Selasa, 01 Januari 2013

Penyamaan persepsi

Eksposisi berguna untuk penyamaan persepsi tentang suatu informasi dan hanya menjelaskan sesuatu apa adanya, tanpa emosi dan tanpa rasa. 
Apa yang ingin Anda capai adalah kesepahaman dasar sebelum pembicaraan dilanjutkan lebih jauh.
I Care About You,
Dwika




Mempengaruhi Audience (Eksposisi)
QA-Communication


Sebagai pembicara, Anda jelas ingin mempengaruhi audience Anda. Dan Anda harus tahu apa saja yang bisa digunakan, untuk mempengaruhi mereka. Apa saja karakteristiknya dan bagaimana cara kerjanya. Anda ingin audience Anda terpengaruh dan menjadi pengikut Anda.

Mempengaruhi audience bisa dilakukan dengan banyak cara. Cara yang paling umum adalah:
1. Eksposisi;
2. Deskripsi;
3. Narasi;
4. Sugesti;
5. Argumentasi;
6. Persuasi.

Pada dasarnya, Anda sebagai pembicara telah meramu semuanya ke dalam sesi bicara. Anda sadari, atau tidak Anda sadari. Anda telah melakukannya. Dan bila Kita mempelajari bagaimana dan apa seluk beluknya, Kita akan bisa lebih efisien dan efektif sebagai pembicara.

Kita akan memulainya dengan eksposisi. Tips berikut adalah ringkasan dari BAB XIX buku Dale Carnegie, "The Arts of Public Speaking".

KARAKTER EKSPOSISI
Eksposisi, berasal dari kata "ekspos" yang kurang lebih artinya adalah menelanjangi, membuka penutup atau tirai, atau menunjukkan fakta yang ada di dalam. Dengan kata lain, eksposisi adalah penjelasan, yang sebisa mungkin sejelas-jelasnya.

Jangan gunakan eksposisi tidak menggambarkan sesuatu, karena itu akan menjadi deskripsi. Eksposisi adalah menjelaskan pengertian "mobil" dengan terminologi yang spesifik, menamai berbagai karakter yang merupakan "spare part mobil", dan menjelaskan bagaimana cara kerjanya.

Jangan jelaskan jawaban dari pertanyaan "bagaimana itu terjadi" dengan eksposisi, karena itu namanya narasi.

Jangan gunakan eksposisi untuk berurusan dengan alasan dan keterkaitan antar hal. Itu namanya argumentasi. Jika menjelaskan bagaimana sebuah mobil lebih baik dari mobil yang lain, itu argumentasi.

Robert E Peary menemukan kutub utara. Ia menjelaskan instrumen yang digunakannya untuk menentukan garis lintang dan bujur dengan eksposisi. Ia menggambarkan peralatan yang digunakannya itu dengan deskripsi. Ia menceritakan petualangannya dengan narasi. Kemudian, ia menggunakan semuanya saat diwawancarai oleh media massa.

Eksposisi sepenuhnya berada di wilayah intelektual dan "tanpa perasaan". Anda mengatakannya, hanya sekedar untuk memberi informasi tentang fakta. Atau, Anda hanya melakukan penggalian fakta dan menguraikannya untuk mereka. Dan, eksposisi akan selesai manakala Anda dan audience Anda telah sepakat mengenai sesuatu. Setelah itu, sesi bicara baru bisa dilanjutkan.

PENTINGNYA EKSPOSISI
Secara sederhana, tujuan atau sasaran eksposisi adalah menyamakan informasi dasar agar tidak muncul salah tangkap atau salah persepsi. Dalam hal ini, ada semacam jebakan yang harus diwaspadai, yaitu eksposisi yang terlalu pendek dan eksposisi yang terlalu panjang.

Eksposisi yang terlalu pendek akan mengakibatkan keragu-raguan di sisi audience. Dengan begitu, berbagai interaksi Anda dan mereka di tahap berikutnya, akan berkemungkinan tulalit.

Eksposisi yang terlalu panjang akan mengakibatkan rasa tidak enak di sisi audience, karena mereka, merasa Anda anggap rendah intelektualitasnya.

KEGUNAAN EKSPOSISI
Eksposisi berguna untuk penyamaan persepsi tentang suatu informasi. Ia hanya menjelaskan sesuatu apa adanya, tanpa emosi dan tanpa rasa. Dengan metode ini, apa yang ingin Anda capai adalah kesepahaman dasar sebelum pembicaraan dilanjutkan lebih jauh.

Berikut ini adalah berbagai metode yang dapat Anda gunakan dalam menyampaikan eksposisi.

DEFINISI
Ini klasik. Anda memberi penjelasan atas berbagai batasan alias limitasi. Anda bisa memulainya dari segi bahasa dan akar kata. Ini yang paling umum. "Menurut kamus Webster, arti ... adalah ..."

KONTRAS DAN ANTITESIS
Ini untuk memperkuat definisi. Caranya, Anda menunjukkan perbedaan sesuatu dari sesuatu yang lain. Dalam praktek public speaking, disadari atau tidak, model inilah yang mendominasi eksposisi. Secara alamiah, Anda sebagai pembicara akan memperluas dan mempertajam berbagai definisi yang telah Anda sampaikan.

CONTOH-CONTOH
Ini juga merupakan cara untuk memperkuat definis ke tingkat yang lebih bisa diterima. Anda kemukakan saja berbagai contoh yang menurut Anda paling akurat.

ANALOGI
Ini adalah salah satu metode yang paling bermanfaat dalam teknik eksposisi. Sebab, ia bisa menjelaskan suatu informasi dalam cara dan tingkat pengetahuan yang lebih bisa diterima secara luas. Dengan kata lain, Anda menggunakan "bahasa" yang sama dengan "bahasa" audience Anda.

DISCARDING
Anda menyingkirkan atau mengeluarkan sesuatu dari berbagai batasan atau definisi yang sudah Anda sampaikan. Dengan kata lain, apa saja yang tidak termasuk atau tidak sama dengan definisi Anda. "Di dalam pengertian ..., tidak termasuk ...".

KLASIFIKASI
Anda melakukan pengelompokan. Berdasarkan urutan proses, kesamaan sifat, kemiripan karakter, atau kesamaan tabiat dan perilaku sesuatu. "Di masyarakat, tradisi ini dikenal dengan sebutan ..."

ANALISIS
Anda memperbedakan berbagai bagian yang dianggap penting. Pembedaan bisa dilakukan berdasarkan waktu, tempat, atau logika.

DIVISI
Anda "mempreteli" bagian demi bagian, yang sengaja Anda lakukan agar sesi bicara bisa lebih fokus dan bisa lebih nyaman dinikmati. Satu per satu. Cirinya, Anda sering menggunakan elemen transisi "Berikutnya..","Yang ke dua..."

GENERALISASI
Anda menjelaskan prinsip-prinsip dasar tentang sesuatu. Anda menurunkannya dari karakteristik berbagai hal yang individual sifatnya. Dalam ilmu logika, ini biasa disebut dengan metode induksi.

REFERENSI PENGALAMAN
Inilah yang paling penting untuk eksposisi dalam konteks public speaking. Karena, pola ini secara langsung mengaitkan sesuatu hal, dengan berbagai pengalaman yang dialami oleh audience Anda. Manfaatkan pola ini untuk membangun rasa saling percaya dan saling terbuka dengan audience Anda.

Jangan lupakan eksposisi. Ini penting agar Anda dan audience berada di arena yang sama. Tidak perlu terlalu pendek, jangan juga terlalu panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar