Senin, 01 Juli 2013

Mengatasi Shoulder Osteoarthritis (Nyeri Bahu) Frozen Shoulder

Mengatasi Shoulder Osteoarthritis (Nyeri Bahu)

**integrativedoctor.blogspot.com
I. Apakah itu Shoulder Osteoarthritis?
Shoulder Osteoarthritis adalah suatu penyakit yang menyebabkan penipisan pada lapisan bantalan diantara tulang-tulang sendi bahu. Ini dapat membuat bahu terasa nyeri dan kaku, serta terasa susah untuk digerakkan. Penyakit ini merupakan tipe radang sendi yang paling umum, dan juga disebut sebagai Penyakit Sendi Degeneratif.


II. Bagaimana saya dapat memberitahukan kepada Dokter apabila saya menderitai-nya?
Ada banyak hal yang menyebabkan nyeri bahu, seperti masalah tendon, otot pegal, ataupun radang sendi. Dokter akan menanyakan apabila nyeri lebih terasa pada saat aktivitas dan membaik pada saat istirahat. Ia akan memeriksa apabila ada kesulitan dalam menggerakkan lengan anda. Ketika Dokter menekan sendi bahu, ada kemungkinan terasa sedikit linu. Dokter juga bisa meminta anda untuk melakukan x-ray pada bahu anda hingga dapat melihat penyebab dari nyeri tersebut.

III. Apakah cara untuk mengobati?
Dokter bisa meminta anda meng-istirahatkan bahu anda, atau dikompres dingin. Terapi fisik maupun gerakan olah raga dapat membantu. Dokter dapat meresepkan obat anti-nyeri seperti Parasetamol atau Ibuprofen. Apabila masih terasa nyeri, Dokter dapat memberikan obat suntikan pada bahu anda. Jika cara-cara di atas tetap tidak membantu, maka ada kemungkinan diperlukan tindakkan bedah. Jenis bedah tergantung pada usia anda dan parahnya penyakit.

IV. Apa yang bisa saya harapkan?Bahu anda akan terasa lebih baik dengan gerakan olah raga yang benar, obat-obatan anti-nyeri, maupun bedah. Akan tetapi, gejala-gejala yang terasa dapat hilang timbul dengan perjalanan waktu.

Informasi lebih lanjut Dokter anda:

Frozen Shoulder [untuk_sejawat fisioterapist]

shoulder detail Frozen Shoulder [untuk sejawat fisioterapist]
Salah satu kondisi pathologis yang unik dan menarik dalam ranah fisioterapi adalah “frozen shoulder”, yang dalam kondisi biasa dapat memerlukan beberapa bulan untuk sembuh, sehingga kondisi pathologis ini memerlukan kecermatan tinggi terutama pada pemeriksaan fisik. Karena bila tidak teliti dan tidak tepat dalam memeriksa, maka kesimpulan yang didapat tidak tepat juga sehingga pengobatan yang dilakukan tidak berdampak apapun walaupun itu pasien rujukan dokter.
Tapi biasanya memang disinilah titik lemahnya, karena seorang ahli fisioterapi di Indonesia (rata-rata) merasa sudah cukup (hanya) dengan membaca surat rujukan dari dokter dan melakukan tindakan apapun yang diminta. Dan situasi ini biasanya terjadi saban hari hampir untuk semua kondisi pathologis. Situasi ini dapat terjadi selain karena tidak bisa menghindari faktor “system” rujukan yang berlaku pada institusi yang bersangkutan, juga karena faktor ekonomis dan juga (males). Padahal, kondisi frozen shoulder bila sudah sampai ke tangan ahli fisioterapi biasanya sudah dalam kondisi kronis.
Benar bahwa untuk menjalankan semua kecermatan dan ketelitian ini memang memakan waktu yang lebih lama dari biasanya, namun percayalah, hasil yang akan nampak akan membuat para ahli fisioterapi tercengang, karena untuk sembuh ternyata tidak memerlukan waktu yang lama seperti yang diperkirakan.
frozen exc. Frozen Shoulder [untuk sejawat fisioterapist]
Biasanya tindakan manual terapi memang sangat dominan bila seorang ahli fisioterapi cermat dan teliti sehingga terkadang bikin capek, tapi sebaliknya maka hanya akan mengandalkan peralatan /fasilitas yang ada. Tapi atas semua yang dilakukan akan sepadan dengan hasil yang didapat.
Bila sudah menemukan “jaringan” yang cedera, waktu/berapa lama terjadi cedera, letak/posisi dan fungsional jaringan yang cedera, maka ahli fisioterapi ibaratnya sudah menemukan kunci untuk menolong penderita. Saran penulis, walaupun sudah mengantungi surat rujukan dokter, cobalah untuk bersabar sedikit dengan memeriksa ulang kondisi pathologis yang dimaksud untuk alasan mempertajam kesimpulan, karena pengalaman penulis menunjukkan bahkan sudah berkali-kali dalam rujukan ditulis frozen shoulder tapi setelah diperiksa ulang ternyata “thoracid outlet syndrome”, begitu juga sebaliknya.
Diluar semua ini, walaupun rujukan dokter ternyata sudah sesuai memang betul frozen shoulder, seorang ahli fisioterapi masih dituntut untuk “memastikan dan menemukan jaringan apa yang mengalami cedera”, apakah bursae, ligament, tendon atau yang lainnya. Selamat menjalankan tugas…God speed…

*[gambar dalam artikle ini di-copy dari google-images]
**[Artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar pemeriksaan. Bagaimanapun pemeriksaan fisik oleh professional (dokter/fisioterapist) tetap diperlukan dan kesimpulan mengacu pada hasil pemeriksaan tersebut]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar