Minggu, 15 Januari 2012

SAYANGILAH GINJAL ANDA

**iranaira.multiply.com
Dari sinetron hingga cerpen on-line. Dari misua (baca: suami) ke mahasiswa. Kali ini saya tidak sedang berpuisi, tapi sekedar ingin berbagi. Seperti benang merah yang selalu bersambungan, nampaknya kita harus akui bahwa banyak diantara kita yang bernasib sama. Banyak diantara kita punya minat yang sama. Salah satu bukti adalah pertemuan kita di dunia cyber dalam space yang sama.
Semenjak suami saya meninggal karena penyakit gagal ginjal, saya mencoba untuk menutup mata tentang penyakit yang satu ini. Namun setelah beberapa lama mencoba untuk tak perduli (baca: enggan mengingat ingat lagi), saya tersentak dengan kenyataan bahwa sepertinya penyakit ini makin populer saja. Sebulan setelah meninggalnya suami saya, salah seorang teman dekat sayapun mengalami nasib yang sama: meninggal karena gagal ginjal. Dan selang beberapa hari setelahnya, sinetron Intan yang laris bak kacang goreng itu pun menyajikan skenario tentang tokoh utama yang berjuang melawan penyakit ini. Bedanya adalah: nyawa tokoh utama akhirnya bisa terselamatkan karena operasi cangkok ginjal. Tak lama setelah itu saya juga sempat membaca cerita pendek bertajuk Gebyar Independent Day dan Operasi Gagal Ginjal di situs cerpen online. Dan yang terakhir: pagi ini, saya mendapat informasi bahwa seorang mahasiswa saya yang telah lama tidak aktif kuliah ternyata juga baru saja meninggal dunia karena menderita gagal ginjal! Kini saya ingin sekali berbagi dengan semuanya tentang apa yang saya ketahui tentang penyakit gagal ginjal, dengan harapan akan lebih banyak orang yang tahu tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal.
Fungsi Ginjal dan Penyakit Gagal Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh dengan fungsi yang mulia (membuang sampah metabolisme dalam bentuk urin, mengontrol tekanan darah, membantu pembuatan sel darah merah). Namun pentingya perawatan ginjal seringkali luput dari perhatian. Hal ini terbukti dengan makin meningkatnya penderita penyakit ini di Indonesia. Beberapa alasannya adalah tidak adanya biaya yang cukup untuk pengobatan dan tidak segera terdeteksinya penyakit ini sejak awal.
Gagal ginjal adalah keadaan penurunan fungsi ginjal, penimbunan racun dan sampah metabolisme. Berat ringannya gejala tergantung kerusakan ginjal yang terjadi. Penyakit Gagal Ginjal atau dikenal dengan istilah keren CRF terbagi menjadi dua macam: kronis dan akut. Penyakit ginjal akut biasanya menimbulkan rasa sakit pada pinggang, dan karenanya dapat terdeteksi dengan mudah dan segera disembuhkan. Tetapi pada Gagal Ginjal Kronis, gejalanya hanya mirip orang kelelahan. Kadang-kadang kurang nafsu makan dan sulit tidur terutama siang hari, gatal-gatal dan sering buang air kecil pada malam hari. Tingkat keseriusan penyakit ini diukur dengan angka keratin (kadar racun dalam ginjal) yang dapat diperoleh melaui tes laboratoium. Jika angka keratin sudah diatas 10, penderita wajib menjalani cuci darah. Dan untuk bertahan hidup, penderita gagal ginjal bisa menghabiskan Rp1,6 juta per bulan (kunjungi web www.waspada.co.id/serba-serbi/kesehatan).
Cuci darah, satu hal yang sempat membuat saya trauma. Bahkan setelah lebih dari sepuluh kali cuci darah, suami saya masih selalu mengalami stress yang luar biasa. Bayangkan, setiap lima hari sekali, dalam waktu lima jam ia harus terbaring dengan dua jarum di lengannya, dengan ukuran hampir sebesar sedotan air mineral. Bukan hanya itu. Makanan yang dikonsumsipun serba terbatas. Protein tinggi dihindari, lemak, susu, bahkan buah-buahan adalah pantangan yang utama. Bisa dibayangkan bagaimana tersisksanya pasien harus menjalani kehidupannyua.
Penyebab Gagal Ginjal
Bagaimana penyakit ini menyerang? Satu hal yang pasti: KETURUNAN bukanlah penyebabnya. Siapapun berpotensi untuk terserang penyakit ini. Hal yang paling sering menjadi pemicu adalah gaya hidup yang salah, terutama bagi mereka yang mempunya penyakit darah tinggi genetis. Suami saya adalah salah satu dari penderita yang dulu getol mengkonsumsi minuman berenergi, dan sering mengabaikan jam istirahat pada saat seharusnya ia beristirahat. Teman dekat saya adalah pasien yang jarang sekali minum air putih, dan kebetulan pekerjaannya selalu menuntut ia untuk terus menerus duduk menghadap meja. Dan hati-hati bagi anda yang menderita diabetes atau tekanan darah tinggi, karena penyakita ini sangat mudah memicu timbulnya gagal ginjal. Juga bagi perokok berat dan penggandrung kopi, kafein sangat berbahaya sebagaimana kandungan kafein tinggi pada minuman energi yang sangat memperberat kerja ginjal. Bagi anda yang sedang berdiet, sebaiknya hati-hati mengkonsumsi minuman/makanan rendah kalori.
Tak seorangpun dari kita punya hak untuk menentukan panjangnya usia kita. Namun, bagaimana kita menghandle hidup kita dengan bijak, termasuk mengatur pola hidup kita secara benar, adalah sepenuhmya tergantung pada kita. Saya yakin, tak seorangpun yang rela menderita karena penyakit ini. Tak seorangpun yang rela menghabiskan hari-hari dengan secara rutin menghadapi jarum cuci darah, tidak bisa makan buah, apalagi makan bakso tentunya.
Semoga tulisan ini tidak terkesan menggurui, karena saya hanya ingin memberi kontribusi bagi semua saja yang perduli akan kesehatan (khususnya ginjal ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar