Minggu, 21 Agustus 2011

Master Rem

Siapkan Mobil untuk Mudik? Pastikan Master Rem Aman  

Pemeriksaan master dan booster rem. (Tempo/ Arif Arianto)

Berita terkait


TEMPO Interaktif, Tangerang:Tak terasa, dua bulan lagi Hari Raya Idul Fitri datang kembali. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ritual mudik ke kampung halaman pun dilakukan orang untuk bertemu dengan orang tua dan sanak saudara. Pertanyaannya, sudahkah Anda mempersiapkan mobil sebagai sarana mudik dengan sebaik-baiknya?
Bicara soal kesiapan mobil, satu hal yang wajib anda lakukan adalah, memastikan sistem pengereman mobil benar-benar aman terutama master dan booster rem. Pasalnya - dengan tidak mengabaikan komponen lain - master rem merupakan kunci keamanan dan keselamatan pengguna mobil dipertaruhkan.
Keduanya memiliki peran sentral dalam sistem pengereman mobil. Bila keduanya atau salah satu diantarnya bermasalah, maka rem akan blong dan fatal akibatnya.
“Master rem merupakan silinder hidrolik sebagai sumber tekanan ke seluruh roda untuk menghentikan atau memperlambat laju kendaraan sesuai dengan keinginan pengemudi,” terang Yogie SW, Kepala Mekanik Cipondoh Jaya Motor, Tangerang, kepada Tempo di Tangerang, Senin (28/6).
Cara kerja master ini adalah, saat kita menginjak pedal rem maka piston didalam master rem menekan cairan minyak rem seluruh sistem rem keempat roda untuk memperingan kerja mereka. “Dengan kata lain dari sinilah sumber segala tenaga pengereman - kecuali rem tangan- berasal,” terang Yogie.
Namun sebelum melakukan perabikan atau perawatan piranti ini anda perlu mengetahui permasalahan yang kerap terjadi di master rem, diantaranya:
Rem Kempos
Penyebab masalah ini biasanya karet shield piston master yang sudah aus seiring dengan umur piranti ini atau karena faktor kontaminasi antara minyak rem, udara, serta air yang ada di tabung reservoir minyak rem, atau rumah master yang sudah aus.
“Karet aus karena sudah waktunya diganti, sebab idealnya komponen ini dirancang sesuai dengan umur mobil, lima tahun harus ganti,” ujar Yogie.
Penyebab lainnya adalah, karena pengaruh minyak rem yang sudah busuk karena kontaminasi air, udara, serta unsur kimia yang ada di minyak rem. Akibatnya, karet shield mengeras dan getas atau mudah pecah. “Karena itu, minimal setiap enam bulan dan maksimal satu tahun sekali minyak harus dikuras,” kata Yogie.
Untuk melihat bocor tidaknya master ini cukup mudah, yaitu dengan melihat adatidaknya rembesan minyak rem di bawah master rem atau diantara master rem dan booster (bentuknya seperti ban dan tempat melekatkan master).
Kebocoran di master ini juga bisa dilihat dari kondisi cadangan minyak rem yang ada di tabung reservoir. Bila berkurang lebih cepat dari semestinya, berarti ada kebocoran.
Akibat dari kebocoran atau tabung master yang sudah terluka, menjadikan karet shield tidak bekerja secara maksimal. "Ini tidak ubahnya klep pompa yang sudah aus, sehingga saat ditekan tidak bisa menekan angin atau ngempos. Padahal fungsi shield itu memompa ke sistem hidrolis rem seluruh roda," terang Yogie.
Penyebab lainnya adalah, pemampatan pada lubang suplai minyak rem dari tabung reservoir minyak rem ke dalam silinder master rem. Ukuran lubang suplai ini hanya 1-2 milimeter. Sehingga bila kotoran pada minyak rem, lubang pun tersumbat.
Akibatnya rem menjadi tidak berfungsi alias blong. Cara mudah untuk mengetahui gejala ini adalah, dengan menginjak pedal kopling dan rem secara bersamaan. Bila pedal rem telah diinjak dalam-dalam hingga menyentuh lantai tetapi mobil tetap melaju, itu berarti master rem kempos.
Rem Macet di Keempat Roda
Menurut Yogie, penyebab masalah ini adalah piston master rem terdorong maju, meski kita belum menginjak pedal rem. "Ini bisa terjadi bila posisi switch rem yang terlalu tinggi sehingga pedal rem tidak dapat kembali ke posisi netral," ujar dia.
Penyebab lainnya adalah stud booster yang terlalu tinggi dan piston master rem sudah aus sehingga macet atau tidak segera kembali ke posisi semula saat pedal rem diinjak alias macet. Hal ini sangat mebahayakan mobil dan penumpang di dalamnya.
"Kesimpulannya, 90 persen di master rem diakibatkan oleh lemahnya karet master, dinding dalam tabung master yang terluka, serta minyak yang kotor dan terkontaminasi," tandas Yogie.
Lantaran itulah, pria yang telah 20 tahun melakoni profesi sebagai mekanik itu mewanti-wanti pemilik mobil untuk memperhatikan kondisi master dan booster rem. Paling tidak, kata dia, menguras tabung reservoir sekaligus mengganti minyak rem secara reguler. "Minimal enam bulan sekali, dan maksimal setahun sekali," imbuh Yogie.
ARIF ARIANTO

Rem Keras Kurang pakem


Rem mobil merupakan perangkat vital sebagai pengaman untuk menghentikan laju kendaraan. Banyak trouble tentang rem, tetapi pada mobil baru sudah di minimalisir dengan kemajuan teknologi.
Untuk gangguan rem yang terasa keras dan kurang pakem biasanya di sebebkan oleh:
  • Booster rem tidak bekerja.
  • Saluran hisapan booster rem bocor.
  • Disc brake bergelombang/tidak rata. (Bubut).
  • Tromol bergelombang/tidak rata. (Bubut).
  •  
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar