Persuasi akan menjadi lebih mudah dilakukan, jika Anda menggunakan bahasa yang sama dengan bahasa lawan bicara.
Jika lawan bicara sering menggunakan kata "efisiensi", gunakan kata itu untuk menaklukkan mereka.
Jika mereka sering menggunakan kata "murah", jadikan itu sebagai alat persuasi. Jika mereka sangat sering mengatakan "lembut", manfaatkan itu sebagai penakluk.
I care About You,
Dwika
Teknik Persuasiby: Ikhwan Sopa.
Ada banyak metode yang bisa dikembangkan untuk
meningkatkan kemampuan mempersuasi. Salah satunya adalah dengan pemilihan dan
penggunaan kata-kata.
Anda sedang berbicara kepada seseorang, kemudian
lawan bicara Anda berulang-ulang mengatakan "Ya.. Saya tahu", "Ya Saya tahu
itu", "Saya pernah diberitahu tentang itu". Begitu seterusnya.
Apa yang
terlintas di benak Anda? Apakah Anda beranggapan bahwa lawan bicara Anda adalah
orang yang sok tahu? Apakah Anda menganggapnya memang tahu? Ataukah Anda tidak
menganggapnya ada apa-apa di balik itu semua?
Sesungguhnya, ungkapan
lawan bicara Anda itu, mewakili sebuah proses berpikir tertentu. Apapun cara dan
metode yang ia gunakan saat berbicara dengan Anda, baik disadarinya atau tidak,
semua itu merupakan sebuah pola yang tertata dengan sangat rapi. Ia sedang
mencerna berbagai pesan Anda dalam cara dan proses yang sangat unik. Apapun
pesan Anda, akan bermuara pada suaranya yang mengatakan "tahu".
Jika Anda
berpikiran negatif, Anda tidak bisa memperoleh sesuatu yang lebih berarti dari
sesi bicara Anda itu. Tapi jika Anda mau memanfaatkannya, Anda akan menuai
kemampuan persuasi yang luar biasa!
Bagaimana memanfaatkannya? Berikut
ini adalah teknik persuasi yang sangat powerful, jika Anda berhasil
melatihnya.
TEKNIK PRIMER: LEVELLING
Seperti telah
diungkapkan di atas, suara "tahu" yang keluar dari mulut lawan bicara Anda,
mewakili sebuah pola pikir yang mendominasi isi kepalanya. Inilah yang bisa Anda
manfaatkan untuk melakukan persuasi kepadanya.
Jika Anda bisa mengatakan
"Seperti yang Anda TAHU, bahwa...", maka Anda akan melihat bagaimana lawan
bicara Anda segera berada di bawah pengaruh persuasi Anda. Ungkapan Anda yang
juga membunyikan "tahu", Anda sadari atau tidak, merupakan bentuk levelling
dengan cara berpikir lawan bicara Anda. Dan tahukah Anda? Levelling inilah yang
menjadi kekuatan terbesar dalam proses persuasi. Langsung atau tidak, Anda telah
menyesuaikan cara berpikir dengan cara berpikir lawan bicara Anda. Itulah titik
kemenangan Anda.
Hal yang sama, bisa Anda lakukan dengan lawan bicara
yang secara konsisten menunjukkan gaya dan pola berpikirnya yang
unik.
Ada yang sering mengatakan "Ah masak sih?", dan untuk lawan bicara
ini Anda bisa mengatakan "Percayakah Anda?".
Ada yang sering mengatakan
"Denger-denger sih begitu", dan Anda bisa mengatakan "Sekarang Anda bisa
mendengar dari Saya."
Bisakah Anda melatihnya untuk berbagai tipe
audience? Silahkan coba, dan nikmatilah hasilnya. Makin Anda terlatih dan
pandai, makin persuasiflah Anda sebagai pembicara.
KATEGORI DASAR
KOMUNIKASI MANUSIA
Secara umum, setiap orang mencerna berbagai hal
dalam tiga kategori dasar yaitu:
- Visual -> mengandalkan
penglihatan;
- Auditory -> mengandalkan pendengaran;
- Kinestetik ->
mengandalkan gerak fisik.
Pelajari ketiga hal ini, dan obervasilah lawan
bicara Anda. Kemudian, manfaatkan karakteristiknya.
Dan jika Anda
beragama, alat Anda adalah penglihatan, pendengaran dan HATI. Tambahkan HATI ke
dalam inventori karakteristik komunikasi manusia di atas.
TEKNIK
SEKUNDER: GUNAKAN NAMA
Menyebutkan nama dalam sesi bicara, akan
menjadikan sesi bicara Anda sangat persuasif.
"Menurut Saya begini Pak
Andi..."
"Mas Anto..., Saya punya usul..."
"Mbak Tita, Saya pernah
mendengar kasus yang sama, ..."
Mengapa? Orang sangat senang mendengar
namanya disebut-sebut.
Tapi hati-hati, sebutlah namanya sesuai dengan
yang diinginkannya. Jika perlu, tanyakan dahulu bagaimana ia ingin dipanggil.
"Pak Mukhtarudin, eh maaf... boleh Saya panggil Pak Mukhtar saja?"
Jangan
lupa, gunakan sebutan namanya di waktu yang tepat. Anda mungkin berbicara dengan
teman dan biasa memanggilnya "Hei Dod!", dan namanya memang Doddy. Tentu saja,
Anda dilarang memanggilnya dengan nama itu saat menghadiri sesi bicara yang
formal. Terlebih lagi, jika Pak Doddy itu adalah atasan Anda!
Atau, Anda
masih dimungkinkan memintanya, "Pak Doddy, boleh Saya panggil Mas Doddy saja di
meeting ini?"
TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN KATA-KATA
MOTIVASIONAL
Jangan gunakan "Coba pikir deh" karena itu malah meminta
mereka melakukan sesuatu. Tapi, gunakan:
"Hari
ini"
"Sekarang"
"Makanya, mikir!"
Dalam bahasa Inggris, para pakar
bahkan mengembangkannya lebih jauh lagi. Dan kita yang berbahasa Indonesia hanya
terbengong-bengong saja menyaksikan betapa powerfulnya bahasa yang sangat eksak
seperti Inggris atau Arab. Perhatikan ini:
"By now, you can see that we
are selling a good house."
Apa yang terjadi? "By now" yang sangat sering
diulang, lama-kelamaan akan dipersepsi oleh bawah sadar sebagai: "Buy now"
!!!
TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN KATA-KATA LAWAN BICARA
Jika
lawan bicara sering menggunakan kata "efisiensi", gunakan kata itu untuk
menaklukkan mereka. Jika mereka sering menggunakan kata "murah", jadikan itu
sebagai alat persuasi. Jika mereka sangat sering mengatakan "lembut", manfaatkan
itu sebagai penakluk.
Persuasi akan menjadi lebih mudah dilakukan, jika
Anda menggunakan bahasa yang sama dengan bahasa lawan bicara.
TEKNIK
SEKUNDER: JADILAH BUNGLON
Gunakan kata dan bahasa yang mirip,
menyerupai atau berimplikasi sama, dengan kata dan bahasa yang digunakan oleh
lawan bicara. Ini termasuk ekspresi mereka.
Tertawalah jika mereka
tertawa, dan bersedihlah jika mereka merana. Teknik ini biasa disebut dengan
"mirroring" dan "matching". Sederhana, tapi sangat powerful untuk
persuasi.
Apa yang penting, adalah melakukannya dengan tidak 'wagu' alias
memunculkan berbagai kejanggalan. Untuk itu, Anda memang perlu
latihan.
TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN INFLEKSI
Infleksi adalah
penekanan kata.
SAYA nggak janji deh kalo harganya segitu.
(Orang
lain mungkin bisa)
Saya NGGAK janji deh kalo harganya
segitu.
(Pokoknya nggak)
Saya nggak JANJI deh kalo harganya
segitu.
(Tapi mungkin masih bisa segitu)
Saya nggak janji deh KALO
harganya segitu.
(Kalo harga lain mungkin)
Saya nggak janji deh kalo
HARGANYA segitu.
(Barang yang lain mungkin bisa segitu)
(-Contoh dari
Increase Brain Power-)
TARGET PERSUASI: POSISI
MEMIMPIN
Jika Anda telah menerapkan teknik-teknik di atas, dan Anda
bisa merasakan adanya sinyal dan tanda keberhasilan, maka Anda telah
memimpin.
Selanjutnya, Anda bisa merubah sesuatu untuk mengujinya.
Misalnya, Anda bisa melakukan atau merubah posisi tubuh atau intonasi suara.
Apakah lawan bicara mengikutinya?
Jika Ya, maka Anda telah benar-benar
memimpin!
Selanjutnya terserah Anda. Anda, bahkan sudah bisa meminta
lawan bicara Anda untuk tengkurap di lantai jika Anda mau.
Sekarang,
maukah Anda, membaca sekali lagi email ini secara lengkap dari atas ke
bawah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar