Rabu, 13 Mei 2009

Voice over IP

Voice over IP
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari VoIP)
Langsung ke: navigasi, cari

Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa.

Definisi VoIP adalah suara yang dikirim melalui protokol internet (IP).
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Perbandingan dengan jaringan suara konvensional
o 1.1 Aplikasi VoIP dan Keamanannya
o 1.2 Keuntungan VoIP
o 1.3 Kelemahan dari VoIP
o 1.4 Komunitas VoIP
o 1.5 Kualitas suara
o 1.6 Kesimpulan
o 1.7 Pranala luar

[sunting] Perbandingan dengan jaringan suara konvensional

Pada jaringan suara konvesional pesawat telepon langsung terhubung dengan PABX (Privat Automated Branch exchange) atau jika milik TELKOM terhubung langsung dengan STO (Sentral telepon Otomat) terdekat. Dalam STO ini ada daftar nomor-nomor telepon yang disusun secara bertingkat sesuai dengan daerah cakupannya. Jika dari pesawat telepon tersebut mau menghubungi rekan yang lain maka tuts pesawat telepon yang ditekan akan menginformasikan lokasi yang dituju melalui nada-nada DTMF, kemudian jaringan akan secara otomatis menghubungkan kedua titik tersebut.

Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain.

Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama untuk dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja, yang biasanya akan lebih murah daripada biaya pulsa telepon sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) atau internasional (SLI).

Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan Cuma suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum.

Khusus untuk VoIP bentuk primitif dari jaringan adalah PC ke PC. Dengan memakai PC yang ada soundcardnya dan terhubung dengan jaringan maka sudah bisa dilakukan kegiatan VoIP . Perkembangan berikutnya adalah pengabungan jaringan PABX dengan jaringan VoIP. Disini dibutuhkan VoIP gateway. Gambarannya adalah lawan bicara menggunakan komputer untuk menghubungi sebuah office yang mempunyai VoIP gateway. Pengembangan lebih jauh dari konfigurasi ini berbentuk penggabungan PABX antara dua lokasi dengan menggunakan jaringan VoIP. Tidak terlalu dipedulin bentuk jaringan selama memakai protocol TCP/IP maka kedua lokasi bisa saling berhubungan. Yang paling komplek adalah bentuk jaringan yang menggunakan semua kemungkinan yang ada dengan berbagai macam bentuk jaringan yang tersedia. Dibutuhkan sedikit tambahan keahlian untuk bentuk jaringan yang komplek seperti itu.

Pada awalnya bentuk jaringan adalah tertutup antar lokasi untuk penggunaan sendiri (Interm, Privat). Bentuk jaringan VoIP kemudian berkembang lebih komplek. Untuk penggunaan antar cabang pada komunikasi internal, VoIP digunakan sebagai penyambung antar PABX. Perkembangan selanjutnya adalah gabungan PABX tersebut tidak lagi menggunakan jaringan tertutup tetapi telah memakai internet sebagai bentuk komunikasi antara kantor tersebut. Tingkat lebih lanjut adalah penggabungan antar jaringan. Dengan segala perkembangannya maka saat ini telah dibuat tingkatan (hirarky) dari jaringan Voip.

[sunting] Aplikasi VoIP dan Keamanannya

Salah satu aplikasi VoIP yang tersedia adalah Skype. Skype adalah [[software]] aplikasi komunikasi suara berbasis IP melalui internet antara sesama pengguna Skype. Pada saat menggunakan Skype maka pengguna Skype yang sedang online akan mencari pengguna Skype lainnya lalu mulai membangun jaringan untuk menemukan pengguna-pengguna lainnya. Skype memiliki berbagai macam fitur yang dapat memudahkan penggunanya. Skype juga dilengkapi dengan SkypeOut dan SkypeIn yang memungkinkan pengguna Skype untuk berhubungan dengan pengguna telepon konvensional dan telepon genggam.

Skype menggunakan protokol HTTP untuk berkomunikasi dengan Skype server untuk otentikasi username/password dan registrasi dengan Skype directory server. Versi modifikasi dari protokol HTTP digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama Skype client. Keuntungan yang dimiliki aplikasi ini adalah tersedianya layanan keamanan dalam pentransmisian data yang berupa suara. Layanan keamanan yang diberikan adalah sebagai berikut :

* Privacy

Skype menggunakan AES (Advanced Encryption Standard) 256-bit untuk proses enkripsi dengan total probabilitas percobaan kunci (brute-force attack) sebanyak 1,1 x E-77 kali, sedangkan untuk proses pertukaran kunci (key exchange) simetriknya menggunakan RSA 1024-bit. Public key pengguna akan disertifikasi oleh Skype server pada saat login dengan menggunakan sertifikat RSA 1536 atau 2048-bit. Skype secara otomatis akan mengenkripsi semua data sebelum ditransmisikan melalui internet.

* Authentication

Setiap pengguna Skype memiliki sebuah username dan sebuah password. Dan setiap username memiliki sebuah alamat e-mail yang teregistrasi. Untuk masuk ke sistem Skype , pengguna harus menyertakan pasangan username dan passwordnya. Jika pengguna lupa password tersebut maka Skype akan mengubahnya dan mengirimkan password yang baru ke alamat e-mail pengguna yang sudah teregistrasi. Pendekatan ini dikenal dengan E-mail Based Identification and Authentication. Dikarenakan Skype merupakan sistem komunikasi suara maka setiap penggunanya dapat secara langsung mengidentifikasi lawan bicaranya melalui suaranya.

[sunting] Keuntungan VoIP

* Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
* Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
* Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
* Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa
* Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP Rakyat.
* Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa, IP phone handset

[sunting] Kelemahan dari VoIP

* Kualitas suara tidak sejernih Telkom. Merupakan efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband seperti Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih - bahkan lebih jernih dari sambungan Telkom dan tidak terputus-putus.
* Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband (lihat di poin atas).
* Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke jaringan milik Telkom.
* Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan.
* Jika memakai internet dan komputer di belakang NAT (Network Address Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP tersebut berjalan
* Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.
* Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara VoIP dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga mulai turun harganya.
* Berpotensi menyebabkan jaringan terhambat/Stuck. Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan bandwidth adalah perlu agar jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP.
* Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan baik akan menimbulkan kekacauan dalam sistem penomoran

[sunting] Komunitas VoIP

Komunitas pengguna / pengembang VoIP di masyarakat, berkembang di tahun 2000. Komunitas awal pengguna / pengembang VoIP adalah “VoIP Merdeka”.”VoIP Merdeka” (VM) dicetuskan oleh Onno W. Purbo. Teknologi yang digunakan oleh "VoIP Merdeka" (VM) adalah H.323 yang merupakan teknologi awal VoIP. Sentral VoIP Merdeka di hosting di Indonesia Internet Exchange (IIX) atas dukungan beberapa ISP dan Asossiasi Penyelenggara Jaringan Internet (APJII). Kode area "VoIP Merdeka" pada saat itu secara aklamasi di tentukan menjadi 6288, tentunya tanpa memperoleh restu dari pemerintah.

Di tahun 2005, Anton Raharja dkk dari ICT Center Jakarta mulai mengembangkan VoIP jenis baru berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Teknologi SIP merupakan teknologi pengganti H.323 yang sulit menembus proxy server. Di tahun 2006, infrastruktur VoIP SIP di kenal sebagai VoIP Rakyat.

[sunting] Kualitas suara

Kualitas suara VoIP dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu kapasitas bandwidth, tingkat hilang paket dan waktu tunda yang terjadi di dalam jaringan. Kapasitas bandwidth adalah ketersediaan sumber daya jaringan dalam bentuk lebar pita yang digunakan untuk mentransmisikan data paket. Tingkat hilang paket adalah parameter yang menyatakan besarnya laju kesalahan yang terjadi sepanjang jalur pengiriman data paket dari pengirim ke penerima. Waktu tunda adalah parameter yang menyatakan rentang waktu yang diperlukan untuk mengirimkan paket dari pengirim ke penerima.

[sunting] Kesimpulan

Dengan segala potensi yang ada terutama sekali biaya yang relatif murah untuk percakapan jarak jauh, VoIP sangat berpotensi dikembangkan. Paradigma bahwa PSTN adalah inti dari jaringan suara harus dirubah bahwa telepon analog biasa adalah bagian dari IP Telephony, yang mengakibatkan perkembangan IPTelePhony akan jauh berkembang dengan pesat dibandingkan telepon analog biasa.

Memanfaatkan idle bandwidth. Jika perusahaan sudah mempunyai jaringan antar cabang VoIP dapat digunakan tanpa menambah biaya jaringan. Tergantung dari system yang mau dipakai, jika hanya antar PC maka tidak ada investasi tambahan untuk membuat jaringan VoIP. Investasi tambahan yang akan muncul jika jaringan VoIP ini digabung dengan PABX.

Perkembangan VoIP akan makin berkembang menjadi IP Telephony, suatu bentuk komunikasi multimedia. Sebagai Alternatif penggunaan telepon, dengan makin maraknya penggunaan VoIP Merdeka Dari 200 ke 1.300 pengguna dalam 1 bulan pertama. Saat ini 3.000 s.d. 4.000 panggilan dalam sehari. Lebih murah, misalkan biaya internet - TelkomNet Instan +/- Rp 10.000/jam, 2 pihak Rp 20.000/jam. Biaya SLJJ Zone 3 (>500km) termurah Rp 505/menit Rp 30.300/jam.

Border Gateway

Border Gateway Protocol (BGP)

Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan.

Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). Exterior, routing protocol jenis ini memiliki kemampuan melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal sebuah organisasi atau kelompok tertentu. Organisasi atau kelompok tertentu diluar organisasi pribadi sering disebut dengan istilah autonomous system (AS).

Maksudnya rute-rute yang dimiliki oleh sebuah AS dapat juga dimiliki oleh AS lain yang berbeda kepentingan dan otoritas. Begitu juga dengan AS tersebut dapat memiliki rute-rute yang dipunya organisasi lain. Apa untungnya organisasi lain memiliki rute milik organisasi Anda dan sebaliknya?Keuntungannya adalah organisasi Anda bisa dikenal oleh organisasi-organisasi lain yang Anda kirimi rute. Setelah dikenali rute-rute menuju lokasi Anda, banyak orang yang dapat berkomunikasi dengan Anda. Selain itu, Anda juga menerima rute-rute menuju ke organisasi lain, sehingga Anda juga dapat membangun komunikasi dengan para pengguna yang tergabung di organisasi lain. Dengan demikian, komunikasi dapat semakin luas menyebar.

BGP dikenal sebagai routing protocol yang sangat kompleks dan rumit karena kemampuannya yang luar biasa ini, yaitu melayani pertukaran rute antarorganisasi yang besar. Routing protocol ini memiliki tingkat skalabilitas yang tinggi karena beberapa organisasi besar dapat dilayaninya dalam melakukan pertukaran routing, sehingga luas sekali jangkauan BGP dalam melayani para pengguna jaringan.

Apa yang akan terjadi jika banyak organisasi di dunia ini yang saling berkumpul dan bertukar informasi routing? Yang akan dihasilkan dari kejadian ini adalah INTERNET. Maka dari itu, tidak salah jika BGP mendapat julukan sebagai inti dari eksisnya dunia Internet.

Posted by Dewa Sugianta at 17:05

Senin, 11 Mei 2009

SIP Gateway

Please provide a brief overview of what the purpose of a SIP gateway is, and how it can be used.
Yes that's pretty brief! What I want to understand is - I presume it's bidirectional? It also routes voice back to a SIP server. And the phone it connects to - what sort of phone can be used?
Tags: Sip Gateway


A SIP gateway accepts SIP traffic and routes it to phones.

Media Server is a Computer Appliance

A media server is a computer appliance, ranging from an enterprise class machine providing video on demand, to, more commonly, a small home computer, or NAS (Network Attached Storage), dedicated for storing various digital media (meaning digital videos/movies, audio/music, and picture files).
Contents


* 1 Purpose
* 2 Hardware
* 3 HTPC packages with server capabilities
* 4 TV tuner hardware
* 5 Media Servers in Performance Environments
* 6 Media Servers in Telephony
* 7 See also

Purpose

By definition a media server is a device that simply stores and shares media. This definition is vague, and can allow several different devices to be called Media Servers. It may be a simple Network-attached storage, a media center PC running Windows XP Media Center Edition, MediaPortal or MythTV, or a commercial web server that hosts media for a large web site. In a home setting, a media server acts as an aggregator of information: video, audio, photos, books, etc. These different types of media (whether they originated on DVD, CD, digital camera, or in physical form) are stored on the media server's hard drive. Access to these is then available from a central location. It may also be used to run special applications that allow the user(s) to access the media from a remote location via the internet.

Hardware

The only requirement for a media server is a method of storing media and a network connection with enough speed to allow access to that media. Depending on the uses and applications that it runs, a media server may require large amounts of RAM, or a powerful, multicore CPU. A RAID may be used to create a large amount of storage, though it is generally not necessary in a home media server to use a RAID that gives a performance increase because current home network transfer speeds are slower than that of most current hard drives. However, a redundant RAID configuration may be used to prevent accidental loss of the media files. Many Media servers also have the ability to capture the media. This is done with specialized hardware such as TV tuner cards. Analog TV tuner cards can capture video from analog broadcast TV and output from cable/satellite set top boxes. This analog video then needs to be encoded in digital format to be stored on the Media server. This encoding can be done with software running on the Media server computer or by hardware on the TV tuner card. Digital TV tuner cards take input from broadcast digital TV. In the USA, the ATSC standard is used. In most of the rest of the world, DVB-T is the accepted standard. Since these transmissions are already digital, they do not need to be encoded.

HTPC packages with server capabilities

* GB-PVR
* Got All Media
* LinuxMCE
* MediaPortal / MediaPortal TV Server
* MythTV
* XBMC Media Center

TV tuner hardware

* Vista View Saber Cards. Analog and Combo.
* Hauppauge

Media Servers in Performance Environments

The growing use of motion graphics in environments such as Theatre, Dance, Corporate Events and rock tours has led to the development of media servers designed specifically for live events. These machines are often high-spec home computers with increased RAM or hard drive technologies such as RAID arrays or Solid State Disks. They are then supplied with software which allows the control and manipulation of video content, much like VJ software. One of the primary functions of these machines is to allow current show control technologies to control the playback of video content. Thus, a media server system may include inputs for DMX, MIDI or similar control protocols.

Media Servers in Telephony

In the world of telephony, a media server is the name given to the computing component that processes the audio and/or video streams associated with telephone calls or connections. Conference services are a particular example of how media servers can be used, as a special 'engine' is needed to mix audio streams together so that conference participants can hear all of the other participants. Conferencing servers may also need other specialized functions like "loudest talker" detection, or transcoding of audio streams, and also interpreting DTMF tones used to navigate menus. For video processing, it may be needed to change video streams, for example transcode from one video codec to another or rescale (transrate) a picture from one size to another. This media processing functions are the core responsibility of a media server.

With telephony networks moving more towards VoIP technology, and using Session Initiation Protocol (SIP), the idea of media servers has started to gain some traction. Typically, an application (the 'application server') has the controlling logic, and controls a remote media server (or multiple servers) over an IP connection, possibly using SIP. Protocols such as Netann, MSCML and MSML have been created for this way of working, and a new protocol, MediaCTRL is under development at the IETF.

The IP Multimedia Subsystem (IMS), the blueprint for next generation networks, defines a component called the MRF (Media Resource Function), which is a kind of media server. In the case of IMS, the 'controlling logic' is provided by the MRFC (MRF controller), which, along with layers above constitutes an 'application server'. Although the MRF has been associated largely with the legacy telecom H.248 protocol (see Gateway Control Protocol), it is likely that SIP-based protocols like MediaCTRL will ultimately prevail.

Media Server - Definition

Media Server - Definition

A Media Server, is a network element, deployed in Enterprise and Service Provider voice networks, which supplies media related functions such as media manipulation (e.g. voice stream mixing) and playing of tones and announcements.

Under the IMS (IP Multimedia Subsystem) definitions, a Media Server is defined as an MRF (Media Resource Function). Each MRF is further divided into a Media Resource Function Controller (MRFC) and a Media Resource Function Processor (MRFP). The MRFC is a signalling plane node that acts as a SIP User Agent to the S-CSCF, and which controls the MRFP with a H.248 interface. The MRFP is a media plane node that implements all media-related functions.
Media Server - Synonyms

Media Server; VoIP Media Server; Voice Server; Media Resource Function Processor; MRFP, MS

Media Server

Media Server

Media Server is a global platform offer within the Communication Manager Linux family of servers. Media Server is attractive to enterprises that value the core competencies of Communication Manager such as reliability, performance and security.These enterprises tend to invest carefully to upgrade equipment and add applications to more efficiently manage their business or reduce their cost structure.It is an ideal platform for those businesses with a restricted budget,but place high value on dependable systems that protect their investment and can help them grow with their communication needs.

What's New With This Release

This is the first release for the Media Server. This offer provides the mid size enterprise with a cost effective solution.It supports up to five media gateways and can be used to support multiple location enterprises. It also supports co resident software for voice Messaging, fax messaging, auto attendant and other applications.

Business Benefits

* A cost effective system easily enhanced that will accommodate a growing enterprise.
* Applications that will improve customer service and increase productivity.
* Provides ability for enterprises to migrate to IP telephony at their pace and choice.
* Investment protection by reusing many components.
* Easy migration of system translations thereby reducing migration down time.

Cara-cara Anda Baru

Kumpulan Tips Motivasi Mario Teguh
October 10th, 2008 •

Anda pasti kenal dengan Mario Teguh sang Inspirator yang wajahnya sering menghiasi salah satu TV swasta di Jakarta, dan juga seorang bergerak di bidang Bussiness Efectiveness Consultant. Selain wajahnya yang teduh sekaligus pembawaannya dalam menyampaikan yang khas. Tentu yang takkan pernah terlupakan adalah tips dan motivasinya. Berikut ini adalah Tips Motivasi dari Mario Teguh mudah-mudahan menjadi pemompa semangat bagi kita yang ingin maju.

Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan

Jangan menolak perubahan hanya karena anda
takut kehilangan yang telah dimiliki, karena
dengannya anda merendahkan nilai yang bisa
anda capai melalui perubahan itu

Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila
anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara
lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila
cara-cara anda baru

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap
anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong
bila sikap anda salah

Orang lanjut usia yang berorientasi pada
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda

Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani

Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang
tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang
anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui
mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan
yang kemudian anda dapat

Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara
kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku
seperti orang yang terus memeras jerami untuk
mendapatkan santan

http://www.tarjoni.com/kumpulan-tips-motivasi-mario-teguh/?cp=10

Memindahkan Website Joomla Satu Server ke Server Lainnya

Memindahkan Website Joomla Satu Server ke Server Lainnya
January 20th, 2009 • Related • Filed Under
Filed Under: Joomla
Tags: Joomla

Jika Anda telah membuat website joomla di server lokal dan ingin di publish ke server web hosting kita, namun kita tidak ingin kehilangan settingan sebelumnya. Atau Anda ingin sekedar memindahkan web kita dari satu server ke serverlainnya maka beberapa hal yang musti anda lakukan adalah sebagai berikut. (Contoh ini adalah menggunakan Joomla versi 1.0.xx) jika anda menggunakan versi 1.5.xx pada prinsipnya sama yang perlu di edit adalah file configuration.php.

1. 1. Copy seluruh file Joomla dan database Joomla Anda ke server baru. Ada baiknya seluruh file di server lama di kompress ke dalam 1 buah file zip, kemudian copy file zip tersebut ke server baru. Selanjutnya unzip file zip tadi menggunakan program puTTy (Linux only) atau menggunakan fasilitas extraxt pada cPanel hosting anda. Jika dalam komputer lokal anda cukup Unzip saja.
2. 2. Kemudian di server baru tersebut, buka file configuration.php, kemudian pastikan parameter-parameter berikut ini sesuai dengan kondisi di server yang baru.

$mosConfig_absolute_path: “lokasi/file/joomla”;
$mosConfig_cachepath: “lokasi/cache/joomla/cache”;
$mosConfig_db: “nama_database”;
$mosConfig_live_site: “http://urlwebsitejoomla”;
$mosConfig_password: “password_database_joomla”;
$mosConfig_user: “username_database_joomla”;

Jangan lupa import database dari server ke server menggunakan PHPMyAdmin

Catatan : Jika file configuration.php tidak bisa di write, chmod dahulu file tersebut ke 755, jika proses perubahan parameter sudah selesai jangan lupa untuk chmod lagi ke 644. (Dan jika di komputer (lokal) maka seharusnya Webhosting Anda sudah bisa berjalan)

Oke selamat mencoba, mudah-mudahan Anda sudah bisa memindahkan website Joomla anda dari satu server ke server lainnya.

source:
http://www.tarjoni.com/memindahkan-website-joomla-satu-server-ke-server-lainnya/

Kamis, 07 Mei 2009

Virtualization

Istilah di Virtualization

November 13th, 2008
Banyak istilah yang perlu dipahami pada virtualization ini. Nah berikut adalah istilah-istilah yang umum dan biasa terdengar :

Hypervisor :

Sebuah platform virtualisasi yang dapat menjalankan beberapa sistem operasi sekaligus dalam satu komputer. Dikenal juga dengan istilah Virtual Machine Monitor

Hosted Hypervisor :

Software virtualisasi yang jalan di dalam host sistem operasi dimana si virtual mesin berjalan. Contoh : Microsoft Virtual PC dan Server, VMWare Server atau VMWare Workstation.

Bare Metal Hypervisor :

Platform virtualisasi yang jalan langsung berhubungan dengan hardware tanpa membutuhkan sistem operasi diatasnya. Contoh : Hyper-V, ESX Server dan Citrix XenServer

Virtual Machine :

Implementasi software yang menampilan seolah-olah mesin itu merupakan physical machine (duh angel banget istilahnya).

Host Operating System :

Merupakan “base operating system” yang diinstal pada komputer. Ini secara fisik terinstalnya. Nah diatas host ini bisa dipasang guest operating system yang terinstall pada virtual machine.

Guest atau Child Operating System :

Sistem operasi yang diinstall dalam virtual machine

Virtual Hard Disk :

Format file yang dipakai oleh Microsoft untuk menaruh data dari virtual machine (guest ataupun child)


http://zero.sentradev.com/

Selasa, 05 Mei 2009

Media Server

NGN dan IMS Perbedaan Keduanya


Abstrak: Trend teknologi IMS saat ini membawa perubahan pemikiran akan trend jaringan masa depan. Teknologi IMS diarahkan pada konvergensi jaringan wireless dan wireline dengan kemampuan layanan multimedia yang akan dideliver diatas keduanya. Keadaan ini dapat merubah konsep Next Generation Network yang sudah mulai marak diimplementasikan. Bagaimana sebenarnya posisi kedua konsep teknologi ini? Tulisan ini dan berikutnya akan menunjukkan persamaan, perbedaan dan sinkronisasi diantara keduanya. Tulisan pertama ini akan mendeskripsikan hal-hal yang membedakannya.



Kehadiran teknologi softswitch, banyak dilatarbelakangi oleh beberapa keadaan pada sirkit switch. Diantaranya adalah ketergantungan terhadap vendor sangat tinggi, karena perangkat yang digunakan masih banyak yang bersifat proprietary, yang secara langsung mengakibatkan biaya investasi dan operasi yang tinggi. Disamping itu dengan adanya fungsi kontrol, fungsi layanan, dan fungsi network yang melekat dalam sirkit switch yang dalam kenyataannya menjadikan operator mengalami banyak kesulitan dalam melakukan inovasi dan diversifikasi layanannya. Dengan alasan ini, perlu dilakukan pemisahan antara fungsi-fungsi tersebut dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan pada vendor-vendor tertentu dan pengembangannya menjadi lebih fleksibel. Konsep pemisahan fungsi-fungsi pada elemen jaringan yang berbeda tersebut sangat membutuhkan keberadaan suatu protokol komunikasi yang bersifat terbuka.

Teknologi IMS lahir sebagai satu teknologi yang mengakomodasi teknologi wireless dan wireline dengan tawaran layanan yang tidak hanya voice namun juga layanan data yang sangat beragam. Prinsip teknologi ini adalah mengatur session yang timbul untuk tiap layanan.

Untuk melihat secara lebih mendalam, maka hubungan dan perbedaan diantara dua konsep teknologi masa depan itu diuraikan sebagai berikut dibawah ini.

A. Layer Fungsional

Perbedaan yang pertama adalah dalam layer fungsional. Dalam konsep yang dikembangkan oleh International Packet Communication Consortium, IPCC, jaringan NGN berbasis Softswitch memiliki model arsitektur 4 (empat) layer fungsional, yaitu; management, transport, call control & signaling, dan service & application.

Adapun fungsional dari keempat layer tersebut adalah sebagai berikut:

1) Management Plane

Management Plane merupakan bagian jaringan yang berfungsi untuk memberikan fungsi-fungsi dari Operation System Support (OSS).

2) Transport Plane

Transport Plane merupakan bagian jaringan yang berfungsi sebagai media transport bagi semua message di jaringan.

3) Call Control & Signaling Plane

Call Control & Signaling Plane merupakan bagian jaringan yang berfungsi sebagai pengendali proses pembangunan hubungan yang melibatkan elemen-elemen jaringan pada layer yang lain berdasarkan signaling message yang diterima dari Transport Plane.

4) Service & Aplication Plane

Service & Application Plane merupakan bagian jaringan yang menyediakan dan mengeksekusi berbagai aplikasi layanan teleponi, data, dan multimedia termasuk juga memberikan fungsi fitur seperti conferencing, IVR, tone processing, dll.

Dalam perkembangan selanjutnya IPCC yang sekarang mereformasi dirinya menjadi IMS Forum. Perkembangan layer fungsional IMS hingga saat ini banyak didorong oleh standardisasi yang dilakukan oleh lembaga standar internasional 3GPP dan 3GPP2.

Pada konsep IMS dikenal tiga layer fungsi, yaitu: Service layer, Control Layer dan Transport Layer. Adapun keterangan fungsi masing-masing layer fungsional yang dikembangkan untuk IMS adalah sebagai berikut:

1) Control Layer

Control Layer merupakan bagian jaringan yang berfungsi sebagai pengendali proses pembangunan dan pemutusan hubungan yang melibatkan elemen-elemen jaringan pada layer yang lain berdasarkan signaling message yang diterima dari Transport Layer. Karakteristik layer ini adalah adanya elemen CSCF yang berfungsi sebagai sebuah mesin routing terpusat, policy manager dan policy enforcement point yang memfasilitasi pengiriman aplikasi multimedia real time menggunakan transport IP.

2) Service Layer

Service Layer merupakan bagian jaringan yang menyediakan dan mengeksekusi satu atau beberapa aplikasi layanan di dalam IMS. Service Layer juga mengontrol Media Server yang memberikan fungsi seperti conference, IVR, tone processing, dll. Protokol yang diterapkan antara control layer dan service layer adalah SIP (dengan elemen SIP application server).

3) Transport Layer

Transport Layer merupakan bagian jaringan yang berfungsi sebagai media transport bagi semua message di jaringan, seperti: call signaling, call & media setup atau informasi voice atau datanya sendiri. Pada transport layer ini, operator akan mengoptimalkan jaringan packet core eksisting untuk berinteraksi dengan control layer. Interface antara transport layer dengan control layer merupakan interface yang standard dan terbuka.


Gambar 1. Layer Fungsi NGN dan IMS

B. Konsep Layanan Dasar

Perbedaan yang kedua diantara konsep ini adalah dalam hal konsep layanan dasar, dimana konsep NGN/softswitch diarahkan sebagai solusi layanan suara dan konsep IMS diarahkan untuk konsep layanan multi layanan (multimedia).

B.1. Konsep Layanan Dasar Softswitch

Karena pada saat awal lahirnya softswitch lebih banyak diarahkan sebagai solusi layanan suara. Konsep dasar penyediaan layanan teleponi oleh softswitch adalah harus mampu menyediakan layanan teleponi minimal setingkat dengan layanan yang sudah diberikan oleh PSTN dengan berbagai kelengkapan fiturnya. Karena konsep ini maka session yang ditimbulkan untuk layanan data menjadi tidak efektif untuk dilewatkan pada satu server tunggal (softswitch). Hal ini dikarenakan database pelanggan dan atributnya yang terlibat dalam layanan data tidak seluruhnya menggunakan atribut layanan suara, demikian sebaliknya.

B.2. Konsep Layanan Dasar IMS

Dengan konsep IMS maka ketidakefisienan diatas dapat ditanggulangi dengan melibatkan IP Sub System (server) yang akan menangani layanan berdasarkan atributnya, dimana setiap layanan akan dikenali dengan session yang dibangkitkannya. Dengan IMS ini pula dimungkinkan untuk membangkitkan multi layanan dengan satu session, dimana hal ini akan lebih mengefisienkan proses komunikasi yang dibangun. Dalam hal ini protokol SIP (session initiation protocol) akan berperan.

IP Multimedia Subsystem (IMS) pada dasarnya dikhususkan untuk jaringan mobile dalam memberikan layanan telekomunikasi berbasis IP.


Gambar 2. Multimedia Session dalam Konsep IMS

C. Konsep Pengembangan Layanan

Perbedaan yang ketiga diantara konsep ini adalah dalam hal konsep pengembangan layanan.

C.1 Konsep Value Creation

Trend yang berkembang mengiringi konsep IMS adalah berkembangnya proses Value Creation (baik pada layanan baru maupun eksisting). Khusus mengenai value creation ini terjadi perubahan mendasar dari konsep pengembangannya. Pada masa kini, khususnya pada saat implementasi awal NGN-Softswitch, konsep pengembangan layanan adalah mengikuti konsep 7 layer OSI yang didesain untuk mendukung suatu layanan mulai dari layer 1 hingga ke layer 7 secara vertikal (konsep ini diberi istilah ‘spaghetti’). Kini dengan konsep IMS dimodifikasi dengan mempertahankan empat layer terakhir (4 s/d 7) secara vertikal sesuai dengan jenis layanan yang akan dikembangkan dan membuat tiga layer awal (1 s/d 3) dengan konsep horizontal (konsep ini diberi istilah ‘lasagna’) yang membuatkan menjadi common untuk berbagai layanan yang dibangun diatas ketiga layer tersebut. Hal ini akan mempermudah pengembangan layanan dan value creation menjadi lebih terbuka sesuai dengan kebutuhan dan bertempo cepat.


Gambar 3. Konsep Value Creation (Spahetti dan Lasagna)

C.2 Konsep Layanan Konvergen

Trend teknologi IMS membawa dampak pula terhadap trend jenis layanan yang akan berkembang. Trend layanan yang akan berkembang adalah layanan yang berupa konvergensi layanan wireless dan wireline. Pengintegrasian beberapa media yang berbeda telah membuka kemungkinan kreasi layanan multimedia baru yang dibangun diatas jaringan IP lebih dari yang tersedia hari ini. Fokus kreasi layanan diarahkan pada pengembangan layanan real time person-to-person. Pengembangan layanan ini membutuhkan IMS untuk melakukan kerjasama dengan jaringan lain seperti: Public Switched Telephone Network (PSTN) dan Public Land Mobile Network (PLMN), walaupun jaringan core circuit switched core network tidak lagi dibutuhkan. Dengan konsep IMS ini maka kebutuhan jaringan dan pengguna dengan spesifikasi sebagai berikut dibawah ini dapat dipenuhi, yaitu:

· Delivery layanan komunikasi multimedia dengan karakteristik real time dan person-to-person dengan basis IP (seperti voice atau videotelephony), demikian juga halnya dengan komunikasi person-to-machine (seperti layanan gaming).

· Mengintegrasikan layanan komunikasi multimedia real time dengan non real time (seperti video live streaming dan chatting).

· Mampu melayani dan berinteraksi dengan layanan dan aplikasi yang beragam (seperti mengkombinasikan presence dan instant messaging).

· Kemudahan dalam melakukan set up multi layanan dalam satu session tunggal atau multi session secara bersamaan.

D. SIP Generic

Perbedaan yang keempat diantara kedua konsep ini adalah dalam hal dukungan protokol, dimana konsep NGN/softswitch diimplementasikan dengan dukungan berbagai protokol antara softswitch dengan media gateway, seperti: MGCP, Megaco, SIP, SIGTRAN, RTP dan lainnya. Sedangkan konsep IMS diarahkan untuk diimplementasikan dengan protokol SIP secara generik.


Gambar 4. Protokol Pendukung NGN-Softswitch

Dalam implementasinya teknologi IMS ini akan banyak didukung oleh protokol SIP (Session Initiation Protocol) yang dikembangkan IETF. SIP yang digunakan sebagai protokol untuk application servers dan softswitch yang dapat berinteraksi dengan IAD atau Access Gateway serta membangun komunikasi antara pemanggil dengan yang dipanggil. SIP dapat digunakan untuk membangun panggilan, interworking dengan H.323, serta membangun sesi komunikasi multimedia.

Protocol SIP (Session Initiation Protocol) protokol end-to-end yang diturunkan dari “data session management”. Protokol ini berbasis teks (seperti HTTP). SIP akan menggantikan H.323 sebagai pilihan protokol end-to-end, karena beberapa keunggulan terutama skalabilitas. SIP digunakan pada end-point teleponi maupun end-point layanan.

Aplikasi yang didukung SIP mengakomdasi integrasi layanan teleponi dengan Web seperti : UMS, Internet call waiting, click to dial, instant messaging.


Gambar 5. Arah Perkembangan Protokol menuju SIP (Source:Ovum)

E. Kesimpulan

Dengan melihat uraian diatas maka perbedaan mencolok antara NGN-Softswitch dan IMS adalah seperti tabel berikut dibawah ini.

Tabel 1. Perbedaan NGN-Softswitch dan IMS

No
Parameter
NGN
IMS

1.
CSCF



2.
Voice Centric



3.
Multimedia Centric



4.
Kreasi Layanan SIP



5.
SIP only



6.
Wire-less/line convergences




Secara bisnis dan cost effective Teknologi IMS ini sangat menjanjikan, terutama jika dilihat dari pengoptimalan session dan jaringan packet IP untuk pengembangan dan kreasi layanan ke depan. Namun perlu dicatat bahwa konsep IMS variasinya sangat banyak, sehingga operator perlu lebih selektif.



Akhmad Ludfy, Penulis adalah salah seorang engineer lab transport – TELKOM RisTI- PT TELKOM yang terlibat dalam kegiatan assessment teknologi jaringan transport, khususnya jaringan optik dan jaringan data. Dilibatkan dalam beberapa proyek antara lain: Implementasi softswitch TELKOM, Rilis Teknologi Softswitch, dan penyusun standard system softswitch.



Referensi:

1. The IMS: IP Multimedia Concepts and Services in the Mobile Domain, Miikka Poikselka, John Wiley & sons, Ltd (ISBN: 0-470-87113-X)

2. The 3G IP Multimedia Subsystem (IMS): Merging the Internet and the Cellular Worlds, Gonzalo Camarillo, John Wiley & sons, Ltd (ISBN: 0-470-87156-3)

3. Dittberner Associates, The DAI Perspective ‘Voice Over Packet (IP and ATM)

4. Putting VoIP to work Softswitch Network Design and Testing , Bill Douskalis,PH PTR.

5. Network Evolution towards, IP Multimedia Subsystem, Alcatel Telecommunications Review - 4th Quarter 2003/1st Quarter 2004

6. Summit Hong Kong, 22 - sep – 2004, HÃ¥kan Eriksson, Ericsson Presentation

7. Protocol Pendukung Implementasi Softswitch, Akhmad Ludfy, 2004

8. Softswitch, Architecture for VoIP, Mc Graw Hill-2002


Disclaimer: Isi diluar tanggung jawab Redaksi
http://www.ristinet.com/index.php?ch=8&lang=&s=3bce857e36d667c6bdf7cafb888d007c&n=344&page=19