pisau bedah, membongkar dan mengeluarkan jantung si buah hati?

Tunggulah sampai teman Anda meminta tolong. Tentu saja, kecuali jika kondisinya darurat, di mana ketidakterlibatan Anda akan membahayakan dirinya. Ini bukan egois, tapi menjaga diri agar tetap rasional dan sehat jiwa, sehingga benar-benar bisa membantunya.

Dalam banyak hal, terlalu dini menawarkan solusi akan menciptakan kesan, bahwa permasalahan yang dihadapinya memang 'unsolvable'. Dan ini, akan mendorongnya terjebak pada situasi menyerah dan tidak melakukan apa-apa.

Bantulah orang lain, untuk menemukan kekuatannya. Tidak perlu larut ke dalam permasalahannya.

Di situlah sisi kepahlawanan Anda yang sebenarnya.


Komitmen dan konsistensi


Bangun komitmen dan konsistensi, Anda akan diikuti.
Buat audience menentukan posisi, membuat pilihan, dan mengatakan "ya!".
dan berkomitmen dan mengatakan "ya" secara verbal, mereka memang benar-benar akan melakukannya.
I Care About You,
Dwika





Enam Cara Mempengaruhi
QA-Communication


Terjemahan bebas dari "6 Weapons of Influence" oleh:
Patricia Fripp, CSP, CPAE and David Palmer, Ph.D, CPA
Fripp Public Speaking School

Mengapa orang mengatakan "Ya"?

Karena mereka terpengaruh oleh lawan bicaranya. Dan dalam berbicara, Anda akan sangat berkepentingan untuk mempengaruhi orang lain. Anda ingin audience Anda mengatakan "ya".

David Palmer yang pakar pengembangan organisasi dan pemasaran mengatakan, "Beruntunglah kita, karena orang cenderung mengatakan 'ya' atau menyetujui sesuatu dalam banyak hal. Orang cenderung mengatakannya tanpa banyak berpikir, karena kata itu bisa membuat hidup mereka menjadi lebih sederhana dan lebih lunak pada diri mereka. Apa yang menjadi masalah, adalah setiap orang yang terlanjur memprogram dirinya untuk cenderung mengatakan 'tidak', tanpa memikirkannya terlebih dahulu."

Enam tips berikut ini sangat efektif untuk mempengaruhi audience Anda. Enam hal inilah yang bisa menjadi pemicu emosi audience, sebagaimana disebutkan dalam buku Robert Cialdini "Influence, Science and Practice" (Allyn & Cacon, 2000).

1. RESIPROKAL
Kita semua, seperti gambaran di atas, telah diajar sejak kecil untuk membalas kebaikan orang dengan kebaikan pula. Setidaknya, kita diajar untuk mengucapkan terimakasih hampir dalam segala hal. Dengan bekal yang menjadi karakteristik rata-rata itu, maka hidup kita kini dipenuhi dengan berbagai interaksi resiprokal (saling balas) yang sangat positif.

Hidup adalah memberi dan menerima. Dan untuk menjadikan fenomena itu tetap sebagai fenomena yang positif, kita semua dianjurkan untuk menjadi pihak yang pertama dalam memberi. Dengan memberi, kita akan menerima.

Hal yang sama juga berlaku untuk fenomena berbicara. Sampaikanlah apa-apa yang bernilai positif untuk audience Anda, maka Anda akan mendapatkan apa yang Anda inginkan sebagai pembicara. Mengapa? Karena dagangan yang paling laris di dunia saat ini, adalah "informasi yang berguna".

Bagaimana jika Anda tidak mendapatkan balasannya?

Di sinilah kegunaan dari rasa ikhlas bagi Anda. Berilah, dan ikhlaslah. Setidaknya, apa yang Anda berikan bisa menjadi sedekah, dan pastilah Anda akan mendapatkan balasannya "nanti" dan "di sana".

Jadilah pemberi, maka audience akan menyediakan diri.

2. KOMITMEN DAN KONSISTENSI
Setiap kali orang membuat pilihan, menentukan posisi, atau membuat komitmen, mereka akan dikontrol secara internal dan sekaligus eksternal, oleh keharusan untuk bersikap konsisten dengan pilihan dan komitmennya tersebut.

Kata-kata Anda sebagai pembicara, sangat powerful untuk menciptakan aspek kontrol itu. Untuk membuat audience menentukan posisi, membuat pilihan, dan mengatakan "ya!".

Jika Anda sebagai pembicara bisa membuat audience berkomitmen dan mengatakan "ya" secara verbal, maka kemungkinannya sangat besar bahwa mereka memang benar-benar akan melakukannya.

Bangun komitmen dan konsistensi, Anda akan diikuti.

3. PEMBUKTIAN SOSIAL
Secara umum kita akan membenarkan sesuatu, jika kita mengetahui bahwa orang lain juga membenarkannya. Lebih spesifik lagi, fenomena ini erat sekali kaitannya dengan aspek perilaku manusia. Bahkan, jika ada banyak sekali orang yang mengatakan "ya", maka kita cenderung untuk beranggapan bahwa apa yang di-"ya"-kan itu adalah sesuatu yang benar adanya. Apalagi, jika mereka adalah para influencer seperti orang terkenal, tokoh panutan, orang yang berhasil dan sebagainya. Fenomena ini akan menciptakan efek yang jauh lebih besar, dalam situasi yang serba tak pasti.

Sebagai pembicara, Anda harus bisa mendapatkan legitimasi dan referensi sebanyak-banyaknya. Pengaruh Anda akan makin besar dan makin tumbuh. Jika Anda penjual, sampaikanlah referensi dari para pengguna produk Anda. Jika Anda pembicara seminar, ceritakanlah berbagai hal positif yang terjadi dalam seminar-seminar Anda. Jika Anda pemimpin, ceritakanlah berbagai keberhasilan dari orang-orang yang Anda pimpin.

Ciptakan referensi, maka Anda akan menjadi preferensi.

4. RASA SUKA
Orang cenderung mengatakan "ya" pada orang yang disukainya. Jika isi bicara Anda menuntut orang lain untuk mengatakan "ya", maka Anda harus bertanya, "Apakah mereka menyukai pribadi Saya?" Untuk bisa disukai, Anda harus bisa menyamakan banyak hal dengan mereka. Kesamaan adalah sumber kesukaan. Kesukaan akan membuat mereka mengatakan "ya".

Trik yang ini sedikit nakal. Orang pada dasarnya senang dipuji. Maka, banyak-banyaklah memuji orang. Mereka akan senang kepada Anda, mau mendengarkan Anda dan akhirnya akan mengatakan "ya!".

Untuk bisa disukai, Anda juga harus sering-sering melakukan kontak dengan mereka. Dalam bahasa bisnis ini namanya networking, dalam bahasa agamis disebut silaturahim.

Jadilah orang yang disukai, maka Anda akan menjadi orang yang ingin didengar dan bisa mempengaruhi.

5. OTORITAS
Otoritas bisa berarti realitas (sebagai pemimpin struktural) atau implikasi (menjadi orang yang disegani). Otoritas akan mempengaruhi.

Masukkan aspek otoritas ke dalam sesi bicara Anda. Kutipkan kata-kata orang besar dan terkenal, sampaikanlah apa yang disampaikan para pemimpin, dan ungkapkanlah apa yang dicapai pebisnis yang memimpin. Ini juga akan ikut membangun otoritas Anda.

Lebih dari itu, bangun otoritas Anda sendiri secara unik. Tampil dan bertindaklah sebagai otoritas. Maka Anda akan mempengaruhi.

6. KELANGKAAN
Jadilah orang yang langka, Anda akan dicari orang dan bisa mempengaruhi. Kelangkaan mencerminkan potensi untuk kehilangan. Potensi kehilangan sesuatu lebih bisa memotivasi dari pada potensi mendapatkan sesuatu. Jadilah diri Anda sendiri, karena hanya ada 1 Anda di dunia ini. Andalah yang paling langka. Dan logikanya, Andalah yang semestinya paling bisa mempengaruhi.

So, kurang apa lagi Anda sebagai pembicara?


Tumbuh dan besar

Anda tumbuh dan besar, maka Anda telah tumbuh dengan separuh pujian dan separuh kritik. 
Anda yang hidup sekarang ini, adalah Anda yang separuh 'rusak'. 
Anda bisa melakukan sesuatu untuk memperbaiki berbagai kebimbangan, ketakutan, kemarahan, dan perilaku yang menghambat diri.
I Care About You,
Dwika







Kata-Kata Anda Menjadikan Anda
QA-Communication


Materi oleh: Chuck Gallozzi

PENGARUH KATA-KATA DALAM MEMBENTUK DIRI ANDA
Pernahkah Anda merasa terluka karena kata-kata seseorang? Pernahkan Anda merasa mendapat dorongan dari seseorang karena kata-katanya? Ya tentu saja. Itulah kekuatan dari kata-kata. Kata-kata dapat mengangkat atau menghempaskan Anda. Kata-kata dapat mempertajam, membentuk atau mematahkan Anda.

Pesan berbentuk kata-kata yang secara konstan diulang dan disampaikan kepada kita sebagai anak-anak, telah membentuk diri kita saat ini. Semua pesan itu tenggelam ke dalam alam bawah sadar kita, dan secara otomatis akan di-replay dalam pikiran kita sebagai 'berbicara pada diri sendiri'.

ANDA ADALAH MANUSIA SEPARUH RUSAK
Jika secara konstan Anda dipuji, maka Anda akan lebih percaya diri. Jika secara konstan Anda dikritik, Anda akan merasa tak punya kekuatan, rendah diri, tak berharkat dan tidak bermartabat. Jika Anda tumbuh dan besar seperti umumnya kita, maka Anda telah tumbuh dengan separuh pujian dan separuh kritik. Itu artinya, Anda yang hidup sekarang ini, adalah Anda yang separuh 'rusak'.

Sekali Anda menyadari sebab dari berbagai kebimbangan, ketakutan, kemarahan, dan perilaku yang menghambat diri, maka Anda bisa melakukan sesuatu untuk memperbaiki semua itu.

APA YANG BISA ANDA LAKUKAN?
Apa yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki segala kerusakan yang telah terjadi, adalah mengganti semua pesan negatif yang berseliweran di dalam kepala Anda dengan pesan-pesan positif. Pesan positif itu disebut dengan afirmasi. Dan dengan pengulangan secara konstan, pesan itu akan menembus ke alam bawah sadar Anda.

Sekali pesan itu tiba di tempatnya, maka ia akan mulai membentuk berbagai kepercayaan baru, dan akhirnya bermuara pada berbagai perilaku yang baru, yang positif dan konstruktif.

Haruskah Anda melatih afirmasi? Tak peduli apakah Anda mau atau tidak melatih afirmasi, Anda telah melakukannya selama ini. Secara konstan, selama ini Anda jelas telah sangat sering berbicara kepada diri sendiri. Dan jika selama ini Anda mengobrolkan berbagai hal yang positif dengan diri Anda sendiri, selamat dan pertahankanlah!

Akan tetapi, bila Anda terbiasa mengucapkan berbagai pesan negatif kepada diri sendiri, maka semua pesan negatif itu akan menjebak Anda. Kinilah saatnya Anda mengambil alih kontrol. Inilah saatnya bagi Anda untuk mengafirmasi apapun yang Anda inginkan di dalam hidup, dan menentukan nasib Anda sendiri. Anda bisa melakukannya dengan menciptakan dan mengulangi berbagai pesan positif untuk diri Anda sendiri.

Bagaimana caranya? Berikut ini adalah prinsip-prinsip dasarnya.

1. CARA MENYUSUN AFIRMASI
Berfokuslah pada apa yang Anda inginkan, BUKAN pada apa yang ingin Anda hindari. Contoh, jika Anda ingin menghentikan kebiasaan bergunjing, jangan katakan "Saya mau berhenti menggunjing" sebab kalimat itu justru berfokus pada perilaku yang ingin Anda hindari. Dengan kata lain, jika Anda terus menerus memikirkan kata "bergunjing", maka Anda cenderung makin menikmati dalam hal ini tentu ada tambahan berupa tiupan-tiupan dari setan). Berfokuslah pada apa yang Anda inginkan dengan mengatakan "Saya ingin menjadi orang yang mulutnya bersih". Kini, Anda telah berfokus pada perilaku yang sehat dan positif, orang yang mulutnya bersih dari gunjingan.

Tidak usah terlalu khawatir. Alam bawah sadar Anda ada gunanya, dan ia akan segera menjalankan tugasnya. Sekali pesan Anda itu sampai ke alam bawah sadar Anda, alam yang satu itu akan segera memahami pentingnya berhenti menggunjing agar mulut Anda bisa bersih. Dan secara otomatis, alam bawah sadar Anda akan menciptakan hasrat untuk berhenti.

Buatlah afirmasi Anda singkat.

Jika Anda mencoba membuat afirmasi yang kompleks, maka Anda akan kehilangan fokus. Berfokuslah hanya pada SATU isu di suatu saat. Segera setelah afirmasi Anda mulai terkapitalisir (menurut riset sekitar tiga minggu), maka Anda sudah bisa bergerak ke afirmasi berikutnya.

Gunakan 'present tense'.

Jangan katakan "Saya AKAN menjadi orang yang percaya diri" sebab alam bawah sadar Anda justru akan selalu menunda tugasnya. Katakan saja "Saya SEDANG dalam proses menjadi orang yang percaya diri".

Buatlah spesifik.

Jangan katakan "Saya sedang menurunkan berat badan" sebab alam bawah sadar Anda tidak tahu berapa kilogram yang harus diturunkan. Katakan "Saya sedang menurunkan berat badan 15 kilogram dalam tiga bulan per 25 Oktober tahun 2006 ini".

Gunakan kata ganti orang pertama, kedua dan ketiga.

Saat Anda berbicara pada diri sendiri, gunakan kata ganti orang pertama, dan jangan lekatkan itu dengan kata negatif. Contoh, jika Anda mengatakan "SAYA goblok", maka itu akan membuat orang lain mengatakan "ANDA goblok". Begitu pula "RUDI goblok". Lekatkanlah kata ganti itu dengankata positif. "SAYA ganteng. ANDA ganteng. RUDI ganteng."

2. MENGHINDARI KONFLIK
Jika saya menggunakan kalimat "Saya percaya diri", bukannya itu berarti bahwa saya justru tidak percaya diri? Jika ini persoalannya, bukankah afirmasi justru menipu? Bagaimana saya bisa mempercayai kebohongan? Ada lima cara untuk merekonsiliasi konflik semacam ini.

Pertama, susunlah ulang kata-kata afirmasi sehingga menjadi sesuatu yang bisa dipercaya. Gantilah "Saya percaya diri" dengan "Saya punya bibit untuk percaya diri, saya menanamnya setiap hari dan saya juga memanennya setiap hari." Atau, "Setiap hari saya menjadi orang yang lebih percaya diri." kata persisnya tidaklah terlalu penting. Yang penting, Anda sendiri bisa mempercayainya.

Kedua, sadarilah bahwa afirmasi Anda BUKANLAH pernyataan tentang fakta, melainkan pengumuman tentang target Anda. Itu bukan fakta, akan tetapi itu adalah langkah pertama dalam memanifestasikan impian Anda.

Ketiga, gunakan penolakan. Gantilah "Saya percaya diri" dengan "Saya tidak pernah menjadi pengecut. Saya selalu percaya diri." Ingat, jangan hanya mengatakan "Saya tidak pernah menjadi pengecut" sebab itu akan berfokus pada perilaku negatif. Segeralah ikuti kata itu dengan "Saya selalu percaya diri." Dengan begitu, pernyataan itu akan menjadi positif kembali. Penolakan dengan kalimat "Saya selalu percaya diri" akan mengatakan kepada alam bawah sadar Anda bahwa "Saya pengecut" adalah tidak benar.

Keempat, dan teknik ini powerful. Gunakan dua lembar kertas. Di satu kertas tulislah afirmasi Anda sekitar 2-30 kali. Setiap kali Anda menulis afirmasi, segeralah tuliskan di kertas yang satunya lagi, apapun yang terpikir di dalam kepala Anda berkaitan dengan afirmasi itu. Terus begitu, afirmasi - respon, afirmasi - respon. Anda akan menemukan bahwa respon Anda di kertas kedua secara perlahan akan berubah. Respon itu akan menjadi semakin positif. Misalnya:

"Kayaknya nggakbisa deh" bergeser menjadi:
"Bisa jadi" bergeser menjadi:
"Kalo dilatih sih pasti bisa" bergeser menjadi:
"Gua emang pengen bisa" bergeser menjadi:
"Gua tahu kalo gue bisa" bergeser menjadi:
"Kalo gue mau pasti bisa"

Kelima, adalah dengan mengganti afirmasi Anda menjadi sebuah pertanyaan. Gantilah "Saya percaya diri" dengan "Apa yang gue butuhin supaya keberanian gue tumbuh?" Atau "Gimana caranya supaya gua tambah PD?" Jika Anda mengganti afirmasi Anda menjadi pertanyaan, maka alam bawah sadar Anda akan bekerja dan menginspirasikan rencana tindakan.

MELATIH AFIRMASI
Sebelum mulai berlatih, rileks dan jernihkan pikiran Anda. Putuskan isu yang akan Anda tangani, kemudian buatlah afirmasi Anda. Selanjutnya, berlatihlah menuliskan afirmasi dan respon Anda (cara keempat di atas) sekitar 2-30 kali. Lakukan hal ini setiap malam sebelum tidur. Pengembaraan pikiran Anda akan Anda bawa ke alam tidur. Itulah saatnya alam bawah sadar Anda menyerap pesan Anda dan menginspirasikan perubahan perilaku.

Lakukan latihan ini setiap hari untuk setidaknya tiga minggu sebelum melanjutkan ke afirmasi berikutnya. Buatlah jurnal dan catatan tentang segala perubahan dan kejadian yang terjadi akibat afirmasi Anda. Ini akan membuat Anda fokus, diperkuat dan dipercepat. KUNCINYA adalah persisten dan pengulangan. Jangan pernah ketinggalan satu haripun. Jadikan ini bagian dari rutinitas keseharian.

Suntik afirmasi Anda dengan emosi. Apa rasanya setelah Anda mencapai hasil yang Anda inginkan? Rasakan perasaan itu sembari memvisualisasikan sukses Anda. Afirmasi Anda akan semakin bertenaga dan mulai membuahkan hasil.

MEMANIFESTASIKAN AFIRMASI
Janganlah hanya duduk dan menunggu. Jangan hanya menunggu afirmasi Anda merubah hidup Anda. Mulailah menciptakan berbagai hal hari ini juga. Tindakan dan afirmasi Anda saling memperkuat. Jika afirmasi dan tindakan dilakukan secara berbarengan, maka kekuatan yang luar biasa besar akan menyembur dari dalam diri Anda. Di titik ini, sukses Anda akan terjamin. Itu sebabnya, lakukan tindakan dan afirmasi secara berbarengan.

Misalnya saya pemalu. Kemudian saya membuat afirmasi "Saya tidak lagi pemalu. Saya merasa nyaman berbicara dengan orang lain." Sambil mengafirmasi diri, saya mengambil tindakan dengan tidak lagi menghindari orang lain, dan malah menyapanya "Hai apa kabar?". Saat saya berpapasan dengan orang lain pun, saya juga menyapa "Hai apa kabar?". Tidak ada proses yang terhenti.

Dengan terus mengafirmasi diri dan terus mengambil tindakan-tindakan kecil, saya mulai senang karena menemukan bahwa bertegur sapa dengan orang lain ternyata lebih mudah dari yang saya bayangkan. Segera setelah 'penemuan' itu, saya siap untuk meng-extended 'obrolan' saya. Dari sekedar "Hai apa kabar?" menjadi "Hai apa kabar? Apakah Anda senang hari ini?" Saya masih pemalu, tapi saya telah mengalami progres!

Saya terus mengembangkannya. Dan seseorang, akan mulai bertanya lebih jauh kepada saya "Anda mau kemana". Dan tanpa keraguan, saya akan menjawab "Saya mau ke perpustakaan."

Wow!!! Ajaib! Ajaib! Saya sudah mengobrol dengan seseorang.

MEMPERKUAT AFIRMASI
Ada beberapa cara untuk memperkuat afirmasi. Cara yang mudah adalah dengan merekam afirmasi Anda. Rekamlah afirmasi Anda sekitar 10 menit. Gunakanlah kata ganti orang pertama, kedua dan ketiga. Putarlah rekaman Anda itu selagi Anda mengerjakan hal lain. Anda tidak perlu secara sengaja mendengarkannya. Yakinkan saja bahwa rekaman Anda itu cukup terdengar. Tidak pula terlalu keras terdengar. Asal sampai ke telinga Anda saja. Jadikan afirmasi itu sebagai lagu background saat Anda mengerjakan sesuatu.

Anda juga bisa menulis afirmasi Anda di kartu khusus, kemudian tempelkan di kaca kamar mandi. Tempelkan di atas monitor komputer. Jadikan sebagai screensaver. Taruh di dalam dompet di sebelah uang atau kartu Anda. Di manapun Anda bisa segera melihatnya. Ingat, Anda tidak perlu sengaja untuk melihatnya, biarlah pesan afirmasi Anda sekedar 'terlihat'.

Di dunia ini ada dua kekuatan.
Yang satu positif dan yang satu lagi negatif.
Keduanya seiring dan sejalan tanpa pernah bertemu satu sama lain.
Keduanya adalah masing-masing sisi di rel yang sama.
Waspadalah untuk menggunakan 'monorel' yang mana.
Positif atau negatif.
Apapun yang menjadi tujuan Anda.
Pastilah positif bagi Anda.
Kata-kata punya kekuatan dan kemampuan.
Untuk melaju di 'monorel' yang mana.
Kata-katalah yang membentuk diri Anda.
Pilihlah hanya yang positif untuk diri Anda.
Melajulah di 'monorel' yang positif.
Maka jadilah Anda orang yang positif.
Jadilah Anda orang yang sampai ke tujuan.
Dengan afirmasi yang positif.


Bawakan dengan meyakinkan


Mulailah dengan sesuatu yang kuat dan bawakan dengan meyakinkan.
Jangan menghafal apa yang akan Anda katakan. Upaya ini hanya akan membuat Anda tambah nervous. Anda malah sibuk memilih kata dan bukan berfokus pada pesan.
I Care About You,
Dwika




Tips Untuk Impromptu Speaking
QA-Communication


Terjemahan bebas dari materi oleh:
Lenny Laskowski
LJL Seminars

"It takes me three weeks to prepare an impromptu speech." -- Mark Twain

SATU POIN SAJA
Putuskan dengan cepat, satu pesan yang hendak Anda sampaikan. Anda tidak diminta untuk berpidato, melainkan hanya untuk berbicara singkat. Semoga saja mereka meminta Anda lebih dini, sehingga Anda bisa membuat sedikit catatan terlebih dahulu.

YANG LAIN DATANG SENDIRI
Dalam banyak kasus, berbagai ide lain akan muncul saat Anda mulai berbicara. Percayalah pada insting Anda sendiri. Jangan kaget bahwa Anda justru akan sulit berhenti.

JANGAN DIHAFAL
Jangan menghafal apa yang akan Anda katakan. Upaya ini hanya akan membuat Anda tambah nervous. Anda malah sibuk memilih kata dan bukan berfokus pada pesan.

MULAILAH DENGAN KUAT DAN MEYAKINKAN
Mulailah dengan sesuatu yang kuat dan bawakan dengan meyakinkan.

RENCANAKAN KATA PEMBUKA
Akan baik jika Anda merencanakan kata-kata pembuka Anda. Seperti dalam semua bentuk bicara lainnya, memulai pembicaraan adalah bagian yang terberat. Anda boleh menulisnya di catatan kecil, dan Anda bisa melihatnya sekilas saat akan mulai berbicara. Jika bingung harus mencatat di mana, tulislah di tissue yang ada di meja. Jika terpaksa, tulislah di alas piring! Jika tidak punya alat tulis, ya sudah hafal HANYA bagian ini!

LANGSUNG TEMBAK SAJA
Jika Anda punya poin (dua atau tiga sudah cukup), langsung saja katakan, "Saya akan menyampaikan tiga hal." "Pertama adalah..." dan seterusnya.

GUNAKAN TRANSISI PENDEK DAN ALAMIAH
Putuskan pilihan transisi Anda. Buat yang sederhana dan alamiah saja. "Yang berikutnya adalah...", "Selanjutnya...", "Yang tidak kalah penting adalah...", "Dan yang terakhir adalah..."

TETAP KONTAK MATA
Peliharalah kontak mata. Itu sebabnya, jangan tulis segalanya. Cukup poin-poin saja. Bicaralah dari hati. Speak TO them, not AT them!

TETAP GUNAKAN STYLE ANDA SENDIRI
Anda tetap perlu mempertahankan style dan fleksibilitas Anda. Percayalah pada insting Anda dan manfaatkan kata yang tiba-tiba melintas di kepala. (Jika Anda tidak "piktor", dijamin aman). Jadikan itu alat konversasi dan anggap audience sebagai teman.

LAKUKAN ANTISIPASI
Antisipasilah keberadaan "kata dan poin titipan" dari panitia. Ucapkan sesuai dengan yang diminta. Antisipasi juga "kata-kata yang diinginkan" oleh panitia dan audience.

TETAP BERI PENUTUP
Terakhir, berikan simpulan yang bagus. Yang paling mudah begini, "Dan poin yang terakhir adalah...". Setelah itu, kembalikan kendali audience kepada orang yang "menjebak" Anda tadi.

Dengan sedikit latihan, proses ini akan segera menjadi alamiah buat Anda.


Uji semua sudut pandang

Di dalam dialog, Anda menguji semua sudut pandang -- sudut Anda dan sudut lawan bicara Anda, untuk mencari tahu apa yang bisa Anda berdua pelajari. 
I Care About You,
Dwika



Komunikasi Lewat Dialog
QA-Communication


Terjemahan bebas dari materi oleh:
Robert Rosell

Komunikasi dan berkomunikasi itu punya banyak kendala. Kendala ini biasa disebut dengan noise atau distorsi. Penyebabnya ada bermacam-macam. Ada yang teknis dan ada yang non teknis. Berapa sering Anda mencoba berkomunikasi dan terkendala oleh hal-hal yang non teknis seperti ini?

- Etnis;
- Ras;
- Gender;
- Generasi;
- Agama;
- Pangkat atau status;
- Kelompok atau golongan;
- Kesenjangan usia; dan sebagainya.

Semua itu, bisa mengganggu komunikasi Anda.

Jika Anda seperti para praktisi HR alias Human Resources atau menjadi trainer profesional, Anda pasti bisa memahami bahwa aspek demografi di dalam perusahaan terus berubah dan berkembang. Perubahan ini akan menghasilkan berbagai tantangan baru dalam mencapai efektifitas kolaborasi dan komunikasi secara internal di dalam perusahaan atau organisasi.

Inilah tantangan terbesar orang-orang yang bergerak di dunia human resources alias HR. Mereka harus siap dengan semua jawaban atas setiap pertanyaan yang muncul dari kendala-kendala di atas. Dan kegagalan dalam mengatasi semua kendala itu, adalah kemunduran dalam budaya dan profitabilitas perusahaan.

Bagaimana menjembatani semua perbedaan persepsi di atas?

Jawabannya ada pada keahlian yang sudah berumur tua tapi sempat dilupakan oleh manusia, yaitu dialog. Dan dialog, menjadi alat terbaik yang bisa membantu Anda, manakala Anda menghadapi kendala komunikasi.

Dialog itu penemuan purbakala. Berabad-abad lamanya ia dilupakan oleh berbagai peradaban. Sampai kemudian, ia 'ditemukan kembali' oleh David Bohm, seorang ahli fisika di London University. Dan kini, dialog mendapat pengakuan kembali sebagai harta yang tak ternilai harganya.

DIALOG BUKAN PERCAKAPAN
Dialog bukanlah percakapan, sebab ada aturan khusus di dalam dialog, yang tidak digunakan dalam percakapan yang biasa.

DIALOG BUKAN NEGOSIASI
Sebab Anda tidak sedang mencoba mencapai secara langsung, keputusan atau kesepahaman tertentu dengan lawan bicara Anda.

DIALOG BUKAN DEBAT
Di dalam debat, setiap pihak yang berdebat meyakini bahwa posisinya adalah benar. Artinya, posisi lawan bicara adalah salah. Di dalam dialog, setiap pihak yang terlibat akan menerima informasi yang berharga dan pada saat yang sama, sama-sama mencoba memahami posisi lawan bicara.

Di dalam debat, Anda mendengar dan mencari, apa-apa yang salah dari argumentasi lawan bicara Anda. Dengan begitu Anda berkeinginan untuk mengkonternya dan menunjukkan betapa benarnya posisi Anda. Di dalam dialog, Anda harus mendengar apa yang benar dari argumentasi lawan bicara Anda, untuk lebih memahami dan mengerti posisinya. Lebih jauh lagi, Anda mencari tahu apa-apa yang bisa Anda pelajari dari perspektif yang berbeda.

Di dalam debat, Anda mempertahankan sudut pandang Anda sendiri, dan mengkritisi sudut pandang lawan bicara. Di dalam dialog, Anda menguji semua sudut pandang -- sudut Anda dan sudut lawan bicara Anda, untuk mencari tahu apa yang bisa Anda berdua pelajari. Anda menunda 'penghakiman' Anda, dan mencoba melihat segala sesuatu dengan cara yang baru.

Di dalam debat, tujuan Anda adalah menang. Di dalam dialog, tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Sasarannya adalah saling mengerti.

Baca lagi Tips #17: "Jika Terjebak di Dalam Debat"

http://milis-bicara.blogspot.com/2006/05/tips-17-jika-terjebak-di-dalam-debat.html

KAPAN PERLU DIALOG
Dialog bukan alat komunikasi yang universal untuk segala situasi. Jika Anda sudah punya cara lain yang lebih sederhana dan bisa berfungsi dengan baik, Anda tidak perlu berdialog. Dengan kata lain, dialog adalah pilihan terakhir dalam berkomunikasi. Jika hanya dengan mengangguk atau menggeleng sudah cukup, untuk apa membuka mulut?

Dialog menjadi alat yang sangat berarti untuk membangun rasa saling menghormati di antara sesama kolega. Di suatu organisasi, atau di suatu perusahaan. Dengan rasa saling menghormati itu, apa-apa yang menjadi tujuan perusahaan dan organisasi, bisa tercapai dengan efektif.

DI MANA BERDIALOG
Pada hampir semua kasus, hasil terbaik dari dialog bisa diperoleh dengan dialog yang diselenggarakan di luar tempat kerja, alias off-site dialog. Ini bisa menghindari kecurigaan, judgement atau salah persepsi.

BUKAN TENTANG KENDALA
Semua ini bukanlah persoalannya:

- Etnis;
- Ras;
- Gender;
- Generasi;
- Agama;
- Pangkat atau status;
- Kelompok atau golongan;
- Kesenjangan usia; dan sebagainya.

Dasar dari proses dialog tidak terkait langsung dengan semua kendala itu. Dialog bisa dilangsungkan antara dua orang atau antar kelompok. Bahkan, dialog bisa dilakukan tanpa fasilitator, walaupun fasilitator profesional biasanya bisa membuat proses dialog menjadi lebih efektif, khususnya untuk dialog dalam kelompok besar.

ENAM ATURAN DASAR BERDIALOG
1. Bersikap terbuka dan menunda 'penghakiman' - jangan menyalahkan sudut pandang lawan dialog;

2. Pisahkan proses dialog dari proses pengambilan keputusan - dialog mendahului pengambilan keputusan, negosiasi atau tindakan;

3. Bicaralah atas nama diri Anda sendiri, tidak mewakili orang lain, dan perlakukan orang lain setara dan seimbang;

4. Dengarkan mereka dengan empati - buat mereka tahu bahwa Anda mendengarkan dan punya perhatian;

5. Carilah persamaan-persamaan - yaitu wilayah-wilayah poin yang Anda juga bisa menyetujuinya;

6. Cari asumsi-asumsi yang tersembunyi, lalu kemukakan dengan bijak - apalagi, jika itu ada di dalam diri Anda sendiri.

Aturan dasar berdialog di atas, bisa dikategorikan ke dalam tiga kelompok besar aktivitas yaitu:

- Menahan diri;
- Mendengarkan;
- Menemukan.

MENAHAN DIRI
Tahan diri Anda dari judgement, mengambil keputusan sepihak atau mempermasalahkan status. Lupakan sementara, apa saja yang ada di dalam kepala Anda tentang mereka, untuk membuka kemungkinan munculnya berbagai hal yang belum Anda ketahui sebelumnya. Dengan begini, Anda akan memahami sudut pandang orang lain. Lupakan dulu status Anda, sebab orang lain akan memcoba melihat konsekuensi berdasarkan status Anda. Apalagi, jika jabatan Anda cukup tinggi. Ingatkan mereka tentang status Anda, hanya jika dialog usai dan telah tiba saatnya untuk mengambil keputusan.

MENDENGARKAN
Mendengar adalah untuk mencari tahu pemahaman di belakang semua posisi dan perspektif yang berbeda. Dengarlah dengan aktif. Konfirmasikan hal-hal yang Anda kurang memahaminya. Dengar tanpa memformulasikan respon. Sebab, itulah yang terjadi dalam debat atau negosiasi. Anda tidak perlu meyakinkan mereka tentang perspektif Anda. Anda hanya perlu menunjukkan bahwa Anda mendengar dan punya perhatian. Mereka akan terbuka dan merasa nyaman. Dan mereka akan berhenti, jika merasa ada perbedaan dalam hal keyakinan, tata nilai dan perasaan.

MENEMUKAN
Bertanyalah untuk menemukan dan mengklarifikasi apa yang Anda dengar, dan yakinkan bahwa Anda memang mengerti. Temukan berbagai asumsi yang tersembunyi. Dialog adalah alat terbaik untuk memunculkannya ke permukaan. Dan asumsi yang tersembunyi, biasanya berakar pada ketidakpahaman dan ketidakpercayaan. Membuatnya tidak tersembunyi lagi, akan memperbaiki tingkat pengertian dan penghargaan, dan mengarah pada berbagai kemungkinan baru yang lebih baik.

Berkomunikasilah untuk saling mengisi, dan berdialog jika mentok.


Komunikator handal

Komunikasi adalah tentang orang dan manusia, berkomunikasi bukan hanya tentang kata-kata. 
Komunikator yang handal, akan menyisakan rasa nyaman dan bernilai pada orang-orang yang mendengarkannya.
I Care About You,
Dwika





Tujuh Aturan Berbicara
QA-Communication



Dari berbagai sumber

Berikut ini adalah tujuh aturan tambahan untuk berbicara. Aturan tambahan ini melengkapi aturan bicara yang sudah rutin Kita terima sebulan sekali, lewat file yang dikirimkan secara otomatis dari milis ini.

Aturan tambahan ini lebih berwawasan art atau bahkan scientific. Tapi Kita tak boleh lupa, berkaitan dengan aturan berbicara, ada aturan dan tata nilai yang lebih hakiki, yaitu apa yang diurai di dalam file rutin Kita itu tadi.

Aturan tambahan ini bisa membantu Kita mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam kemampuan berkomunikasi oral dan verbal. Dan persis seperti yang dimaksud tata nilai mendasar dalam aturan berbicara di atas, Kita harus selalu menjaga mulut Kita.

Satu hal yang perlu diingat adalah, bahwa apa dan bagaimanapun proyeksi Kita sebagai pembicara publik, kualitas dan kualifikasinya akan selalu terkait erat dengan bagaimana Kita berbicara di hari-hari biasa. Di saat ngobrol santai, di rumah, di teras, di warung dan bahkan di tempat tidur bersama suami atau istri Kita.

Itu artinya, kualitas bicara bisnis dan profesional Kita, kualitas komunikasi massa dan antar personal Kita, adalah satu kesatuan yang utuh.

SOPAN
Kita boleh marah, Kita boleh memuji, Kita boleh menginterogasi. Semuanya adalah bentuk-bentuk komunikasi. Kita boleh mengatakan apapun dengan cara apapun. Namun pada akhirnya, semua bicara Kita akan bermuara pada kebenaran tentang siapa Kita dan bagaimana perilaku Kita. Untuk itu, Kita selalu punya dua pilihan untuk tempat berdiri dan memandang:

1. Ubin cinta, kasih dan sayang; atau
2. Ubin ketakutan, rasa tidak nyaman atau merasa terancam.

Setiap ubin menyemburatkan berbagai implikasi yang sama dan sejenis. Sebangun, sekeluarga dan sekerabat.

Ubin yang satu beraroma sarkasme, menyalahkan, menuding, menuduh, mengancam, naik pitam, takut, panik, membela diri, hasrat mengontrol. Apa yang dikomunikasikan beresensi ketakutan dan ketidaknyamanan.
Ubin yang satunya lagi, diwarnai dengan rasa menghargai, penerimaan, enjoy, ringan, antusias. Apa yang dikomunikasikan punya isi tentang cinta, kasih dan sayang.

(NB: Perhatikan struktur uraian di atas. Ini namanya nggak paralel, sebab poinnya dimulai dengan [1]cinta dan kemudian [2]ketakutan. Tapi uraian detilnya, malah berurutan terbalik.)

Apapun, sampaikan dengan sopan dan santun.

WASPADAI DAMPAKNYA
Orang sering membuka mulut untuk mengkritisi dan menyerang orang lain. Beberapa orang bahkan berpredikat master dalam hal ini. Mereka bisa melakukannya dengan terbuka, atau tertutupi.

Bagi beberapa orang, berkomunikasi adalah perang. Tujuannya untuk menang, dan kata-katanya adalah panglima.

Luka akibat kata-kata, sering lebih dalam dari pada sayatan pedang. Dan lukanya, kering lebih lama dari borok yang jorok.

Komunikator yang handal adalah komunikator yang paham dan mengerti dampak dari kata-katanya. Mereka juga ahli dalam menyesuaikannya dengan keadaan dan suasana.

PILIH YANG POSITIF SAJA
Komunikasi jauh lebih dalam dari pada sekedar lalu-lintas informasi dan pesan. Komunikator yang handal, akan menyisakan rasa nyaman dan bernilai pada orang-orang yang mendengarkannya.

Maka, berkomunikasi bukan hanya tentang kata-kata. Komunikasi adalah tentang orang dan manusia. Dan menurut Daniel Coleman, setiap interaksi bermuara pada dua implikasi; lebih baik, atau lebih buruk.

TIDAK BERASUMSI TELAH DIMENGERTI
Catatan sejarah yang panjang dalam kehidupan manusia, hampir selalu menunjukkan sisi gelap yang dipicu oleh kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

Menurut Stephen Covey, "Pertama, jadilah yang dimengerti; lalu mengertilah."

TAHU KAPAN HARUS DIAM
Hal tersulit tentang mulut adalah menutupnya rapat-rapat. Dan orang-orang datang menghadiri berbagai sesi dengan kecenderungan untuk membukanya lebar-lebar. Sebabnya hanya satu, mereka ingin mengimpresi orang. Hasil terburuk dari situasi semacam ini, adalah terbuangnya waktu dan turunnya produktifitas.

Komunikator yang handal adalah komunikator yang merasa cukup aman, manakala mereka harus mengakui hanya ada sedikit yang akan dibicarakan, atau malah tidak ada sama sekali. Mereka tahu kapan harus diam.

Albert Einstein memberi Kita rumus:

Jika A adalah sukses, maka:

A = X + Y + Z

X = kerja
Y = bermain
Z = tutup mulut

Hukum relativitasnya juga ada:

E = mC2

E = excellency
m = manusia
C2 = character kuadrat

TIDAK MENGINTERUPSI
Interupsi hanya akan menciptakan perlombaan dan kontes. Dan ini namanya "the bigger fish syndrome".

"Ikan Gua gede banget loh!"
"Wuu.. ikan Gue lebih gede lagi!"
"Tapi pan ikan Gue lebih titik-titik!"

Komunikator yang baik adalah pendengar yang baik. Komunikator yang baik adalah yang terbuka dan tidak menghakimi. Terus demikian, sampai lawan bicaranya berhenti atau memberi giliran.
Jika Kita mencoba menahan diri untuk tidak menginterupsi, manakala Kita merasa sudah saatnya untuk membuka mulut, Kita pasti mengalami gejala ini: mual, ingin muntah, tenggorokan serasa akan pecah. Itu artinya, Kita belum terbiasa.

Lagi-lagi, baca kendala mendengar ini:

http://www.indodigest.com/indonesia-special-article-48.html

TIDAK MENGGOSIP TIDAK MENGGHIBAH
Keduanya adalah bentuk komunikasi yang merugikan. Sungguh, dunia dan akhirat. Dan biasanya, ini dipakai hanya untuk membuang-buang waktu. Apa yang ingin dicapai, hanyalah meringankan beban sendiri atas ongkos orang lain. Apa yang dilakukan, adalah memakan bangkai teman sejawat. Alias kanibal.

Jika ada pancingan untuk terjerumus ke dalam keduanya, perhatikan ini:

- Tidak menanggapi;
- Tidak menyahut;
- Tidak terpengaruh;
- Tidak berinisiatif melakukannya.

"Pikiran hebat berkutat pada ide, pikiran rata-rata mengapresiasi situasi, dan pikiran jeblok ngomongin orang."

Setiap kali Kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Kita dihadapkan pada peluang untuk menciptakan sesuatu yang istimewa.

Saat Kita menambahkan sedikit nilai ke dalamnya, nilai itu menjadi bahan bakar yang mendorong maju. Jika yang Kita lakukan sebaliknya, maka semua hal akan mundur dan tenggelam. Berkomunikasi adalah untuk menciptakan sesuatu yang istimewa.

Oleh sebab itu, janganlah Kita yang jadi perusaknya.

Jadil diri sendiri

Jadilah diri sendiri. Keunikan Anda adalah yang nomor satu sebagai pembicara. 
Materi boleh sama, tapi "Anda" harus berbeda.
Anda tidak perlu terpengaruh oleh orang lain dalam gaya dan metode bicara. 
I Care About You,
Dwika



FAQ-nya Pembicara
Terjemahan bebas dari materi oleh:
Paul Daniels

Sebagai pembicara, Anda pasti punya sangat banyak pertanyaan yang butuh jawaban. Saat waku mulai mendekati sesi bicara, pertanyaan itu makin berseliweran. Jika Anda tak bisa menjawabnya, maka semua itu akan tetap menggantung di pelupuk mata selama Anda bicara.

Syukur, jika Anda tidak pernah dihinggapi berbagai pertanyaan-pertanyaan sejenis itu. Tapi, cepat atau lambat, seiring dengan bertambahnya jam bicara Anda, pertanyaan-pertanyaan berikut inilah yang paling sering melintas di kepala anda.

1. BAGAIMANA JIKA AUDIENCE PENTING TIDAK DATANG KE SESI BICARA?
Sesuaikanlah materi Anda dengan situasi dan kondisi audience yang tersisa. Kemudian, buat pesan-pesan khusus, yang Anda "minta" untuk disampaikan kepada orang-orang penting itu. Berikan penekanan dan struktur pesan yang sederhana. Ingatlah bahwa "nitip uang berkurang, nitip omong bertambah."

2. BAGAIMANA JIKA ADA YANG KURANG DARI KELENGKAPAN SAYA?
Bersiaplah untuk membackup materi Anda. Anda tidak akan pernah tahu bagaimana musibah bisa datang tiba-tiba. Mati listrik, bohlam LCD meletus, mikropon mati, layar slide kekecilan, file terhapus, notebook terjatuh dan mati, dan seterusnya.

Manfaatkan apa yang ada, teknologi baru atau cara baru. CDROM, flashdisk, print out, alamat rental LCD projector, no telepon darurat ke rumah dan ke kantor, dan sebagainya.

3. BERAPAKALIKAH SAYA HARUS MEMBACA LAGI MATERI PRESENTASI SAYA?
Sebanyak mungkin, selama Anda masih nyaman melakukannya. Ingat ini: Berhentilah jika Anda sudah mulai bosan, mual atau ingin muntah. Beristirahatlah dengan cukup, lakukan hal yang berbeda. Setelah cukup rileks, Anda bisa membacanya lagi.

Soal jumlah, adalah soal yang relatif dan subjektif. Biasanya, enam atau tujuh kali sudah memadai.

Memaksakan diri untuk terus-menerus menelan materi bicara, akan membuat Anda kehilangan gairah dan semangat, justru di saat terpenting -> saat Anda tampil ke muka dan berbicara.

Ingat juga hal ini: TIDAK ADA yang bisa menggantikan dua hal, yaitu persiapan dan latihan.

4. SAYA TIDAK BICARA SENDIRI DAN DI SANA ADA PEMBICARA LAIN, BAGAIMANA?
Tidak perlu terpengaruh oleh orang lain dalam gaya dan metode bicara. Jadilah diri sendiri. Keunikan Anda adalah yang nomor satu sebagai pembicara. Materi boleh sama, tapi "Anda" harus berbeda.

Mencoba meniru orang lain, apalagi secara tiba-tiba, hanya akan membuat Anda tersiksa.

Anda ingin tampil beda, boleh saja. Tapi jangan memaksa.

5. MULUT SAYA KERING!
Ya minum dong. Segelas air di sudut meja, adalah penolong Anda.
Anda haus dan bermulut kering, minum.
Anda terjebak pertanyaan sulit, minum.
Anda harus menggali ulang isi kepala Anda, minum.
Gelas itu bisa menunda bicara Anda.

Bahkan, impresi bisa diberikan dengan menunda atau memberi jeda, sebelum melanjutkan bicara. Bagaimana melakukannya? Minum!

Minum akan menjadikan Anda manusiawi, dan itu, secara bawah sadar adalah hal yang paling nyata bagi audience Anda.

Mereka mendengarkan seseorang yang sama dengan mereka. Sama-sama manusia.
QA-Communication

Kata kunci

Mulailah dengan suatu kata kunci dalam bahasan materi pokok Anda. Berilah benang merah. 
Keahlian Anda untuk menghubungkan dua hal yang tak terduga, akan sangat-sangat impresif bagi orang.
I Care About You,
Dwika



TEKNIK: ASIDEby: Ikhwan Sopa.

APA ITU ASIDES?
Di dalam konteks teater, "aside" adalah sesuatu yang diucapkan kepada audience, tapi tidak didengar oleh aktor lain di panggung. Dalam konteks talkshow di televisi, "aside" berarti si pembicara menatap langsung ke kamera, dan tidak melihat kepada orang lain yang ada bersamanya di dalam talk show yang sama.

Di dalam konteks public speaking, "aside" adalah sebuah pola pelarian sementara dari tema atau persoalan pokok yang sedang dibahas. Anda bisa menjadi pembicara jenius jika berhasil baik dalam menggunakan teknik ini. Cara kerjanya seperti ini:

Di tengah pembahasan materi pokok, Anda mulai bercerita tentang sesuatu, tentang suatu informasi yang berbeda dari materi pokok. Anda terlihat seperti terpisah dari materi pokok Anda. Saat Anda selesai bercerita, Anda kemudian kembali lagi ke persoalan pokok, dan meneruskan bahasan materi utama.

ASIDE ITU IMPRESIF
Jika Anda sudah cukup terlatih, Anda bisa melakukannya dengan sangat halus. Dan untuk memulainya, tidaklah terlalu sulit. Mulailah dengan suatu kata kunci dalam bahasan materi pokok Anda, yang bisa Anda "selewengkan" untuk sementara. Audience akan berpikir bahwa Anda kehilangan arah dan kehilangan kontrol. Tapi mereka akan tetap mendengarkan Anda. Kata-demi-kata.

Saat Anda kembali ke persoalan utama, berilah benang merah antara pelarian Anda dengan materi utama. Seketika, audience akan menyadari bahwa Anda justru sepenuhnya masih memegang kontrol. Dan keahlian Anda untuk menghubungkan dua hal yang tak terduga, akan sangat-sangat impresif bagi mereka.

CONTOH ASIDE
Berikut adalah contoh dari teman moderator:

Ia sedang memberikan materi tentang perpajakan. Dan kita tahu, materi pajak adalah materi yang amat teknis. Untuk itu, diperlukan keahlian untuk menjaga agar audience tetap 'terjaga'.

Ia bercerita tentang "gado-gado" antara ketentuan umum (formal) di dalam perpajakan, dengan berbagai ketentuan lain yang sifatnya material seperti pajak penghasilan atau pajak pertambahan nilai.

Komposisi setiap "gado-gado" itu berbeda, dan apa yang diperlukan untuk sebuah tax planning yang akurat dan efisien, adalah kemampuan dalam mengidentifikasi setiap konteks "gado-gado".

Tiba-tiba, teman Saya itu berkata: "Bapak dan Ibu sekalian, jika kita makan siang dan menyuruh seseorang membeli gado-gado, tahukah Bapak dan Ibu, bagaimana membedakan gado-gado yang pedas dan yang tidak pedas?"

"Orang yang kita suruh tidak akan membuka bungkus lalu mencicipinya, dan kemudian memberi tahu kita mana yang pedas dan mana yang tidak."

"Bagaimana membedakannya?"

Teman Saya itu membiarkan audience dalam kesunyian untuk beberapa saat.

Kemudian, Ia menyentak mereka dengan berkata, "Bedanya!"

"Yang pedas karetnya dua, dan yang tidak pedas karetnya satu!"

Ia melanjutkan materi "gado-gado" pajaknya, dan menjebak audience dalam senyum dan benang merah pemahaman.

Learning is fun.
QA-Communication

Memilih bertindak

Mereka yang memilih bertindak, adalah mereka yang memilih untuk hidup. 
Hidup itu sendiri, adalah ekspresi dari berbagai tindakan. 
Kita selalu bisa memilih untuk bertindak atau tidak bertindak. 
Kita juga bisa memilih untuk benar atau salah. 
Kita juga bisa memilih untuk berbuat baik atau hanya merasa baik.
I Care About You,
Dwika





Ambil Tindakan Sekarang!
QA-Communication


Dari materi oleh:
Chuck Gallozzi

"Anda tidak akan pernah menang jika Anda tidak pernah memulai."
--Robert H. Schuller--

MENUNDA ITU TUMOR GANAS
Masih ingat "Little House On The Prairie"? Michael Landon, salah satu orang terkenal yang kebetulan mati cepat, pernah mengatakan begini, "Seseorang semestinya mengatakan kepada Kita, segera setelah Kita lahir, bahwa Kita baru saja memulai perjalanan menuju kematian. Kemudian, Kita jalani kehidupan sampai pada batasnya, setiap menit setiap hari. Lakukan! Apa pun yang ingin Kamu lakukan, lakukanlah sekarang! Apa yang disebut besok jumlahnya tidaklah terlalu banyak."

Ia mengatakan hal itu saat ia menyadari bahwa dirinya mengidap kanker pankreas, di bulan Juli 1991. Ia meninggal di usia 54. Dengan reputasi dan buah karyanya, ia telah menunjukkan kepada Kita bahwa menunda-nunda adalah tumor ganas yang menghambat diri Kita dari pencapaian potensi yang maksimal. Dia telah memilih dirinya untuk menjadi manusia yang bertindak.

Apakah Kita akan menyadarinya, seperti Michael Landon, bahwa kemajuan Kita telah terhambat, bukan oleh apa yang ingin Kita lakukan dan tidak bisa, tapi oleh apa yang Kita inginkan dan tidak Kita lakukan?

BERTINDAK ATAU TIDAK BERTINDAK ADALAH PILIHAN
Mereka yang memilih bertindak, adalah mereka yang memilih untuk hidup. Dan hidup itu sendiri, adalah ekspresi dari berbagai tindakan. Kita selalu bisa memilih untuk bertindak atau tidak bertindak. Kita juga bisa memilih untuk benar atau salah. Kita juga bisa memilih untuk berbuat baik atau hanya merasa baik.

Pengalaman telah mengajari Kita tentang minimnya berbagai hal yang Kita lakukan, sedikitnya hal yang bisa Kita lakukan, banyaknya hal yang Kita lakukan dan banyaknya hal yang bisa Kita lakukan. Makin lama Kita berdiam diri, akan makin sulit bagi Kita untuk merangkak keluar dari pasir penghisap yang makin menenggelamkan. Sementara itu, setiap tindakan benar akan mendorong Kita maju, dan setiap tindakan salah akan menarik Kita mundur. Dengan kata lain:

- Tidak mengambil tindakan mengarah pada kelumpuhan;
- Tindakan yang benar mengarah pada kemajuan; dan
- Tindakan yang salah mengarah pada kemunduran.

Helen Keller, seorang wanita buta yang sukses mendunia, tidak menjadikan kebutaan dan sekaligus ketuliannya sebagai alasan untuk tidak bertindak. Sebaliknya ia berkata, "Saya ini cuma satu, dan tetaplah akan hanya satu. Saya tidak bisa melakukan segala hal, tapi Saya tetap bisa melakukan berbagai hal; Dan karena Saya tidak bisa melakukan segala hal, Saya tidak akan menolak melakukan berbagai hal yang masih bisa Saya lakukan." Ia mengerti bahwa jika Kita ingin maju, Kita harus memulainya.

KITA TELAH DIBERI SK UNTUK BERKREASI
Pernahkah Anda mendapatkan ide yang bagus? Ya pasti! Kita semua pasti pernah. Tidak ada kata kurang untuk berbagai ide yang bagus. Yang ada adalah kekurangan dalam tindak lanjut.

Banyak dari Kita yang punya ide brilian, tapi gagal mengambil tindakan untuk merealisirnya. Berbagai ide hanya akan menjadi impoten, kecuali jika Kita tiupkan nafas kehidupan ke dalamnya. Sudah dari sononya, bahwa setiap Kita adalah makhluk kreatif. Dan Kita, tidak sama dengan hewan atau tumbuhan. Manusialah yang diberi kesempatan untuk berkreasi oleh-Nya.

Keberadaan berbagai benda yang berguna di sekitar Kita, menjadi ada dan berguna karena Kita -- manusia dengan izin-Nya, mengkreasinya. Semua itu menjadi kekuatan kemanusiaan, dan kekuatan itu dilahirkan oleh berbagai tindakan.

Kita, bahkan juga diizinkan-Nya untuk 'mengkreasi' diri sendiri. Kelahiran Kita telah dititipi oleh pilihan itu. Kita menjadi berani dengan bertindak berani. Menjadi bersemangat dengan bertindak penuh semangat. Menjadi mengerti dengan bertindak untuk mengerti. Jika Kita terjebak dalam masalah, tindakan adalah derek yang akan menarik Kita keluar darinya.

Jika Kita terjebak dalam rundung kemalangan, apalagi obatnya jika bukan tindakan?

Apakah nasib Kita disegel oleh berbagai keadaan yang Kita hadapi, atau digerakkan oleh berbagai tindakan yang Kita ambil berdasarkan berbagai situasi itu?

Bagaimana Kita bisa mengalami kenikmatan pencapaian atau rasa kemenangan tanpa tindakan?

Tindakan adalah guru Kita, untuk 'learning by doing'. Melalui tindakanlah Kita bisa mengontrol nasib Kita dengan membentuk masa depan dan menciptakan berbagai alasan untuk keberadaan Kita di dunia, di bawah alasan penciptaan oleh-Nya.

TINDAKAN ADALAH PERUBAHAN
Tindakan akan merubah Kita dari konsumen menjadi kontributor. Setiap tindakan yang Kita ambil adalah goresan kuas dalam lukisan kehidupan Kita. Kekuatan untuk bertindak adalah kekuatan untuk berkreasi. Itulah berkah terbesar untuk umat manusia dari-Nya. Alam semesta adalah simfoni sempurna cintaan-Nya, dan segala tindakan Kita menjadi nada-nada yang mestinya harmoni dengan aransemen-Nya.

Bagaimanakah lagi Kita akan mengetahui rupa akhir lukisan itu, selain dari mengibaskan kuas di atas kanvas?

Lantas, bagaimana Kita harus bertindak?
Ada ungkapan yang cukup bijak dari seorang Henri L. Bergson, "Berpikir sebagai manusia yang bertindak, dan bertindak sebagai manusia yang berpikir." Karena beratnya akibat tindakan Kita atas dunia dan isinya, Kita harus berpikir sebelum bertindak. Kita harus bertindak dengan penuh tanggung jawab.

Kapan Kita harus bertindak?
Bagaimana dengan rentang waktu antara kemarin dan besok? Tak usah ditunggu yang namanya waktu sempurna, sebab waktu tak akan pernah sempurna sampai Kita mengambil tindakan di dalamnya.

Setiap hembusan nafas Kita diperhitungkan. Setiap hembusan nafas berarti bertahan hidup. Dan tindakan, adalah nafas dari jiwa Kita. Biarkanlah setiap hembusan nafas masuk hitungan.

Jangan campur aduk aktivitas tidak sungguh-sungguh, atau gerakan sederhana dengan TINDAKAN. Aktivitas tak berguna akan menghancurkan waktu, sementara tindakan akan menciptakannya. Menurut Robert L. Stevenson, "Nilailah setiap hari tidak dari panennya, tapi dari bibit yang ditanam." Dan Robert J. Mckain mengatakan, "Konsepsi umum yang berlaku adalah 'motivasi mengarah pada tindakan', padahal yang benar adalah sebaliknya. Tindakanlah yang akan memicu motivasi." Dan jika Kita muslim, setiap tindakan akan selalu berada di antara dua motivasi.

BERTINDAKLAH SEKARANG!
Kita tidak dijamin untuk sukses atas setiap tindakan yang Kita lakukan. Tapi ingatlah bahwa setiap doa pasti didengar dan dijawab. Sukses tidak bisa dicari dalam keuniversalan, ia ada di dalam kekhasan. Definisikanlah sasaran dengan tepat, dan pecahlah ia menjadi serangkaian langkah dan tindakan. Lalu: ACTION!

Lupakah Anda, bahwa Andalah sang sutradara?


Menarik perhatian

Beberapa hal yang menarik perhatian audience: Statistik yang membuat audience terkesima;
Kutipan kata-kata orang terkenal;  Sebuah analogi; Alat peraga, alat bantu visual, kartun, komik, gambar;
Sebuah contoh; Kisah pribadi; Kesaksian ahli.
I Care About You,
Dwika






ABCD Untuk Kata Pembuka
QA-Communication


Terjemahan bebas dari materi oleh:
Maynard Leigh & Associates

Suatu sesi bicara sangat ditentukan oleh pembukaan. Ini ibarat pesawat yang akan take-off. Jika mulus, besar kemungkinan akan mulus seterusnya.

Itu sebabnya, konsep dasar dalam public speaking adalah:

- Dapatkan perhatian; kemudian
- Pertahankan itu sampai selesai.

Berikut adalah gaya pembukaan dengan pendekatan ABCD dari Maynard Leigh & Associates.

- A -
Attention.
Dapatkan ketertarikan audience sesegera mungkin.

- B -
Benefit.
Berikan jawaban atas pertanyaan "What's in it for me?"

- C -
Credentials.
Buat audience mengerti mengapa Anda yang harus berdiri dan berbicara.

- D -
Direction.
Berikan "peta perjalanan".

Beberapa hal yang mungkin dapat menarik perhatian audience:

- Statistik yang membuat audience terkesima;
- Kutipan kata-kata orang terkenal;
- Sebuah aksi fisik;
- Sebuah analogi;
- Alat peraga, alat bantu visual, kartun, komik, gambar;
- Anekdot atau humor;
- Sebuah pertanyaan;
- Sikap diam beberapa saat;
- Ekstraksi dari berita koran;
- Sebuah contoh;
- Kisah pribadi;
- Kesaksian ahli;
- Sulap;
- Lagu;
- Video singkat;
- Slide;
- Sesuatu yang tak terduga;
- Meminta audience melakukan sesuatu;
- Sajak atau puisi;
- Suara yang aneh;
- Sebuah janji;
- Sebuah permintaan;
- Sebuah ancaman;
- Sekarang, pikirkanlah 10 kemungkinan tambahan!


Audience Anda

Pertimbangakan tentang siapa audience Anda. 
Berupaya cerdas dalam berpakaian, tidak akan menyakiti orang lain. 
Dengan cerdas dalam pakaian, Anda akan percaya diri. 
Dengan cerdas berpakaian, Anda akan sukses berpresentasi.
I care About You,
Dwika




Dress For Success, Pakaian Untuk Presentasi
QA-Communication


Apa yang perlu Anda pakai saat berpresentasi? Pakaian apa yang tepat untuk sesi bicara Anda? Bagaimana dengan aksesorisnya?

Berikut adalah tips berpakaian untuk kepentingan presentasi dari Image Matters, sebuah divisi dari perusahaan besar yang bernama "Color Me Beautiful".

Dalam segala situasi, Anad hanya punya 90 detik untuk menciptakan kesan pertama yang baik. Riset menunjukkan bahwa 93% dari kesan pertama atau first impression itu, ditentukan oleh komunikasi yang sifatnya non verbal, oleh bagaimana cara Anda berbicara, oleh bagaimana Anda terlihat dan oleh bagaimana
Anda berperilaku.

Maka, saat Anda telah berdiri di hadapan audience Anda, Anda harus meyakinkan diri sendiri bahwa Anda telah memberi sinyal yang terbaik.

APA YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
Selidiki apa yang Anda inginkan dari image atau citra diri Anda, dan bandingkan dengan apa yang sekarang diberikan oleh citra diri Anda.

Buatlah daftar yang terdiri dari lima (5) kata sifat yang mendeskripsikan perusahaan, bisnis dan diri Anda sendiri, dan lihatlah apakah pakaian yang Anda kenakan bisa mencerminkan hal itu.

BERSAHABAT DAN TERBUKA
Apa yang Anda pakai semestinya bisa menunjukkan bahwa diri Anda dan perusahaan Anda adalah pihak yang ramah dan bisa didekati dengan aman. Hindari kesan seram dan menakutkan.

INOVATIF
Apa yang Anda pakai semestinya mencerminkan inovsi yang Anda atau perusahaan Anda bawa. Cirinya adalah current atau up to date.

IKUTI KEBIASAAN INTERNASIONAL
Secara umum, kebiasaan ini lebih dikenal dan lebih bisa diterima. Namun demikian, Anda perlu menyesuaikannya dengan keadaan dan situasi yang Anda hadapi.

KREATIF
Cerminkan ini pada pakaian Anda. Ingat, ini tidak perlu berarti norak.

EFISIEN
Pakaian Anda harus mencerminkan efisiensi. Ingat ini tidak berarti "mini" atau "kurang bahan" melainkan sesuai proporsi dan kebutuhan. Tidak berlebih-lebihan.

APA YANG HARUS
Lihatlah gambaran Anda secara keseluruhan, dan ceklah setiap elemen dari penampilan Anda. Mula dari kepala, sampai ke kaki.

(Mod: Seorang teman Saya punya kreatifitas tersendiri. Dia mem-print gambar tubuh orang dewasa, kemudian memberikan tanda-tanda berupa panah-panah yang menunjuk ke setiap bagian tubuh, dan memberikan uraian yang diperlukan. Misalnya, gambar panah ke arah dagu, diberinya uraian "Alat cukur, kebersihan". Panah ke arah pinggang,"Ikat pinggang, ada tiga pilihan warna". Panah ke arah kaki, "Kaos kaki, bersih dan baru dicuci." Dan seterusnya.)

RAMBUT
Apakah ia terlihat sehat dan jatuh dengan baik, ataukah ia seperti orang yang telah mengalami hari buruk? Jangan lupa cukur secara teratur, dan jaga kebersihannya.

MAKE UP
Berhati-hatilah untuk tidak berlebihan. Perhatikan pula tentang kemungkinan lampu sorot yang sangat keras dan terang saat Anda bicara. Perhatikan efeknya terhadap blitz kamera. Apa yang sudah terlihat baik dalam cahay normal, dapat menjadi buruk atau kampungan dengan cahaya yang lain.

KHUSUS WANITA
Gunakan make up yang efeknya menyegarkan dan membuat Anda terlihat muda.

KHUSUS PRIA
Pertimbangkan untuk menggunakan bedak secukupnya. Tidak berlebihan dan tidak terlalu tebal. Ini untuk kepentingan lighting. Aktor dan para politisi memakai bedak saat akan tampil!

PAKAIAN
Yakinkan bahwa Anda sepenuhnya nyaman dalam pakaian Anda. Dan tentu saja, semestinya Anda pakai yang bisa meningkatkan rasa percaya diri Anda. Sebab, semua mata akan memandang ke arah Anda.

Pilih pakaian yang sebisa mungkin sesuai dengan isi dan maksud bicara Anda.
Hindari pakaian yang terlalu ketat. Hindari pakaian apapun yang mengalihkan mata audience dari Anda ke pakaian Anda. Pakaian yang longar secara umum membuat Anda nyaman dan membuat Anda terlihat tidak terlalu gemuk atau kurus.

Hindari ekspose pada tubuh Anda, sebab Anda bukan mau pamer tubuh tapi akan berbicara dan berkomunikasi.

Jika mungkin, sesuaikan arna pakaian dengan setting tempat bicara. Sesuaikan atau bahkan buat perbedaan agar Anda bisa menonjol dan menjadi sentral penglihatan audience. Tapi ingat, Anda dan bukan pakaian Anda. Ini butuh kecermatan dan seni tersendiri.

Waspadai agar warna rambut Anda tidak lebih mendominasi.

Jika tubuh Anda cukup kecil, warna cerah akan membantu. Apalagi di hadapan audience besar dengan banyak orang yang hadir.

APA YANG MUNGKIN TERLIHAT
Lihat dan perhatikan "ouline" diri Anda. Singkirkan semua yang ada di dalam saku Anda. SIngkirkan apapun yang mengganggu atau berbunyi keras jika Anda bergerak.

Semir sepatu Anda. Ini adalah salah satu benda yang paling sering dilihat oleh audience. Hindari kesan kumuh dan jorok.

KACAMATA
Yakinkan bahwa kacamata Anda tidak memantulkan cahaya. Cahaya yang memantul akan membuat Anda menjadi tidak terlihat atau mengurangi aktivitas kontak mata.

BACKUP DAN CADANGAN
Biasakan menyiapkan pakaian cadangan, untuk mengantisipasi kemungkinan "kecelakaan" yang membuat pakaian Anda sobek, berlubang atau ternoda oleh saus atau kuah makanan.

Waspadai dasi Anda agar tidak tercelup ke dalam mangkuk atau piring saat lunch atau sesi makan lainnya.

PAKAI SAAT AKAN BICARA
Jangan pakai pakaian bicara Anda sejak dari rumah, khususnya bila Anda menempuh perjalanan jauh. Akan selalu ada kamar kecil untuk tempat Anda berganti pakaian. Jangan sampai Anda sampai dan kemudian bicara dalam keadaan babak belur, berkeringat, kucel dan bau.

Terakhir, pertimbangakan tentang siapa audience Anda. Pertimbangkan bagaimana mereka akan berpakaian. Tanyakan tentang tata busana yang bisa diterima atau menjadi kebiasaan audience Anda. Tanyakan pada panitia.

Berupaya cerdas dalam berpakaian, tidak akan menyakiti orang lain. Dengan cerdas dalam pakaian, Anda akan percaya diri. Dengan cerdas berpakaian, Anda akan sukses berpresentasi.


Yang Anda kerjakan

Anda harus bisa menyampaikan apa yang sesungguhnya Anda kerjakan, dan bukan hanya menyampaikan bidang usaha atau pekerjaan Anda. 
Jika Anda tidak bisa menyampaikan informasi yang akurat dan detil, tak seorangpun akan memberi Anda bisnis. Anda memang harus menggunakan mulut Anda sendiri alias berbicara.
I Care About You,
Dwika




Mengkomunikasikan Bisnis Dalam 60 Detik
QA-Communication


Dari materi oleh:
Kirstin Carey

Berapa lama Anda bisa memperoleh sebuah lead (peluang klien baru) setelah memulai networking Anda? Apakah setiap pertemuan bisnis Anda selalu menghasilkan closing dan deal baru?

Kuncinya, Anda harus bisa menyampaikan apa yang sesungguhnya Anda kerjakan, dan bukan hanya menyampaikan bidang usaha atau pekerjaan Anda. Jika Anda tidak bisa menyampaikan informasi yang akurat dan detil, tak seorangpun akan memberi Anda bisnis. Untuk melakukannya, Anda memang harus menggunakan mulut Anda sendiri alias berbicara.

Berikut ini adalah tips untuk menyampaikan bisnis Anda dalam 60 detik. 60 detik ini, adalah iklan terbaik Anda.

APA YANG HARUS ANDA KATAKAN
Apa yang harus Anda katakan dalam 60 detik? Ada lima potong informasi penting yang membuat networking Anda lebih efektif. Yang harus Anda katakan adalah "iklan" Anda. Yakinkan bahwa "iklan" Anda memang mencakup semua informasi ini.

1. PENARIK PERHATIAN
Ini diperlukan agar orang mau mendengarkan apa yang ingin Anda katakan. Ini bisa berupa:

- Pertanyaan;
- Kutipan;
- Statistik.

Contoh:

"Anda ingin lebih banyak uang? Saya bisa membantu Anda!"

"Siapa di antara Anda yang tidak memiliki masalah cash flow? Ya, Kami bisa membantu Anda mengalirkan cash flow untuk Anda seperti mengalirnya sungai, dengan program yang kami tawarkan."

"Siapa yang tidak gugup saat harus berbicara di depan orang banyak? Siapa manusia di atas muka bumi yang tidak memiliki rasa takut sama sekali. Maukah Anda memiliki keahlian untuk menghadapinya? Menjadi penunggang dan bukan tunggangan rasa gugup dan takut? Kami bisa membantu Anda menjadi penunggang rasa gugup dan takut Anda!"

2. SIAPA ANDA
Nama Anda, nama perusahaan Anda.

3. APA YANG ANDA LAKUKAN DAN KATAKAN
Buatlah pernyataan untuk ini seringkas mungkin.

"Kami adalah headhunter untuk orang-orang IT."

"Perusahaan Kami berspesialisasi dalam disain grafis dan komunikasi visual, seperti logo, flyer, kartu pos, dan marketing tools lainnya dalam bentuk setting gambar."

"Kami adalah konsultan pemasaran yang membuat bisnis Anda bisa tumbuh dengan ajaib."

"Kamilah yang membuat Anda percaya diri hingga berhasil dalam menjual apapun dengan berbicara."

Jangan pernah berasumsi bahwa orang lain telah memahami apa yang Anda lakukan, hanya karena Anda telah bertemu dengan mereka sebelumnya. Konsistenlah dengan apa yang Anda lakukan.

Hindari kalimat-kalimat ini:

"Kami menggunakan beberapa pendekatan."

"Perusahaan Kami melakukan banyak hal."

"Cukup sulit untuk menjelaskan apa yang Kami lakukan."

Jelaskan dengan sederhana siapa klien Anda. Identifikasikan klien sempurna Anda. Ini akan memperjelask positioning Anda.

Siapakah audience Anda?

Siapakah yang menggunakan barang atau jasa Anda?

"Kami berspesialiasi dalam pengembangan website untuk perusahaan dengan pegawai di bawah 100 orang."

"Kami menggunakan metode meditasi untuk membantu para pegolf agar tetap fokus dalam bermain."

"Metode kami adalah EDAN, metode yang powerful untuk setiap makhluk yang berbicara."

Apakah audience Anda adalah target langsung atau orang yang mengenal mereka? Jika Anda berbicara kepada para dokter THT dan Anda mewakili perusahaan obat, Anda bisa mengatakan ini:

"Produk kami 'Ngorok No more' akan dapat membantu jutaan orang, yaitu para pasien Anda."

Beri mereka call-to-action, yaitu sebuah alasan sederhana yang mendorong mereka ingin bicara lebih lanjut dengan Anda.

"Silahkan masukkan kartu nama Anda ke kotak ini, untuk mendapatkan informasi terbaru tentang dunia pemasaran internet."

"Untuk Anda yang berada di luar Jabodetabek, Anda bisa mengikuti ini dengan diskon khusus dalam hal Anda membawa serta empat orang teman Anda."

4. GAYA BICARA DAN BAHASA TUBUH
Berdirilah dalam menyampaikan semua itu.

Berdirilah di tempat di mana setiap orang dapat melihat Anda dari depan.

Gunakan posisi tubuh terbuka.

Tersenyumlah.

Buat kontak mata.

Bicaralah dengan cukup keras sehingga semua orang dapat mendengarkan Anda.

Bicaralah dengan lambat saat Anda menyampaikan informasi tentang 'siapa Anda' dan 'call-to-action'.

Bicaralah dengan bersemangat.

5. AGAR DIINGAT
Gunakan trik memori agar orang tetap ingat nama Anda. Anda bisa menggunakan pendekatan ini:

- Kemiripan:
"Nama Saya Ikhwan Sopa - Beberapa dari Anda mungkin menganggap Saya lahir di atas sofa."

- Singkatan:
"QA Communication, QA adalah fenomena paling khas dalam berbicara yaitu 'questions' dan 'answers'. Motto kami sederhana; Anda punya pertanyaan, kami punya jawaban."

- Monikers:
"Metode kami adalah EDAN, maka Saya sering disebut Mr. Edan."

Cobalah Anda sampaikan informasi lengkap tentang bisnis Anda, dalam 60 detik.


Aspek paling real

Fokuslah pada aspek yang paling real dan paling berpengaruh untuk keberhasilan sesi bicara Anda. 
Fokuslah pada kontak mata, ekspresi, bahasa tubuh, pergerakan, pakaian, suara, dan diam.
Diri Anda diciptakan dengan berbagai aspek yang terlalu unik untuk bisa diperbandingkan dengan manusia yang lain. Inilah kebesaran Tuhan. 
Suara Anda, Tubuh Anda, Wajah, gaya bahasa, dan tingkat formalitas Anda, adalah "Anda banget". Jangan sia-siakan semua itu.
I Care About You,

DWika





5 Rahasia Presentasi
QA-Communication


Terjemahan bebas dari materi oleh:
Debiie Bailey
Pengarang buku "15 Presentation Secrets - How to WOW Even the Toughest Audience."

Anda diminta untuk menyampaikan sebuah presentasi penting. Anda tahu bahwa persoalan TERBANYAK ada pada bagaimana menyampaikannya. Tapi Anda juga tahu, bahwa persoalan TERBESAR ada pada bagaimana memulainya.

5 rahasia presentasi berikut ini akan merubah hidup Anda.

RAHASIA 1 - MANAJEMEN PANIK DAN TAKUT
Atur dan kontrollah kepanikan, kecemasan, dan ketakutan serta rasa gugup Anda, sehingga bukan mereka yang mengatur dan mengontrol Anda. Apa yang Anda alami saat semua hal destruktif itu terjadi, adalah persis sama dengan apa yang Anda alami saat Anda bersemangat. Anda hanya perlu merubah karakteristiknya. Itu semua adalah adrenalin. Dan tidak lebih atau kurang, itu adalah energi.

Untuk energi itu, jika kita menyebutnya gugup maka ia menjadi buruk. Jika kita menyebutnya semangat, maka ia menjadi baik.

Maka, langkah pertama, adalah mengganti semua label dan penamaan untuk setiap gejala yang selama ini menurut Anda buruk, dengan berbagai sebutan lain yang mencerminkan hal positif.

Dan tentunya, hal positif selalu lebih 'aturable' alias bisa diatur.

Dari situ, Anda bisa menciptakan antusiasme untuk sesi bicara Anda.

RAHASIA 2 - MENJADI DIRI SENDIRI
Menjadi diri sendiri adalah keharusan, jika Anda sudah sampai ke titik delivery alias penyampaian materi presentasi. Setiap orang punya gaya. Siapakah yang terbaik untuk menampilkan gaya Anda?

Jadilah "gue banget" saat menyampaikan presentasi. Diri Anda diciptakan dengan berbagai aspek yang terlalu unik untuk bisa diperbandingkan dengan manusia yang lain. Inilah kebesaran Tuhan. Suara Anda, Tubuh Anda, Wajah, gaya bahasa, dan tingkat formalitas Anda, adalah "Anda banget". Jangan sia-siakan semua itu.

Banyak pembicara, sangat berfokus -- tepatnya: terfokus -- pada kata-kata yang akan keluar dari mulut mereka. Padahal, sekali lagi, kata-kata yang berkontribusi 7% untuk kekuatan presentasi Anda. Menghamburkan energi untuk hal itu, adalah pemborosan.

Pembicara yang kata-katanya belepotan, selalu lebih baik jika Ia menjadi diri sendiri, daripada pembicara yang bagus tutur dan katanya, tapi begitu mencolok dalam mencoba menjadi orang lain.

Segala sesuatu yang non verbal, biasa disebut dengan presentation personality, menyumbang lebih dari 90% untuk keberhasilan Anda.

Fokuslah pada aspek yang paling real dan paling berpengaruh untuk keberhasilan sesi bicara Anda. Fokuslah pada kontak mata, ekspresi, bahasa tubuh, pergerakan, pakaian, suara, dan diam.

RAHASIA 3 - BERI MAKA ANDA AKAN MENERIMA
Jika Anda ingin audiience bersemangat, Anda harus bersemangat. Jika Anda ingin audience berpikir, Anda harus berpikir. Jika Anda ingin audience tertawa, tertawalah Anda. Jika Anda ingin audience menangis, menangislah Anda. Jika Anda ingin produk Anda dibeli, Andalah pembeli pertamanya. Atau setidakna, Andalah orang yang pertama yang bisa membanggakannya! Dengan catatan, tentu saja produk Anda memang pantas dibanggakan.

Ada faktanya. Menurut laporan riset (dari sebuah institusi yang bernama Lamalle) terhadap eksekutif puncak yang berpenghasilan lebih dari $250,000, keberhasilan mereka, 46% ditentukan oleh sikap positif dan antusiasme.

Jika Anda merasa bisa, maka Anda akan bisa. Jika Anda merasa akan gagal, maka gagallah Anda.
Satu hal yang Anda harus ingat, menjadikan positif berbagai energi, akan membuat Anda rileks.

RAHASIA 4 - JANGAN PERNAH MEMINTA MAAF, MENGAKUI KEBURUKAN, ATAU MENCIPTAKAN PEMBENARAN

Tentu saja, kecuali jika Anda punya alasan yang sah untuk melakukan hal itu. Dalam banyak kasus, Anda memang tidak perlu meminta maaf, mengakui keburukan atau menciptakan pembenaran dalam sesi bicara Anda.

"Maaf, Saya agak pilek hari ini, jadi mungkin suara Saya mungkin akan jadi sedikit aneh."

Untuk apa Anda mengatakan itu? Adakah sesuatu yang positif bagi sesi bicara Anda? Anda merasa perlu dikasihani? Untuk apa? Supaya mereka membeli?

Biarkan mereka sendiri yang menciptakan permakluman untuk Anda.

"Maaf, Saya kurang siap hari ini." Ini jelas berbahaya.

Salah satu bahaya terbesarnya adalah, Anda sendirilah yang menciptakan distorsi dan distraksi audience Anda. Segera setelah Anda mengatakannya, audience Anda akan menceari berbagai bukti untuk membenarkan pernyataan Anda. Anda yang memancing toh?

Setiap kali pernyataan negatif keluar dari mulut Anda, maka sebenarnya Anda mengatakan hal ini:

"Jangan berharap banyak dari Saya."

RAHASIA 5 - LIBATKAN MEREKA
Manusia adalah pendengar yang BURUK. Rata-rata, setiap sembilan detik, setiap audience akan mendengarkan hal lain selain suara Anda. "Penyimpangan mental" mereka ini, memang terhitung kecil setiap kalinya. Tapi ingatlah kenyataannya; setiap sembilan detik!

Ini artinya, suara Anda seperti riuh dan rendah. Naik dan turun, terdengar dan tidak terdengar. Audience cenderung melupakan 80% pesan Anda. Di sinilah bergunanya perangkat non verbal Anda. Suara, alat bantu visual, alat peraga dan sebagainya.

Itu sebabnya, Anda harus terlatih menciptakan berbagai hal yang "memaksa" mereka mau mendengarkan Anda, di saat-saat tertentu. Di saat-saat mereka melanglang buana, yang bisa dipahami dari reaksi mereka.

Contoh paling sederhana adalah apa yang dilakukan AA Gym" "Haloo? Gimana nih Bapak-bapak?"

Cara yang lebih efektif, adalah melupakan persoalan telinga mereka, dan melibatkan mereka secara langsung. Flesh and blood. Perasaannya, pikiranya, aktivitasnya, tindakannya, nurani, panca indera, hati dan fisiknya.

Dengan semua itu, "lupa" mereka bisa ditekan sampai 50%.

SUPAYA MEREKA MENGINGAT PESAN ANDA
1. Bertanyalah pada audience Anda;
2. Libatkan mereka dalam survey atau polling;
3. Ajak mereka mendemonstrasikan berbagai hal;
4. Uji atau tes mereka;
5. Secara eksplisit, minta mereka mendengarkan dengan baik poin-poin tertentu;
6. Ciptakan gimmick.

Itu baru lima. Bagaimana hidup Anda dengan lima belas rahasia?