Minggu, 26 Februari 2012

Hasil akhir



by Dwika Sudrajat on Monday, October 18, 2010 at 1:18pm ·

Hasil akhir yang berkualitas diawali dari implementasi yang berkualitas.
salam,
Dwika




Trik Cepat Naik Jabatan
**http://qipersons.blogspot.com/

Cepat tidaknya sukses yang diraih seseorang dalam berkarier, dipengaruhi berbagai faktor. Salah satu faktor terbesar ternyata berasal dari diri sendiri.Karena itu, jika ingin mendapatkan promosi jabatan lebih cepat, ada dua hal penting yang harus diperhatikan. Yaitu, konteks (penampilan) dan konten pribadi (kinerja) Anda. Jika dapat memamerkan dua hal ini, karier Anda akan melesat lebih cepat.

Berikut tips dari Kevin Wu Result Consultant, salah seorang trainer muda Indonesia sekaligus managing director CoreAction Result Consulting, yang kami kutip dari rubrik karir Kosmo Vivanews.com edisi 20 Agustus 2010 tentang cara meningkatkan konteks dan konten Anda agar performa Anda meningkat dan berada di atas rata-rata.

1. Meningkatkan konteksKonteks pada diri adalah apa yang orang lain dapat lihat dan dengar diri Anda. Karenanya, jaga dan tingkatkanlah tiga hal berikut:

- Your appearance (penampilan). Tujuannya agar orang kagum dan salut kepada Anda, dan tak ada peluang bagi seseorang untuk mencela, apalagi merendahkan Anda.- Your word (tutur kata). Dengan begitu siapapun yang berurusan dengan Anda akan merasa nyaman dan paham bahwa Anda pribadi yang berkualitas.- Your action (tindakan). Hasilnya, semua orang tahu, Anda bukan pribadi yang suka menunda-nunda pekerjaan, dan bukan pula pribadi yang suka meninggalkan pekerjaan sebelum pekerjaan itu tuntas.

2. Meningkatkan KontenKonten adalah value dalam diri Anda yang menunjang konteks dalam mencapai kesuksesan. Maka itu, jaga dan tingkatkan tiga hal berikut:

- Knowledge (ilmu pengetahuan). Agar Anda memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang pekerjaan maupun yang terkait dengannya. Wawasan luas yang Anda miliki akan menuai keuntungan saat Anda berbincang dengan rekan bisnis atau atasan.- Skill (kemampuan). Tujuannya, agar Anda dapat menunaikan pekerjaan dengan baik dan Anda mahir dalam pekerjaan itu.- Attitude (perilaku). Agar semua orang, terutama atasan Anda, mendapat kesan positif tentang Anda, sehingga jalan menuju sukses terbuka lebar.


Hasil akhir yang berkualitas diawali dari implementasi yang berkualitas (quality implementaton/QI). Semoga bermanfaat.
 ·  ·  · Share · Delete

Motivator, fasilitator, dan konsultan


Anda sesungguhnya menemukan profesi sebagai motivator, fasilitator, dan konsultan melalui perjalanan yang cukup panjang, memasuki dunia konsultan yang ternyata membawa berkah.
 ·  ·  ·  · 2 minutes ago

Memajukan Usaha



by Dwika Sudrajat on Thursday, October 14, 2010 at 1:01pm ·

Anda melakukan usaha perlu proses, tapi start awalnya Anda harus benar, yaitu berdayakankaryawan anda bukan sebagai pembantu saja. Mulai pilih mereka-mereka yang punya visi ke depan akan penghasilan dirinya juga inginnya dia dalam memajukan usahanya. Buat dia supaya semangat merealisasikan ide-idenya demi kemajuan usaha Anda.
Salam,
Dwika

Tips : Supaya Anda jadi owner ini rahasianya!
By: Gm.Susanto
Dalam tips kali ini saya akan berbagi salah satu kiat supaya Anda bisa jadi owner.
Maukah Anda sebagai pemilik usaha, operasional usaha Anda bisa jalan dan Anda sebagai ownernya malah jalan-jalan, bebas WAKTU?
Ini salah satu tips sederhana dari saya, berdayakan karyawan Anda! Jangan bangga jika Anda sendiri yang pintar, apa2 dikerjakan sendirian, perfeksionis, suka hal detil, sedangkan karyawan Anda “bodoh” cuman jadi pembantu yang membantu kerjaan Anda saja. Yang cuman disuruh melayani pembeli, sementara keputusan2 banyak Anda yang ambil.
Begini, saya banyak melihat orang ditanya ngakunya pengusaha atau udah punya usaha tapi nyatanya dia hanya bekerja di tokonya/kiosnya sendiri. Itu bukan kriteria owner loh
Jangan terjebak, jika Anda ingin jadi pengusaha, bukan Anda yang bekerja di toko/kios milik Anda sendiri tetapi orang lain-lah yang menjalan kan operasional usaha Anda, sementara Anda bisa dengan bebas waktu, jalan-jalan kemana saja.
Jangan bangga kalau dalam bekerja anda suka memikirkan yg detil2, sementara banyak hal lain yang belum anda kerjakan. Mungkin Anda berpikir, “wah pak, masa saya harus serahkan usaha saya ke karyawan, masa saya harus serahkan keuangan saya seluruhnya ke karyawan? omset saya sudah 5 jt sehari? bisa-bisa uang saya di korup..”
Apakah Anda berpikir demikian?
Pikiran tsb adalah benar, jika begitu Anda membaca tips saya ini, besoknya langsung nyerahin semua operasional usaha ke karyawan Anda. Bukan begitu maksud saya. Ada banyak kita terjebak dalam merekrut karyawan, mereka hanya dijadikan pembantu! Akibatnya semakin toko Anda ramai, Anda semakin sibuk, semakin sibuk, pusing dan karyawan yang sering kena getah ketika ada kesalahan,
Anda memang tidak bisa langsung menyerahkan omset penjualan toko Anda yang sudah mencapai 5 juta sehari tsb kepada karyawan, tapi mengapa Anda tidak mulai melatih mereka dari sekarang?
Saya tidak serta merta memberikan kepercayaan kepada karyawan untuk mengelola usaha saya, tanpa saya latih dia dari awal, dari mulai uang 1000, dia kembalikan, terus pegang uang 100 ribu, dia tanggung jawab,waktu berjalan, uangnya aman, 1 juta lancar, 10 juta lancar dst.
Jadi sekarang saya cukup terima laporannya saja, sementara usaha berjalan sendiri. setiap ada ide, biar manager saya yang membuat detil dan ketelitiannya. mereka yang buat laporan apa yang saya mau. Saya hanya kasih gambaran dan memberikan kepercayaan untuk mereka bisa kerjakan.
Coba renungkan ini, jika ada usaha yang karyawannya bergaji tinggi/ kaya-kaya, apakah anda bisa bayangkan kekayaan bosnya?
Coba renungkan ini, mengapa ada seseorang yang dalam waktu singkat bisa memiliki banyak usaha dan cabang sementara Anda sendiri sudah bertahun-tahun cuman punya 1 usaha, pusing lagi
Banyak pelaku usaha serakah, tapi malah terjebak, dia tukarkan 8 jam waktunya untuk jaga tokonya setiap hari. Coba mari kita berhitung sederhana, Satu kios, Anda sendiri yang jaga dibantu 1 karyawan.Penghasilan bersih kios Anda 3 juta/bulan (misalnya) dipotong karyawan, dll ( 1 juta) dan sisanya 2 juta. dengan kata lain satu kios bisa mendatangkan untung 2 juta bagi Anda, namun Anda harus jaga dan kelola kios itu 8 jam sehari, 6 hari dalam seminggu, setiap hari.
Coba sekarang kita balik, Anda latih karyawan Anda sehingga dia bisa menjadi duplikatnya Anda, Anda harus keluarkan uang lagi untuk rekrut karyawan 1 . Pemasukan 2 juta tiap bulan, pasti berkurang krn Anda sudah membayar karyawan baru. Katakanlah berkurang menjadi 500 ribu, di potong pengeluaran lain2. Jadi bersih malah sekarang 1 juta saja.
Namun perhatikan baik, bagi sebagian orang, sangat sayang, harus merelakan 2 juta penghasilanbersihnya, dan harus menjadi 1 juta. namun dia lupa satu hal!
Sekarang Anda bisa punya waktu luang bukan?Anda sudah tidak harus menjaga kios anda 8 jam sehari bukan? mengapa tidak anda buka 1 kios lagi? terus buka 1 kios lagi, dst
Mari kita terus melihat apa yang terjadi selanjutnya… jika dalam 1 bulan anda bisa buat 1 kios dan Anda angkat satu manager, maka dalam 1 tahun Anda punya 12 kios di tempat yang berbeda.
Setiap minggunya Anda hanya berkeliling dari satu kios ke kios lainnya. Cuman kontrol atau meminta laporan dari manager masing2 kios. Dalam 1 bulan Anda adakan rapat dengan mengundang 12 manager masing2 kios, setiap minggunya Anda terima fax/laporan kondisi keuangan usaha Anda.
Mari kita hitung: saya akan pukul rata, dengan permisalan satu kios mendatangkan keuntungan bersih dari 1-2 juta sebulan.
sebelumnya, dengan hanya satu kios, Anda hanya punya penghasilan 2 jt dalam sebulan, dengan 8 jam kerja sehari, dan Andalah yang harus jaga kios Anda sekarang, dengan Anda memiliki 12 kios yg dikelola oleh masing-masing manager maka Anda punya penghasilan 12-24 juta dalam sebulan dengan jam kerja 8 jamx12 kios= 96 jam kerja sehari  —> dan itu dilakukan oleh orang lain! Anda bisa jalan-jalan
Itulah owner.Apakah anda sudah menangkap apa yang saya maksud?
Tentu saya untuk melakukan semua itu perlu proses, tapi start awalnya Anda harus benar, yaitu berdayakan karyawan anda bukan sebagai pembantu saja.
Mulai pilih mereka-mereka yang punya visi ke depan akan penghasilan dirinya juga inginnya dia dalam memajukan usahanya.
Buat dia supaya semangat merealisasikan ide-idenya demi kemajuan usaha Anda.
Misalnya, untuk seorang manager di salah satu kios rental milik saya, saya memilihnya dengan melihat 3 hal yaitu:1. Dia harus punya gairah/passion akan bidang kerja yang dia kerjakan2. Punya integritas (salah satu contohnya ttg keuangan, dan sudah terbukti bertahun-tahun, bisa dipercaya)3. Dan dia harus punya skill –> saya biasanya suruh dia baca buku, ikut seminar dan banyak praktek, saya sering kasih dia uang sekian untuk dia kelola, kalao dia berhasil memperoleh laba, terus dinaikkan modalnya.
Saya sering bertukar pikiran dengan dia, saya pancing supaya yang keluar ide-ide malah dari dia, saya tinggal menambahkan saja
Jadi tugas saya hanya kontrol managernya, sementara untuk urusan operasional karyawan di satu lokasi usaha, gaji dll ya itu urusan managernya.
So, coba mulai sekarang Anda orat-aret di atas kertas, apa saja sih sebenarnya tugas2 operasional usaha Anda sehari-hari, dan coba sekarang Anda mulai latih karyawan untuk buat keputusan, untuk bekerjadengan tidak takut salah. Sehingga pada akhirnya anda bisa buka cabang dan punya waktu untukjalan-jalan
Oya, salah satu kunci sukses menjadi owner yang punya bebas waktu adalah dia harus bisa mempercayai karyawan. Untuk itu dia harus bangun sistem dan sdmnya (passion, integritas, skill)
semoga bermanfaat ya
salamGm.Susanto
 ·  ·  · Share · Delete

Kesulitan dan tantangan



by Dwika Sudrajat on Tuesday, October 19, 2010 at 3:41am ·

Anda bergerak dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda.
Salam,
Dwika

4 TIPE MANUSIA HADAPI TEKANAN HIDUP
“Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh” (John Gray)
Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari.
Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.
Tipe pertama, tipe kayu rapuh.
Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada saat kesulitan terjadi.
Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.
Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.
Tipe kedua, tipe lempeng besi.
Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
Tipe ketiga, tipe kapas.
Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi. Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.
Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong.
Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.
Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.
Bangun network Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.
Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.
Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.
Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini. Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?
Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin
 ·  ·  · Share · Delete

Membawa Berkah



by Dwika Sudrajat on Saturday, November 6, 2010 at 11:59pm ·


Anda sesungguhnya menemukan profesi sebagai motivator, fasilitator, dan konsultan melalui perjalanan yang cukup panjang, memasuki dunia konsultan yang ternyata membawa berkah.
Be well,
Dwika  


Anda diutus untuk apa?
Oleh: Arvan Pradiansyah

Ada satu pesan penting yang saya sampaikan ketika berbicara di hadapan sekitar 1000 Top Agent Asuransi Jiwa di Bali beberapa waktu yang lalu. Di forum tersebut saya mengajak semua yang hadir untuk menemukan apa misi hidup kita di dunia ini. Misi hidup ini penting karena inilah yang akan menentukan kesuksesan sekaligus kebahagiaan kita.

Apakah orang bisa sukses tanpa misi hidup? Tentu saja bisa dan banyak orang yang telah membuktikannya. Kesuksesan bisa kita dapatkan kalau kita bekerja keras dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan secara konsisten.

Namun, tanpa misi hidup yang jelas kita tak mungkin akan merasa bahagia. Kalaupun kita merasa bahagia sesungguhnya itu hanyalah kebahagiaan yang bersifat sementara. Kebahagiaan tersebut bersifat dangkal dan tidak mendalam.

Kebahagiaan hanya akan bersifat mendalam kalau kita menemukan bahwa apa yang kita lakukan tersebut bermakna dan membuat hidup kita benar-benar berarti. Ini hanya bisa kita dapatkan kalau kita menyadari bahwa kita sesungguhnya benar-benar diutus oleh Tuhan ke muka bumi ini untuk menjalankan pekerjaan tersebut.

Mungkin Anda akan bertanya, "Sebegitu jauhkah penemuan yang harus kita lakukan?" Saya akan menjawab dengan "Ya" yang penuh keyakinan. Kita harus menyadari mengapa kita diutus Tuhan ke dunia ini.

Kita juga perlu menemukan jawaban mengenai mengapa kita yang diutus Tuhan dan bukan orang lain. Tuhan adalah yang Maha Perencana, dan Tuhan tidak pernah menjadikan segala sesuatu sia-sia. Karena itu pasti ada maksud besar Tuhan ketika Ia mengutus kita ke dunia ini.

Kata "mengutus" sengaja saya gunakan bukan dengan maksud melebih-lebihkan tetapi saya merasa bahwa inilah yang sebenarnya terjadi. Mungkin Anda berpikir bahwa kata "mengutus" lebih tepat bila dialamatkan kepada Nabi dan Rasul sebagai manusia pilihan utusan Tuhan.

Namun, hasil perenungan saya membawa saya kepada kesimpulan yang lebih besar lagi. Sesungguhnya Tuhan bukan hanya mengutus Nabi dan Rasul ke dunia ini, Tuhan bahkan mengutus kita semua ke dunia ini dengan maksud yang tak kalah mulianya dengan Nabi dan Rasul. Bahkan saya ingin mengatakan bahwa tidak ada satu pun manusia yang ada di bumi ini yang tidak merupakan utusan Tuhan.

Bedanya dengan Nabi dan Rasul adalah pada formalitasnya. Kepada Nabi dan Rasul Tuhan menegaskan bahwa mereka adalah utusan Tuhan. Mereka diberi tahu oleh Tuhan, mereka diangkat secara resmi oleh Tuhan sehingga mereka benar-benar menyadarinya dan memberi tahu umat manusia mengenai posisi tersebut.

Hal ini berbeda dengan kita. Walaupun Tuhan mengutus kita ke dunia ini, Tuhan tidak menyampaikan pesannya secara resmi. Alih-alih, Tuhan menyampaikannya secara halus dan implisit, melalui apa yang kita sukai, apa yang kita inginkan dan impikan, serta apa yang membuat kita senang melakukannya.

Temukan misi hidup

Tuhan mengutus banyak orang ke dunia ini untuk memberikan manfaat kepada sesama manusia. Bu Kasur dan Kak Seto diutus untuk membahagiakan anak Indonesia. Bung Karno dan Bung Hatta diutus untuk memerdekakan Indonesia.

Sementara itu, Ibu Theresa untuk membantu kaum miskin dan menjadi teladan mengenai kasih. Mahatma Gandhi diutus untuk menjadi pemersatu bangsa India. Nelson Mandela diutus untuk menghapus Apharteid. Michael Jackson dan David Foster diutus untuk menghibur dan menginspirasi masyarakat dunia melalui lagu dan musik yang hebat dan mencerahkan. Hee Ah Lie diutus Tuhan untuk memberikan motivasi dan inspirasi bahwa tidak ada yang tidak bisa dilakukan di dunia ini.

Ada orang yang diutus ke dunia ini untuk menjadi dokter, insinyur, guru, wartawan, seniman, politisi, organisator, sopir, maupun petugas kebersihan. Semua tugas tersebut sama pentingnya dan sama mulianya. Semua tugas yang dilakukan untuk melayani sesama manusia adalah mulia. Tidak ada pekerjaan baik yang tidak mulia.

Tuhan memang menjadikan kita berbeda-beda dalam hal kepandaian, minat, bakat, pengetahuan, dan keterampilan. Perbedaan itu diperlukan agar kita dapat saling membantu dan menciptakan dunia yang lebih baik.

Maka tantangan terbesar kita sesungguhnya adalah untuk mengenali siapa diri kita dan untuk apa kita diutus Tuhan?

Akan halnya saya sendiri, sesungguhnya saya menemukan profesi saya sebagai motivator, fasilitator, dan konsultan ini melalui perjalanan yang cukup panjang. Selepas kuliah dulu sesungguhnya saya tidak punya gambaran yang jelas mengenai karier apa yang akan saya tekuni di dunia kerja.

Saya pernah "tersesat" beberapa tahun di dunia Public Relations (PR) dan secara tidak sengaja memasuki dunia konsultan. Namun, ketidaksengajaan ini ternyata membawa berkah.

Saya menemukan bahwa menjadi fasilitator ternyata pekerjaan yang menyenangkan dan membahagiakan. Tiba-tiba saja saya tersadarkan bahwa menjadi guru dan mengajar sesungguhnya sudah menjadi kesukaan saya sejak kecil. Bahkan ketika kecil dulu saya sering menjadi "guru" dan memberikan pelajaran kepada adik-adik saya.

Inilah yang kemudian membawa saya sampai menjadi saya yang sekarang. Saya bahkan menemukan bahwa inilah alasan mengapa Tuhan menurunkan saya ke dunia ini: untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat banyak.

Saya sudah merasa mantap dengan pekerjaan saya ini. Saya sudah merasa bahwa inilah pilihan hidup yang tertinggi bagi saya. Saya akan menjadi motivator sampai saya tua, sampai saya dipanggil Tuhan nanti.

Setelah saya menemukan jalan hidup saya ini ada banyak tawaran yang datang kepada saya dari berbagai Head Hunter. Banyak yang menawarkan saya posisi Human Resources Director, bahkan ada yang berani menawarkan saya posisi President Director sebuah perusahaan multi nasional, tentunya dengan berbagai paket yang menarik, tetapi semuanya saya tolak karena sebuah alasan: saya diutus Tuhan ke dunia ini bukan untuk menjadi Direktur tetapi untuk memberikan pencerahan untuk masyarakat.

Pembaca yang budiman, apakah Anda sudah menemukan apa misi Tuhan yang dititipkan-Nya kepada Anda? Bila belum saya mengajak Anda untuk meluangkan waktu untuk menemukannya. Percayalah hal itu akan menjadi penemuan terpenting dan terbesar dalam hidup Anda.
 ·  ·  · Share · Delete