Kamis, 22 Januari 2015

Matematika sedekah

People
Waahhh.. Manttaabbbsss...
Trims sharingnyaaaa
Salam,
Hilda

Allah memberikannya kepada yang mau bersedekah dan yang membantu orang lain atau yang peduli dan berbagi dengan sesama.
Kita memang susah.
Tapi pasti ada yang lebih susah.
Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih.
Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan.
I Deliver Happiness,
Dwika

ini dia matematika sedekah, keajaiban sedekah

Thats thrue. Fakta, banyak buktinya

Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?

10 – 1 = 19

Pertambahan, ya? Bukan pengurangan? Kenapa matematikanya begitu? Matematika pengurangan dari mana, ketika dikurangi hasilnya malah lebih besar?

Kenapa bukan 10-1 = 9?

Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dari apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari Quran Surat Al-An`am ayat 160, Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik (sedekah).

Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya bukan 9, melainkan 19. Sebab yang satu, yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat.

Bagi mereka yang mau bersedekah dengan lebih besar, tentu akan lebih banyak lagi yang didapatnya. Sebab Allah menjanjikan balasan berkali-kali lipat, bahkan dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 261, Allah menjanjikan hingga 700x lipat.

Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Allah itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke-husnudzdzan-an (positive thinking) ke Allah, bahwa Allah pasti membalas dengan balasan yang pas buat kita.

2.5 % Tidaklah Cukup

Barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga ke sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa diangkat, 2,5%. Jika kita coba ilustrasikan, dengan perkalian sepuluh kali lipat, bahwa sedekah minimalis itu tidak punya pengaruh yang signifikan.

Contoh berikut ini, adalah seorang karyawan yang punya gaji 1juta. Dia punya pengeluaran rutin 2 juta. Kemudian dia bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1juta itu. Maka perhitungannya adalah: 2,5% dari 1.000.000 = 25.000. Maka yang tercatat: 1.000.000 – 25.000 = 975.000.

Angka 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dikeluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 975.000 + 250.000 = 1.225.000.

Jadi, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1juta, hanya Rp. 1.225.000,-. Angka ini masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar Rp.2 juta. Jadi, jika dia sedekahnya 2,5%, dia harus mencari sisa Rp. 775.000 untuk menutupi kebutuhannya.

Maka sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Hasilnya akan lebih besar bila sedekah 10%.
perhitungannya adalah : 10% dari 1.000.000 = 100.000. Maka yang tercatat : 1.000.000 – 100.000 = 900.000.

Ingatlah, angka 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 900.000 + 1.000.000 = 1.900.000.

Dengan perhitungan ini, dia berhasil mengubah penghasilannya mendekati angka pengeluaran yang 2 juta. Dia cukup butuh 100 ribu tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkannya.

Saudaraku, janganlah merasa berkecil hati jika hanya mampu bersedekah 2,5%. Sedekah tersebut tetap akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita, di dunia maupun akhirat, kalau kita bagus dalam amaliyah lainnya. Misalnya, bagus dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukan selalu berjamaah. Shalat dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya; qabliyah ba’diyah, hajat, dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam hubungan dengan orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga, dengan kawan sekerja, kawan usaha. Ditambah bila maksiat dan keburukan sedikit, insya Allah, Allah mencukuplkan segala kebutuhan kita.


SEDEKAH bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Inilah fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.

Hidup kita jadi susah, lantaran banyak dosa. Dosa-dosa itulah yang mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari kasih sayang Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan. Hidup pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa Allah berikan ini semua? Jelas, Allah memberikannya kepada yang mau bersedekah dan yang membantu orang lain atau yang peduli dan berbagi dengan sesama.
Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan.

Islam Juga Bisa Kaya

Islam Juga Bisa Kaya
Hardy R. Hermawan, Agus S. Riyanto, Ahmad Pahingguan, dan Julianto
 
NIO GWAN CHUNG ingat benar. Puluhan tahun silam, di rumah keluarganya di Sukabumi, Jawa Barat, ayahnyalah yang memulai percakapan. 
”Nio, kamu boleh masuk agama apa saja. Konghucu atau Kristen, silakan. Buddha, silakan. Bahkan, kalau kamu anggap ateis itu baik, juga silakan!” 
Nio terdiam. 

 








”Hanya satu pesanku,” ujar sang ayah, serius. ”Jangan masuk Islam!” 
”Kenapa?” 
”Orang Islam itu miskin-miskin. Sandal di musala pun dicuri.” 
Nio terperangah. 
Belakangan, Nio Gwan Chung justru menjadi seorang ulama. Kita lantas mengenalnya sebagai Syafei Antonio, pakar ekonomi syariah. Setelah memeluk Islam, Syafei memang tak menjadi orang kaya raya. Tapi, kehidupannya tentu tak membuat sang ayah harus gelisah. Kini, Syafei selalu menegaskan, orang Islam bisa hidup kaya. Ada ilmunya untuk itu. Di bulan Ramadan seperti sekarang, Syafei sering terlihat di TV. 
Lalu, salahkah pandangan bahwa Islam identik dengan kemiskinan? Tidak juga. Faktanya, sejumlah negara berpenduduk Islam, seperti Bangladesh, Pakistan, dan negara-negara Afrika Utara, memang masih hidup pas-pasan. Ekonom Philip M. Parker pernah menulis, orang Yahudi-lah yang hidupnya paling makmur. Penghasilan per kapita mereka, rata-rata, US$ 16.100 per tahun. Orang Kristen US$ 8.230, Buddha US$ 6.740, dan Islam hanya US$ 1.720. 
Padahal, jumlah penganut Yahudi hanya sedikit. Majalah Time, Maret 2003 silam, menurunkan laporan tentang jumlah pemeluk agama-agama besar di dunia. Orang Kristen (dan Katolik) adalah yang terbanyak, sekitar 2 miliar orang. Adapun Islam sekitar 1,3 miliar, Hindu 900 juta, Buddha 360 juta, dan Yahudi 14 juta orang. 
Mengapa orang Islam miskin? Qodry Azizi, ustaz yang juga menjabat Sekretaris Kementerian Koordinator Kesra RI, menduga, ada sebagian umat Islam yang menilai kemiskinan adalah takdir. Miskin berarti menjadi kekasih Allah. Sejatinya, ujar Qodry, tak satu ayat pun di Al Quran yang menganjurkan umat hidup miskin. Al Quran justru memerintahkan umat Islam memakmurkan bumi agar mereka tak lantas kapiran. 
Ajaran Islam memang mengandung etos yang menghargai kerja keras untuk mencapai kesejahteraan ekonomi. Peter L. Bernstein, seorang sosiolog, menyatakan, etos bisnis Islam bahkan lebih kuat dari ajaran mana pun—termasuk etika Protestan yang menjadi spirit kapitalisme di Eropa Barat, seperti yang ditulis Max Weber. 
Persoalannya, sejarah telah membuat orang-orang Islam terpukul. Islam pernah kalah perang. Setelah itu, penguasaan ilmu dan teknologi yang sempat dimiliki umat Islam, hingga masa Andalusia, direbut Barat. Itu juga yang membuat sebagian umat lalu bersikap fatalistis. Etos bisnis tadi hanya menjadi jargon. Mereka hidup di negara-negara terjajah, baik secara fisik atau ekonomi. Negara yang mereka huni tak membuka kesempatan untuk mengembangkan diri. 
Makanya, jarang muncul nama pengusaha muslim yang bisa berbicara di level dunia. Ada, memang, sebagian umat Islam yang makmur, yang hidup di negeri yang tak terlalu besar, tapi kaya minyak. Dari negeri-negeri itu, mencuatlah nama Al-Walid bin Talal bin Abdul Aziz al-Saud, orang terkaya ke-20 di dunia, versi majalah Forbes. Atau, Abdul Aziz Al Ghurair yang menempati urutan ke-87. 
Raja Abdullah dari Arab Saudi juga amat kaya. Menurut Forbes, sepupu dari Al-Walid bin Talal itu diduga memiliki kekayaan US$ 20 miliar. Di atasnya, ada Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, yang punya harta US$ 22 miliar. 

MINYAK, IT, DAN SYARIAH 
Hingga beberapa tahun ke belakang, ”peta kemakmuran” orang-orang Islam masih seperti itu. Untunglah, dunia terus berputar. Negara komunis Uni Soviet runtuh awal 1990-an. Dari puing-puingnya, bangkit lagi negeri Rusia yang punya warga muslim lumayan banyak. Selama satu dekade, Rusia mengalami masa transisi berdarah. 
Setelah itu, negeri ini bangkit. Kekayaan minyak dan gas menjadi andalan. Produksi minyak mentah Rusia diduga mencapai 12 juta barel per hari. Para pengusaha swasta lalu menjadi motor penggerak ekonomi Rusia. IMF menduga, hingga akhir 2007, pertumbuhan ekonomi Rusia akan mencapai 7%. 
Lalu, dari sana muncul beberapa nama pebisnis, termasuk Suleiman Kerimov dan Iskander Makhmudov yang muslim. Kerimov kabarnya memiliki kekayaan hingga US$ 14 miliar dan Makhmudov sekitar US$ 8 miliar. Naiknya harga minyak dalam beberapa waktu terakhir ini, hingga menembus US$ 80 per barel, jelas bisa membuat pundi-pundi Kerimov dan Makhmudov semakin tebal saja. 
Di saat yang bersamaan, teknologi informasi (TI) berkembang menjadi sebuah bentuk ekonomi baru. Di bidang ini, India rupanya sudah menyiapkan diri untuk menjadi pemain terkemuka di dunia. Hasilnya oke. Kini, anak-anak muda India bekerja di kompleks perkantoran modern di Bangalore. Mereka merancang software untuk berbagai perusahaan di Amerika dan Eropa. 
Mereka juga bekerja di segmen business process outsourcing (BPO) yang sedang meledak, menangani akuntansi, memproses klaim kesehatan, layanan pelanggan, dan fungsi-fungsi bisnis dasar lainnya untuk para klien Barat. India menguasai lebih dari 55% outsourcing untuk teknologi informasi (TI) dunia dengan nilai mencapai antara US$ 30 hingga US$ 40 miliar setiap tahunnya. 
India adalah negara dengan semiliar penduduk—yang nyaris 20%-nya muslim. Nah, si muslim Azim Premji adalah salah satu pengusaha yang ikut menikmati majunya bidang TI di India tadi. Harta Premji kini mencapai US$ 17 miliar. Melalui bendera Wipro, Premji memperoleh order dari perusahaan-perusahaan raksasa, seperti Sun Microsystems, GE, atau Motorola. Tahun lalu Wipro mengantongi pendapatan hingga US$ 3,47 miliar dengan keuntungan bersih sebesar US$ 677 juta. 
India adalah negeri yang cukup berhasil dalam pendidikannya. Sumber daya manusia di sana sangat kuat. Makanya, para pengusaha—termasuk yang muslim—berpeluang menerapkan etos bisnisnya secara optimal. 
Keberhasilan di sektor pendidikan itu juga yang membuat Malaysia terlihat menonjol. Kendati, di negara itu, bisnis yang banyak digeluti masih bersifat konvensional. Di Malaysia, pengusaha muslim terkaya adalah Syed Mokhtar Al Bukhary—yang ditaksir memiliki kekayaan US$ 2 miliar. 
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Ada nama Aburizal Bakrie dan Arifin Panigoro—pengusaha muslim yang punya harta di atas US$ 1 miliar—yang juga berasal dari bisnis minyak atau sumber daya alam lainnya. Lalu, ada juga Jusuf Kalla dan Chairul Tanjung. Tapi, ujar Syafei Antonio, Indonesia masih perlu bekerja lebih keras untuk menjadikan rakyatnya yang mayoritas Islam ini (sekitar 200 jutaan) menjadi kaya. 
Syafei yakin, jika ada banyak pengusaha muslim dari pelbagai negara mampu menjadi macan dunia, maka sistem ekonomi global juga bisa ikut bergeser. Syafei menilai, sistem syariah akan memiliki tempat lebih baik nantinya. Para taipan muslim itu tentu akan lebih terbuka menerima sistem syariah. Apalagi, sejumlah negara barat—termasuk Amerika, Inggris, dan Kanada—juga sudah memberi ruang bagi pengembangan ekonomi syariah. 
Zacky Khairul Umam, peneliti Pusat Studi Arab Universitas Indonesia, punya keyakinan serupa. Menurut Zacky, harga minyak dunia yang terus naik juga bakal mendorong pengaruh ekonomi syariah yang berbasis pada kekuatan nilai uang emas dan perak, yang tak pernah bergejolak. Ditambah lagi, kondisi ekonomi Amerika Serikat—jantung ekonomi kapitalisme—di bawah pemerintahan George H.W. Bush, kini terseok-seok. Defisit Amerika saat ini adalah yang terbesar dalam sejarah. 
Mungkin, ini memang sudah waktunya untuk membuktikan bahwa etos dan orang-orang Islam juga mampu bersaing di level dunia. Orang Islam juga bisa kaya. Harus, malah. 

Senin, 07 November 2011

Rahasia Sholat Tahajud

Rahasia Sholat Tahajud






Sholat tahajud
Ada sebuah rahasia penting yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini. Sebuah rahasia yang maha dahsyat bila anda rutin melaksanakan sholat sunah Tahajud. Sholat yang dilaksanakan sepertiga malam dengan penuh keheningan, karena di saat itu banyak orang yang tertidur lelap.

Pada saat itulah sebaiknya anda bangun dari tidur. Mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat sunah Tahajud. Boleh anda laksanakan 2 rakaat ditutup dengan witir 1 rakaat. Boleh juga 8 rakaat dan ditutup dengan witir 3 rakaat. Bila anda sanggup, boleh juga sampai 23 rakaat.

Namun, yang paling penting adalah konsistensi dalam pelaksanaannya. Lebih baik melaksanakan sholat tahajud dengan rakaat yang sedikit tapi rutin tiap malam, daripada banyak rakaatnya tapi tidak rutin. Anda perlu konsisten dan memiliki komitmen yang tinggi dalam diri.

Hal terpenting dari sholat tahajud adalah anda merenungi hidup ini, melakukan instropeksi di hari kemarin dan memohon ampunan kepada Allah dengan seraya beristighfar dengan penuh ke-khusyuk-an. Memohon diberikan kemudahan dalam melaksanakan aktivitas esok hari, dan yang lebih penting berdoa kepada Allah agar di lapangkan rezeki.

Saya menjadi teringat ketika hendak mau menikah di Bandung pada tahun 1998. Pada malam sebelum nikah, saya sempat bingung karena uang untuk transport penghulu dan juga tempat penginapan belum ada di kantong. Saya berdiskusi dengan almarhum ayah untuk mencarikan solusinya. Lalu saya katakan kesulitan saya itu kepada beliau. Ketika kesulitan itu saya sampaikan, ayah saya cuma tersenyum dan menyuruh saya untuk melaksanakan sholat tahajud.

Malamnya, saya sholat tahajud dengan penuh kekhusyukan agar besok dimudahkan dari segala urusan. Saya berserah diri kepada Allah seraya berdoa agar diberikan rezeki karena akan menikah besok lusa. Saya pun berdoa sambil menangis sesunggukan memohon ampun kepada-Nya. Segala ikhtiar sudah ditunaikan, sekarang saatnya saya berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Semoga Allah mengabulkan segala permintaan saya yang akan menikah esok lusa.

Besok paginya, setelah sholat subuh berjamaah, ada ketukan pagar dari luar rumah. Begitu saya tengok keluar, ada pak Yono, salah satu pengurus masjid Al Iman datang ke rumah kami.
Setelah pintu pagar dibuka, lalu saya persilahkan beliau masuk ke ruang tamu. Setelah beliau ada di ruang tamu, maka mengobrollah kami sebentar, lalu tiba-tiba saja diberinya saya amplop yang berisi uang. Jumlahnya pas banget dengan yang saya butuhkan. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, saya mengucap syukur kepada Allah. Ternyata di pagi hari itu, Allah memberikan rezekinya lewat pak Yono dan kawan-kawan pengurus masjid yang tidak bisa ikut hadir dalam pernikahan saya di kota Bandung.
Rahasia sholat tahajud mungkin sudah pernah anda dapatkan. Dia datang berbeda-beda caranya. Ada yang cepat, dan ada yang lambat. Tergantung dari ridho Allah, dan cara kita berdoa. Terkadang kita sering terlupa bahwa doa adalah permohonan dan permintaan hambaNya yang memasrahkan dirinya agar diampuni dosanya, diberikan kemudahan hidup di dunia dan akhirat kelak. Merendahkan diri dihadapan sang penguasa langit dan bumi.

Semoga Allah mengabulkan doa-doa hambaNya yang berserah diri pada saat-saat keheningan sepertiga malam dengan melaksanakan sholat sunah tahajud. Oleh karenanya, jangan lupa pula untuk selalu sadar diri bahwa akan ada hidup sesudah mati. Di dunia ini kita hanyalah seorang pengembara yang singgah sebentar, lalu pergi kembali.

Sudahkah anda rutin melaksanakan sholat tahajud dan menemukan rahasia di dalamnya?
Salam Blogger Persahabatan

Minggu, 06 November 2011

Cara kaya secara islami

Cara kaya secara islami

Kenapa diriku tidak kaya2 itu selalu yang dirasakan setiap orang.Sebenarnya Tuhan tidak pernah membuat manusia menjadi sengsara atau tidak bahagia.Dulunya Adam tinggal di syurga,tau sendiri kan disyurga pasti apa yg kita mau pasti ada.karena berbuat dosa akhirnya adam dikeluarkan dari syurga dipindah ke bumi,di bumi apapun ada.karena berbuat dosa akhirnya kita harus tanam..karena berbuat dosa klo kita ingin apa kita harus beli,karena kita berbuat dosa apa yg kita inginkan kita harus hutang...karena byk hutang kita jd miskin.
Jadi langkah yg pertama adalah HINDARILAH DOSA

Dulunya kita lahir tidak bs apa2,hanya bs menangis ketika kita ingin sesuatu..sampe kita tdk bs jalan kita dituntun oleh orang tua kita sampe bs jalan sendiri..kita tdk tau ttg tuntunan agama kita dikenalkan oleh org tua kita gmn cara beribadah.klo kita sampe lupa akan TUNTUNAN dan siapa yg menuntun kita gmn hidup kita tdk celaka.. kita kaya rmh kita bagus ee..malah orang tua kita taruh ruangan dekat dapur...kita sembunyikan..

Jadi langkah yg kedua adalah BERBUATBAIKLAH KEPADA ORANGTUA 
Kita tdk yakin akan kuasa Tuhan.kita lebih yakin pada tehnologi,logika,kata teman. kita lbh percaya kpd paranormal..tukang ramal.kita sering tidak mantap dengan doa kita sendiri.

Jadi langkah yg ketiga adalah YAKINLAH AKAN DOA YANG KITA PANJATKAN KEPADA TUHAN.

Harta yg kita dapatkan kita simpan sebaik2nya sampe kita lupa bersedekah..kita lupa bahwa sebagian harta itu adalah hak fakir miskin dan org yg pantas menerima sedekah..kita kikir dan pelit sampe kita lupa untuk menggunakannya untuk diri sendiri.kita terlibat perlombaan yg kita sdri tdk tau lomba apa,siapa yg mengadakan lomba dan sampe batas mana lomba itu akan dimenangkan..kita seolah2 kurang dan kurang...sampe kita lupa umur kita sudah tua ...penyakit banyak menhinggapi kita..uang yg sekian lama kita kumpulkan habis di debet oleh penyakit yg kita derita. harta adalah sarana kita menuju ibadah kepadanya.kiat sering dimiliki harta bukan kita yg memiliki harta.harta harus menjaga kita bukan kita yg menjaga harta.karena uang yg kita sedekahkan dia akan bilang dulu aku sedikit maka sekarang aku banyakkan,dulu aku kau jaga skrg aku yg menjagamu.

Jadi langkah yang keempat adalah BERSEDEKAH.(klo jumatan sekali2 bawa seratus ribu untuk isi kotak amal).rasakan timbal baliknya.

langkah yg kelima SHOLAT DLUHA.(8 RAKAAT SETIAP HARI)

langkah yg keenam SHOLAT TAHAJUD(TIAP MALAM MINIMAL 4 RAKAAT)

SEMUA LANGKAH TERSEBUT KITA LAKUKAN STEP BY STEP RASAKANLAH AKAN PERUBAHAN PADA DIRI ANDA SEMUANYA.AMIN

‘Orang Islam Harus Kaya’

‘Orang Islam Harus Kaya’


Orang Islam harus berusaha menjadi kaya agar bisa melakukan perjuangan memajukan agamanya. Demikian dikemukakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.
“Tidak mungkin omong berjuang, omong mengurusi orang kecil tanpa menata perekonomian. Semua butuh biaya,” kata Kang Said, sapaan akrab KH Said Aqil, saat buka puasa bersama dengan Himpunan Pengusaha Nahdlatul Ulama (HPN) di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu.
Kang Said memberikan contoh tokoh-tokoh besar Islam yang memiliki kekayaan berlimpah, yang dalam perkembangannya dimanfaatkan untuk perjuangan memajukan Islam, diantaranya Abu Bakar, Imam Hanafi Abu Hanifah, hingga Syekh Abdul Qodir Al Jaelani.
Menurut dia, Alquran yang menegaskan uang atau kekayaan adalah kebaikan yang harus dimiliki oleh setiap Muslimin.
“Al Quran menyebut jika kita mati maka tinggalkanlah kebaikan. Salah satu kebaikan itu uang atau kekayaan, agar siapa saja yang kita tinggalkan tidak hidup sengsara,” katanya.
Mengenai terbentuknya HPN, Kang Said berharap bisa meningkatkan kesejahteraan warga NU.
Nahdliyin yang mendapatkan amanah menjadi pengusaha, diharapkan bisa berperan meningkatkan Nahdliyin lain sesuai bidang masing-masing.
Meski demikian, dia juga berpesan agar kegiatan perekonomian dilakukan tanpa meninggalkan syariat Islam. “Yang jadi pengusaha jadilah pengusaha yang jujur. Yang jadi petani jadilah petani sukses yang tidak meninggalkan zakat, agar amanah harta yang kita miliki juga memiliki manfaat untuk sesama,” katanya.(ANTARA)

Amalan Kaya : Orang Islam Harus Kaya

Amalan Kaya : Orang Islam Harus Kaya


Imam Al-Ghazali: Orang Islam Harus Kaya, Ritual Halal Menjemput Rejeki

Kalimat "Orang Islam Harus Kaya" , bukanlah sesuatu yang tabu. Rasulullah saw telah memberi rambu-rambu, "Bekerjalah kamu seakan-akan hidup seribu tahun lagi, beribadahlah kamu seakan-akan mati besuk pagi." Di balik hadist tersebut tersirat sebuah pesan bahwa orang Islam harus kaya dan menjadi terdepan dalam perekonomian global. 
Artinya bahwa Rasulullah tidak menghendaki umatnya miskin dan dilindas oleh kondisi. Sebab dalam hadist lain diterangkan bahwa kefakiran lebih dekat kekafiran. Namun tidak banyak diantara kita yang dapat menangkap kunci rahasia BAGAIMANA SESEORANG BISA KAYA . Ternyata Allah telah memberikan kuncinya itu, yakni berupa praktek-praktek yang harus dikerjakan dengan ikhlas.
Dalam tulisan ini Anda akan dibimbing menjalani praktek ritual mengundang rezeki lewat shalat dhuha dan amalan lainnya. Anda bisa tidak percaya jika belum mempraktekannya. Tetapi jika praktek-alaman ini sudah dilakukan secara istiqamah, Anda akan menjadi heran menyaksikan PERUBAHAN EKONOMI yang Anda alami, dan akan menjadi yakin kekuatan shalat dhuha itu sungguh luar biasa.
Ikuti dan hayati kalimat-kalimat berikut:
Hidup Harus Kaya
Hidup kaya, mau? Jawabannya pasti mau . Sebab hidup kaya lebih bermanfaat dan dapat memberikan yang terbaik kepada orang lain dari pada miskin. Dengan kekayaan kita akan bisa mengulurkan tangan dan membantu dengan lebih banyak. Kita akan leluasa bersedekah dan melakukan aktivitas sosial semisal mengentaskan kemiskinan anak yatim, mendirikan panti-panti, menyumbang pembangunan rumah ibadah dan sarana pendidikan, berangkat haji ke Mekkah, dll. Jika tidak kaya, dari mana dana untuk kebutuhan itu? Karenanya orang Islam harus kaya!
Jika dirunut dari sejarah, Muhammad ketika masih remaja ia adalah seorang pekerja keras dan sudah termasuk sebagai pemuda kaya. Bukankah ia belajar dari pamannya, Abu Thalib, menjadi pedagang yang jujur ​​dan sukses. Oleh karena kejujuran dan kesuksesannya dalam berbisnis, maka Khadijah janda kaya-juga seorang pedagang-tertarik terhadap Muhammad. Wanita milyuner itu mengangkat Muhammad sebagai pegawainya untuk dipercaya mengelola bisnisnya.
Rasulullah saw dan para sahabatnya telah memberi contoh bahwa mereka tidak menghindar dari kekayaan. Mereka bekerja keras untuk mengundang rejeki . Namun ikhtiar mereka tentu saja tidak membabi buta. Mereka tetap bekerja keras dan hasil akhir dari upaya itu disandarkan kepada Allah. Sebab Allah jua yang berhak memberikan rejeki pada jerih payah mereka.
Kaya dapat membuat seseorang bisa mulia. Artinya, jika kita kaya dan memiliki akhlak baik, tawadhu '(tidak sombong), gemar memberi kepada orang lain, maka kemuliaan akan kita dapatkan. Kemuliaan ini utuh, karena kita dimuliakan sesama manusia dan dimuliakan oleh Allah SWT.
Berarti kaya merupakan sarana (jalan) untuk memudahkan kita dalam menempuh kesempurnaan dalam beribadah.
"Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah." Ini adalah hadist Rasul. Sekarang coba untuk bertanya kepada diri sendiri: Di hidup ini, Sukakah jika kita sebagai kaum orang yang memiliki tangan di bawah? Tentu tidak. Tangan di bawah artinya, seseorang yanag senantiasa mengharap bantuan orang lain. Dalam hidup ini pasti kita ingin lebih terhormat, untuk mencapai itu, maka perlulah tangan pada. Artinya menjadi manusia yang suka memberi pertolongan kepada orang lain. Hidup akan berarti apabila kita dapat memberikan sesuatu yang terbaik kepada sesama.
Pertanyaannya sekarang, apakah kita mampu memberikan pertolongan, sementara diri sendiri butuh bantuan orang lain? Orang yang mampu memberikan pertolongan kepada orang lain dalam hal materi adalah orang kaya. Karena itu, sekali lagi, BANGKITKAN POTENSI DIRI dan buka keajaiban rejeki dengan mengulang-ulang pernyataan "HIDUP HARUS KAYA, ... HIDUP HARUS KAYA, ... HIDUP HARUS KAYA!"

Solusi Kaya ala Rosulullah

Solusi Kaya ala Rosulullah
--DISADUR DARI KUMPULAN TAUSIYAH DARI 'AA GYM--

Hal yang sangat patut direnungkan oleh umat Islam, dan ini menjadi kendala bagi kemajuan umat adalah faktor leadership (kepemimpinan) dan kemampuan manajemen. Dampaknya pun jelas, dengan dua titik lemah ini potensi yang banyak tidak terbaca, tidak tergali secara maksimal, dan tidak bisa dikembangkan menjadi sebuah sinergi yang memiliki dampak besar bagi kemajuan umat.
Kelemahan leadership dan manajerial ini ternyata dapat kita telusuri dengan mengamati bagaimana pemahaman umat tentang sifat Rosulullah SAW. Diantara titik-titik yang kurang tersentuh secara maksimal adalah bagaimana umat Islam mempelajari masa muda Rosulullah SAW sebelum menjadi nabi.

Dari beberapa literatur yang didapat, betapa jiwa entrepreneurship Rosulullah di bidang wirausaha begitu mendominasi, sehingga beliau berkembang menjadi seorang pemimpin yang memiliki jiwa entrepreneur, dan keterampilan manajemen yang baik untuk mengelola sebuah dakwah, sebuah sistem yang bertata nilai kemuliaan Al Islam.

Pada waktu Rsulullah masih kecil (Muhammad Jr..He...he...he...), beliau sudah mempunyai sebuah proyek untuk menjaga kehormatan harga dirinya agar tidak menjadi beban bagi kehidupan ekonomi pamannya, Abu Tholib, yang memang tidak tergolong kaya. Beliau mendapat upah dari menggembalakan beberapa ekor kambing miliki orang lain, yang secara otomatis mengurangi biaya hidup yang harus ditanggung oleh pamannya ini.

Pada usia 12 tahuan, sebuah usia yang relatif muda, beliau melakukan perjalanan dagang ke Syiria bersama Abu Tholib. Beliau tumbuh dewasa di bawah asuhan pamannya ini dan belajar mengenai bisnis perdagangan darinya. Bahkan ketika menjelang dewasa dan menyadari bahwa pamannya bukanlah orang berada serta memiliki keluarga besar yang harus diberi nafkah, Rosulullah mulai berdagang sendiri di kota Mekkah.

Bisnisnya diawalai dengan sebuah perdagangan taraf kecil dan pribadi, yaitu dengan membeli barang dari satu pasar dan menjualnya kepada orang lain. Aktivitas bisnis lainnya dengan sejumlah orang di kota Makkah pun dilakukan. Dengan demikian ternyata Rosulullah telah melakukan aktivitas bisnis jauh sebelum beliau bermitra dengan Khodijah. Dan inilah yang membuahkan pengalaman yang tak ternilai harganya dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan pada diri Rosulullah.

Ciri yang sangat khas dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Rosulullah waktu itu adalah beliau sangat terkenal karena kejujurannya dan sangat amanah dalam memegang janji. Sehingga tidak ada satupun orang yang berinteraksi dengan beliau kecuali mndapat kepuasan yang luar biasa. Dan ini merupakan sebuah nuansa dengan pesona tersendiri bagi warga Jazirah Arab. apalagi kemuliaan akhlaknya seakan menebarkan pesona indah kepribadiannya.

Pun ketika beliau tidak memiliki uang untuk berbisnis sendiri, ternyata beliau banyak menerima modal dari orang-orang kaya Mekkah yang tidak sanggup menjalankan sendiri dana mereka, dan menyambut baik seseorang yang jujur untuk menjalankan bisnis dengan uang yang mereka miliki berdasarkan kerjasama. Tiada lain karena sejak kecil Rosulullah telah dikenal oleh penduduk Makkah sangat rajin dan penuh percaya diri. Dikenal pula oleh kejujuran dan integritasnya dibidang apapun yang dilakukannya. Tak berlebihan bila penduduk Makkah memanggilnya dengan sebutan Shiddiq (jujur) dan Amin (terpercaya).

Salah seorang pemiliki modal itu adalah Khadijah, yang kelak menjadi istri beliau, yang menawarkan suatu kemitraan berdasarkan sistem bagi hasil (profit sharing). Dan, subhanallaah, kecakapan Rosulullah dalam berbisnis telah mendatangkan keuntungan, dan tidak satupun jenis bisnis yang ditanganinya mendapat kerugian. Selama bermita dengan Khodijah inilah Rosulullah telah melakukan perjalanan dagang ke pusat bisnis di Habasyah (Ethiopia) dan Yaman. Beliau pun empat kali memimpin ekspedisi perdagangan untuk Khodijah ke Syria dan Jorash.
Diantara hal yang terus menerus harus kita teladani dari Rosulullah dalam interaksi bisnisnya adalah beliau sangat menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliannya dalam proses interaksi bisnisnya ini. Bisnis bagi Rosulullah SAW tidak hanya sebatas perputaran uang dan barang, tapi ada yang lebih tinggi dari semua itu, yaitu mejaga kehormatan diri. Sehingga keuntungan apapun dari setiap transaksi yang beliau dapatkan, maka kemuliaannya justru semakin menjulang tinggi. Semakin dihormati, semakin disegani dan ini menjadi aset tak ternilai harganya yang mendatangkan kepercayaan dari para pemilik modal.

Dengan kata lain, modal terbesar dari seorang yang menjadi pengusaha sukses, pemimpin sukses, atau ilmuwan sukses dalam disiplin ilmu apapun, ternyata jiwa entrepreneur ini harus dikembangkan sejak awal. Pembangunan harga diri, pembangunan etos kerja, pembangunan karir kehormatan sebagai seorang jujur yang terbukti teruji dan sangat amanah terhadap janji-janji, jikalau hal ini ditanamkan, dilatih sejak awal maka akan membuahkan kepribadian yang sangat bermutu tinggi dan ini menjadi bekal kesuksesan bekerja dimanapun atau kesuksesan mengemban amanah jenis apapun.
Dan yang paling perlu digaris bawahi, Rosulullah SAW mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk kekayaan pribadi, tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya dengan etika yang tinggi dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan ke sebanyak umat. Sehingga kesuksesannya mampu membawa banyak dampak positif, yaitu kesuksesan dan kesejahteraan bagi umat yang lainnya. Dan inilah yang menyebabkan kepribadian junjungan kita, Rosullah SAW begitu monumenatal, baik dalam mencari nafkah maupun dalam menafkahkan karunia rizki yang diperolehnya.

Semoga kita semua mampu merenungi kejujuran diri, amanah, dan kegigihan dalam menjaga kehormatan harga diri kita selaku umat Islam.**

Bundel by  UGLY --- Jan '02
KHOTIMAH:
Jadilah orang yang lslam yang kaffah tanpa meninggalkan dunia. Dalam kata lain Jadilah Bisnismen lslami.. Bahkan ada Hadits (Dhoif ?) yang isinya supaya kita mencari kekayaan sebanyak-banyaknya seakan akan kau akan hidup selamanya. Ingat shahabat nabi pun banyak yang kaya, misalnya Usman bin Affan, dll. 
KUASAI DUNIA DENGAN ISLAM
Diposkan oleh Adhin Busro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar