Sabtu, 05 Januari 2013

Fokuslah pada yang Anda kenal

Fokuslah pada wajah-wajah yang Anda kenal atau menunjukkan keramahan dan ketulusan. 
Anda harus melakukan hal ini sampai Anda merasa nyaman, untuk kemudian berbagi pandangan dengan semua orang di dalam audience.
I care About You,
Dwika




Menaklukkan Cemas dan Takut Berbicara
QA-Communication


Terjemahan bebas dari materi oleh:
Arnold Sanow, MBA, CSP

Anda diminta untuk berbicara di depan sekelompok orang. Apa yang terjadi? Jantung berdegup, telapak tangan Anda berkeringat, perut Anda mual dan merasa ingin muntah, setiap sebentar pergi ke kamar kecil untuk "mendownload" sesuatu, dan setersunya. Gejala ini seperti gejala yang muncul pada berbagai penyakit berat. Padahal, bukan itu yang sesungguhnya sedang terjadi. Anda "hanya" sedang dilanda penyakit takut berbicara.

Anda ingin mentransformasi diri Anda menjadi pembicara yang lebih baik? Anda ingin menaklukkan ketakutan dan kegugupan berbicara? Anda sudah merasa percaya diri dan ingin meningkatkan level kemampuan Anda?

Berikut adalah tips dari Arnold yang didasarkan pada kisah nyatanya.

1. BERGABUNG DENGAN MILIS BICARA
Bergabung dengan kelompok interest yang mengkhususkan diri dalam pengembangan kemampuan berbicara, adalah langkah pertama yang harus Anda tempuh. Seperti juga Toastmaster yang sudah mendunia, Milis Bicara dibentuk untuk menampung para peminat "bicara" atau orang-orang yang berkepentingan untuk bicara di sepanjang hidupnya. Uniknya, Milis Bicara dikhususkan untuk orang-orang yang berbahasa Indonesia.

Lebih dari itu, Milis Bicara adalah perkumpulan praktek dan bukan teori saja. Hanya saja, sampai dengan saat ini, Milis Bicara baru berhasil satu kali mengadakan temu darat untuk berpraktek bicara.

Bagaimana Anda memikirkan hal ini bersama-sama?

2. HILANGKAN PERILAKU DAN KEPERCAYAAN YANG MEMICUNYA
Banyak dari kita yang mengalami "sakit bicara" karena pola-pola pemikiran yang "tidak terjamin" dan "tidak bisa dibenarkan".

Contoh:
"Berbicara itu berbahaya untuk diri Saya"

"Saya sudah pernah gagal sebelumnya. Saya sangat mungkin akan gagal lagi."

"Survey menunjukkan bahwa 'takut bcara' adalah ketakutan nomor 1 di mana-mana di seluruh dunia. Maka, ia juga menjadi ketakutan nomor 1 Saya."

"Audience berbahaya untuk Saya."

"Saya akan terlihat bodoh. Gengsi dong."

"Dari pada malu, mending nggak usah saja."

"Saya tidak memadai secara fisik. Saya juga tidak sealamiah yang dipersyaratkan untuk menjadi pembicara. Bakat dan 'penampakan' Saya tidak memungkinkan untuk itu."

"Saya mungkin akan melakukan kesalahan. Saya bakal tidak kuat menanggungnya."

"Tantowi Yahya, Michael Jackson, Ronald Reagen, Dale Carnegie pun mengakuinya. Apalagi Saya."

Mohon maaf, Anda salah dalam hal ini. Abraham Lincoln mengatakan "You are what you think".

Dan bahkan Tuhan pun, mengatakan hal yang sama. Dan jika Anda sangat bergantung pada-Nya, maka itu semua sangat bergantung pada bagaimana Anda melihat dan memikirkan diri Anda. Ubah pola pikir Anda menjadi lebih positif.

Metode EDAN yang ditawarkan di Milis Bicara bisa membantu Anda. Anda bisa mengikuti workshop sehari dan menjalani metode EDAN, untuk tampil keesokan harinya dengan lebih percaya diri.

Satu hari (tanpa biaya - penawaran ini sudah tidak berlaku), dan kemudian tampil percaya diri. Bagaimana Anda memikirkan hal ini?

3. LATIHAN, LATIHAN DAN LATIHAN
Memikirkan semua tips di Milis Bicara, tidak serta-merta membangun percaya diri Anda untuk bicara. Sebab bicara adalah soal pengalaman, perbuatan dan tindakan. Dengan terus berlatih, Anda akan makin berjaya.

Anda boleh melihat orang belajar berenang atau naik sepeda sampai bisa. Tanpa melakukannya, bisakah Anda seperti mereka?

Ambil setiap kesempatan untuk bicara. Apa yang perlu Anda ingat hanya sederhana, yaitu bicara yang baik, atau diam.

4. FOKUS PADA WAJAH-WAJAH RAMAH
Jika Anda berdiri di muka dan mulai bicara, fokuslah pada wajah-wajah yang Anda kenal atau menunjukkan keramahan dan ketulusan. Anda harus melakukan hal ini sampai Anda merasa nyaman, untuk kemudian berbagi pandangan dengan semua orang di dalam audience.

Lakukan ini, setidaknya pada satu orang.

5. VISUALISASIKAN AUDIENCE DENGAN SESUATU YANG BISA MEMBUAT ANDA SENANG
Percaya atau tidak, Winston Curchill menggunakan ini: Ia "melihat" audiencenya hanya mengenakan pakaian dalam.

Buat orang Indonesia, cara itu mungkin kurang cocok karena justru bisa membuat Anda bertambah nervous karena persoalan moral dan etika. Gunakan cara lain yang punya efek sama. Apa yang terbaik, ya lihat saja mereka apa adanya. Orang Indonesia sangat terkenal karena wajah ramahnya. Inilah poin Anda. Intinya, pahamilah bahwa audience adalah sama dengan Anda.

6. ALOKASIKAN 90% SUMBER DAYA UNTUK BERENCANA
Seperti juga aktivitas lain, rencana yang baik dan matang sangat menentukan hasilnya. Untuk itu, kerjakan semua PR ini:

- Audience analysis;
- Riset topik;
- Outline yang baik;
- Pembukaan dan penutupan yang dikuasai.

7. "LIHATLAH" KESUKSESAN ANDA
Jika Anda ingin sukses, Anda harus bisa "melihatnya" sekabur atau samar apapun ia. Bagaimanakah Anda bisa mencapai ujung jalan dalam kabut yang sangat tebal? Lihatlah jalan Anda! Majulah setapak demi setapak. Anda tidak melihat ujung jalan dengan bola mata saja. Anda juga tetap bisa melihatnya dengan radar pikiran dan keyakinan Anda. Anda tetap bisa "melihatnya" dengan pikiran Anda.

Putarlah film tentang kata-kata pembuka Anda, isi bicara Anda, dan penutupannya. Di dalam film itu setiap orang dari audience tersenyum, nyaman mendengar, dan puas dengan materi Anda.

Sulit melakukannya? Lupakah Anda, bahwa Anda adalah sang sutradara! Ingatlah ini: WYSIWYG.

8. LAGI-LAGI JADILAH "GUE BANGET"
Tak perlu repot-repot. Jika Anda tidak bisu, maka Anda telah berlatih bicara sepanjang hidup Anda. Benarkan? Sejak Anda berusia 2 tahun! Dan jika dalam latihan puluhan tahun itu, Anda tidak banyak berkata kotor, buruk atau kata dan ungkapan lain yang berbahaya, maka tak ada bahayanya bicara untuk Anda.

Menurut AA Gym, Anda adalah teko yang mengeluarkan isinya. Jika "isi" Anda jernih, maka yang keluar adalah jernih. Soal keluarnya belepotan dan muncrat kemana-mana, untuk tahap awal bukanlah masalah besar.

Audience Anda toh tidak terlalu memperhatikan struktur bicara Anda. Merekapun tidak akan terlalu memperhatikan kata-kata Anda (ingat hukum 3 dan dan hukum 17?). Mereka hanya perlu memahami pesan Anda. Itupun, hanya tiga poin saja.

Menjadi "gue banget" adalah menjadi satu-satunya. Dan jika Anda adalah satu-satunya, maka Anda adalah pemimpin di depan audience Anda. Dan pemimpin, adalah orang yang harus didengar bicaranya. Jika Anda mencoba meniru gaya orang lain, Anda hanya akan menjadi nomor dua.

9. DATANG LEBIH AWAL
Dalam sesi bicara apapun yang melibatkan Anda, sekalipun Anda hanya akan mendengar, datanglah lebih awal. Apalagi, jika Anda akan bicara. Datanglah lebih awal.

10. RELAKSASI
Ya. Anda punya banyak cara. Anda bisa sholat, bisa berdoa, bisa merenung sejenak, bisa bermeditasi dan memikirkan hal positif. Apapun yang bisa membuat Anda lebih rileks.

Itulah yang bisa dipetik dari referensi kita.

Arnold Sanow, MBA, CSP berhasil mengatasi ketakutan berbicara. Ia kini menjadi pembicara profesional, dengan 150 sesi bicara berbayaran besar setiap tahun, di berbagai perusahaan atau organisasi pemerintah. Ia telah memperoleh CSP (Certified Speaking Professional) yang hanya didapat oleh kurang dari 300 orang di seluruh dunia.

Apapun target dan sasaran Anda, Anda akan menempuh jalan yang sama. Apapun profesi dan jalan hidup Anda, Anda akan berada di rel yang sama. Anda mungkin tidak perlu CSP, Anda hanya perlu mampu berbicara lebih baik. Itu saja.

Dan berkaca dari Mas Arnold, sebelumnya Ia biasa saja.

Seperti kita-kita juga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar