Minggu, 15 Januari 2012

SAYANGILAH GINJAL ANDA

**iranaira.multiply.com
Dari sinetron hingga cerpen on-line. Dari misua (baca: suami) ke mahasiswa. Kali ini saya tidak sedang berpuisi, tapi sekedar ingin berbagi. Seperti benang merah yang selalu bersambungan, nampaknya kita harus akui bahwa banyak diantara kita yang bernasib sama. Banyak diantara kita punya minat yang sama. Salah satu bukti adalah pertemuan kita di dunia cyber dalam space yang sama.
Semenjak suami saya meninggal karena penyakit gagal ginjal, saya mencoba untuk menutup mata tentang penyakit yang satu ini. Namun setelah beberapa lama mencoba untuk tak perduli (baca: enggan mengingat ingat lagi), saya tersentak dengan kenyataan bahwa sepertinya penyakit ini makin populer saja. Sebulan setelah meninggalnya suami saya, salah seorang teman dekat sayapun mengalami nasib yang sama: meninggal karena gagal ginjal. Dan selang beberapa hari setelahnya, sinetron Intan yang laris bak kacang goreng itu pun menyajikan skenario tentang tokoh utama yang berjuang melawan penyakit ini. Bedanya adalah: nyawa tokoh utama akhirnya bisa terselamatkan karena operasi cangkok ginjal. Tak lama setelah itu saya juga sempat membaca cerita pendek bertajuk Gebyar Independent Day dan Operasi Gagal Ginjal di situs cerpen online. Dan yang terakhir: pagi ini, saya mendapat informasi bahwa seorang mahasiswa saya yang telah lama tidak aktif kuliah ternyata juga baru saja meninggal dunia karena menderita gagal ginjal! Kini saya ingin sekali berbagi dengan semuanya tentang apa yang saya ketahui tentang penyakit gagal ginjal, dengan harapan akan lebih banyak orang yang tahu tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal.
Fungsi Ginjal dan Penyakit Gagal Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh dengan fungsi yang mulia (membuang sampah metabolisme dalam bentuk urin, mengontrol tekanan darah, membantu pembuatan sel darah merah). Namun pentingya perawatan ginjal seringkali luput dari perhatian. Hal ini terbukti dengan makin meningkatnya penderita penyakit ini di Indonesia. Beberapa alasannya adalah tidak adanya biaya yang cukup untuk pengobatan dan tidak segera terdeteksinya penyakit ini sejak awal.
Gagal ginjal adalah keadaan penurunan fungsi ginjal, penimbunan racun dan sampah metabolisme. Berat ringannya gejala tergantung kerusakan ginjal yang terjadi. Penyakit Gagal Ginjal atau dikenal dengan istilah keren CRF terbagi menjadi dua macam: kronis dan akut. Penyakit ginjal akut biasanya menimbulkan rasa sakit pada pinggang, dan karenanya dapat terdeteksi dengan mudah dan segera disembuhkan. Tetapi pada Gagal Ginjal Kronis, gejalanya hanya mirip orang kelelahan. Kadang-kadang kurang nafsu makan dan sulit tidur terutama siang hari, gatal-gatal dan sering buang air kecil pada malam hari. Tingkat keseriusan penyakit ini diukur dengan angka keratin (kadar racun dalam ginjal) yang dapat diperoleh melaui tes laboratoium. Jika angka keratin sudah diatas 10, penderita wajib menjalani cuci darah. Dan untuk bertahan hidup, penderita gagal ginjal bisa menghabiskan Rp1,6 juta per bulan (kunjungi web www.waspada.co.id/serba-serbi/kesehatan).
Cuci darah, satu hal yang sempat membuat saya trauma. Bahkan setelah lebih dari sepuluh kali cuci darah, suami saya masih selalu mengalami stress yang luar biasa. Bayangkan, setiap lima hari sekali, dalam waktu lima jam ia harus terbaring dengan dua jarum di lengannya, dengan ukuran hampir sebesar sedotan air mineral. Bukan hanya itu. Makanan yang dikonsumsipun serba terbatas. Protein tinggi dihindari, lemak, susu, bahkan buah-buahan adalah pantangan yang utama. Bisa dibayangkan bagaimana tersisksanya pasien harus menjalani kehidupannyua.
Penyebab Gagal Ginjal
Bagaimana penyakit ini menyerang? Satu hal yang pasti: KETURUNAN bukanlah penyebabnya. Siapapun berpotensi untuk terserang penyakit ini. Hal yang paling sering menjadi pemicu adalah gaya hidup yang salah, terutama bagi mereka yang mempunya penyakit darah tinggi genetis. Suami saya adalah salah satu dari penderita yang dulu getol mengkonsumsi minuman berenergi, dan sering mengabaikan jam istirahat pada saat seharusnya ia beristirahat. Teman dekat saya adalah pasien yang jarang sekali minum air putih, dan kebetulan pekerjaannya selalu menuntut ia untuk terus menerus duduk menghadap meja. Dan hati-hati bagi anda yang menderita diabetes atau tekanan darah tinggi, karena penyakita ini sangat mudah memicu timbulnya gagal ginjal. Juga bagi perokok berat dan penggandrung kopi, kafein sangat berbahaya sebagaimana kandungan kafein tinggi pada minuman energi yang sangat memperberat kerja ginjal. Bagi anda yang sedang berdiet, sebaiknya hati-hati mengkonsumsi minuman/makanan rendah kalori.
Tak seorangpun dari kita punya hak untuk menentukan panjangnya usia kita. Namun, bagaimana kita menghandle hidup kita dengan bijak, termasuk mengatur pola hidup kita secara benar, adalah sepenuhmya tergantung pada kita. Saya yakin, tak seorangpun yang rela menderita karena penyakit ini. Tak seorangpun yang rela menghabiskan hari-hari dengan secara rutin menghadapi jarum cuci darah, tidak bisa makan buah, apalagi makan bakso tentunya.
Semoga tulisan ini tidak terkesan menggurui, karena saya hanya ingin memberi kontribusi bagi semua saja yang perduli akan kesehatan (khususnya ginjal ).

Stadium Penyakit Ginjal

Propolis Mengobati Gagal Ginjal

**www.propolis-melia.net
 
Kejang dan kaku akhirnya menyingkap tabir gagal ginjal bagi seorang pasien di Surabaya, Jawa Timur. Di rumah sakit, barulah terkuak rahasia kejang dan kaku itu. Dokter mendiagnosis fungsi gagal positif turun. Di tubuh pria berusia 16 tahun itu terdeteksi penumpukan sisa metabolism protein dan kekurangan elektrolit. Untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dokter member suntikan elektrolit.
Sejak itu remaja tersebut mengkonsumsi obat-obatan dan mengecek kesehatan sebulan sekali. Beraktivitas berat pun terlarang. Menu makanannya juga diatur, terlarang mengkonsumsi makanan berprotein tinggi. Tujuannya supaya ginjal tidak bekerja terlalu berat dalam membuang sisa-sisa metabolism protein. Konsumsi protein ditakar hanya 40 gr sehari.
Propolis mengandung senyawa flavanoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi Ginjal dari gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel-sel pada ginjal.”
Selama 3 tahun ia hidup dibawah pengawasan dokter. Meski demikian kesehatan pasien itu menurun akibat mengikuti banyak kegiatan bimbingan belajar sehingga sering pulang malam dan pola makanpun tidak terkontrol. Fungsi ginjal bukan lagi turun, tetapi positif gagal ginjal. Hasil pemeriksaaan laboratorium menunjukkan kadar kreatinin dalam darah mencapai 12 mg/dl, kadar normal 0.6-12 mg/dl. Solusinya cuci darah 2 kali sepekan. Saat ini biaya sekali cuci darah berkisar Rp.800.000. Menghindari cuci darah ternyata beresiko tinggi.
Buktinya berselang 2 hari setelah menolak saran dokter, kadar kreatinin semakin melonjak, 15 mg/dl. Dokter mengingatkan lagi untuk segera cuci darah. Bila dibiarkan, kreatinin akan meracuni organ tubuh lain. Opsi lain, berupa transplantasi ginjal dengan biaya mencapai Rp.400juta. Salah satu dari orangtua pasien harus rela menyumbangkan ginjal.
Menurut dr. Sidi Aritjahja, dokter di Yogyakarta, gagal ginjal merupakan ketidakmampuan ginjal menyaring dan mengeluarkan zat-zat racun, sperti kreatinin dari tubuh sehingga menumpuk dalam darah. Kadar kreatinin tinggi menandakan organ yang mirip seperti biji kacang merah itu gagal bekerja. Kondisi ini berbahaya karena bisa meracuni organ tubuh lain. Oleh sebab itulah penderita gagal ginjal harus menjalani cuci darah. Oleh karena itu pasien di Surabaya itu menuruti saran dokter, yakni opname sekaligus melakukan cuci darah rutin 2 kali sepekan.
Frekuensi cuci darah setiap 5 hari sekali. Selain itu penderita gagal ginjal harus tetap menjaga menu makanan supaya pencernaannya tidak membertkan kerja ginjal. Pasien itu akhirnya mengkonsumsi 1 sendok makan propolis yang dicampurkan dalam 50 cc air. Frekuensi 3 kali sehari sebelum makan. Satu setengah bulan rutin mengkonsumsi propolis, khasiat propolis mulai tampak. Kadar kreatinin turun di bawah 10 mg/dl sehingga tidak perlu cuci darah.
Hasil itu merupakan kabar gembiar. Cuci darah berhenti sama sekali setelah setahun rutin mengkonsumsi propolis. Pemeriksaan laboratorium terakhir, pada pertengahan 2008, menunjukkan kadar keratin turun menjadi 4 mg/dl. Meski demikian konsumsi propolis dilanjutkan sampai sekarang. Selain tak perlu cuci darah, konsumsi propolis juga meningkatkan stamina.
Propolis menurut Prof.Dr. Mustofa MKes Apt, periset di Badan Farmakologi & Toksikologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, sifat antioksidan pada propolis lantaran mengandung senyawa flavanoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi tubuh dari gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel. Dengan terlindungnya ginjal dari kerusakan parah maka proses regenerasi sel pun bisa lebih mudah berjalan.

Stadium Penyakit Ginjal

Pada 2002, National Kidney Foundation AS menerbitkan pedoman pengobatan yang menetapkan lima stadium chronic kidney disease (CKD) berdasarkan ukuran GFR yang menurun. Pedoman tersebut mengusulkan tindakan yang berbeda untuk masing-masing stadium penyakit ginjal.
Glomerular Filtration Rate (GFR) adalah hitungan yang menandai tingkat efisiensi penyaringan bahan ampas dari darah oleh ginjal. Kreatinin adalah bahan ampas dalam darah yang dihasilkan oleh penguraian sel otot secara normal selama kegiatan. Ginjal yang sehat menghilangkan kreatinin dari darah dan memasukkannya pada air seni untuk dikeluarkan dari tubuh. Bila ginjal tidak bekerja sebagaimana mestinya, kreatinin bertumpuk dalam darah
* Risiko CKD meningkat. GFR 90 atau lebih dianggap normal. Bahkan dengan GFR normal, kita mungkin berisiko lebih tinggi terhadap CKD bila kita diabetes, mempunyai tekanan darah yang tinggi, atau keluarga kita mempunyai riwayat penyakit ginjal. Semakin tua kita, semakin tinggi risiko. Orang berusia di atas 65 tahun dua kali lipat lebih mungkin mengembangkan CKD dibandingkan orang berusia di antara 45 dan 65 tahun. Orang Amerika keturunan Afrika lebih berisiko mengembangkan CKD.
* Stadium 1: Kerusakan ginjal dengan GFR normal (90 atau lebih). Kerusakan pada ginjal dapat dideteksi sebelum GFR mulai menurun. Pada stadium pertama penyakit ginjal ini, tujuan pengobatan adalah untuk memperlambat perkembangan CKD dan mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
* Stadium 2: Kerusakan ginjal dengan penurunan ringan pada GFR (60-89). Saat fungsi ginjal kita mulai menurun, dokter akan memperkirakan perkembangan CKD kita dan meneruskan pengobatan untuk mengurangi risiko masalah kesehatan lain.
* Stadium 3: Penurunan lanjut pada GFR (30-59). Saat CKD sudah berlanjut pada stadium ini, anemia dan masalah tulang menjadi semakin umum. Kita sebaiknya bekerja dengan dokter untuk mencegah atau mengobati masalah ini.
* Stadium 4: Penurunan berat pada GFR (15-29). Teruskan pengobatan untuk komplikasi CKD dan belajar semaksimal mungkin mengenai pengobatan untuk kegagalan ginjal. Masing-masing pengobatan membutuhkan persiapan. Bila kita memilih hemodialisis, kita akan membutuhkan tindakan untuk memperbesar dan memperkuat pembuluh darah dalam lengan agar siap menerima pemasukan jarum secara sering. Untuk dialisis peritonea, sebuah kateter harus ditanam dalam perut kita. Atau mungkin kita ingin minta anggota keluarga atau teman menyumbang satu ginjal untuk dicangkok.
* Stadium 5: Kegagalan ginjal (GFR di bawah 15). Saat ginjal kita tidak bekerja cukup untuk menahan kehidupan kita, kita akan membutuhkan dialisis atau pencangkokan ginjal.
Selain memantau GFR, tes darah dapat menunjukkan apakah zat-zat tertentu dalam darah kurang berimbang. Bila tingkat fosforus atau kalium mulai naik, sebuah tes darah akan mendesak dokter untuk menangani masalah ini sebelum mempengaruhi kesehatan kita secara permanen.
Sumber : Myhealth Trubus

Berolahraga


Kunci utama mengendalikan kolesterol total adalah berolahraga


T&J Jantung: Kerek HDL, Turunkan LDL

author : Agus Surono
Monday, 01 August 2011 - 08:00 am
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh. Tapi kalau kelebihan akan menggumpal pada dinding arteri koroner. Uniknya, kolesterol memiliki dua komponen: HDL yang dikenal sebagai kolesterol baik dan LDL sebagai lawannya, kolesterol jahat. Oleh karena itu, meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL membuat kerja jantung lebih baik.

Untuk kolesterol total, batas yang diperbolehkan adalah 200. Batas maksimal terentang antara 200 - 239. Di atas itu sudah termasuk tinggi. Paling bagus antara 150 - 160.

Sedangkan untuk HDL, batasannya 40. Di bawah angka ini risikonya tinggi, antara 40 dan 59 sedang, di atas 60 rendah. Diperkirakan tingkat HDL di atas 60 bisa melindungi jantung.

Berikut beberapa cara untuk meningkatkan HDL:
  • Berolahraga!
  • Minum alkohol dalam jumlah sedang (bagi yang suka ya!). 
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Buat perokok, segeralah berhenti.
  • Mengonsumsi obat yang bisa meningkatkan HDL seperti niasin, obat-obat statin, dan gembfibrozil. Tentu harus konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Sementara cara untuk menurunkan LDL:
  • Asupan kalori yang sedang-sedang saja, tingkatkan aktivitas fisik untuk menurunkan berat badan.
  • Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan makanan-makanan yang mengandung kolesterol tinggi (semua makanan hewani).
  • Ganti protein hewani dengan kedelai. Untuk terapi obat konsultasilah dengan dokter.
Sebagai gambaran, kadar LDL dikategorikan baik jika di bawah 100. Batas maksimal 130 - 159. Di atas 190 sudah termasuk sangat tinggi.

Nah, kunci utama mengendalikan kolesterol total adalah berolahraga! 

Mengurangi kolesterol

Kacang adalah sumber serat larut yang sangat tinggi. Mengonsumsi serat larut bisa mengurangi kolesterol. Mengonsumsi kacang seperti buncis, kacang merah, kacang panjang secara teratur selama enam minggu bisa mengurangi kadar kolesterol Anda sebanyak 10%.
be well,
Dwika


Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi

 by Wayan Tulus
Makanan Penurun Kolesterol
Makanan Penurun Kolesterol
Kolesterol bersumber dari makanan. Dari makanan pula kolesterol itu bisa diturunkan. Ini cara menurunkan kolesterol tinggi dalam darah dengan cara alami.
Ada sejumlah makanan yang bisa menurunkan kadar Low-Density Lipoproptein (LDL) alias kolesterol jahat yang menyebabkan plak di pembuluh darah, dan meningkatkan High-Density Lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik yang bisa dimanfaatkan tubuh untuk mengolah vitamin yang larut di dalam lemak.

Untuk menurunkan kadar LDL, Anda harus mengurangi asupan lemak jenuh. Lemak jenuh biasanya ditemukan di produk hewani, misalnya daging, susu, krim, mentega, dan keju. Ada juga lemak jenuh yang berasal dari nabati misalnya santan, minyak kelapa, dan lemak nabati. Namun banyak juga makanan yang mengandung lemak tidak jenuh sehingga sangat efektif menurunkan kadar kolesterol.

1. Kacang kedelai
Kacang kedelai dan turunannya, alias kedelai yang sudah diolah misalnya menjadi tahu, tempe, susu kedelai, dan tepung kedelai mengandung isoflavon, yaitu zat yang bisa menekan LDL.
2. Kacang-kacangan
Kacang adalah sumber serat larut yang sangat tinggi. Mengonsumsi serat larut bisa mengurangi kolesterol. Mengonsumsi kacang seperti buncis, kacang merah, kacang panjang secara teratur selama enam minggu bisa mengurangi kadar kolesterol sebanyak 10%.
3. Ikan Salmon
Ikan salmon sangat baik karena mengandung asam Omega-3 yang bisa menurunkan LDL dan trigiserilda serta meningkatkan HDL. Salmon mengandung EPA dan DHA yang baik untuk kesehatan jantung.
4. Alpukat
Alpukat adalah sumber lemak tidak jenuh yang bisa meningkatkan level HDL. Sayangnya, alpukat tinggi kalori, sehingga harus dikombinasikan dengan sayur-sayuran yang bisa menekan kalori. Satu buah alpukat berukuran sedang mengandung 300 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh sedangkan kebutuhan tubuh manusia normal adalah 1.800 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh per harinya.
5. Bawang Putih
Di masa modern, bawang putih dipakai untuk menurunkan kolesterol, mencegah pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, dan melindungi tubuh dari infeksi. Hasil penemuan paling mutakhir, bawang putih bisa mencegah partikel kolesterol menempel di dinding pembuluh darah.
6. Bayam
Bayam mengandung banyak lutein. Lutein adalah zat penting yang bisa menjaga kesehatan dan ketajaman fungsi mata. Lutein juga ternyata bisa menjaga kesehatan jantung karena bisa mencegah lemak menempel di pembuluh darah. Dianjurkan, memakan bayam setiap hari sekitar setengah mangkuk untuk hasil maksimal.
7. Teh
Antioksidan di dalam teh, yaitu flavonoid bisa mencegah oksidasi yang menyebabkan LDL menumpuk di pembuluh darah. Menikmati segelas teh setiap hari bisa memenuhi kebutuhan antioksidan.
8. Cokelat
Cokelat ternyata sehat. Tentu saja, cokelat yang dicampur terlalu banyak susu mengandung terlalu banyak lemak. Jadi, pilihlah cokelat hitam atau pahit. Cokelat sehat karena mengandung banyak antioksidan dan flavanoid. Cokelat putih, tidak mengandung zat itu sehingga kurang sehat dikonsumsi. Kandungan flavanoid cokelat bervariasi tergantung di mana cokelat itu tumbuh dan proses pengolahannya.

Kreatinin Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl

Kreatinin Darah (Serum)

Kreatinin merupakan produk penguraian keratin. Kreatin disintesis di hati dan terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi. Dalam sintesis ATP (adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (creatin kinase, CK). Seiring dengan pemakaian energi, sejumlah kecil diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan dalam urin.

Jumlah kreatinin yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung pada massa otot total daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein, walaupun keduanya juga menimbulkan efek. Pembentukan kreatinin harian umumnya tetap, kecuali jika terjadi cedera fisik yang berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan masif pada otot.


Prosedur

Jenis sampel untuk uji kreatinin darah adalah serum atau plasma heparin. Kumpulkan 3-5 ml sampel darah vena dalam tabung bertutup merah (plain tube) atau tabung bertutup hijau (heparin). Lakukan sentrifugasi dan pisahkan serum/plasma-nya. Catat jenis obat yang dikonsumsi oleh penderita yang dapt meningkatkan kadar kreatinin serum. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau minuman, namun sebaiknya pada malam sebelum uji dilakukan, penderita dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi daging merah.

Kadar kreatinin diukur dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer, fotometer atau analyzer kimiawi.


Nilai Rujukan

DEWASA : Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl. Perempuan : 0,5-1,0 mg/dl. (Wanita sedikit lebih rendah karena massa otot yang lebih rendah daripada pria).

ANAK : Bayi baru lahir : 0,8-1,4 mg/dl. Bayi : 0,7-1,4 mg/dl. Anak (2-6 tahun) : 0,3-0,6 mg/dl. Anak yang lebih tua : 0,4-1,2 mg/dl. Kadar agak meningkat seiring dengan bertambahnya usia, akibat pertambahan massa otot.

LANSIA : Kadarnya mungkin berkurang akibat penurunan massa otot dan penurunan produksi kreatinin.


Masalah Klinis

Kreatinin darah meningkat jika fungsi ginjal menurun. Oleh karena itu kreatinin dianggap lebih sensitif dan merupakan indikator khusus pada penyakit ginjal dibandingkan uji dengan kadar nitrogen urea darah (BUN). Sedikit peningkatan kadar BUN dapat menandakan terjadinya hipovolemia (kekurangan volume cairan); namun kadar kreatinin sebesar 2,5 mg/dl dapat menjadi indikasi kerusakan ginjal. Kreatinin serum sangat berguna untuk mengevaluasi fungsi glomerulus.

Keadaan yang berhubungan dengan peningkatan kadar kreatinin adalah : gagal ginjal akut dan kronis, nekrosis tubular akut, glomerulonefritis, nefropati diabetik, pielonefritis, eklampsia, pre-eklampsia, hipertensi esensial, dehidrasi, penurunan aliran darah ke ginjal (syok berkepanjangan, gagal jantung kongestif), rhabdomiolisis, lupus nefritis, kanker (usus, kandung kemih, testis, uterus, prostat), leukemia, penyakit Hodgkin, diet tinggi protein (mis. daging sapi [kadar tinggi], unggas, dan ikan [efek minimal]).

Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar kreatinin adalah : Amfoterisin B, sefalosporin (sefazolin, sefalotin), aminoglikosid (gentamisin), kanamisin, metisilin, simetidin, asam askorbat, obat kemoterapi sisplatin, trimetoprim, barbiturat, litium karbonat, mitramisin, metildopa, triamteren.

Penurunan kadar kreatinin dapat dijumpai pada : distrofi otot (tahap akhir), myasthenia gravis.

Untuk menilai fungsi ginjal, permintaan pemeriksaan kreatinin dan BUN hampir selalu disatukan (dengan darah yang sama). Kadar kreatinin dan BUN sering diperbandingkan. Rasio BUN/kreatinin biasanya berada pada kisaran 12-20. Jika kadar BUN meningkat dan kreatinin serum tetap normal, kemungkinan terjadi uremia non-renal (prarenal); dan jika keduanya meningkat, dicurigai terjadi kerusakan ginjal (peningkatan BUN lebih pesat daripada kreatinin). Pada dialisis atau transplantasi ginjal yang berhasil, urea turun lebih cepat daripada kreatinin. Pada gangguan ginjal jangka panjang yang parah, kadar urea terus meningkat, sedangkan kadar kreatinin cenderung mendatar, mungkin akibat akskresi melalui saluran cerna.

Rasio BUN/kreatinin rendah (<12)>20) dengan kreatinin normal dijumpai pada uremia prarenal, diet tinggi protein, perdarahan saluran cerna, keadaan katabolik. Rasio BUN/kreatinin tinggi (>20) dengan kreatinin tinggi dijumpai pada azotemia prarenal dengan penyakit ginjal, gagal ginjal, azotemia pascarenal.


Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium

  • Obat tertentu (lihat pengaruh obat) yang dapat meningkatkan kadar kreatinin serum.
  • Kehamilan
  • Aktivitas fisik yang berlebihan
  • Konsumsi daging merah dalam jumlah besar dapat mempengaruhi temuan laboratorium.